• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prasarana Dasar Lingkungan

Dalam dokumen BAB PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang (Halaman 84-93)

FAKTOR -FAKTOR PENGARUH PENGEMBANGAN

1. Ruang terbuka public, yaitu ruang terbuka yang dapat dimanfaatkan oleh setiap orang

3.2.10. Prasarana Dasar Lingkungan

Halaman 3 - 38 2. Dekat dengan simpul-simpul kegiatan lingkungan, lokasi strategis, dan

mudah dicapai pejalan kaki.

3. Gangguan yang ditimbulkan akibat aktivitas halte terhadap arus lalu lintas harus sekecil mungkin. Hal ini bisa diupayakan dengan memberikan jalan khusus untuk pemberhentian angkutan umum.

4. Tidak terlalu dekat dengan persimpangan jalan agar tidak mengganggu arus lalu lintas.

3.2.10. Prasarana Dasar Lingkungan

1. Air Bersih

Pertumbuhan dan perkembangan suatu kawasan tidak saja berpengaruh pada perkembangan fisik dan aktivitas kegiatan kawasan tersebut, tapi juga menuntut perkembangan kebutuhan hidup penduduk kawasan tersebut. Kebutuhan tersebut antara lain adalah kebutuhan akan air bersih. Air merupakan kebutuhan manusia yang sangat penting dan manusia adalah konsumen yang paling banyak menggunakan air dalam kehidupan. Berbagai kebutuhan manusia akan air menunjukan betapa pentingnya peranan air didalam lingkungan hidup manusia. Pemenuhan akan kebutuhan air bersih di kawasan perencanaan penduduk umumnya telah terlayani oleh jasa PDAM, selain itu masyarakat juga masih ada memanfaatkan mata air, sumur gali. Seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan Kawasan perencanaan, maka perlu adanya peningkatan pelayanan air bersih oleh PDAM guna menunjang aktivitas kawasan . Untuk itu dilakukan analisis perkiraan kebutuhan air bersih. Kebutuhan air bersih dianalisis berdasarkan beberapa pertimbangan yaitu : 1. Jumlah penduduk.

2. Target pelayanan.

3. Sosial ekonomi masyarakat.

4. Jenis pelayanan dan satuan kebutuhan air untuk.

 Rumah tangga baik sambungan langsung maupun kran umum.

Halaman 3 - 39

 Fasilitas perdagangan dan Fasilitas Khusus. 5. Jumlah air yang hilang (tingkat kebocoran).

Fasilitas penyediaan air bersih yang direncanakan untuk memenuhi kebutuhan air bagi aktivitas-aktivitas yang teralokasi dalam kawasan perencanaan meliputi seluruh jaringan distribusi ke seluruh lokasi-lokasi kegiatan yang dialokasikan. Pemenuhan air bersih yang menuju ke jaringan distribusi diambil melalui jaringan induk, jaringan sekunder dan jaringan tersier terdekat dengan lokasi kegiatan. Daerah pelayanan ditetapkan berdasarkan pertimbangan pembebanan debit air yang akan didistribusikan ke seluruh daerah pelayanan dan tingkat aktivitas yang direncanakan pada kawasan yang dilayani.

2. Listrik

Arus listrik merupakan sumber energi yang digunakan untuk alat penerangan yang juga berfungsi sebagai kebutuhan penunjang aktivitas kota baik itu yang digunakan untuk rumah tangga, fasilitas lainnya dan juga untuk penerangan jalan. Sistem jaringan di kawasan perencanaan mengikuti pola jaringan jalan dengan sistem pemasangan memakai sistem kabel udara/terbuka. Secara umum kawasan perencanaan sudah terlayani oleh listrik dengan penyebaran sudah 100%. Kebutuhan listrik di kawasan perencanaan sebagian besar digunakan untuk kebutuhan domestik yang meliputi rumah tangga dan sebagian lainnya digunakan untuk kebutuhan non domestik yang meliputi fasilitas perdagangan, perkantoran, pendidikan, rumah sakit dan fasilitas lainnya.

Dengan melihat perkembangan fisik di kawasan perencanaan, diperkirakan kebutuhan jaringan listrik akan meningkat, hal ini dipengaruhi oleh adanya peningkatan aktivitas yang akan direncanakan pada kawasan perencanaan dan peningkatan jumlah penduduk yang akan masuk ke dalam kawasan. Dalam perencanaan penambahan kebutuhan tersebut nantinya perlu diperhatikan adalah penataan kabel-kabel yang melewati kawasan ini termasuk juga klasifikasi tengangan listrik yang ada.

