Weekly
Market Overview
Wealth Management Division
28 August 2023
-2 -1 0 1 2 3 4 5 6
Exhibit 2: Real GDP Estimate For Q3-2023 Exhibit 1: Market Expectation Towards Fed Rate
Dalam pertemuan Jackson Hole Symposium di Jumat lalu, The Fed memberikan pernyataan hawkish yang mengindikasikan potensi kenaikan suku bunga lebih lanjut untuk mengembalikan inflasi ke target 2,00%. Alhasil, pelaku pasar mulai melihat kemungkinan suku bunga akan dinaikkan ke 5,75%.
Bagaimana dampak pernyataan hawkish tersebut terhadap pergerakan IDR dan kebijakan moneter BI?
Key Highlights:
1. Jackson Hole Takeaway. Powell (presiden The Fed) menyampaikan pernyataan yang cukup hawkish dalam pidatonya di Jackson Hole. The Fed akan tetap berfokus pada tujuan mengembalikan inflasi ke target 2,00% dengan membuka ruang kenaikan suku bunga lebih lanjut. Pernyataan tersebut membuat ekspektasi pelaku pasar berubah dan memperhitungkan 48% kemungkinan kenaikan suku bunga The Fed sebesar 25 bps ke level 5,75% di FOMC November 2023 (Exhibit 1).
2. Resilient US Economic Growth. Pertumbuhan ekonomi AS yang jauh lebih kuat dibandingkan perkiraan mendasari pernyataan hawkish tersebut. Retail sales bulan Juli 2023 tumbuh 0,70% MoM, menandai pertumbuhan bulanan tertinggi sejak Februari 2023. Beberapa anggota FOMC bahkan mulai meyakini bahwa AS tidak akan mengalami resesi hingga akhir tahun. Atlanta Fed GDP Now tracker memproyeksikan pertumbuhan PDB riil AS untuk kuartal-III 2023 dapat mencapai 5,80%, menyoroti berlanjutnya aktivitas konsumsi yang kuat serta adanya lonjakan dalam produksi industri dan pembangunan rumah baru. Padahal, dua minggu sebelumnya, PDB riil diperkirakan hanya akan tumbuh
~4,00% (Exhibit 2).
3. Reaccelerating Inflation, Strong Job Data. Inflasi AS (CPI) bulan Juli 2023 naik ke 3,20% YoY dari bulan sebelumnya di 3,00% YoY. Kenaikan harga energi dan bahan pangan ditengah pemangkasan produksi dan fenomena El Nino menimbulkan risiko tekanan inflasi akan kembali meningkat dalam beberapa bulan mendatang. Tren ini dapat berlanjut hingga awal tahun 2024, dengan CPI berpotensi naik kembali ke kisaran 4,60% hingga 5,40%. Ditambah lagi, kuatnya data ketenagakerjaan yang ditunjukkan dengan kenaikan upah yang solid dan turunnya tingkat pengangguran ke 3,50% pada bulan Juli 2023 berpotensi menopang daya beli masyarakat dan membuat inflasi persisten tinggi. Secara historis, tingkat pengangguran harus naik setidaknya ke kisaran 4,00% sebelum The Fed mulai menurunkan suku bunga.
The Hawk Stays
Source: CME FedWatch Tool (25 August 2023) Source: Atlanta Fed GDPNow (25 August 2023)
5.50% 5.75% 5.50% 5.25% 5.00% 4.75% 4.50%
Sep-23 Nov to Dec-23
Jan to May-24
Jun to Jul-24
Sep-24 Nov-24 Dec-24
Atlanta Fed GDPNow estimate
Blue Chip consensus
Weekly
Market Overview
Wealth Management Division
28 August 2023
Bagaimana Dampaknya Terhadap Pergerakan IDR dan Kebijakan Moneter BI?
Dampak Terhadap:
1. USD/IDR. Dalam sepekan, DXY (USD Index) menguat 0,68% ke level 104,08. Pernyataan hawkish Powell di Jackson Hole serta ekspektasi pasar mengenai kenaikan suku bunga The Fed di FOMC November 2023 menjadi faktor penguatan USD. Penguatan USD membuat IDR melemah ke 15.295.
Selain itu, outflow yang cukup signifikan di pasar obligasi dan saham turut menekan pergerakan IDR.
