• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

F. Hasil Penelitian dan Pembahasan

2. Pembahasan

peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa proses pembelajaran yang dilakukan guru selama ini belum mengacu Kurikulum 2013. Hal ini dapat

diketahui dari hasil wawancara yang telah dilakukan oleh peneliti di mana pemahaman guru mengenai Kurikulum 2013 masih kurang. Sehingga dalam merencanakan proses pembelajaran belum sesuai dengan karakteristik Kurikulum 2013. Guru belum mampu mengembangkan kegiatan pembelajaran dikarenakan hanya berpedoman pada kegiatan pembelajaran yang terdapat pada buku guru. Sedangkan melalui hasil observasi guru dan siswa yang telah dijabarkan di atas. Peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa guru belum mengimplementasikan perangkat pembelajaran inovatif mengacu Kurikulum 2013. Hal ini dapat diketahui melalui respon siswa ketika mengikuti pembelajaran yang telah direncanakan dan diimplementasikan guru. Di mana guru belum menciptakan kegiatan pembelajaran yang mampu membuat siswa menjadi aktif untuk mengembangkan atau menggali pengetahuan mereka dalam menyelesaikan suatu permasalahan.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang dilakukan dengan guru dan siswa kelas II di 2 (dua) Sekolah Dasar Kecamatan Depok. Guru belum mengembangkan kegiatan pembelajaran yang mengacu kurikulum 2013 dan hanya berpedoman pada langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang terdapat pada buku guru dan buku siswa. Guru membutuhkan contoh perangkat pembelajaran inovatif mengacu Kurikulum 2013. Melalui contoh perangkat pembelajaran inovatif mampu memberi inspirasi guru untuk kreatif mendesain atau membuat perangkat pembelajaran inovatif mengacu Kurikulum 2013 yang mana menuntut siswa untuk aktif menggali pengetahuan mereka sendiri.

B.Deskripsi Produk Awal

Dalam mengembangkan kebutuhan guru mengenai perangkat pembelajaran inovatif mengacu Kurikulum 2013 untuk siswa kelas II sekolah dasar peneliti melakukan beberapa langkah perencanaan sebagai berikut 1) menentukan tema dan sub tema; 2) membuat pemetaan Kompetensi Dasar (KD) sub tema 2; 3) mengembangkan indikator dan tujuan pembelajaran; 4)

menentukkan model pembelajaran inovatif. Langkah pertama yang dilakukan peneliti yaitu menentukan tema dan sub tema. Peneliti memilih tema 2 “Bermain di Lingkunganku” sub tema 2 “Bermain di Rumah Teman” dikarenakan relevan dengan keadaan siswa yang cenderung aktif dan suka bermain. Selain itu, siswa kelas II berada pada masa peralihan dari TK (Taman Kanak-kanak) dan kelas I SD yang penuh dengan permainan. Siswa masih senang bermain bersama dikarenakan keinginan untuk bersosialisasi dengan orang lain terutama teman sebaya tinggi. Sehingga tak jarang mereka membentuk kelompok bermain. Langkah kedua membuat pemetaan Kompetensi Dasar (KD) pada sub tema 2 Bermain di Rumah Teman. Peneliti membuat pemetan Kompetensi Dasar (KD) dalam setiap muatan pembelajaran untuk semester ganjil berdasarkan Buku Guru kelas II Kurikulum 2013 edisi revisi 2017.

Langkah ketiga mengembangkan indikator dan tujuan pembelajaran berdasarkan Kompetensi Dasar (KD) untuk setiap muatan pelajaran dalam satu pembelajaran yang sudah dipetakan sebelumnya. Pada saat mengembangkan indikator pembelajaran peneliti menggunakan kata kerja oprasional berpikir tingkat tinggi sesuai dengan Taksonomi Bloom yang sudah direvisi. Kemudian peneliti mengembangkan tujuan pembelajaran sesuai dengan indikator yang telah dibuat sebelumnya. Tujuan pembelajaran dikembangkan dalam bentuk pernyataan oprasional yang mengandung unsur siswa (audiens), perilaku yang diharapkan (behavior), kondisi atau belajar siswa (condition), dan tingkat pencapaiannya baik secara kualitatif ataupun kuantitatif (degree). Langkah keempat menentukkan model pembelajaran inovatif. Peneliti menentukan model pembelajaran dengan mempertimbangkan dan menyesuaikan langkah-langkah kegiatan dengan materi pembelajaran yang akan diberikan kepada siswa. Adapun model pembelajaran yang digunakan peneliti yaitu Problem

Based Learning (PBL) untuk pembelajaran ke-1, 3, 6 dan Quantum Teaching

untuk pembelajaran ke- 2, 4, 5.