Halaman 3 - 40 Untuk mendukung pelayanan distribusi hingga ke pelanggan/konsumen indikasi pengembangan dilakukan dengan:

a) Meningkatkan daya terpasang dari sumber pembangkit tenaga listrik. b) Menambah jaringan dan gardu listrik untuk kawasan terbangun baru. Adapun dalam pemenuhan pelayanan listrik di kawasan perencanaan perlu mendapatkan perhatian, tentang :

a) Pemeliharaan jaringan dan penggunaan jaringan kabel listrik, dimana pada jaringan listrik perlu adanya pengamanan jalur yang harus bebas dari penggunaan lahan lainnya, misalnya adanya batas ketinggian maksimum pohon.

b) Sumber daya listrik adalah sumber energi yang merupakan kebutuhan dasar masyarakat, namun demikian sumber energi ini mudah sekali mengalami kebocoran, salah satu penyebabnya adalah dengan adanya pencurian daya oleh konsumen.

c) Sepanjang kawasan yang telintasi Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) dan sebaiknya diarahkan untuk pemanfaatan jalur hijau.

3. Telekomunikasi

Sarana telekomunikasi yang ada saat ini berupa telepon otomatis, telepon seluler, telegraph, serta pelayanan pos dan giro. Untuk kawasa perencanaan saat ini telah dilengkapi dengan sarana telekomunikasi, berupa telepon otomatis atau telepon seluler.

Prasarana telekomunikasi di wilayah perencanaan sudah cukup memadai baik televisi, telepon dan alat-alat telekomunikasi lainnya. Alat telekomunikasi seperti telepon pribadi telah jarang digunakan dan pemakaiannya di kawasan perencanaan juga tidak banyak dibandingan dengan telpon selular yang sudah menyebar hampir ke setiap pelosok di Kecamatan.

Rencana pengembangan prasarana telekomunikasi pada umumnya berada pada kewenangan perusahaan telekomunikasi seperti PT.Telkom karenanya dalam perencanaan ini rekomendasi hanya diarahkan pada prediksi kebutuhan

Halaman 3 - 41 atau permintaan jaringan. Yang penting juga dalam perencanan telpon mengingat banyaknya pengguna telpon seluler, maka yang harus diperhatikan adalah penempatan dan pengaturan menara (tower).

4. Drainase

Pada kawasan perencanaan sistem drainase yang ada berupa saluran terbuka dan tertutup. Saluran tersebut masih sangat terbatas terutama hanya pada sebagian jalan koridor yang ada saat ini. Selebihnya masih belum terbangunan sesuai dengan rencana kjaringan jalan yang sedang dibangun saat ini menuju kawasan perkantoran Padang Tujuh. Tingkat pelayanan drainase yang ada cukup memprihatinkan karena belum ditunjang dengan operasi dan pemeliharaan yang optimal dan kontinyu, sehingga sering menimbulkan/terjadi genangan air hujan akibat pendangkalan sedimen dan penyumbatan sampah pada saluran drainase dan gorong-gorong yang ada seperti di dekat kawasan pasar.

Dimensi ukuran yang ada untuk masing-masing saluran drainase bervariasi. Pada ruas jalan yang memiliki lebar 6 meter, lebar saluran drainase yang terdapat dibagian kiri dan kanan jalan sekitar 50-60 cm dengan kedalaman 30-40 cm. Pada ruas jalan yang lebih sempit, yang memiliki konstruksi dasar perkerasan kerikil, dimensi saluran drainase lebih kecil lagi dan ada juga yang hanya di kiri atau kanan jalan dan terputus. Sementara untuk kawasan sebagia jalan di koridor jalan Soekarno Hatta kondisi drainasenya sudah cukup baik. Dengan bertambahnya luas lahan yang dipergunakan sebagai lahan terbangunan seperti untuk perkantoran, perdagangan dan jasa, perumahan, sarana dan prasarana, maka daya serap tanah semakin berkurang untuk menahan air hujan, dimana ketinggian muka air dan debit sungai cepat terpengaruh oleh jumlah intensitas hujan. Hal tersebut nantinya akan mengakibatkan daya tampung sungai dan saluran drainase tidak mampu menampung aliran air yang pada akhirnya daerah-daerah rendah yang dilalui oleh aliran sungai atau aliran saluran drainase akan terkena luapan yang mengakibatkan terjadi genangan dan banjir.

Halaman 3 - 42 Untuk menanggulangi permasalahan tersebut di atas, maka perlu pengembangan dan perencanaan sistem drainase dalam kawasan perencanaan. Selain itu juga perlu dilakukan penanganan terpadu yaitu dengan mengoptimalkan fungsi saluran yang ada baik saluran primer, sekunder maupun tersier melalui pembangunan baru, perbaikan dan pemeliharaan. Untuk itu penataan saluran drainase diarahkan sebagai berikut:

a) Sistem saluran di kawasan perencanaan merujuk sepenuhnya pada arahan rencana kota.

b) Untuk jaringan drainase yang masih bersifat non teknis/alamiah sebaiknya dibuat menjadi bersifat teknik.

