• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Kebutuhan

Peneliti melakukan analisis kebutuhan sebagai langkah awal dalam penelitian perangkat pembelajaran inovatif. Analisis kebutuhan dilaksanakan sesuai dengan langkah-langkah yang dijelaskan pada bab III. Analisis kebutuhan dilakukan dengan melakukan wawancara dan observasi pada bulan April. Wawancara dilakukan peneliti kepada 2 (dua) guru kelas II yaitu Ibu EN guru SDN Bhaktikarya dan Ibu ER SDN Deresan, serta melakukan observasi untuk mengamati proses pembelajaran. Wawancara dilakukan untuk mengetahui pemahaman dan kendala yang dihadapi guru saat menerapkan Kurikulum 2013. Observasi guru dan siswa dilakukan untuk mengamati proses pembelajaran dan respon siswa ketika mengikuti pembelajaran yang direncanakan guru. Melalui wawancara dan observasi ini dapat membantu peneliti untuk mengetahui kebutuhan guru mengenai contoh perangkat pembelajaran inovatif yang mengacu Kurikulum 2013

1. Hasil Wawancara dan Observasi Analisis Kebutuhan a. Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan

Wawancara dilakukan dengan berpedoman pada 22 butir pertanyaan untuk melakukan analisis kebutuhan perangkat pembelajaran. Berikut data hasil wawancara dengan guru SD yang melaksanakan Kurikulum 2013 terkait dengan perangkat pembelajaran inovatif yang akan dijelaskan pada setiap butir.

Pertanyaan pertama adalah mengenai kapan sekolah menerapkan Kurikulum 2013. Kedua guru menjawab bahwa sekolah menerapkan Kurikulum 2013 pada tahun ajaran 2014/2015 tetapi hanya satu semester, karena ada kebijakan dari pemerintah untuk berhenti atau melanjutkan. Sekolah memilih untuk berhenti dan menggunakan kembali Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kemudian Kurikulum 2013 kembali diterapkan pada tahun 2016/2017, sedangkan satu sekolah lain baru menerapkan pada tahun 2017/2018.

Pertanyaan kedua mengenai pelatihan Kurikulum 2013. Kedua guru mengatakan bahwa sudah pernah mengikuti pelatihan Kurikulum 2013 yang diadakan secara mandiri oleh Kecamatan Depok. Pembicara pada pelatihan merupakan guru yang ada di lingkungan Kecamatan Depok yang sudah ditatar di Jakarta. Pelatihan dilakukan secara bertahap dalam kurun waktu yang berbeda.

Pertanyaan ketiga mengenai sejauh mana pemahaman guru mengenai Kurikulum 2013. Salah satu guru menceritakan bahwa pemahaman mengenai Kurikulum 2013 masih kurang karena ini merupakan pengalaman pertama beliau dalam menerapkan Kurikulum 2013. Selain itu, beliau juga mengatakan walaupun sudah mengikuti pelatihan mengenai Kurikulum 2013 pemahaman guru masih kurang dikarenakan pembicara saat pelatihan kurang jelas dalam menjelaskan Kurikulum 2013. Salah satu guru lain hanya menjawab bahwa beliau memahami Kurikulum 2013 menekankan pendekatan saintifik.

Pertanyaan keempat yaitu mengenai pengetahuan guru tentang karakteristik Kurikulum 2013. Salah satu guru mengatakan bahwa karakteristik Kurikulum 2013 yaitu kurikulum yang menuntut siswa untuk aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran. Sedangkan salah satu guru lain menjelaskan bahwa karakteristik kurikulum 2013 adalah proses pembelajaran yang memberikan banyak aktivitas siswa dan sering melakukan komunikasi dengan orang tua mengenai perkembangan belajar siswa di sekolah.

Pertanyaan kelima yaitu mengenai sejauh mana pemahaman guru terkait dengan pendekatan saintifik dalam pembelajaran di Kurikulum 2013. Kedua guru sudah menggunakan pendekatan saintifik dalam proses pembelajaran di mana siswa dirangsang untuk menanya, mengamati, mencoba, menalar, dan mengomunikasikan.

Pertanyaan keenam yaitu mengenai cara guru dalam merumuskan indikator dan tujuan pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan siswa. Salah satu guru merumuskan indikator dan tujuan pembelajaran

hanya berpedoman pada buku guru dan silabus. Guru lain merumuskan indikator dan tujuan pembelajaran dengan mengkutip dari buku guru karena sudah sesuai dengan Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) apabila dirasa kurang tinggal menambahkan.

