Hasil observasi peneliti pada tanggal 5 September 2012 terkait pembelajaran IPA kelas V SDN Mangkang Kulon 02 ditemukan data bahwa guru mengajar menggunakan model non inovatif. Rata-rata prestasi belajar siswa masih rendah yaitu berkisar 52,6 dengan ketuntasan belajar klasikal 11,76%. Bertitik tolak dari kendala dan rendahnya kualitas pembelajaran tersebut, maka peneliti menawarkan solusi untuk memperbaiki kualitas pembelajaran IPA kelas V SDN Mangkang Kulon 02 melalui model inkuiri berbantukan media audiovisual. Subyek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V SDN Mangkang Kulon 02 Kota Semarang. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan keterampilan guru dan aktivitas siswa serta meningkatkan hasil belajar IPA kelas V SDN Mangkang Kulon 02 melalui penerapan model inkuiri berbantukan media audiovisual. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilakukan dalam 3 siklus, dengan masing-masing siklus terdiri atas tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan keterampilan guru dalam pembelajaran siklus I diperoleh persentase 64,28% dengan kategori tinggi, siklus II 74,99% dengan kategori tinggi, dan siklus III 87,49% dengan kategori sangat tinggi. Aktivitas siswa pada siklus I diperoleh persentase 64,79% dengan kategori tinggi, siklus II 74,16% dengan kategori tinggi, dan siklus III 82,50% dengan kategori sangat tinggi. Hasil belajar siswa pada siklus I mendapat rata-rata klasikal 62,57 dengan ketuntasan belajar 55,88%, siklus II mendapat rata-rata klasikal 68,94 dengan ketuntasan belajar 67,64%, dan siklus III mendapat rata-rata klasikal 76,38 dengan ketuntasan belajar 85,29%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan model inkuiri berbantukan media audiovisual dapat meningkatkan kualitas pembelajaran IPA.
Baca lebih lanjut
Baca lebih lajut