• Tidak ada hasil yang ditemukan

10+ Contoh Teks Anekdot Lucu, Singkat, Sosial dan Hukum Peradilan 2019

Vu Thai Hoc
2024-03-01
0
Daftar Isi

Contoh teks Anekdot

Contoh teks Anekdot terpopuler di Indonesia

I. Pengertian Teks Anekdot

1. Definisi Anekdot

Menurut Wikipedia Anekdot adalah sebuah cerita singkat dan lucu atau menarik, yang mungkin menggambarkan kejadian atau orang sebenarnya. Anekdot bisa saja sesingkat pengaturan dan provokasi dari sebuah kelakar. Anekdot selalu disajikan berdasarkan pada kejadian nyata melibatkan orang-orang yang sebenarnya, apakah terkenal atau tidak, biasanya di suatu tempat yang dapat diidentifikasi.

Teks Anekdot adalah cerita singkat yang di dalamnya mengandung unsur lucu dan mempunyai maksud untuk melakukan kritikan. Teks anekdot biasanya bertopik tentang layanan publik, politik, lingkungan, dan sosial.

Namun, seiring waktu, modifikasi pada saat penceritaan kembali dapat mengubah sebuah anekdot tertentu menjadi sebuah fiksi, sesuatu yang diceritakan kembali tetapi "terlalu bagus untuk nyata". Terkadang menghibur, anekdot bukanlah lelucon karena tujuan utamanya adalah tidak hanya untuk membangkitkan tawa, tetapi untuk mengungkapkan suatu kebenaran yang lebih umum daripada kisah singkat itu sendiri, atau untuk melukiskan suatu sifat karakter dengan ringan sehingga ia menghentak dalam kilasan pemahaman yang langsung pada intinya.

2. Struktur Teks Anekdot

Teks anekdot terdiri atas 5 bagian yang utama yaitu abstrak, orientasi, krisis, reaksi, dan koda.

1. Abstrak

Abstrak menjadi struktur teks humor paling awal yang ada dalam sebuah teks bernama anekdot.

Abstrak ditaruh di awal paragraf dengan fungsi untuk menggambarkan mengenai teks tersebut secara umum agar pembaca dapat membayangkan.

2. Orientasi

Orientasi merupakan awal kejadian pada cerita atau juga bagian yang menjelaskan latar belakang mengapa peristiwa utama dalam cerita dapat terjadi.

3. Krisis

Struktur teks anekdot berikutnya adalah Krisis. Krisis merupakan bagian yang menjelaskan mengenai pokok masalah utama dengan warna unik juga tidak biasa. Atau bahkan terjadi pasa penulisnya sendiri.

4. Reaksi

Reaksi berhubungan besar dengan struktur krisis. Reaksi adalah bagian yang akan melengkapi berupa penyelasaian masalah menggunakan cara-cara yang juga unik dan berbeda.

5. Koda

Seperti penutup, struktur teks anekdot yang terakhir ialah Koda. Koda merupakan bagian yang menutup cerita dalam teks tersebut.

3. Tujuan Teks Anekdot

Teks anekdot juga memiliki tujuan yang di tujukan untuk pembaca dalam setiap kisah cerita yang ditulis. Tujuan-tujuan tersebut merupakan latar belakang bagi pengarang atau penulis  untuk menulis sebuah teks anekdot. Berikut di bawah ini merupakan beberapa tujuan dari penulisan teks anekdot.

  • Memberikan tawa 
  • Sebagai saran penghibur.
  • Sebagai saran pengkritik.

II. Cara Membuat Teks Anekdot

Sebelum Anda mengetahui contoh-contoh teks anekdot, 123dok.com akan tunjukkan cara umum membuat teks anekdot.

1. Tentukan topik

Topik adalah ide cerita atau gagasan cerita atau dasar cerita atau apa yang akan diceritakan.

Dalam dunia kepenulisan, seringkali seseorang penulis terpaku oleh topik yang perlu dicari untuk memulai menulis. Ada sebagian orang yang selalu menunggu inspirasi datang dan kalau tidak juga datang-datang inspirasinya maka urunglah menulis. Alasan paling mudah dikatakan kalau ditanya, bahwa dirinya kehabisan ide atau belum mendapatkan inspirasi.