2. INDON (Indonesia Government USD Bonds). Dalam sepekan, yield INDON 10YR naik 27 bps dan ditutup di level 5,54% per 25 Agustus 2023. Kenaikan yield INDON terjadi ditengah yield UST 10YR yang stagnan di level 4,24%. CDS 5YR Indonesia turun ke 88 bps, namun volatilitas di pasar obligasi dunia meningkat seiring dengan indikasi kenaikan suku bunga lebih lanjut.
3. FR (Indonesia Government IDR Bonds). Dalam sepekan, yield FR 10YR relatif stabil di level 6,52% per 25 Agustus 2023. Kenaikan yield UST yang merupakan safe haven asset, pelemahan IDR, serta outflow di pasar obligasi sebesar IDR 6,80 triliun dalam sepekan membuat yield FR naik. Namun, dukungan investor yang tetap tinggi ditengah penerbitan yang dikurangi tetap menopang pergerakan yield.
4. Pasar Saham AS (DJIA, S&P500, dan Nasdaq). Dalam sepekan, pasar saham AS ditutup mixed dengan DJIA -0,45%, S&P500 +0,82%, dan Nasdaq +2,26%. Nasdaq menguat paling signifikan karena rilis laporan keuangan Nvidia yang jauh melebihi ekspektasi. Pidato Jerome Powell di Jackson Hole yang menunjukkan keyakinkan terhadap kelanjutan pertumbuhan ekonomi AS turut menjadi sentimen positif bagi pasar saham AS.
5. IHSG (Pasar Saham Indonesia). Dalam sepekan, pasar saham Indonesia (IHSG) menguat 0,52% dan ditutup di level 6.895 per 25 Agustus 2023. Kenaikan IHSG ditopang oleh saham-saham di sektor
• IDR Movement. Penguatan USD dan pelemahan mata uang Asia lainnya membuat IDR mulai melemah ke kisaran 15.300. IDR berisiko melemah secara lebih signifikan apabila suku bunga BI dan The Fed berada pada level yang sama. Namun, BI berupaya menjaga stabilitas IDR melalui rencana penerbitan SRBI, kebijakan DHE, serta intervensi langsung oleh BI. Upaya tersebut dilakukan untuk menambah supply USD di dalam negeri sehingga pergerakan IDR tetap terjaga. Di sisi lain, cadangan devisa yang masih memadai (setara dengan 6 bulan impor) diharapkan dapat tetap menopang pergerakan IDR ditengah penyempitan selisih suku bunga yang menekan pergerakan IDR.
• BI’s Monetary Policy. BI kembali menahan suku bunga di 5,75% pada RDG Agustus 2023. BI dapat tetap menahan suku bunga di 5,75% disaat The Fed berpotensi melanjutkan kenaikan suku bunga karena mandat BI untuk menjaga inflasi (Jul-23: 3,08%) serta stabilitas IDR masih dapat terpenuhi. Ke depannya, BI berpotensi tetap menahan suku bunganya dan menjadikan kebijakan moneter sebagai opsi terakhir untuk menjaga stabilitas IDR mengingat BI telah memberlakukan berbagai kebijakan lainnya sebagai upaya untuk menopang pergerakan IDR. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan BI dapat kembali menaikkan suku bunga apabila IDR melemah sangat signifikan atau terdapat peristiwa global lainnya yang mengharuskan BI untuk menaikkan suku bunga.