Pertanyaan ketujuh yaitu mengenai cara guru menumbuhkembangkan pendidikan karakter dalam pembelajaran. Guru menumbuhkan pendidikan karakter dengan cara menyelipkan dalam kegiatan pembelajaran ketika melakukan (tanya jawab, diskusi, presentasi) untuk menumbuhkan sikap jujur, disiplin, dapat menerima pendapat, dll. Sedangkan guru yang lain membiasakan siswa untuk mempraktikan 5S (senyum, sapa, salam, sopan, santun) dan 3 kata ajaib (maaf, tolong, terima kasih). Selain itu guru memberikan contoh-contoh langsung kepada siswa.

Pertanyaan kedelapan yaitu mengenai model pembelajaran yang digunakan pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) di setiap pembelajaran. Kedua guru mengatakan jika dalam mengajar kadang – kadang menggunakan model pembelajaran berbeda.

Pertanyaan kesembilan yaitu mengenai pendidikan karakter yang diupayakan dalam tujuan pembelajaran yang dikembangkan. Kedua guru menjawab bahwa mereka sudah mengupayakan pendidikan karakter sesuai dengan tujuan pembelajaran. Selain itu salah satu guru mengatakan bahwa, sebelum adanya istilah pendidikan karakter dari pertama kali mengajar beliau sudah menerapkan pendidikan karakter.

Pertanyaan kesepuluh yaitu mengenai pengetahuan guru mengenai keterampilan di abad 21. Kedua guru menjawab bahwa mereka belum terlalu mengetahui keterampilan yang harus dikuasai di abad 21.

Pertanyaan kesebelas yaitu mengenai perumusan indikator dan tujuan pembelajaran yang terkait dengan keterampilan di abad 21. Kedua guru belum mengkaitkan indikator dan tujuan pembelajaran dengan keterampilan abad 21 dalam membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dikarenakan pemahaman mengenai keterampilan abad 21 masih

kurang. Selain itu guru hanya berpedoman pada indikator dan tujuan pembelajaran di silabus dan buku guru.

Pertanyaan kedua belas yaitu mengenai pembelajaran dengan ceramah di kelas. Salah satu guru mengatakan bahwa metode ceramah masih mendominasi dalam proses pembelajaran di kelas. Sedangkan guru lain mengatakan bahwa tidak melakukan metode ceramah secara terus menerus saat proses pembelajaran.

Pertanyaan ketiga belas yaitu mengenai model pembelajaran inovatif yang pernah digunakan oleh guru. Salah satu guru mengatakan bahwa pernah menggunakan model pembelajaran PjBL (Projek Based

Learning) di mana siswa diminta untuk membuat Kincir Angin. Guru

melakukan model pembelajaran tersebut karena dituntut oleh “Titian

Foundation” dari Qatar. Sedangkan salah satu guru pernah menggunakan

metode inkuiri.

Pertanyaan keempat belas yaitu mengenai pengetahuan guru mengenai pembelajaran inovatif. Kedua guru sedikit mengetahui mengenai pembelajaran inovatif tetapi belum melaksanakan secara maksimal.

Pertanyaan kelima belas yaitu mengenai kesulitan yang dialami guru dalam pembuatan perangkat pembelajaran mengenai model pembelajaran inovatif. Kedua guru mengalami kendala dalam menggunakan teknologi. Selain itu guru juga menjelaskan bahwa guru belum terlalu mengetahui macam-macam model pembelajaran inovatif.

Pertanyaan keenam belas cara mengatasi kesulitan yang dialami dalam pembuatan perangkat pembelajaran dengan model pembelajaran inovatif. Salah satu guru mengatasi kesulitan yang dialami dengan meminta bantuan kepada guru lain yang lebih mengerti untuk membuatkan perangkat pembelajaran. Sedangkan guru lain mengatasi kesulitan yang ada dengan bertanya kepada guru lain dan belajar dari internet.

Pertanyaan ketujuh belas yaitu mengenai tersedia atau tidaknya contoh perangkat pembelajaran inovatif yang sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013 di sekolah. Kedua guru mengatakan bahwa sekolah belum menyediakan contoh perangkat pembelajaran inovatif yang mengacu Kurikulum 2013. Salah satu guru menyatakan bahwa sekolah hanya membeli vcd perangkat pembelajaran dari ahli.

