Top PDF UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR
MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE Think Pair Share (TPS)SISWA KELAS VII C
SMP MUHAMMADIYAH 1 MINGGIR
Jenis penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan secara partisipatif dan kolaboratif. Partisipasif yaitu peneliti terlibat langsung didalam proses penelitian sejak awal sampai dengan hasil penelitian yang berupa laporan. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015 yaitu bulan Januari-Juni 2015 di SMPMuhammadiyah1Minggirkelas VIIIC . Subjek dalam penelitian ini adalah siswakelas VIIC tahun ajaran 2014/2015, yang terdiri dari 36 siswa. Objek penelitian ini adalah penerapan modelpembelajarankooperatiftipeThinkPairShare (TPS)). Penelitian tindakan kelas ini menggunakan empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, angket, wawancara, tes, dokumentasi dan catatan lapangan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber yaitu dari lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran, wawancara, angket motivasi, tes prestasibelajar, dokumentasi dan catatan lapangan.
Abstract: The purpose of this study was to describe the implementation process of learning mathematics through the learning model And ThinkPairShare (TPS) in order to increase student motivation and learning achievement of class VII F SMP N 2 Greetings. The subjects in this study were students of class VII F SMP N 2 Regards, while the object of the study was motivation and achievement in the implementation of learning mathematics using learning models And ThinkPairShare (TPS).Data collection techniques in this study performed using the observation sheet, sheet motivation questionnaire, and learning achievement tests. Instrument research using observation sheets, questionnaire motivation, and test.Data analysis techniques for observation sheet is done by calculating a percentage score for each indicator while learning mathematics achievement is done by calculating the average value of the percentage of students who meet the grade criteria for completeness Minimal. The results showed that after learning model applied And ThinkPairShare (TPS) and the motivation to learn mathematics achievement increased. This can be shown by an increase in the average yield percentage of student motivation based on the observation sheet. Based on the observation sheet for each cycle is the first cycle of students at 62.50%, for the second cycle of 72.22%. While the average value of learning mathematics achievement of students increased from an average initial value of 72.12 into a 75.26 in the first cycle and the second cycle becomes 80.32. Given the learning model And ThinkPairShare (TPS) to further encourage student motivation and also can improve students' mathematics learning achievement, the school is expected to apply the learning model. Keywords: ThinkPairShare (TPS), Motivation, Achievement
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Subjek penelitian ini adalah siswakelas VIIIC SMPMuhammadiyah1Minggir tahun ajaran 2014/2015 yang berjumlah 32 siswa. Objek dalam penelitian ini adalah pelaksanaan pembelajaranmatematika dengan menggunakan modelpembelajarankooperatiftipe Numbered Heads Together (NHT). Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, siklus I terdiri dari tiga kali pertemuan dan siklus II terdiri dari tiga kali pertemuan. Teknik pengumpulan data adalah observasi, angket, wawancara, tes, dokumentasi dan catatan lapangan. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah kualitatif dan kuantitatif.
Syukur alhamdullilah dengan izin Allah SWT, skripsi yang berjudul “ UPAYA MENINGKATKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASIBELAJARMATEMATIKASISWAKELASVII A SMP MA’ARIF NU 1 PURWOKERTO MELALUI PEMBELAJARANKOOPERATIFTIPE TAI” telah terselesaikan penulisannya. Skripsi ini diajukan untuk memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana Strata Satu (S-1) Program Pendidikan Matematika.