Cara menentukan topik yaitu dengan pemilihan topik yang banyak diminati oleh kebanyakan orang. Selain itu sebaiknya Anda juga tertarik dengan topik itu. Topik yang bisa menarik perhatian penulis bisa menjadikan penulis berusaha terus- menerus mencari data di dalam memecahakan masalah-masalah yang sedang dihadapi. Seorang penulis akan terus-menerus didorong supaya bisa menyelesaikan karya anda dengan sebaik-baiknya.

2. Tentukan pesan moral yang akan disampaikan 

Pesan moral ini merupakan bagian sangat yang penting dalam teks anekdot. Tanpa pesan moral, sebuah teks lucu tidak bisa tergolong dalam anekdot sama sekali. Sebelumnya, Anda semua harus tahu topik yang Anda menulis tentang apa, kemudian Anda membuat pesan moral di dalam teks anekdot.

3. Tentukan unsur lucu, konyol, atau jengkel

Setelah menentukan pesan moral, tentu saja juga unsur kelucuannya. Anda bisa menulis pengalaman Anda atau pengalaman orang lain yang bisa membuat perut Anda tergelitik hingga sakit akibat tertawa berlebihan.

4. Membuat referensi

Setelah Anda tahu judul teks anekdot Anda apa, selanjutnya Anda harus mencari bahan atau referensi. Bahan yang dimaksud ialah setting cerita utama dalam teks anekdot yang akan ditulis.

Berbeda dengan karya tulis ilmiah, referensi dari teks anekdot tidak harus berupa buku atau jurnal, tetapi referensi bisa Anda dapatkan dari menjalin percakapan dengan orang lain atau target untuk mendapatkan pengalaman lucu atau unik.

5. Mengembangkan teks Anekdot

  • Menyunting teks: Menyunting yaitu mengoreksi teks yang sudah dibuat. Koreksi teks berdasarkan kesesuaian isi dengan topik, kaidah, dan bahasa. Merevisi teks sesuai dengan hasil suntingan. Pada tahap ini, penulis menulis ulang teks yang sudah disunting/dikoreksi.
  • Pengendapan ide: Teks yang sudah dibuat diendapkan dulu atau ditinggalkan dulu, setelah beberapa jam, teks yang sudah ditulis bacalah! Apakah masih ada yang salah? Atau sudah sesuai dengan harapan? Kalau masih ada yang salah perlu dibenahi lagi.
  • Membuat judul: Judul yang dipilih haruslah yang menarik pembaca.

Cara menulis teks anekdot

III. Contoh Teks Anekdot

1. Contoh Teks Anekdot mengenai undang-undang Sendiri

Suatu hari Abdul dan Allan sedang berjalan-jalan menggunakan mobil dengan Abdul yang membawa mobilnya. Melewati perempatan jalan, lampu merah tiba, namun Abdul tetap menerobosnya karena jalannya terlihat kosong.

Allan: Kenapa kamu nerobos lampu merah? Kalau ada polisi gimana?

Abdul: Ah, tenang, kita bisa bikin undang-undang sendiri kok.

Allan: Kok bisa? Bukannya yang membuat undang-undang itu pemerintah bersama DPR?

Abdul: Sebentar. *meminggirkan mobil dan berhenti sementara

Allan: Kenapa berhenti?

Abdul: Mau menjawab pertanyaan kamu. Nih, ini jawabannya! Dengan ini kita bisa membuat undang-undang sendiri.

* menunjukan dompet

Allan: Oh…!!

Contoh teks anekdot mengenai undang-undang sendiri

2. Contoh Teks Anekdot mengenai Hukum Peradilan

Pada zaman dahulu di suatu negara (yang pasti bukan negara kita) ada seorang tukang pedati yang rajin dan tekun. Setiap pagi dia membawa barang dagangan ke pasar dengan pedatinya. Suatu pagi dia melewati jembatan yang baru dibangun. Namun sayang, ternyata kayu yang dibuat untuk jembatan tersebut tidak kuat. Akhirnya, tukang pedati itu jatuh ke sungai. Kuda beserta dagangannya hanyut. Si Tukang Pedati dan keluarganya tidak terima karena mendapat kerugian gara-gara jembatan yang rapuh. Kemudian, mereka melaporkan kejadian itu kepada hakim untuk mengadukan si Pembuat Jembatan agar dihukum dan memberi uang ganti rugi. Zaman dahulu orang dapat melapor langsung ke hakim karena belum ada polisi.