Pertanyaan kedelapan belas yaitu mengenai perlu atau tidaknya bentuk contoh untuk perangkat pembelajaran inovatif yang mengacu Kurikulum 2013. Kedua guru mengatakan bahwa masih sangat memerlukan contoh perangkat pembelajaran inovatif yang mengacu Kurikulum 2013. Salah satu guru lain menjelaskan bahwa masih mengalami kebingungan dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013 dikarenakan ini merupakan pengalaman pertama beliau menggunakan kurikulum tersebut.

Pertanyaan kesembilan belas yaitu mengenai kondisi siswa ketika guru menerapkan pembelajaran inovatif di kelas. Salah satu guru mengatakan bahwa pembelajaran inovatif mampu membuat pembelajaran menjadi menyenangkan sehingga siswa tidak akan bosan dan ramai sendiri dikarenakan siswa asyik menyelesaikan tugas yang diberikan. Sedangkan guru lain menyatakan bahwa siswa tidak merasa bosan apabila guru menerapkan pembelajaran inovatif di kelas.

Pertanyaan kedua puluh yaitu mengenai rencana guru untuk mengembangkan pembelajaran inovatif agar kedepannya mampu meningkatkan prestasi belajar siswa. Salah satu guru mengatakan bahwa beliau ingin mengembangkan perangkat pembelajaran inovatif untuk meningkatkan pemahaman siswa. Sedangkan guru lain menyatakan bahwa ingin mengembangkan pembelajaran inovatif supaya meningkatkan prestasi siswa.

Pertanyaan kedua puluh satu yaitu mengenai pendapat guru mengenai penting atau tidaknya pembelajaran inovatif untuk diterapkan dalam proses dewasa ini. Salah satu guru menjelaskan bahwa

pembelajaran inovatif sangat penting karena pembelajaran lebih menarik menyenangkan dan sesuai dengan kemajuan zaman yang dituntut melakukan pembelajaran inovatif. Sedangkan salah satu guru mengatakan bahwa pembelajaran inovatif sangat penting untuk diterapkan.

Pertanyaan kedua puluh dua yaitu mengenai pengetahuan guru tentang jenis belajar Taksonomi Bloom yang sudah direvisi. Kedua guru mengatakan bahwa pernah mengetahui jenis belajar Taksonomi Bloom tapi sudah lupa.

b. Hasil Observasi Analisis Kebutuhan

Observasi yang dilakukkan peneliti berpedoman pada instrumen observasi. Pedoman yang berupa instrumen observasi ini terdiri dari dua pedoman observasi, yaitu pedoman observasi guru dan siswa. Ada 30 butir pernyataan pada pedoman observasi guru dan ada 10 butir pernyataan pada pedoman observasi siswa. Butir pernyataan observasi guru digunakan untuk mengamati kegiatan pembelajaran yang direncanakan dan diimplementasikan guru dari awal, inti, dan akhir. Berikut data hasil observasi guru ketika mengimplementasikan perangkat pembelajaran yang mengacu Kurikulum 2013 akan dijelaskan pada setiap butir pernyataan.

Butir pernyataan pada kegiatan awal terdapat 5 butir pernyataan yang berisi tentang kegiatan-kegiatan awal yang seharusnya dilakukan oleh guru. Butir pernyataan pertama pada kegiatan awal yaitu mengenai guru membuka pembelajaran dengan berdoa. Kedua guru selalu mengawali kegiatan pembelajaran dengan berdoa.

Butir pernyataan kedua pada kegiatan awal yaitu mengenai pelaksanaan presensi kepada siswa. Kedua guru selalu melakukan presensi pada awal kegiatan. Salah satu guru melakukan presensi dengan meminta siswa untuk menyebutkan nomor absen masing-masing secara berurutan dan mengangkat tangan.

Butir pernyataan ketiga pada kegiatan awal yaitu mengenai penggunaan apersepsi untuk menuju materi yang akan diajarkan sebagai pengantar memulai pelajaran. Guru melakukan apersepsi dengan menyanyikan lirik lagu yang dituliskan guru di papan tulis dan menghubungkan lirik lagu dengan materi yang akan dipelajari. Sedangkan guru lain melakukan apersepsi dengan mengingat materi pembelajaran yang sudah dipelajari sebelumnya dan menghubungkan dengan materi yang akan disampaikan oleh guru.

Butir pernyataan keempat pada kegiatan awal mengenai penyampaian tujuan pembelajaran. Guru tidak menjelaskan tujuan yang akan dicapai pada pembelajaran. Sedangkan guru lain menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada pembelajaran.