Peneliti mulai membuat perangkat pembelajaran inovatif mengacu Kurikulum 2013 yang terdiri dari: 1) program tahunan (Prota); 2) program

semester (Promes); 3) silabus; 4) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Program Tahunan (Prota) merupakan rencana kegiatan pembelajaran dalam kurun waktu satu tahun. Pertama, identitas program tahunan (prota) berisikan judul, satuan pendidikan, kelas/semester, tahun ajaran. Kedua, format isian program tahunan (tema, sub tema, pembelajaran ke-, alokasi waktu). Tema yang termuat dalam program tahunan (prota) merupakan tema-tema yang terdapat pada buku guru kelas II Kurikulum 2013 edisi revisi 2017 untuk satu tahun ajaran 2018/2019. Sub tema merupakan penjabaran dari tema. Pembelajaran ke- dalam program tahunan (prota) dicantumkan dari pembelajaran 1 sampai 6 untuk setiap sub tema. Alokasi waktu berdasarkan Minggu Belajar Efektif (MBE) yang dibagi ke dalam tema-tema yang telah didapatkan.

Program Semester (Promes) merupakan penjabaran dari program tahunan sehingga program tersebut tidak dapat disusun sebelum tersusun program tahunan. Pertama, identitas program semester (promes) berisiskan judul, satuan pendidikan, kelas/semester, dan tahun ajaran. Kedua, format isian program semester (tema, sub tema, pembelajaran ke-, alokasi waktu, bulan, keterangan). Tema yang termuat dalam program semester (promes) merupakan tema-tema yang terdapat pada buku guru kelas II Kurikulum 2013 edisi revisi 2017 untuk semester I (ganjil). Sub tema merupakan penjabaran dari tema. Pembelajaran ke- dalam program semester (promes) dicantumkan dari pembelajaran 1 sampai 6 untuk setiap sub tema. Alokasi waktu yang dicantumkan merupakan jumlah jam pelajaran dalam satu sub tema. Bulan yang dicantumkan dalam program semester (promes) merupakan semester ganjil dari Juli, Agustus, September, Oktober, November, dan Desember. Keterangan berisikan tanggal hari efektif untuk setiap pembelajaran.

Silabus merupakan bagian dalam proses pembelajaran yang terdiri dari beberapa komponen: (1) identitas silabus, (2) kompetensi inti (KI), (3) mata pelajaran, (4) kompetensi dasar (KD), (5) materi pokok, (6) kegiatan pembelajaran, (7) penilaian, (8) alokasi waktu, (9) sumber, bahan, dan alat belajar. Pertama identitas silabus memuat judul, satuan pendidikan,

kelas/semester, tema, dan sub tema. Kedua Kompetensi Inti (KI) merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang harus dimiliki siswa. Ketiga mata pelajaran merupakan pelajaran yang terdapat pada satu sub tema. Keempat kompetensi dasar (KD) dalam setiap muatan pembelajaran didapat dari buku guru kelas II Kurikulum 2013 edisi revisi 2017. Kelima materi pokok dikembangkan dari setiap muatan kompetensi dasar (KD). Keenam kegiatan pembelajaran akan dirancang sesuai kompetensi dasar (KD) dan materi pembelajaran. Ketujuh penilaian mencantumkan teknik penilaian yang mencakup 4 aspek yaitu sikap spiritual, sosial, pengetahuan, dan keterampilan. Kedelapan alokasi waktu yang tercantum merupakan jumlah total Jam Belajar Efektif (JBE) untuk satu hari mengajar. Kesembilan sumber, bahan, dan belajar sebagai penunjang siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran.

