• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rencana Sistem Sirkulasi dan Parkir

Dalam dokumen BAB PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang (Halaman 151-157)

5.1 Rencana Penataan Bangunan dan Lingkungan Kawasan

5.1.3. Rencana Sistem Sirkulasi dan Parkir

Halaman 5 - 8

5.1.3. Rencana Sistem Sirkulasi dan Parkir

a. Sirkulasi Kendaraan

Sistem sirkulasi kendaraan pada kawasan merujuk kepada keterkaitan (linkage) antara sirkulasi eksternal dan internal, serta merupakan unsur penting dalam perancangan kota di Kawasan Koridor Jalan Utama Kota Simpang Ampek dan sekitarnya. Sistem sirkulasi eksternal pada kawasan perencanaan merupakan jalan menuju pusat perkantoran pemerintahan dan jalan arteri yang dilalui masuk ke kawasan perencanaan. Pencapaian utama kedalam kawasan bagi kendaraan dialirkan melalui jalan utama. Jalan masuk bersama bagi kendaraan untuk beberapa blok dalam kawasan perencanaan sangat dibutuhkan mengingat adanya pengembangan kawasan pada bagian belakang kawasan perencanaan sehingga tercipta lingkungan kota yang lebih manusiawi.

Sirkulasi internal pada kawasan perencanaan juga harus memungkinkan pencapaian kendaraan pemadam kebakaran, pemeliharaan dan pelayanan lainnya. Perubahan moda (jenis) transportasi dari kendaraan bermotor ke pejalan kaki terjadi dimana sirkulasi eksternal dan internal saling bersilang. Halte bis ditempatkan pada persilangan dengan jalur pejalan-kaki.

Rencana pengembangan jaringan jalan di kawasan perencanaan direncanakan pada jalan penghubung ke jalan utama dalam kawasan, pembukaan jalan pada bagian belakang kawasan untuk pengembangan kawasan belakang dengan lebar jalan 10, 7 dan 6 M. Di kawasan perencanaan juga akan direncanakan pembuatan jalan inspeksi pada bagian sisi kiri dan kanan aliran irigasi yang juga berfungsi untuk garis sempadan.

b. Sirkulasi Pejalan Kaki

Pejalan kaki dapat menggunakan setiap jalur yang ada dengan menggunakan trotoar yang disediakan pada beberapa bagian sisi kiri dan kanan jalan. Fungsi trotoar adalah untuk membedakan jalur kendaraan dan orang, sehingga keduanya tidak saling mengganggu. Keamanan dan kenyamanan antara pengguna kendaraan dan pejalan kaki dapat dilakukan dengan memisahkan fasilitas pergerakan dari keduanya. Untuk pelayanan bagi

Halaman 5 - 9 pejalan kaki maka fasilitas yang perlu diadakan adalah trotoar dengan dimensi lebar 1,5 meter. Dimensi trotoar ini di sesuaikan dengan intensitas penggunaannya. Pohon-pohon peneduh di sediakan pada setiap trotoar dengan maksud untuk melindungi pejalan kaki dari panas terik matahari serta menjamin keselamatan, kenyamanan dan kemudahan bagi penggunanya. Pada kawasan perencanaan direncanakan pembuatan trotoar pada beberapa bagian di sisi jalan utama kawasan perencanaan.

Trotoar yang akan direncanakan adalah trotoar yang berada disepanjang jalan utama dan sebagian di dalam area parkir dengan kondisi dibawah trotoar terdapat saluran air (riol kota). Rencana disain trotoar memakai material paving blok dan diapit oleh kanstin. Sedangkan riol kota yang bersifat tertutup lebarnya 1 meter dengan kedalaman 1 meter. Penutup riol adalah beton bertulang karena diatasnya terdapat trotoar.

c. Parkir

Pengembangan pola perparkiran di daerah milik jalan (on-street parking) dan di dalam persil (off-street parking) dapat menerapkan beberapa pola parkir dengan sudut-sudut tertentu sesuai dengan pola pergerakan kendaraan roda empat. Penerapan pola ini sangat dipengaruhi bentuk, lebar ruas jalan, sistem sirkulasi yang terbentuk dalam kawasan. Sedangkan penerapan di dalam

Penerangan Pohon Pelindung

Jalur Pejalan Kaki Jalur Lambat Halte Drainase Gambar 5.3 :

Halaman 5 - 10 persil sangat dipengaruhi oleh bentuk tapak, luas tapak dan sistem sirkulasi yang dibentuk di dalam tapak bangunan.