Butir pernyataan kelima pada kegiatan awal mengenai pemberian motivasi sebelum pembelajaran dimulai. Kedua guru selalu melakukan motivasi sebelum memulai pembelajaran agar membangkitkan semangat siswa untuk belajar. Guru melakukan motivasi dengan mengajak siswa untuk melakukan ice breaking atau menyanyikan lagu.

Butir pernyataan keenam pada kegiatan inti yaitu mengenai penyampaian cakupan materi dan menjelaskan uraian kegiatan. Guru tidak menjelaskan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan siswa dalam proses pembelajaran. Sedangkan guru lain menjelaskan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan siswa dalam proses pembelajaran.

Butir pernyataan ketujuh pada kegiatan inti yaitu mengenai guru melibatkan siswa dalam mencari informasi tentang materi yang akan dipelajari. Guru tidak melibatkan siswa dalam mencari informasi tentang materi yang akan dipelajari. Sedangkan guru yang lain melibatkan siswa dalam mencari informasi tentang materi yang akan dipelajari melalui pengalaman pribadi siswa

Butir pernyataan kedelapan pada kegiatan inti yaitu mengenai penggunaan media pembelajaran dan sumber pembelajaran yang tepat

oleh guru. Kedua guru sudah menggunakan media dan sumber pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan materi pembelajaran.

Butir pernyataan kesembilan pada kegiatan inti yaitu mengenai penggunaan metode yang sesuai dengan materi dan karakteristik siswa. Kedua guru belum menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa dikarenakan dalam kegiatan pembelajaran guru masih mendominasi menggunakan metode ceramah. Sehingga siswa kurang aktif dan cenderung bosan untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.

Butir pernyataan kesepuluh pada kegiatan inti yaitu mengenai penggunaan model yang sesuai dengan materi dan karakteristik siswa. Kedua guru belum menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan materi dan karakteristik siswa. Guru belum membuat dan mengembangkan kegiatan pembelajaran yang menuntut siswa aktif dalam proses pembelajaran dikarenakan guru masih berpatokan pada langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang terdapat pada buku guru.

Butir pernyataan kesebelas pada kegiatan inti yaitu mengenai penerapan 5M yang meliputi mengamati, menanya, mencoba atau mengumpulkan informasi, menalar, dan mengomunikasikan pada siswa saat kegiatan pembelajaran. Kedua guru sudah menerapkan 5M dalam melakukan kegiatan pembelajaran.

Butir pernyataan kedua belas pada kegiatan inti yaitu mengenai penggunaan bahasa baku yang baik oleh guru. Kedua guru sudah menggunakan bahasa yang baku dan mudah dimengerti siswa. Namun salah satu guru, masih menggunakan bahasa daerah saat mengajar di kelas.

Butir pernyataan ketiga belas pada kegiatan inti yaitu mengenai penggunaan artikulasi dan volume yang jelas pada saat guru mengajar. Kedua guru sudah menggunakan artikulasi dan volume yang jelas saat mengajar di kelas. Hal ini dapat peneliti dengar ketika melakukan observasi di kelas.

Butir pernyataan keempat belas pada kegiatan inti yaitu mengenai penggunaan pakaian yang rapi dan berwibawa. Kedua guru sudah memakai pakaian yang rapi sehingga terlihat sopan dan berwibawa.

Butir pernyataan kelima belas pada kegiatan inti yaitu mengenai guru dalam memusatkan perhatian siswa saat proses pembelajaran dengan cara verbal dan non-verbal. Kedua guru sudah memusatkan perhatian siswa saat proses pembelajaran secara verbal dengan mengatakan “pelankan suaranya” dan “ayo perhatikan” . Sedangan cara non verbal dilakukan guru dengan melakukan ice breaking.

Butir pernyataan keenam belas pada kegiatan inti yaitu mengenai guru tidak berpaku pada satu tempat saat mengajar. Kedua guru tidak berpaku pada satu tempat saat mengajar. Hal ini dapat dilihat peneliti ketika guru selalu mendekati atau menghampiri siswa yang sedang mengerjakan tugas.

Butir pernyataan ketujuh belas pada kegiatan inti yaitu mengenai pemberian contoh pada siswa dari kehidupan sehari-hari. Kedua guru memberikan contoh yang ada dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan materi yang sedang dipelajari.