Permohonan keluarga si Tukang Pedati dikabulkan. Hakim memanggil si Pembuat Jembatan untuk diadili. Namun, si Pembuat Jembatan tentu protes dan tidak terima. Ia menimpakan kesalahan kepada tukang kayu yang menyediakan kayu untuk bahan jembatan itu. Kemudian, hakim memanggil si Tukang Kayu.

Sesampainya di hadapan hakim, si Tukang Kayu bertanya kepada hakim "Yang Mulia Hakim, apa kesalahan hamba sehingga hamba dipanggil ke persidangan?" Yang Mulia Hakim menjawab, "Kesalahan kamu sangat besar. Kayu yang kamu bawa untuk membuat jembatan itu ternyata jelek dan rapuh sehingga menyebabkan seseorang jatuh dan kehilangan pedati beserta kudanya. Oleh karena itu, kamu harus dihukum dan mengganti segala kerugian si Tukang Pedati." Si Tukang Kayu membela diri, "Kalau itu permasalahannya, ya jangan salahkan saya, salahkan saja si Penjual Kayu yang menjual kayu yang jelek." Yang Mulia Hakim berpikir, "Benar juga apa yang dikatakan si Tukang Kayu ini. Si Penjual Kayu inilah yang menyebabkan tukang kayu membawa kayu yang jelek untuk si Pembuat Jembatan. " Lalu, hakim berkata kepada pengawalnya, "Hai pengawal, bawa si Penjual Kayu kemari untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya!" Pergilah si Pengawal menjemput si Penjual Kayu. Si Penjual Kayu dibawa oleh pengawal tersebut ke hadapan hakim. "Yang Mulia Hakim,apa kesalahan hamba sehingga dibawa ke sidang pengadilan ini?" kata si Penjual Kayu. Sang Hakim menjawab, "Kesalahanmu sangat besar karena kamu tidak menjual kayu yang bagus kepada si Tukang Kayu sehingga jembatan yang dibuatnya tidak kukuh dan menyebabkan seseorang kehilangan kuda dan barang dagangannya dalam pedati. " Si Penjual Kayu menjawab, "Kalau itu permasalahannya, jangan menyalahkan saya. Yang salah pembantu saya. Dialah yang menyediakan beragam jenis kayu untuk dijual. Dialah yang salah memberi kayu yang jelek kepada si Tukang Kayu itu." Benar juga apa yang dikatakan si Penjual Kayu itu. "Hai pengawal bawa si Pembantu ke hadapanku!" Maka si Pengawal pun menjemput si Pembantu. Seperti halnya orang yang telah dipanggil terlebih dahulu oleh hakim, si Pembantu pun bertanya kepada hakim perihal kesalahannya. Sang Hakim memberi penjelasan tentang kesalahan si Pembantu yang menyebabkan tukang pedati kehilangan kuda dan dagangannya sepedati. Si Pembantu tidak secerdas tiga orang yang telah dipanggil terlebih dahulu sehingga ia tidak bisa memberi alasan yang memuaskan sang Hakim. Akhirnya, sang Hakim memutuskan si Pembantu harus dihukum dam memberi ganti rugi. Berteriaklah sang Hakim kepada pengawal, "Hai, Pengawal, masukkan si Pembantu ini ke penjara dan sita semua uangnya sekarang juga!" 

Beberapa menit kemudian, sang Hakim bertanya kepada si Pengawal, "Hai, Pengawal apakah hukuman sudah dilaksanakan?" Si Pengawal menjawab, "Belum, Yang Mulia, sulit sekali untuk melaksanakannya." Sang Hakim bertanya, "Mengapa sulit? Bukankah kamu sudah biasa memenjarakan dan menyita uang orang?" Si Pengawal menjawab, "Sulit, Yang Mulia. Si Pembantu badannya terlalu tinggi dan gemuk. Penjara yang kita punya tidak muat karena terlalu sempit dan si Pembantu itu tidak punya uang untuk disita." Sang Hakim marah besar, "Kamu bego amat! Gunakan dong akalmu, cari pembantu si Penjual Kayu yang lebih pendek, kurus, dan punya uang!". Kemudian,si Pengawal mencari pembantu si Penjual Kayu yang lain yang berbadan pendek, kurus, dan punya uang.

Si Pembantu yang berbadan pendek, kurus, dan punya uang bertanya kepada hakim, "Wahai, Yang Mulia Hakim. Apa kesalahan hamba sehingga harus dipenjara?" Dengan entengnya sang Hakim menjawab,"Kesalahanmu adalah pendek, kurus, dan punya uaaaaaang!!!"

