• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisa Pengembangan Pembangunan Berbasis Masyarakat

Dalam dokumen BAB PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang (Halaman 102-107)

MATRIK SWOT PENGEMBANGAN KAWASAN KORIDOR JALAN UTAMA KOTA SIMPANG AMPEK

3.4 Analisa Pengembangan Pembangunan Berbasis Masyarakat

Halaman 3 - 57

3.4 Analisa Pengembangan Pembangunan Berbasis Masyarakat

Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Koridor Jalan Utama Kota Simpang Ampek merupakan suatu upaya pengembangan suatu bagian wilayah kota. Di dalam upaya ini akan terkait berbagai komponen perkotaan lengkap yang akan mendukung eksistensi kota tersebut yaitu yang mencakup berbagai unsur komponen kegiatan fungsional perkotaan, sarana perkotaan dan prasarana perkotaan seperti jaringan jalan dan utilitas umumnya.

Pembangunan dengan partisipasi masyarakat dan pemerintah untuk kawasan Koridor Jalan Utama Kota Simpang Ampek merupakan bentuk kerjasama dalam perencanaan, pelaksanaan pembangunan yang akan dicapai.

Partisipasi masyarakat dalam Rencana Penataan Bangunan dan Lingkungan dilakukan untuk :

1. Memperoleh informasi mengenai kondisi, kebutuhan dan sikap masyarakat setempat, yang tanpa kehadirannya program pembangunan serta proyek-proyek akan gagal.

2. Masyarakat akan lebih mempercayai proyek atau program pembangunan jika merasa dilibatkan dalam proses persiapan dan perencanaan, karena akan lebih mengetaui seluk-beluk proyek tersebut dan akan mempunyai rasa memiliki terhadap proyek tersebut;

Anggota masyarakat sudah merasakan adanya hak memberi saran dalam menentukan jenis pembangunan yang akan dilakukan di daerahnya. Masyarakat juga berhak dalam menetapkan keputusan dalam perencanaan pembangunan. Partisipasi masyarakat akan mengefektifkan tindakan pemerintah dalam melaksanakan pembangunan, karena dengan partisipasi masyarakat akan diketahui kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat. Tabel. 3.5, menunjukkan matrik proses pembangunan berbasis masyarakat dalam distribusi tugas stake holders dalam RTBL kawasan Koridor Jalan Utama Kota Simpang Ampek.

Halaman 3 - 58

Tabel 3.5. Proses Pembangunan Partisipatif Yang Berbasis Masyarakat

Tahapan Uraian Metoda

Insiatif Perencanaan /

Pembangunan Inisiatif perencanaan atau pembangunan dapat berasal dari pemerintah daerah, atau dari masyarakat sendiri

Perkenalan,

Pendekatan, Dialog Pada fase ini perlu dialkukan proses penyadaran, pelatihan dan pembentukan lainnya sebelum memulai proses partisipatif. Pendekatan dilakukan kepada tokoh-tokoh kunci di masyarakat/warga sekitar Kawasan. konsultan berupaya menggali isu persoalan yang ada di masyarakat.

Survey Swadaya Survey terhadap situasi lingkungannya dilakukan untuk lebih menghayati segala yang dimiliki oleh Kawasan. Untuk ini sejumlah masyarakat didampingi dan dilatih sehingga mampu menyelenggarakan survey secara mandiri. Pada level individu atau keluarga dapat dilakukan pula “ community diagnostic” yang merupakan “self assesment” terhadap profil keluarga. Hasil-hasil didiskusikan dengan masyarakat dan/atau stakeholders dalam suatu forum rembug warga

Pelatihan Participatory Rapid Appraisal (PRA) Community Diagnotic Rembug Warga

Perencanaan Bersama 1. Dalam proses perencanaan bersama komunitas diajak untuk lebih menyadari terhadap persoalan-persoalan yang ada, potensi-potensi yang dimiliki, serta hambatan-hambatan yang dimiliki Kawasan.

2. Melalui proses rembug warga, maka secara bertahap dilakukan kesepaktan-kesepakaan terhadap :

Persoalan yang akan ditanggulangi Tingkat perbaikan yang ingin dicapai

Rencana/program yang akan dilaksanakan untuk mengatasi persoalan dan mengembangkan potensi

Penggalangan dan alokasi sumber daya (siapa melakukan apa)

Hasil akhir ini adalah diepekatinya sebuah Rencana Penataan Kawasan.

Membangun Bersama Dilaksanakan sebagai implementasi kesepakatan bersama dengan manajemen terbuka. Dilaksanakan atas tanggungjawab bersama

Pelatihan Pengorganisasian

kelompok program Monitoring Partisipatif Pengawasan terhadap pelaksanaan pembangunan

dan kemajuan hasil-hasilnya dilaksanakan secara partisipatif sebagai wujud tanggung jawab bersama dan rasa memiliki dalam proses pembangunan

Pelatihan

Evaluasi Bersama Evaluasi bersama dilakukan pada titik-titik/tahapan tertentu sebagai suatu proses “PEMBELAJARAN” dari pengalaman yang dilalui menjadi suatu perestiwa bathin (mental) untuk mengubah perilaku.