Weekly
Market Overview
Wealth Management Division
28 August 2023
World Commodities Currencies
Foreign Trading Activity
Fixed Income Equity
Per 25 Agustus 2023
Currencies Last Close % 1D % 5D % YTD US Dollar Index 104.08 0.09 0.68 0.54
GBP/USD 1.2578 (0.19) (1.23) 4.10
EUR/USD 1.0796 (0.13) (0.71) 0.85
AUD/USD 0.6404 (0.20) (0.03) (6.00)
NZD/USD 0.5908 (0.25) (0.25) (6.96)
USD/JPY 146.44 0.42 0.72 11.68
USD/HKD 7.8435 0.01 0.14 0.54
USD/KRW 1,325.00 0.20 (0.99) 4.70
USD/CNY 7.2872 0.10 0.04 5.63
USD/SGD 1.3561 (0.04) (0.08) 1.24
USD/IDR 15,295.00 0.33 0.07 (1.75)
JCI Sectoral Last Close % 1D % 5D % YTD Financial 1,411.89 (0.13) (0.52) (0.21) Consumer Non Cyclical 754.25 0.11 0.14 5.26 Infrastructure 880.10 1.12 0.22 1.32 Basic Material 1,180.63 0.51 5.47 (2.92)
Energy 2,033.07 (0.85) 1.59 (10.81)
Consumer Cyclical 910.98 (0.66) 0.34 7.06 Technology 4,325.40 (0.20) (2.64) (16.21) Healthcare 1,463.98 0.22 (0.58) (6.45)
Property 748.94 (0.62) (0.94) 5.30
Industrial 1,172.13 (0.89) (0.97) (0.19) Transportation 1,899.65 1.36 3.34 14.30 Equity Indices Last Close % 1D % 5D % YTD Dow Jones 34,346.90 0.73 (0.45) 3.62 S&P 500 4,405.71 0.67 0.82 14.75
Nasdaq 13,590.65 0.94 2.26 29.85
FTSE 100 Index 7,338.58 0.07 1.05 (1.52) Euro STOXX 600 451.39 (0.04) 0.66 6.24 SSE Composite Index 3,064.08 (0.59) (2.17) (0.82) Nikkei 225 31,624.28 (2.05) 0.55 21.19 Hang Seng 17,956.38 (1.40) 0.03 (9.23)
Kospi 2,519.14 (0.73) 0.58 12.64
IDX Composite 6,895.44 (0.06) 0.52 0.65 Indonesia (LQ45) 956.72 0.04 0.00 2.09 Indonesia (IDXSMC) 337.58 (0.34) 0.34 (3.87) Government Bond Yield Last Yield (%) 1D (bps) 5D (bps) YTD (bps)
IndoGB 5Y (IDR) 6.35 4.20 13.60 14.90 IndoGB 10Y (IDR) 6.52 (0.60) 1.20 (41.80) IndoGB 20Y (IDR) 6.80 0.10 3.50 (31.60) IndoGB 5Y (USD) 5.29 3.80 4.70 60.50 IndoGB 10Y (USD) 5.54 2.50 27.30 74.70 IndoGB 30Y (USD) 5.61 3.30 (9.80) 24.50 US Treasury 5Y 4.44 2.37 5.29 43.44 US Treasury 10Y 4.24 (0.18) (1.92) 36.06 US Treasury 30Y 4.28 (1.80) (9.10) 32.11 Indo CDS (USD) 5Y 87.53 3.44 (4.32) (12.04)
Commodities Last Price % 1D % 5D % YTD
WTI Oil 79.83 0.99 (1.75) (0.54)
Brent Oil 84.48 1.34 (0.38) (1.66)
Gold 1,914.96 (0.10) 1.36 4.99
Natural Gas 2.54 0.83 (0.43) (43.24)
Coal 149.40 0.27 (0.07) (63.03)
Nickel 20,641.00 (0.10) 3.38 (30.97)
Copper 376.20 (0.24) 1.51 (1.27)
CPO 3,860.00 1.18 0.16 (7.46)
Asset Class 1D WTD MTD YTD
Equity (0.51) (2.70) (18.06) 1.40
Fixed Income (4.94) (6.80) (7.41) 77.51
Weekly
Market Overview
Wealth Management Division
28 August 2023
Country Data Previous Forecast Release Date*
US
ADP Non Farm Employment Change August 2023 324K 195K 30-Aug-23
Core PCE Price Q2-2023 4,90% 3,80% 30-Aug-23
GDP Q2-2023 (QoQ) 2,40% 2,00% 30-Aug-23
Initial Jobless Claims 230K 235K 31-Aug-23
Nonfarm Payrolls August 2023 187K 170K 1-Sep-23
Unemployment Rate August 2023 3,50% 3,50% 1-Sep-23
ISM Manufacturing PMI August 2023 46,40 46,60 1-Sep-23
EU
Consumer Confidence August 2023 -15,10 -16,00 30-Aug-23
CPI August 2023 (YoY) 5,30% 5,10% 31-Aug-23
Core CPI August 2023 (YoY) 5,50% 5,30% 31-Aug-23
Unemployment Rate July 2023 6,40% 6,40% 31-Aug-23
China
Chinese Composite PMI August 2023 51,10 - 31-Aug-23
Manufacturing PMI August 2023 49,30 49,50 31-Aug-23
Non Manufacturing PMI August 2023 51,50 - 31-Aug-23
Japan
Unemployment Rate July 2023 2,50% 2,50% 29-Aug-23
Industrial Production July 2023 (MoM) 2,40% -1,40% 31-Aug-23
Retail Sales July 2023 (YoY) 5,90% 5,40% 31-Aug-23
Indonesia
Manufacturing PMI August 2023 53,30 - 1-Sep-23
Core Inflation August 2023 (YoY) 2,43% 2,30% 1-Sep-23
Proyeksi Data Ekonomi
Data Rilis Minggu Ini
Macro Indicator 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023E