Butir pernyataan kedelapan belas pada kegiatan inti yaitu mengenai pemberian apresiasi oleh guru kepada siswa. Kedua guru selalu memberikan apresiasi baik secara verbal dan non verbal kepada siswa. Apresiasi verbal berupa kata-kata yang diberikan siswa seperti benar, bagus, tepat, hebat, mengagumkan. Sedangkan apresiasi berupa non verbal berupa mimik muka atau gerakan badan yang diberikan siswa seperti senyuman, acungan jempol, anggukkan kepala, tepuk tangan.

Butir pernyataan kesembilan belas pada kegiatan inti yaitu mengenai sumber pembelajaran berbasis teknologi yang digunakan guru. Salah satu guru menggunakan teknologi berupa handphone untuk memutar lagu yang berkaitaan dengan materi pembelajaran. Sedangkan guru lain tidak menggunakan media berbasis teknologi saat mengajar.

Butir pernyataan kedua puluh pada kegiatan inti yaitu mengenai pengkondisian kelas. Kedua guru tegas dalam menangani siswa saat proses pembelajaran. Selain itu guru, mengkondisikan kelas dengan cara verbal dan non verbal.

Butir pernyataan kedua puluh satu pada kegiatan inti yaitu mengenai penekanan pendidikan karakter pada siswa. Kedua guru sudah menekankan pendidikan karakter dengan menyelipkan dalam kegiatan pembelajaran dan melakukan pembiasaan-pembiasaan untuk mengembangkan pendidikan karakter siswa.

Butir pernyataan kedua puluh dua pada kegiatan inti yaitu mengenai guru membuat suasana pembelajaran menjadi menyenangkan dan menarik. Salah satu guru sudah membuat suasana pembelajaran menjadi sedikit menyenangkan karena menyanyikan lirik lagu secara bersama-sama dan mengkaitkan dengan materi pembelajaran. Sedangkan guru lain tidak membuat suasana pembelajaran menjadi menarik dan menyenangkan bagi siswa. Hal ini dikarenakan dalam kegiatan pembelajaran guru belum menggunakan media pembelajaran yang variatif di mana siswa mencoba menggunakan media tersebut. Tetapi guru tetap melakukan tanya jawab yang dapat membuat siswa menjadi aktif.

Butir pernyataan kedua puluh tiga pada kegiatan inti yaitu mengenai guru sebagai fasilitator pada proses pembelajaran. Kedua guru dapat menjadi fasilitator siswa dalam proses pembelajaran.

Butir pernyataan kedua puluh empat pada kegiatan penutup yaitu mengenai guru membuat ringkasan secara lisan. Kedua guru membuat ringkasan lisan secara bersama-sama dengan siswa mengenai kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.

Butir pernyataan kedua puluh lima pada kegiatan penutup yaitu mengenai guru membuat ringkasan secara tertulis. Guru tidak membuat ringkasan tertulis. Sedangkan salah satu guru membuat ringkasan tertulis dengan menuliskan pada papan tulis.

Butir pernyataan kedua puluh enam pada kegiatan penutup yaitu mengenai guru menunjukkan sumber lain. Kedua guru tidak menunjukkan sumber lain yang bisa digunakan siswa untuk mempelajari materi yang telah diajarkan.

Butir pernyataan kedua puluh tujuh pada kegiatan penutup yaitu mengenai guru melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan. Guru melakukan refleksi untuk mengingatkan kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan dengan memberikan beberapa pertanyaan kepada siswa. Sedangkan salah satu guru tidak melakukan refleksi pada akhir pembelajaran.

Butir pernyataan kedua puluh delapan pada kegiatan penutup yaitu mengenai guru memberikan motivasi kepada siswa yang belum berpartisipasi aktif. Salah satu guru melakukan motivasi kepada siswa yang belum aktif dengan mendekati dan berbicara kepada siswa untuk lebih aktif lagi dalam mengikuti pembelajaran berikutnya. Sedangkan salah satu guru memberikan motivasi kepada siswa yang belum aktif dengan memberikan pertanyaan mengenai materi pembelajaran yang telah dipelajari.

Butir pernyataan kedua puluh sembilan pada kegiatan penutup yaitu mengenai pemberian evaluasi oleh guru kepada siswa. Kedua guru tidak memberikan evaluasi secara lisan atau tertulis kepada siswa.