Rembug Warga Refleksi

Pemanfaatan Tahapan lanjut dari pengelolaan dan pemanfaatan hasil-hasil bangunan.

Halaman 3 - 59 Secara umum, terdapat tiga pelaku penting yang memegang kendali laju dan keberhasilan pembangunan yaitu pemerintah (sebagai penentu kebijakan), swasta (sebagai penyedia modal) dan masyarakat (sebagai aktor yang turut menentukan keadaan ”pasar” dalam posisinya yang mempengaruhi ”demand” suatu produk). Ketiga pelaku tersebut tidak terpisahkan satu sama lain dalam arti keberhasilan pemerintah mencapai tujuan pembangunan nasional tidak terlepas dari swasta yang membantu pemerintah dalam pengadaan sarana prasarana penunjang serta masyarakat sendiri selaku pengguna sarana/prasarana tersebut.

Pembangunan kawasan Koridor Jalan Utama Kota Simpang Ampek membutuhkan sumberdaya modal yang sangat besar yang pelaksanaan pembangunannya tidak dapat dilakukan oleh salah satu pelaku saja yaitu, pemerintah namun perlu mendapat dukungan dari pihak lain (swasta dan masyarakat) mengingat skala pembangunannya yang cukup luas dan jangka waktu pelaksanaan pembangunannya yang relatif panjang. Pembangunan kawasan Koridor Jalan Utama Kota Simpang Ampek juga berimplikasi pada perkembangan wilayah sekitar kawasan, yakni akan memacu nilai lahan daerah sekitar serta memacu tumbuhnya aktivitas lainnya. Adanya implikasi-implikasi tersebut akan menambah permasalahan pembangunan yang berskala makro, khususnya berkaitan dengan penyediaan sarana/prasarana dan terbatasnya sumber dana pemerintah.

Upaya untuk menyelesaikan masalah-masalah pembangunan terutama dalam kaitannya dengan pengembangan kawasan Koridor Jalan Utama Kota Simpang Ampek dan kesenjangan penyediaan sumber dana adalah dengan mengupayakan terciptanya kemitraan yang melibatkan ketiga pelaku tersebut. Kemitraan atau peran serta masyarakat dalam pembangunan kawasan pada dasarnya mengandung hakekat keadilan dalam perolehan keuntungan dan manfaat, pembebanan biaya dan pelanggulangan resiko yang timbul dalam kegiatan pembangunan. Dengan demikian, kemitraan yang dikembangkan adalah kemitraan yang setara antara para pelaku sesuai dengan kemampuan kontribusinya. Kemitraan yang setara memerlukan pula pemahaman yang kuat terhadap hak dan tanggungjawab serta peranan dari masing-masing pelaku.

Halaman 3 - 60 Untuk pemerintah daerah harus memiliki beberapa tindakan untuk menciptakan suatu usaha kerjasama dengan berbagai pelaku pembangunan dengan :

1. Mengembangkan kebijaksanaan dan strategi pembangunan yang jelas (policy

indicator).

2. Menetapkan prioritas pembangunan dan diikuti oleh semua pihak, baik pemerintah maupun swasta dan masyarakat.

3. Memantapkan mekanisme komunikasi yang lancar dan transparan, karena erat kaitannya dengan tingkat partisipasi masyarakat.

4. mumbuat beberapa bentuk kerjasama, sehingga masyarakat dapat berperan serta dalam kemitraan pembangunan.

5. Menyiapkan rencana dan pembangunan kemitraan yang mencakup rencana investasi pemerintah, swasta dan masyarakat sebagai bagian dari pembangunan kota.

6. Menyiapkan kerangka peraturan dan arahan serta pedoman yang dapat menjadi acuan terutama bagi swasta dan masyarakat dan juga menjamin kepastian usaha.

Bentuk kerjasama yang dapat dikembangkan di dalam investasi pengembangan kawasan Koridor Jalan Utama Kota Simpang Ampek dapat terdiri atas 3 (tiga) bentuk yakni :

1. Kerjasama antara pemerintah dan masyarakat. 2. Kerjasama antara pemerintah dan swasta. 3. Kerjasama antara swasta dan masyarakat.

Implementasi Kerjasama dalam investasi ini sangat dipengaruhl oleh semakin tersedianya prasarana ekonomi yang dapat dikembangkan seperti peningkatan bentuk penyertaan modal masyarakat, tersedianya pasar modal dsb.

Halaman 4 - 1

BAB

PROGRAM BANGUNAN DAN

Dalam dokumen BAB PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang (Halaman 102-107)