Guru memiliki peranan penting terhadap keberhasilan pembelajaran karena guru sebagai pengajar yang tugasnya mengajar dan mendidik bagaimana siswa paham tentang materi yang guru ajarkan dan guru sebagai motivasi ,semangat dalam melakukan pembelajaran, bagaimana menciptakan kelas yang tertib, nyaman agar siswa betah belajarmatematika. Hasil penelitian ini di gunakan sebagai masukan bagi guru dan calon guru untuk meningkatkan kreativitas siswa dalam pembelajaranmatematika.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Penelitian ini dilakukan pada 30 siswakelasVIICSMP Negeri 1 Kebakkramat tahun ajaran 2012/2013. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, metode tes dan metode dokumentasi. Validitas data menggunakan teknik triangulasi waktu dan triangulasi sumber. Teknik analisis data menggunakan analisis data keterlaksanaan pembelajaran, data motivasibelajarsiswa dan data ketuntasan belajarsiswa. Indikator keberhasilan pada penelitian ini adalah motivasibelajarsiswa setidaknya 75% yang diperoleh dari rata-rata persentase indikator motivasibelajar pada akhir siklus. Prosedur penelitian meliputi empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, analisis dan refleksi.
Matematika adalah bahasa yang melambangkan serangkaian makna dari pernyataan yang ingin kita sampaikan. Kenyataan di lapangan memberikan gambaran bahwa selama pembelajaran berlangsung sebagian besar siswa kurang aktif, mereka akan aktif apabila diberikan tugas, tidak memperhatikan penjelasan guru, banyak siswa yang tidak selesai dalam mengerjakan soal sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Siswa juga tampak tidak bermotivasi pada pelajaran matematika. Selain tumbuhnya motivasi, guru juga harus membangkitkan motivasi yang ada dalam diri siswa agar terangsang untuk mempelajari materi serta ingin memahami pelajaran lebih lanjut. Penelitian ini merumuskan sebuah permasalahan Apakah penerapan modelpembelajarankooperatiftipe TPS dapat meningkatkanprestasibelajarmatematika materi lingkaran pada kelas VIII B SMPN 2 Sukodono?. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkanprestasibelajarmatematikasiswakelas VIII B SMPN 2 Sukodono pada materi lingkaran melalui penerapan modelpembelajarankooperatiftipe TPS. Pembelajaran TPS dapat mengembangkan kemampuan mengungkapkan idea atau gagasan dengan kata- kata secara verbal dan membandingkannya dengan ide-ide orang lain. Siswa dapat mengembangkan kemampuan untuk menguji ide dan pemahamannya sendiri dan menerima umpan balik. Interaksi yang terjadi selama pembelajaran dapat meningkatkanmotivasi dan memberi rangsangan untuk berpikir sehingga bermanfaat bagi proses pendidikan jangka panjang. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Teknik analisis data yang digunakan untuk menganalisis data-data yang terkumpul adalah teknik deskriptif komparatif yaitu untuk membandingkan keberhasilan antar siklus. Teknik analisis data prestasibelajarsiswa menggunakan statistik sederhana yaitu analisis Ketuntasan belajar. Dari hasil analisis data dan pembahasannya, diperoleh kesimpulan Penerapan modelpembelajarankooperatiftipeThinkPairShare pada materi lingkaran terbukti meningkatkanprestasibelajarsiswakelas VIII B SMP Negeri 2 Sukodono, Penerapan modelpembelajarankooperatiftipeThinkPairShare pada materi lingkaran terbukti dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas VIII B SMP Negeri 2 Sukodono.
Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan kreativitas siswa dengan pendekatan kooperatiftipe TPS (ThinkPairShare) pada pembelajaranmatematika di SMPMuhammadiyah 7 Surakarta. Jenis penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Kolaboratif. Subyek penelitian adalah siswakelasVII D SMPMuhammadiyah 7 Surakarta tahun ajaran 2011/2012 yang berjumlah 28 siswa sebagai subyek yang menerima tindakan. Subyek pelaksana tindakan adalah guru matematikakelasVII D. Metode pengumpulan data yang di gunakan adalah metode observasi, catatan lapang, review, metode test dan metode dokumentasi. Tehnik analisis data di laksanakan secara deskriptif kualitatif dengan metode alur. Hasil penelitian ini yaitu a) kreativitas bertanya dan menggunakan ide sebelum di adakan tindakan 14,28% meningkat menjadi 71,42% b) Kreativitas mengerjakan soal latihan di depan kelas sebelum di adakan tindakan 21,42% meningkat menjadi 64,28% c) Kreativitas memberikan tanggapan jawaban siswa lain sebelum di adakan tindakan 10,71% meningkat menjadi 60,71% d) Kreativitas memanfaatkan sumber belajar yang ada sebelum di adakan tindakan 25,00% meningkat menjadi 67,85% dan adanya peningkatan prestasibelajarsiswa sebelum di adakan tindakan 35,71% meningkat menjadi 75,00%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah dengan pendekatan kooperatif TPS dapat meningkatkan kreativitas pada pembelajaranmatematika.