Peneliti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tema 2 Bermain di Lingkunganku sub tema 2 Bermain di Rumah Teman dengan berpedoman pada pemetaan kompetensi dasar (KD), indikator, dan tujuan pembelajaran yang telah dikembangkan sebelumnya. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dibuat dari 1 (satu) sub tema untuk enam hari mengajar yang masing-masing beralokasi waktu 5JP (5 x 35 menit). Setiap pembelajaran terdapat dua penggalan dengan materi terpadu. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ini memuat beberapa komponen meliputi: (1) identitas Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang memuat identitas satuan pendidikan, kelas/semester, tema, sub tema, pembelajaran ke-, mupel yang terkait, alokasi waktu, hari/ tanggal; (2) tujuan pembelajaran; (3) kompetensi inti (KI); (4) kompetensi dasar (KD) dan indikator; (5) materi pembelajaran; (6) pendekatan, model, metode, dan teknik pembelajaran; (7) langkah-langkah pembelajaran; (8) media, alat, dan sumber belajar; (9) penilaian; (10) daftar lampiran; (11) lampiran berisi bacaan literasi, materi pembelajaran, media pembelajaran, Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), kisi-kisi soal evaluasi, soal evaluasi, instrumen penilaian, lembar refleksi, format remedial & pengayaan,

soal pengayaan, dan sintaks model pembelajaran Problem Based Learning

(PBL) atau Quantum Teaching.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dibuat secara rinci supaya mudah dipahami dan diimplementasikan oleh guru. Setiap pembelajaran selalu diawali dengan berdoa, absen, menyanyikan lagu Indonesia Raya, dan literasi. Literasi dilakukan dengan membaca teks bacaan secara mandiri atau bersama-sama. Kemudian memberikan motivasi untuk membangkitkan semangat siswa dalam mengikuti pembelajaran, apersepsi untuk menggali pengetahuan awal siswa mengenai materi yang akan dipelajari, serta orientasi pembelajaran untuk memberikan informasi mengenai tujuan dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dalam satu hari. Dalam kegiatan inti, langkah-langkah kegiatan pembelajaran disusun secara terpadu atau terkait antara mata pembelajaran satu dengan yang lainya sesuai dengan model pembelajaran inovatif (Problem

Based Learning atau Quantum Teaching). Selain itu langkah-langkah kegiatan

pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik di mana menuntut keterlibatan aktif siswa dalam kegiatan pembelajaran melalui tahapan mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan mengomunikasikan yang dilengkapi dengan keterampilan yang harus dikuasai pada abad 21.

Kegiatan pembelajaran dibuat lebih menarik agar mampu membuat siswa aktif dalam mengikuti proses pembelajaran baik di kelas maupun di luar kelas. Melalui proses pembelajaran ini siswa dapat membangun pengetahuan berpikir mereka sendiri melalui mengamati, melakukan, dan mempraktikan. Di mana dalam proses pembelajaran ini guru hanya berperan sebagai fasilitator dan motivator sedangkan siswa sebagai subjek belajar. Selain itu, peneliti menggunakan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dan media pembelajaran untuk membantu menunjang tercapainya tujuan pembelajaran. Peneliti menggunakan media konkrit dan berbasis teknologi agar pembelajaran lebih menarik perhatian siswa. LKPD dibuat menjadi lebih menarik dengan cover yang memuat tulisan LKPD, tema, sub tema, pembelajaran, dan gambar-gambar kartun supaya siswa lebih bersemangat dan tertarik untuk mengerjakan.

Peneliti membuat kisi-kisi soal evaluasi berisi muatan pelajaran, indikator, bentuk soal, bobot soal, dan nomor soal digunakan sebagai pedoman untuk membuat soal evaluasi. Soal evaluasi diberikan pada akhir kegiatan untuk mengukur sejauh mana tingkat pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran yang telah diberikan. Setelah membuat kisi-kisi soal peneliti membuat soal evaluasi dan kunci jawaban soal. Selanjutnya, peneliti membuat instrumen penilaian yang terdiri dari aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Instrumen penilaian berisikan rubrik dan pedoman penilaian. Penilaian yang dilakukan merupakan penilian autentik sesuai dengan karakteristik Kurikulum 2013. Muatan pelajaran PPKn dinilai berdasarkan Kompetensi Inti (KI) 1, 2, 3, dan 4. Sedangkan bidang studi lain dinilai berdasarkan Kompetensi Inti (KI) 3 dan 4 karena berdasarkan revisi Kurikulum 2013 penilaian sikap dilakukan pada muatan pelajaran PPKn dan pendidikan agama. Tetapi bukan berarti guru tidak mengutamakan penilaian sikap pada muatan pelajaran lain (non PPKn dan pendidikan agama), guru tetap menerapkan pendidikan karakter pada muatan pelajaran lain.