Pada kawasan Koridor Jalan Utama Kota Simpang Ampek rencana sistem perpakiran adalah Off Street berupa penyediaan lahan untuk kantong-kantong parkir yang terdapat disekitar kawasan perdagangan (pasar) pertokoan dan perkantoran. Untuk Sistem Parkir Bangunan :

• Sistem parkir di depan bangunan yang merupakan bagian dari sempadan bangunan dapat dimanfaatkan untuk parkir terutama untuk parkir yang sifatnya sementara. Daerah tersebut harus tetap dapat menyerap air hujan sehingga lahan parkir ditutupi dengan grass block atau paving sejenis. • Apabila kebutuhan parkir kurang mencukupi, maka disediakan lahan atau

area parkir di bagian belakang bangunan, samping bangunan (ruang antar bangunan) atau penggunaan lantai dasar bangunan.

• Perkerasan pada halaman parkir tetap memperhatikan masalah resapan dan aliran air dengan pemilihan material khusus.

• Area parkir sebaiknya diupayakan berada di kiri, kanan dan atau belakang bangunan dan seminimal mungkin ditempatkan di daerah depan bangunan.

• Pola parkir sesuai standar yang ada dengan dilengkapi dengan pohon pelindung, lampu taman, dan grassblok pada area parkir mobil.

• Parkir kendaraan roda dua digunakan bangunan beratap tidak berdinding (terbuka). Area parkir Massa bangunan Massa bangunan Massa bangunan Massa bangunan Jalur kendaraan 2,5 m 3 m

Jarak minimum tempat manuver mobil bila sirkulasi

buntu

5 m 5 m 1,5 m

Jalur pejalan min 1,5 m

Massa bangunan Jalur kendaraan Area parkir Area parkir Gambar 5.4 : Gambaran Konsep Desain Sistem

Halaman 5 - 11 RO W GSB Banguna n GSB Banguna n Ruang Manfaat Jalan Ruang Milik Jalan

Ruang Pengawasan Jalan Garis Sempadan Bangunan:

1. Bangunan tidak boleh melebihi dari (ROWx1/2)+1

2. GSB dapat dimanfaatkan untuk ruang parkir

3. Bila diperlukan dapat digunakan sebagai pedestrian

4. Status kepemilikan lahan adalah pribadi namun pemanfaatan ruang dapat digunakan untuk publik

PEDESTRIAN:

Dapat difungsikan sebagai: 1. Jalur bagi pejalan kaki 2. Taman Jalan

3. Jaringan Utilitas Kota 4. Ruang Publik

5. Simpul Pemberhentian/Halte

BADAN JALAN: Dapat difungsikan sebagai: 1. Sirkulasi Kendaraan 2. Kendali arah dan kecepatan

kendaraan

Daerah Pemanfaatan Bangunan:

Dapat difungsikan sebagai: 1. Penetapan Peruntukan Bangunan 2. Penetapan Intensitas Bangunan (KDB, KLB dan Ketinggian) MEDIAN:

Dapat difungsikan sebagai: 1. Pembatas Badan Jalan 2. Taman Jalan 3. Saluran Jaringan 4. Dainase

Halaman 5 - 12 Pengembangan, peningkatan, dan pemantapan fungsi

jaringan jalan di Kawasan Perencanaan : 1. Jalan Arteri Primer terdiri dari :

a. Peningkatan dan Pemantapan Jalan Arteri Sekunder 2. Rencana pengembangan Jalan Padang – Simpang Ampek 3. Pembukaan dan Peningkatan Jalan Kolektor

a. Jalan Lokal Sekunder yang meliputi :

Peningkatan dan pemantapan jalan lokal sekunder

yang terhubung dengan jalan arteri.

Pengembangan jalan lokal primer untuk

mendukung pengembangan blok .

Pola jaringan jalan yang dikembangkan berdasarkan kecenderungan pengembangan jaringan jalan yang telah terjadi. Pola jaringan jalan utama adalah pola jaringan grid, yang akan memberika kemudahan pergerakan antar BWP/blok.

Rencana Pengembangan Jaringan Jalan Dalam Kawasan Perencanaan.

Halaman 5 - 13 Gambar 5.6

Peta Rencana Sistem Sirkulasi (ada)

Halaman 5 - 14

Dalam dokumen BAB PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang (Halaman 151-157)