Pembangunan di bidang pendidikan merupakan suatu upaya yang sudah berlangsung sejak dahulu dan tidak di ragukan lagi eksistensinya. Pendidikan telah di mulai di laksanakan sejak manusia lahir di muka bumi dalam bentuk pengetahuan, keterampilan dan nilai – nilai dari para orang tua dalam mempersiapkan anak-anaknya menghadapi kehidupan dan masa depan. Pendidikan juga merupakan sarana dan prasarana yang sangat penting dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Oleh karena itu bidang pendidikan harus mendapatkan perhatian dan penanganan secara serius baik dari pemerintah masyarakat maupun penyelenggaran pendidikan. Penyelenggaran pendidikan tersebut salah satunya adalah pendidikan formal yaitu pendidikan yang sistem belajar mengajarnya berlangsung di sekolah. Pendidikan di sekolah di berikan dengan kepercayaan dan keyakinan bahwa anak dapat belajar dengan baik, nyaman, senang dan menganggap bahwa belajar merupakan kebutuhan sehari-hari.
Pembelajarankooperatiftipe TPS memiliki tiga tahap yaitu (1) Thinking (berfikir), (2) pairing dan (3) sharing. Pada fase thinking guru mengajukan isi atau pertanyaan yang berhubungan dengan pelajaran, kemudian siswa diminta untuk memikirkan isi atau pertanyaan tersebut secara mandiri untuk beberapa saat. Pada fase Pairing Guru meminta siswa berpasangan dengan siswa lain untuk mendiskusikan apa yang telah dipikirkannya pada tahap pertama. Interaksi pada tahap ini diharapkan dapat berbagi jawaban jika telah diajukan pertanyaan atau berbagi ide jika persoalan khusus telah diidentifikasi. Biasanya siswa diberi waktu empat sampai lima menit untuk berpasangan. Sedangkan pada fase sharingGuru meminta kepada pasangan untuk melakukan tukar menukar informasi dan pendapat mendiskusikan permasalahan secara bersama, membandingkan jawaban mereka dan mengoreksi hal-hal yang kurang tepat. Ini sangat efektif dilakukan dengan cara bergiliran pasangan demi pasangan dan dilanjutkan sampai seperempat bagian dari banyaknya pasangan telah mendapatkan kesempatan untuk melaporkan (Ibrahim, 2000:26-27).
Abstract. This study aims to determine whether the type cooperative learning modelThinkPairShare (TPS) can improve mathematics learning creativity in students of SMPMuhammadiyah 8 Medan in particular on the subject of Perimeter and Area of Rectangle class VII T.P second semester 2014/2015. The research is a classroom action research (PTK) using cooperative learning modelThinkPairShare (TPS). The instrument used was a test as much as 5 about the shape of the description and in the observation is the creativity of student learning. The subjects were students / student of class VII-CSMPMuhammadiyah 8 Medan totaling 38 people consisting of 21 male students and 17 female students. The object of this research is the creativity of mathematics learning using cooperative learning modelThinkPairShare (TPS). Obtaining the average value of the creativity of the students at an early test of 41.26% (Less), the first cycle increased to 59.15% (Enough), and the second cycle increased to 79.10% (Good). It can be concluded that the cooperative learning modelThinkPairShare (TPS) on the subject of the circumference and area of a rectangle increased creativity of mathematics learning in class VII-CSMPMuhammadiyah 8 Medan T.P.2014 / 2015.