Peneliti juga membuat lembar refleksi untuk merefleksikan kegiatan pembelajaran yang telah dipelajari dan dilakukan siswa. Refleksi ini dibuat menggunakan panduan beberapa pertanyaan mengenai materi pembelajaran yang dipahami, kesulitan yang dialami, kegiatan yang disenangi, dan perasaan ketika mengikuti kegiatan pembelajaran.

C.Validasi Ahli dan Revisi Produk 1. Data Validasi Ahli

Dalam melakukan penelitian ini peneliti mengembangkan produk awal berupa perangkat pembelajaran inovatif seperti Program Tahunan (Prota), Program Semester (Promes), Silabus, dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan model Problem Based Learning

(PBL) dan Quantum Teaching yang mana diserahkan kepada validator pakar

pembelajaran inovatif yaitu satu mahasiswa program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Universitas Sanata Dharma dan satu guru kelas II SDN

Bhaktikarya untuk di validasi. Validasi ini bertujuan untuk mengetahui kualitas perangkat pembelajaran inovatif yang telah dibuat peneliti. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang divalidasi ini berjumlah 6 (enam). Validasi ini berpedoman pada instrumen penilaian validasi perangkat pembelajaran inovatif yang telah dibuat oleh peneliti. Melalui validasi perangkat pembelajaran inovatif ini, peneliti akan mendapatkan kritik, saran, dan penilaian sebagai masukan yang berguna untuk memperbaiki produk agar layak untuk diujicobakan di lapangan. Validasi ini dilakukan sebanyak satu kali sekitar bulan Juli. Terdapat beberapa aspek penilaian komponen perangkat pembelajaran inovatif yaitu : (1) Prota (Program Tahunan); (2) Promes (Program Semester); (3) Silabus; (4) RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran); (5) Media pembelajaran; (6) LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik); (7) Penggunaan bahasa.

Validasi perangkat pembelajaran inovatif dengan menggunakan model

Problem Based Learning (PBL) yang dilakukan oleh validator Ibu DW

mahasiswa program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Universitas Sanata Dharma, memberikan skor rata-rata 4,28 dengan kategori “sangat baik” pada perangkat pembelajaran inovatif ke- 1. Ibu DW memberikan catatan dan komentar untuk beberapa komponen yaitu (1) sumber belajar belum dicantumkan dalam silabus, (2) jangan lupa degree diberi! Lebih baik

degree kuantitas agar lebih mudah penilaiannya, (3) komponen 5M belum

sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran, (4) cek kembali tulisannya ya! masih banyak typo. Perangkat pembelajaran layak untuk digunakan atau uji coba lapangan dengan revisi sesuai saran.

Ibu DW memberikan skor rata-rata 4,13 dengan kategori “baik” pada perangkat pembelajaran inovatif ke- 3. Ibu DW memberikan catatan dan komentar untuk beberapa komponen yaitu (1) sumber belajar belum dicantumkan, (2) perbaiki daftar sumber belajar, (3) komponen 5M belum sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran, (4) komponen 4C belum sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran, (5) sederhanakan petunjuk pengerjaan LKPD agar mudah dipahami siswa, (6) sesuaikan bahasa dengan

tingkat perkembangan siswa. Perangkat pembelajaran layak untuk digunakan atau uji coba lapangan dengan revisi sesuai saran.

Ibu DW memberikan skor rata-rata 4 dengan kategori “baik” pada perangkat pembelajaran inovatif ke- 6. Ibu DW memberikan catatan dan komentar untuk beberapa komponen yaitu (1) sumber belajar dalam silabus belum dicantumkan, (2) jangan lupa degree diberi! lebih baik degree kuantitasnya agar lebih mudah penilaiannya, (3) komponen 5M belum sesuai dengan langkah-langkah pembelajarannya, (4) komponen 4C belum sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran, (5) rubrik penilaian sesuaikan indikator dan tujuan pembelajaran, (6) sederhanakan kegiatan LKPD dengan kemampuan siswa, (7) cek kembali tulisannya ya! masih banyak typo. Perangkat pembelajaran layak untuk digunakan atau uji coba lapangan dengan revisi sesuai saran.