Gross Domestic Product (% YoY) 5,1 5,2 5,0 -2,1 3,7 5,3 5,2
GDP per capita (US$) 3.877 3.927 4.175 3.912 4.350 4.784 5.285
Consumer Price Index Inflation (% YoY) 3,6 3,1 2,7 1,7 1,9 5,5 2,7
BI 7 day Repo Rate (%) 4,25 6,00 5,00 3,75 3,50 5,50 5,75
USD/IDR Exchange Rate (end of year)** 13.433 14.390 13.866 14.050 14.262 15.568 15.173
Trade Balance (US$ billion) 11,8 -8,5 -3,2 21,7 35,3 54,5 35,3
Current Account Balance (% GDP) -1,6 -3,0 -2,7 -0,4 0,3 1,0 -0,7
** estimation of Rupiah's fundamental exchange rate
Weekly
Market Overview
Wealth Management Division
28 August 2023
Glossary
• AS: Amerika Serikat.
• Credit Default Swap (CDS): instrumen derivatif yang mencerminkan persepsi risiko investor asing terhadap investasinya di sebuah negara.
• Consumer Price Index (CPI): inflasi dari sisi konsumen.
• Devisa Hasil Ekspor (DHE): kebijakan pemerintah untuk memulangkan dana hasil ekspor ke dalam negeri.
• FOMC meeting: pertemuan para pejabat The Fed untuk membahas arah kebijakan moneter kedepannya.
• Hawkish: kebijakan moneter ketat, biasanya ditandai dengan suku bunga tinggi.
• Outflow: aliran dana keluar.
• Produk Domestik Bruto (PDB): indikator ekonomi yang mengukur jumlah barang dan jasa (output) yang diproduksi oleh suatu negara pada suatu periode.
• Resesi: sebuah kondisi dimana pertumbuhan ekonomi mengalami penurunan. Resesi biasa ditandai oleh pertumbuhan PDB yang terkontraksi selama 2 kuartal berturut-turut.
• Safe haven asset: aset rendah risiko.
• Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI): surat berharga dalam mata uang IDR yang diterbitkan oleh BI sebagai pengakuan utang berjangka waktu pendek dengan menggunakan underlying asset berupa SBN milik BI.
• The Fed: bank sentral AS.
• US Treasury (UST): obligasi pemerintah AS.
• Yield: imbal hasil.
Weekly
Market Overview
Wealth Management Division
EDITOR: Wealth Management Division DISCLAIMER: This report is for information only, and is not intended as an offer or solicitation with respect to the purchase or sale of any commodities, securities, or currencies. We deem that the information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. However, we do not guarantee their accuracy, and any such information may be incomplete or condensed. None of PT. Bank Central Asia Tbk (“BCA”), and/or its affiliated companies, and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. BCA, or any of its related companies or any individuals connected with BCA or BCA group accepts no liability for any direct, special, indirect, consequential, incidental damages or any other loss or damages of any kind arising from any use of the information herein (including any error, omission or misstatement herein, negligent or otherwise) or further communication thereof, even if the BCA or any other person has been advised of the possibility thereof. Opinion expressed is the analysts’ current personal views as of the date appearing on this material only, and subject to change without notice. It is intended for the use by recipient only and may not be reproduced or copied/photocopied or duplicated or made available in any form, by any means, or redistributed to others without written permission of PT Bank Central Asia Tbk.
All opinions and estimates included in this report are based on certain assumptions. Actual results may differ materially. In considering any investments you should make your own independent assessment and seek your own professional financial and legal advice.
SOURCE: Economic Banking & Industry Research of BCA Group, Bloomberg, Reuters, Bisnis Indonesia, Kontan, CME Group