Penilaian hasil belajarsiswa mencakup segala hal yang dipelajari di sekolah, baik menyangkut pengetahuan, sikap, dan ketrampilan (Asep dan Abdul, 2008: 15). Tes digunakan untuk mendapatkan data hasil belajarsiswa yang diberikan pada akhir tiap siklus setelah diterapkan modelpembelajarankooperatiftipe TPS. Tes evaluasi diberikan pada akhir tiap siklus dan nilai prasiklus diambil dari nilai ulangan tengah semester. Rata-rata nilai siswa yang diperoleh pada prasiklus sebesar 72,70 meningkat menjadi 76,08 pada siklus I dan persentase siswa yang memenuhi KKM pada prasiklus sebanyak 46,67% meningkat menjadi 63,33% pada siklus I. Dari siklus I, rata-rata nilai siswa yang diperoleh meningkat lagi menjadi 80,93 pada siklus II dan persentase ketuntasan siswa yang memenuhi KKM pada siklus II sebesar 80%.
Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi dan prestasibelajarmatematika dengan menggunakan modelpembelajarankooperatiftipe TPS (ThinkPairShare) pada pokok bahasan himpunan. Subyek penelitian ini adalah siswakelasVII E SMP N 2 Kalibagor yang berjumlah 31 siswa. Penelitian ini dilaksanakan dalam 3 siklus yang terdiri 3 pertemuan disetiap siklusnya, setiap siklus dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut: perencanaan, pelaksanaan, observasi, evaluasi dan refleksi. Pengumpulan data diperoleh dari lembar observasi aktivitas guru dan siswa, lembar observasi partisipasi serta angket partisipasi, untuk data prestasi diperoleh dengan menggunakan tes evaluasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata partisipasi dan prestasibelajarmatematikasiswa mengalami peningkatan disetiap siklusnya. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya peningkatan rata-rata partisipasi yaitu pada siklus I sebesar 59,77%, siklus II 64,92% dan pada siklus III meningkat menjadi 72,05%. Peningkatan prestasibelajarmatematika dibuktikan dengan adanya rata-rata nilai tes evaluasi disiklus I sebesar 43,36, siklus II 62,17 dan pada siklus III meningkat menjadi 75,59. Hasil ini menunjukkan bahwa modelpembelajarankooperatiftipe TPS (ThinkPairShare) dapat meningkatkan partisipasi dan prestasibelajarmatematikasiswakelasVII E SMP Negeri 2 Kalibagor.
Menurut Oemar Hamalik (2009:175) penggunaan asas aktivitas besar nilainya bagi pembelajaran para siswa: 1) para siswa mencari pengalaman sendiri dan langsung mengalami sendiri. 2) Berbuat sendiri akan mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa secara integral. 3) Memupuk kerja sama yang harmonis di kalangan siswa. 4) Para siswa bekerja menurut minat dan kemampuan sendiri. 5) Memupuk disiplin kelas secara wajar dan suasana belajar menjadi demokratis. 6) Mempererat hubungan sekolah dan masyarakat, dan hubungan antara orang tua dengan guru. 7) Pembelajaran diselenggarakan secara realistis dan konkret sehingga mengembangkan pemahaman dan berpikir kritis serta menghindarkan verbalistis. 8) Pembelajaran di sekolah menjadi hidup sebagaimana aktivitas dalam kehidupan di masyarakat.
Proses belajar mengajar terjadi manakala ada interaksi antara guru dengan siswa dan antara siswa dengan siswa. Dalam interaksi tersebut guru memerankan fungsi sebagai pengajar atau pemimpin belajar atau fasilitator belajar, sedangkan siswa berperan sebagai pelajar atau individu yang belajar. Guru sebagai pengajar diharapkan mampu mengatur, mengarahkan dan menciptakan suasana yang dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar.