Sedangkan hasil validasi perangkat pembelajaran inovatif dengan menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching yang dilakukan oleh validator Ibu DW, memberikan skor rata-rata 4,08 dengan kategori “baik” pada perangkat pembelajaran inovatif ke-2. Ibu DW memberikan catatan dan komentar untuk beberapa komponen yaitu (1) sumber belajar dalam silabus belum dicantumkan, (2) perbaiki komponen 5M agar sesuai langkah-langkah pembelajaran, (3) perbaiki rubrik pedoman penilaian agar sesuai dengan indikator dan tujuan pembelajaran, (4) petunjuk pengerjaan dibuat lebih sederhana agar mudah dipahami siswa, (5) sesuaikan bahasa dengan tingkat perkembangan siswa. Perangkat pembelajaran layak untuk digunakan atau uji coba lapangan dengan revisi sesuai saran.

Ibu DW memberikan skor rata-rata 4,2 dengan kategori “baik” pada perangkat pembelajaran inovatif ke- 4. Ibu DW memberikan catatan dan komentar untuk beberapa komponen yaitu (1) sumber belajar dalam silabus belum dicantumkan, (2) jangan lupa degreenya ya!, (3) perbaiki komponen 5M sesuai langkah-langkah pembelajaran, (4) perbaiki rubrik pedoman penilaian agar sesuai dengan indikator dan tujuan pembelajaran, (5) cek kembali tanda baca pada LKPD, (6) sesuaikan dengan ejaan. Perangkat

pembelajaran layak untuk digunakan atau uji coba lapangan dengan revisi sesuai saran.

Ibu DW memberikan skor rata-rata 3,93 dengan kategori “baik” pada perangkat pembelajaran inovatif ke- 5. Ibu DW memberikan catatan dan komentar untuk beberapa komponen yaitu (1) sumber belajar dalam silabus belum dicantumkan, (2) jangan lupa degreenya ya!, (3) pertimbangkan lagi kegiatan pembelajaran dengan alokasi waktu, (4) perbaiki komponen 5M sesuai langkah-langkah pembelajaran, (5) perbaiki rubrik pedoman penilaian agar sesuai dengan indikator dan tujuan pembelajaran, (6) sesuaikan isi kegiatan dengan kemampuan siswa, (7) sesuaikan dengan ejaan. Perangkat pembelajaran layak untuk digunakan atau uji coba lapangan dengan revisi sesuai saran.

Berdasarkan hasil validasi perangkat pembelajaran inovatif yang dilakukan oleh validator Ibu DW, memberi nilai rerata 4,14 dengan kategori “baik” pada 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) model Problem

Based Learning (PBL) dan memberikan nilai rerata 4,07 dengan kategori

“baik” pada 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) model Quantum Teaching.

Peneliti juga melakukan validasi perangkat pembelajaran inovatif dengan validator yaitu Ibu EN guru kelas II SDN Bhaktikarya. Hasil validasi perangkat pembelajaran inovatif dengan menggunakan model

Problem Based Learning (PBL), Ibu EN memberikan skor rata-rata 4,4

dengan kategori “sangat baik” pada perangkat pembelajaran inovatif ke- 1. Ibu EN memberikan catatan dan komentar untuk beberapa komponen yaitu (1) belum memuat sumber belajar, (2) lengkapi komponen ABCD dalam setiap tujuan pembelajaran, (3) sesuaikan bahasa dengan tingkat perkembangan siswa. Perangkat pembelajaran layak untuk digunakan atau uji coba lapangan dengan revisi sesuai saran.

Ibu EN memberikan skor rata-rata 4,25 dengan kategori “sangat baik” pada perangkat pembelajaran inovatif ke- 3. Ibu EN memberikan catatan dan komentar untuk beberapa komponen yaitu (1) belum memuat sumber

belajar, (2) ukuran gambar pada soal evaluasi dibuat lebih besar, (3) sederhanakan kegiatan LKPD sesuai dengan kemampuan siswa, (4) perhatikan lagi tata bahasanya. Perangkat pembelajaran layak untuk digunakan atau uji coba lapangan dengan revisi sesuai saran.

