• Tidak ada hasil yang ditemukan

A-94 Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Dalam dokumen TEKNIKINDUSTRI (Halaman 94-96)

Berdasarkan data yang diperoleh dari customer care pada bulan Januari hingga Mei 2012, keluhan konsumen sebesar 34% dari total keluhan ditujukan untuk produk minibus, serta sekitar 31% keluhan tersebut terjadi akibat proses trimming. Berdasarkan fakta inilah, maka pemecahan masalah PT. X difokuskan pada produk minibus pada proses trimming.

Tahap awal yang perlu dilakukan untuk meminimalkan kecacatan minibus pada proses trimming adalah menganalisis kejadian - kejadian yang mungkin menyebabkan terjadinya kecacatan produk untuk memperoleh akar permasalahan dan dapat ditentukan prioritas penyelesaian yang harus ditempuh. Dalam pencarian penyebab dari masalah yang ada, digunakan metode dengan menggunakan Fault Tree Analysis. Fault Tree Analysis merupakan metode analisis pencarian akar masalah dengan metode langkah demi langkah untuk mengkombinasi dari kesalahan yang menyebabkan gangguan sistem. Prinsip kerja Fault Tree Analysis adalah menelusuri suatu kegagalan fungsi secara deduktif hingga ke penyebab sesungguhnya dengan menggunakan logika dan data di lapangan. Keuntungan penggunaan metode ini adalah dapat memperoleh penyebab permasalahan yang beberapa kejadiannya atau kombinasi kejadian dengan kemudahan untuk mengikuti aliran event dan sub event pada setiap kesalahannya.

Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan yang dikaji adalah bagaimana mengidentifikasi jenis dan penyebab cacat produk minibus pada proses trimming di PT. X sebagai upaya meminimalkan keluhan konsumen dengan menggunakan metode Fault Tree Analysis. Dengan adanya kajian ini manfaat yang dapat diperoleh adalah memberikan masukan bagi perusahaan untuk mengetahui penyebab terjadinya produk cacat dan memberikan masukan bagi perusahaan untuk mengambil tindakan preventif untuk meminimalisasi keluhan konsumen.

2.

Metodologi Penelitian

Paparan ini akan membahas langkah – langkah untuk mencari solusi dari permasalahan yang diangkat. Langkah – langkah ini dibuat supaya dalam memahami dan menyelesaikan permasalahan yang diambil dapat, sistematis dan terarah pada tujuan yang ingin dicapai. Langkah – langkah tersebut disajikan pada gambar 1.

Mulai

Observasi Awal

Studi Literatur

Penentuan Tujuan dan Manfaat Penelitian Pengumpulan data - Data Primer - Data Sekunder

Pengolahan data 1. Pembuatan diagram pareto 2. Fault Tree Analysis 3. Menentukan minum cut set

Analisis dan interpretasi hasil

Kesimpulan dan saran

Selesai Studi lapangan

Identifikasi Permasalahan

Gambar 1 Metodologi Penyelesaian Masalah

Observasi dilakukan dari awal Mei di PT. X. Tujuannya adalah untuk mempelajari segala kejadian yang ada di perusahaan. Tahap ini menekankan pengenalan dan pemahaman kondisi perusahaan. Kegitan yang dilakukan pada tahap ini antara lain melihat keseluruhan proses produksi, dan mendengarkan presentasi dari bagian HRD.

Identifikasi masalah dilakukan dengan melihat data customer care pada bagian administrasi departemen Quality Assurance. Dari data yang ada dapat dilihat jumlah keluhan setiap bulan untuk masing-masing jenis produk serta jenis

Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

A-95

keluhan untuk setiap produk. Jika keluhan konsumen yang terus meningkat ini dibiarkan terus menerus maka akan merugikan perusahaan serta konsumen akan kecewa sehingga pindah ke perusahaan lain.

Untuk menyelesaikan masalah yang ada maka dibutuhkan referensi-referensi yang mendukung agar masalah dapat diselesaikan dengan tepat. Studi pustaka mengacu pada literatur yang membahas mengenai kualitas, kepuasan konsumen, diagram pareto dan kajian mengenai Fault Tree Analysis. Pencarian literatur ini dilakukan dengan membaca buku dan melakukan browsing internet.

Pada tahap ini akan dilakukan pengamatan langsung mengenai proses pada departemen trimming dan melakukan wawancara langsung dengan kepala bagian departemen Quality Assurance, inspektor departemen trimming dan staf administrasi departemen Quality Assurance.