Setelah si Pembantu yang berbadan pendek, kurus, dan punya uang itu dimasukkan ke penjara dan uangnya disita, sang Hakim bertanya kepada khalayak ramai yang menyaksikan pengadilan tersebut, "Saudara-saudara semua, bagaimanakah menurut pandangan kalian, peradilan ini sudah adil?" Masyarakat yang ada serempak menjawab, "Adiiiiilll!!!!"

3. Contoh Teks Anekdot mengenai Menyindir Teman

Ada dua orang gadis yang bersahabat namanya Rena dan Riris. Selama bersahabat, Rena sering meminta tolong kepada Riris terutama jika sedang kurang uang. Rena adalah tipikal orang yang selalu memanfaatkan temannya untuk kepentingannya sendiri. Akan tetapi, jika uang tersebut ditagih oleh teman-temannya, maka ia akan menghindar seolah tak peduli.

Suatu ketika Riris mempunyai pekerjaan rumah berupa tugas sekolah yang menumpuk. Namun, ia bingung karena di saat bersamaan ada acara keluarga yang tidak dapat ditinggalkan. Ia pun mempunyai suatu inisiatif. Nah, di saat yang bersamaan pula Rena ingin meminjam uang kembali.

“Ris, aku boleh pinjem uang lagi nggak?” tanya Rena sedikit memohon.

“Berapa Ren?” tanya Riris. “Satu juta saja Ris,” Jawab Rena.

“Apa satu juta itu sudah bisa buat bayar hutang-hutangmu selama ini. Nah, ini kamu malah mau pinjam lagi. Ya sudah tidak apa-apa nanti aku kasih pinjam. Tapi, kali ini ada syaratnya kamu harus mengerjakan tugasku selama satu minggu ya,” ucap Riris panjang lebar.

“Baiklah,” Jawab Rena dengan sedikit terpaksa nampaknya.

Satu minggu kemudian, ketika tugas Riris sudah selesai Rena meminta uang kepada temannya tersebut.

“Ris, ini tugasmu sudah selesai. Kamu bisa pinjami aku uang kan sekarang?” tanya rena

“Sebelumnya, maaf nih ya Ren, coba deh kamu hitung berapa hutangmu ke aku. Satu juta kan? Nah, kemarin ini adalah bayarannya karena kamu tidak mau membayar hutang kepadaku,” tegas si Riris kepada Rena dengan penuh sindiran.

Mendengar perkataan dari Riris, Rena pun hanya bisa terdiam. Setelah kejadian ini persahabatan keduanya pun merenggang. Riris tidak direpotkan lagi oleh Rena yang sering meminjam uang tapi tak pernah dikembalikan.

Contoh teks anekdot mengenai menyindir teman

4. Contoh Teks Anekdot mengenai Sosial

Dalam satu malam yang mencekam, ada seorang kakek tunawisma yang berjalan di jalan yang sepi serta akan menyebrang jalan. Ia tampak miskin, dapat dinilai dari pakaian yang ia gunakan compang camping.

Akan tetapi baru satu langkah ia berjalan untuk menyebrang, tidak diduga saja ada satu mobil secara cepat melintas di hadapannya. Langsung berteriak dengan keras serta mulai menangis tersedu-sedu.

Mobil itupun berhenti, serta pengemudinya bergegas keluar mendekati sang kakek yang mungkin ia tabrak barusan. Tampilan pengemudi itu seperti orang kaya! Berjas hitam serta terlihat modis. Ia juga menanyakan pada si kakek, “Apa saya barusan menabrak Anda?”

Dengan ramahnya sang Kakek menjawab, “Tidak nak tampan”. Lalu si pengendara mobil menanyakan satu kali lagi. “Atau kakek tengah kelaparan serta coba menyebut pertolongan dengan car amenjerit serta menangis?”. Si kakek menjawab kembali pertanyaan itu dengan jawaban Tidak. Si pengemudi pasti kebingungan dengar jawaban si kakek. “Lantas apakah yang membuat kakek menjerit serta menangis?”

Sambil berbalik tubuh akan pergi tinggalkan si pengemudi, sang kakek menjawab “Waktu kamu melintas barusan, ban mobilmu sudah sempat melindas kaki karena itu saya menjerit!”

5. Contoh Teks Anekdot Singkat

Suatu hari di bulan puasa, seorang kakek tiba-tiba merasa pusing di kepalanya. Sang kakek pun langsung meminum obat Bodrex yang ada di lemari untuk meredakan sakit kepalanya.