Butir pernyataan ketiga puluh pada kegiatan penutup yaitu mengenai pemberian tindak lanjut mengenai pembelajaran yang disampaikan. Kedua guru selalu memberikan tindak lanjut berupa pekerjaan rumah (PR) kepada siswa.

Peneliti juga melakukan observasi siswa yang terdiri dari 10 butir pernyataan untuk mengamati respon siswa dalam melakukan kegiatan pembelajaran yang direncanakan dan diimplementasikan guru. Melalui observasi siswa, peneliti dapat mengetahui kekurangan kegiatan pembelajaran mengacu Kurikulum 2013 yang telah direncanakan dan diimplementasikan guru. Berikut data hasil observasi siswa dalam

mengikuti kegiatan pembelajaran mengacu Kurikulum 2013 yang dilakukan guru.

Butir pernyataan pertama pada kegiatan observasi siswa yaitu mengenai siswa berpatisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Sebagian siswa kelas II di dua sekolah dasar sudah berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran di kelas. Hal ini dapat diamati peneliti ketika beberapa siswa aktif untuk bertanya atau menjawab pertanyaan yang diberikan guru saat proses pembelajaran berlangsung.

Butir pernyataan kedua pada kegiatan observasi siswa yaitu mengenai pemberian umpan balik apersepsi dari guru. Siswa kelas II di dua sekolah dasar sudah memberikan umpan balik apersepsi yang diberikan guru dengan menjawab pertanyaan berkaitan dengan materi sebelumnya atau akan dipelajari.

Butir pernyataan ketiga pada kegiatan observasi siswa yaitu mengenai siswa memperhatikan guru saat menyampaikan materi. Siswa kelas II di dua sekolah dasar memperhatikan penjelasan yang disampaikan guru mengenai materi pembelajaran yang sedang dijelaskan. Butir pernyataan keempat pada kegiatan observasi siswa yaitu mengenai siswa mengajukan pertanyaan kepada guru. Beberapa siswa kelas II di dua sekolah dasar mengajukan pertanyaan kepada guru mengenai materi pembelajaran yang telah disampaikan guru.

Butir pernyataan kelima pada kegiatan observasi siswa yaitu mengenai siswa mampu bekerjasama pada saat kegiatan berkelompok. Siswa kelas II sekolah dasar belum dibiasakan untuk melakukan kegiatan berkelompok dengan guru sehingga siswa belum bisa berkerjasama dengan orang lain dan ego masih tinggi. Sedangkan siswa kelas II di sekolah dasar lain sudah bisa bekerjasama dengan orang lain karena sudah dibiasakan oleh guru untuk melakukan kegiatan berkelompok.

Butir pernyataan keenam pada kegiatan observasi siswa yaitu mengenai siswa mampu mengomunikasikan hasil diskusi. Siswa kelas II sekolah dasar dapat mengomunikasikan pemikiran walaupun tidak

menyampaikan di depan kelas. Sedangkan siswa kelas II di sekolah dasar lain sudah berani mengomunikasikan hasil diskusi yang telah dilakukan di depan kelas.

Butir pernyataan ketujuh pada kegiatan observasi siswa yaitu mengenai antusias siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Siswa kelas II sekolah dasar antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru karena mengkaitkan materi pembelajaran dengan lirik lagu. Sedangkan siswa kelas II di sekolah dasar lain kurang antusias untuk mengikuti kegiatan pembelajaran karena guru tidak menggunakan media pembelajaran yang mampu membuat kegiatan pembelajaran menjadi menarik bagi siswa.

Butir pernyataan kedelapan pada kegiatan observasi siswa yaitu mengenai siswa memahami penjelasan yang telah disampaikan guru. Siswa kelas II di dua sekolah dasar memahami penjelasan yang telah disampaikan guru. Hal ini dapat diamati peneliti ketika siswa dapat menjawab pertanyaan dan mengerjakan soal yang diberikan oleh guru.

Butir pernyataan kesembilan pada kegiatan observasi siswa yaitu mengenai siswa dibantu guru membuat rangkuman pembelajaran secara lisan. Siswa kelas II di dua sekolah dasar membuat rangkuman pembelajaran dengan bimbingan guru melalui pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan pembelajaran yang telah dilakukan.

Butir pernyataan kesepuluh pada kegiatan observasi siswa yaitu mengenai siswa dibantu guru membuat rangkuman pembelajaran secara tertulis. Siswa kelas II sekolah dasar tidak membuat rangkuman tertulis mengenai pembelajaran yang telah dilakukan. Sedangkan siswa kelas II