Model TPS adalah salah satu modelpembelajarankooperatif yang dikembangkan oleh Frank Lyman, kegiatan dalam TPS adalah “guru menyampaikan pelajaran kepada kelas, peserta didik duduk berpasangan dengan timnya masing-masing. Guru memberikan pertanyaan dan peserta didik diminta untuk memikirkan jawaban dari mereka sendiri, lalu berpasangan dengan pasangannya untuk mencapai sebuah kesepakatan terhadap jawaban dan guru meminta peserta didik untuk berbagi jawaban” (Slavin, R. E,2008:257). Menurut Ibrahim (2000: 26-27), pembelajarankooperatiftipe TPS memiliki tiga tahap yaitu: Thinking (berfikir), Sharing (tukar menukar), dan, Pairing (berpasang).
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... HALAMAN PENGAJUAN ........................................................................... HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................... HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... HALAMAN ABSTRAK ................................................................................ HALAMAN ABSTRACT ............................................................................. HALAMAN MOTTO .................................................................................... HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... KATA PENGANTAR ................................................................................... DAFTAR ISI .................................................................................................. DAFTAR TABEL .......................................................................................... DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................. A. Latar Belakang Masalah .............................................................. B. Identifikasi Masalah .................................................................... C. Pembatasan Masalah ................................................................... D. Perumusan Masalah..................................................................... E. Tujuan Penelitian......................................................................... F. Manfaat Penelitian....................................................................... BAB II. LANDASAN TEORI ....................................................................... A. Tinjauan Pustaka ......................................................................... 1. Pembelajaran .......................................................................... 2. ModelPembelajaranKooperatif............................................. B. ModelPembelajarankooperatifTipeThinkPairShare (TPS ... C. MotivasiBelajar ..........................................................................
Dalam penyusunan skripsi ini telah diusahakan sebaik mungkin, akan tetapi disadari bahwa masih banyak kekurangan. Selain itu skripsi ini dapat selesai karena adanya bimbingan, bantuan, serta kerjasama dari berbagai pihak. Untuk itu perkenankanlah pada kesempatan ini disampaikan banyak terima kasih kepada: 1. Bowo Sugiharto, S.Pd, M.Pd, selaku Pembimbing I, yang telah sabar
Kemajuan ilmu pengetahuan akan mempengaruhi cara belajar yang efektif, sehingga perlu adanya cara berpikir secara terarah dan jelas. Dengan banyak permasalahan-permasalahan yang muncul, perlu adanya pembaharuan- pembaharuan di lingkungan pendidikan yang mengarahkan pembelajaran agar dapat selalu berpikir kritis dan kreatif. Banyak yang beranggapan bahwa untuk dapat berpikir kritis dan kreatif memerlukan suatu tingkat kecerdasan yang tinggi. Padahal, berpikir kritis dan kreatif dapat dilatih pada semua orang untuk dipelajari. Di sinilah peranan pendidikan memberi suatu konsep cara belajar yang efektif.
Hudojo menjelaskan bahwa strategi belajar mengajar sangat menentukan berlangsungnya proses belajar mengajar dan sangat menentukan hasil belajar. 10 Dalam upayameningkatkan proses pembelajaran untuk mencapai hasil belajar terbaik sesuai harapan, perencanaan pembelajaran merupakan sesuatu yang mutlak harus di persiapkan oleh guru setiap akan melaksanakan proses pembelajaran walaupun belum tentu semua yang direncanakan akan dapat dilaksanakan. Namun demikian guru tetap diharapkan mampu menyusun perencanaan yang lebih sempurna sesuai dengan kebutuhan siswa, sehingga semua siswa bisa memperoleh berbagai pengalaman baru serta menambah kopetensinya sesuai hasil belajar meraka. 11 Pemilihan strategi yang tepat juga akan mempermudah proses pembentukan pengetahuan pada diri siswa, apalagi menyangkut kejadian terhadap materi-materi yang dianggap sukar oleh siswa.