Cucunya yang melihat kejadian tersebut kemudian bertanya : “Kakek kan sedang puasa, kenapa kakek malah minum obat?”.

Dengan tampang tak berdosa, sang kakek menjawab sekenanya : “Itukan obat Bodrex, bisa diminum kapan aja.”

Demikianlah sedikit ulasan mengenai contoh teks Anekdot beserta penjelasannya. Mohon maaf bila ada kesalahan, jika dirasa bermanfaat silahkan di share. Terima kasih.

Contoh teks anekdot singkat

Suatu hari yang cerah, datanglah seorang laki-laki kerumah sakit dengan kedua telinganya yang terkena luka bakar.

  • Dokter : “Loh, kenapa telinga anda pak ?”
  • Pasien : “Begini dok, tadi saya sedang menyetrika baju, nah pada saat saya sedang menyetrika, tiba-tiba telpon saya berdering. Karena reflek, pada saat itu sektrika yang saya pegang saya tempelkan ke telinga kiri saya dok.”
  • Dokter : “Oh jadi begitu pak, saya paham keluhan anda, terus kalau telinga bapak yang kanan kenapa ?”
  • Pasien : “Nah itu dia dok, si bego itu nelpon lagi.”

6. Contoh Teks Anekdot Lucu

Pada suatu pagi yang cerah, karena memang lagi terang mataharinya, terjadilah percakapan yang tidak penting antara guru dan muridnya.

Murid : Ibuuuuu guru, bu guru boleh enggak yah di hukum karena perbuatan yang belum dilakukannya ?

Ibu Guru : Iya enggak boleh lah nak, seseorang itu baru boleh dihukum apabila dia telah melakukan kesalahan.

Murid : Alhamdulillah, saya belum mengerjakan PR soalnya buuu 

Ibu Guru : O000… dasar murid edannn !

_________________________________________________________________________________________________

PENCURI KUE

Seorang wanita menunggu penerbangannya di bandara. Karena masih ada beberapa jam, ia memutuskan untuk membeli sebungkus kue dan bermain game di gawainya. Pada saat itu bandara cukup penuh, ia akhirnya menemukan tempat duduk di samping seorang lelaki tua.

Wanita itu terfokus pada permainan di gawainya, tapi ia masih sempat melihat lelaki tua di sampingnya mengambil kue yang ditaruh di bungkus yang ada di sampingnya. Meski terganggu, ia tidak ingin membuat keributan dan membiarkannya.

Ia mengambil kue yang ada di bungkus itu sambil bermain. Lalu, lelaki tua yang tidak sopan ini dengan santainya terus mengambil kue yang ada di bungkus. Menit demi menit berlalu, si wanita semakin kesal dengan ulah si lelaki yang menghabiskan persediaan kuenya.

Tiap ia mengambil satu kue, lelaki itu mengambil satu, sampai akhirnya hanya tersisa satu kue. Wanita itu diam untuk melihat apa yang akan dilakukan si lelaki tua terhadap kue itu.

Lelaki tua itu mengambil kue yang tinggal satu, membaginya menjadi dua bagian, lalu memakan separuh kue yang tersisa. Lelaki itu menawarkan separuh kue itu pada si wanita, kesal wanita itu mengambil kue yang tersisa dan memakannya. Ia berfikir, “Tidak ada terima kasih? Tidak ada permisi? Berani-beraninya!”

Untungnya, saat itu si wanita sudah dipanggil untuk boarding ke pesawat. Ia lalu meninggalkan si lelaki tua tanpa sepatah kata pun.

“Untung sudah waktunya aku boarding. Jika tidak, sudah kuhajar lelaki tak sopan itu!” Batinnya sambil naik ke kabin. Saat hendak menaruh tas punggungnya di kompartemen atas, ia melihat sebuah bungkusan kue yang ada di kantong kiri tasnya.

“Ternyata yang tadi tidak sopan adalah aku, akulah pencuri kuenya,” gumam si wanita.

Referensi

https://www.eduspensa.id/teks-anekdot/#Struktur_teks_anekdot

https://id.wikipedia.org/wiki/Anekdot#Contoh_Anekdot

https://inibagus.com/contoh-teks-anekdot/#Urutan_Cara_Menulis_Anekdot

https://www.kepogaul.com/ruangpena/contoh-teks-anekdot-lucu/

Dokumen baru