Pada tahap ini ditetapkan tujuan dan manfaat pada penelitian ini. Tujuan dan manfaat telah dipaparkan pada bagian Pendahuluan.

Data yang dibutuhkan untuk menyelesaikan permasalahan kecacatan produk minibus di proses trimming yaitu: a. Data customer care bulan Januari sampai Mei 2012.

b. Proses produksi pembuatan minibus pada PT. Rahayu Santosa. c. Peralatan yang terlibat dalam proses produksi.

Data tersebut diperoleh baik dari dokumen perusahaan, observasi, dan wawancara dengan kepala bagian produksi, kepala bagian trimming, kepala bagian customer care dan dengan operator bagian inspeksi departemen trimming.

Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan dalam beberapa tahap, urutan tahap-tahap yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Menentukan frekuensi keluhan dari terbesar sampai terkecil dengan menggunakan diagram pareto.

Langkah – langkah menentukan frekuensi keluhan adalah sebagai berikut :

a. Jumlah tiap – tiap keluhan dibagi dengan jumlah seluruh keluhan sehingga mendapatkan presentase keluhan. b. Presentase keluhan tersebut kemudian diurutkan dari yang bernilai terbesar sampai terkecil.

c. Kemudian tentukanlah presentase kumulatif dengan menambahkan presentase keluhan dengan presentase keluhan diatasnya.

d. Data frekuensi kumulatif keluhan pada minibus kemudian diolah dengan diagram pareto menggunakan software SPSS untuk mengetahui keluhan yang dominan.

2. Menentukan jenis keluhan yang mendominasi sekitar 80% dari total keluhan dengan menggunakan diagram pareto yang telah dibuat.

Langkah – langkah menentukan jenis keluhan yang mendominasi yaitu:

a. Membuat diagram pareto dari frekuensi kumulatif keluhan yang telah diurutkan dari yang terbesar sampai yang terkecil.

b. Menentukan keluhan yang dominan dari diagram pareto yang telah dibuat. Penentuan ini berdasarkan pada grafik pada diagram pareto yang menunjukan jumlah besar sampai jumlah frekuensi kumulatifnya sebesar 80%.

3. Membuat diagram Fault Tree untuk mengetahui faktor – faktor penyebab keluhan.

Alasan pemakaian FTA adalah FTA merupakan analisa deduktif yang terstruktur dari atas ke bawah sehingga dapat diketahui faktor – faktor terjadinya failure dengan urut dan terperinci. Selain itu juga menggambarkan kombinasi kejadian yang menyebabkan keluhan sebagai top event.

Analisis keluhan konsumen produk minibus pada tahap fault tree analysis dilakukan melalui langkah – langkah berikut ini:

a. Identifikasi kesalahan dalam sistem

Kesalahan dalam sistem yang biasa disebut undesired event merupakan suatu permasalahan dalam sistem yang diakibatkan adanya kondisi yang tidak berjalan dengan benar dan tidak diinginkan. Undesired event pada masalah yang terjadi pada PT. Rahayu Santosa adalah banyaknya keluhan dari konsumen terhadap produk minibus. Undired event yang ditemukan ini dijasikan sebagai top level event.

b. Membangun Fault Tree

Setelah top level event pada permasalahan yang ada sudah ditentukan maka langkah selanjutnya adalah membangun fault tree. Dalam membangun fault tree, hal pertama yang dilakukan adalah mengidentifikasi potensi dari kesalahan-kesalahn yang terjadi pada proses. Apabila potensi dari kesalahan-kesalah sudah teridentifikasi maka dilakukan identifikasi penyebab masalahsehingga diperoleh penyebab secara umum yang menyebabkan top level event terjadi yang kemudian dijasikan acuan untuk membuat fault tree. Langkah selanjutnya, mengembangkan top level event dengan melakukan break down secara terperinci dalam cabang-cabang yang membentuk fault tree, sampai ditemukan kejadian paling dasar atau disebut dengan basic event. Langkah tersebut menerangkan semua urutan sebab dan akibat kejadian yang menyebabkan terjadinya top level event.

c. Penentuan minimal cut set

Setelah menyusun diagram sebab akibat dari top level event sampai basic event kemudian dilakukan penentuan minimal cut set. Penentuan minimal cut set merupakan kejadian atau kombinasi kejadian dari

A-96

Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Dalam dokumen TEKNIKINDUSTRI (Halaman 94-96)