c) Dimensi saluran di kawasan perencanaan harus cukup besar/lebar mengingat kawasan ini merupakan salah satu koridor utama kota.

d) Dalam melakukan perencanaan saluran drainase harus memperhatikan arah aliran dan besaran drainase sesuai dengan fungsinya.

e) Saluran disepanjang jalan utama, direncanakan sebagai saluran tertutup yang ditempatkan dibawah terotoar seperti yang telah dibuat dan dibangun saat ini, namun pada setiap jarak 6 meter harus dilengkapai dengan manhole untuk keperluan pemeliharaan.

f) Gorong-gorong digunakan pada saluran yang melintasi jalan, memanfaatkan sistem jaringan drainase yang ada secara maksimal, baik sungai, anak sungai, maupun saluran-saluran alam lainnya.

5. Persampahan

Kondisi pengelolaan persampahan di kawasan perencanaan telah dikelola oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat. Sementara bagi masyarakat yang belum terlayani melakukan pengolahan sampah dengan cara sistim pembakaran, dan penimbunan. Sampah yang dihasilkan dari aktivitas penduduk dari pasar lain yang tidak terjangkau dan fasilitas umum serta sosial juga menggunakan sistim pengelolaan seperti yang dilakukan penduduk. Keadaan ini disebabkan karena kurang tersedianya personil, sarana dan prasarana persampahan.

Halaman 3 - 43

Halaman 3 - 45 Secara umum kegiatan pengelolaan sampah di kawasan perencanaan terdiri dari kegiatan sebagai berikut :

a. Pewadahan Sampah

Pelayanan kebersihan pada daerah Perakantoran, perdagangan dan jasa, permukiman yang dimulai dari kegiatan penyediaan peralatan pemindah seperti Container, Transfer Depo, pengangkutan serta pengelolaan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dilaksanakan oleh Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan.

b. Pengumpulan Sampah

Pengumpulan dan penyapuan sampah yang dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan meliputi penyapuan/pengumpulan sampah jalan, pasar dan tempat-tempat yang dipakai untuk kegiatan insidentil seperti kegiatan upacara dan kegiatan lainnya. Kegiatan penyapuan dijalan disesuaikan dengan tingkat kerawanan sampah jalan tersebut.

c. Pemindahan Sampah / TPS

Tempat penampungan sampah sementara yang digunakan adalah terdiri dari container besi dengan volume 6 - 10 m3 , bak pasangan bata. TPS – TPS tersebut tersebar dibeberapa titik di kawasan Simpang Ampek dan sekitarnya serta di kawasan perkantoran di Padang Tujuah dan penempatannya disesuaikan dengan kondisi lapangan.

d. Pengangkutan Sampah / Limbah

Sampah yang dikelola terdiri dari sampah permukiman, pasar, jalan, perkantoran, industri, perdagangan/komersil, dan sebagainya. Kendaraan atau truk pengangkut sampah yang tersedia terdiri dari beberapa jenis yaitu Arm Roll Truck, Dump Truck, TPS Kontainer, Triseda untuk penyapuan dan penyiraman, Gerobak Sampah, kendaraan tersebut pada umumya digunakan sesuai dengan TPS yang digunakan.

Halaman 3 - 46 6. Air Limbah

Jaringan penyaluran limbah cair adalah sarana untuk menyalurkan air bekas aktivitas yang berasal dari berbagai aktivitas baik limbah cair domestik maupun non domestik. Kegiatan dan aktivitas yang ada di kawasan perencanaan terus berkembang sehingga sistem pengelolaan limbah cair bagi satu wilayah sangatlah penting.

Sistem pembuangan limbah di kawasan perencanaan masih bercampur dengan sistem pembuangan air hujan. Dimana pembuangan air limbah biasanya disebut dengan sistem rioolering dan berbeda dengan sistem pembuangan air hujan yang di sebut dengan sistem drainase, sehingga penanganan sistem pembuangan air limbah di kawasan perencanaan merupakan kombinasi antara

rioolering dengan sistem drainase.

Untuk sistem limbah padat umumnya dilakukan dengan menggunakan sistem sanitasi setempat (on site sanitation) berupa jamban, baik yang dikelola secara individu maupun secara komunal, yang dilengkapi dengan tangki septik. Sedangkan penggunaan sistem sanitasi terpusat (off site sanitation) pelaksanaannya memerlukan biaya yang cukup besar juga dalam pemeliharaannya, sehingga saat ini di kawasan perencanaan belum terdapat penggunaan sistem sanitasi terpusat (off site sanitation).

Pada tahun 2012 telahh dibuat dan disusun perencanaan IPLT oleh Pemerintah Provinsi untuk Kabupaten Pasaman berupa perencanaan IPAl di kawasan Padang tujuh.

Halaman 3 - 47

Dalam dokumen BAB PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang (Halaman 84-93)