Ibu EN memberikan skor rata-rata 4,18 dengan kategori “baik” pada perangkat pembelajaran inovatif ke- 6. Ibu EN memberikan catatan dan komentar untuk beberapa komponen yaitu (1) belum memuat sumber belajar, (2) lengkapi komponen ABCD dalam setiap tujuan pembelajaran, (3) ukuran gambar pada soal evaluasi dibuat lebih besar, (4) sederhanakan petunjuk pengerjaan LKPD agar mudah dipahami siswa, (5) sesuaikan bahasa dengan tingkat perkembangan siswa. Perangkat pembelajaran layak untuk digunakan atau uji coba lapangan dengan revisi sesuai saran.

Sedangkan hasil validasi perangkat pembelajaran inovatif dengan menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching yang dilakukan oleh validator Ibu EN, memberikan skor rata-rata 4,35 dengan kategori “sangat baik” pada perangkat pembelajaran inovatif ke-2. Ibu EN memberikan catatan dan komentar untuk beberapa komponen yaitu (1) belum memuat sumber belajar, (2) sesuaikan isi kegiatan dengan kemampuan siswa, (3) perhatikan lagi tata penulisannya. Perangkat pembelajaran layak untuk digunakan atau uji coba lapangan dengan revisi sesuai saran.

Ibu EN memberikan skor rata-rata 4,25 dengan kategori “sangat baik” pada perangkat pembelajaran inovatif ke- 4. Ibu EN memberikan catatan dan komentar untuk beberapa komponen yaitu (1) belum memuat sumber belajar, (2) perbesar lagi huruf pada soal evaluasi agar dapat terbaca oleh siswa, (3) petunjuk pengerjaan dibuat lebih sederhana agar mudah dipahami siswa. (4) sesuaikan bahasa dengan tingkat perkembangan siswa. Perangkat pembelajaran layak untuk digunakan atau uji coba lapangan dengan revisi sesuai saran.

Ibu EN memberikan skor rata-rata 4,13 dengan kategori “baik” pada perangkat pembelajaran inovatif ke- 5. Ibu EN memberikan catatan dan komentar untuk beberapa komponen yaitu (1) belum memuat sumber

belajar, (2) perbesar lagi huruf pada soal evaluasi agar dapat terbaca oleh siswa, (3) bahasa yang digunakan perlu disederhanakan agar mudah dipahami siswa, (4) perhatikan lagi tata penulisan. Perangkat pembelajaran layak untuk digunakan atau uji coba lapangan dengan revisi sesuai saran.

Berdasarkan hasil validasi perangkat pembelajaran inovatif yang dilakukan oleh validator Ibu EN memberi nilai rerata 4,28 dengan kategori “sangat baik” pada 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) model

Problem Based Learning (PBL) dan memberikan nilai rerata 4,24 dengan

kategori “sangat baik” pada 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) model Quantum Teaching.

Perangkat pembelajaran yang telah divalidasi oleh kedua validator pakar perangkat pembelajaran inovatif tersebut, direvisi sesuai dengan masukkan atau saran yang telah diberikan. Saran dan revisi tersebut dijabarkan pada tabel berikut:

Tabel 4.1

Saran Validator dan Revisi Perangkat Pembelajaran Inovatif model

Problem Based Learning dan Quantum Teaching

No Aspek yang dinilai Komentar Revisi

Silabus

2 Silabus memuat materi pokok, kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. Sumber belajar belum dicantumkan. Mencantumkan sumber belajar. Belum memuat sumber belajar. Menambahkan sumber belajar. MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

3 Tujuan pembelajaran (kesesuaian tujuan dengan indikator, kata kerja dapat diukur, mencakup komponen A

(Audience), B

(Behavior), C

(Condition), D (Degree).

Jangan lupa degree diberi! Lebih baik degree kuantitas agar lebih mudah penilaiannya. Melengkapi degree kuantitas pada tujuan pembelajaran. Lengkapi komponen ABCD dalam setiap tujuan pembelajaran.

Melengkapi

komponen ABCD pada setiap tujuan pembelajaran. 8 Pemilihan sumber

belajar (bahan cetak, lingkungan sekitar dan internet).

Perbaiki daftar. sumber belajar

Memperbaiki tata tulis pada daftar isi sumber belajar.

No Aspek yang dinilai Komentar Revisi 14 Mengembangkan 5M

dalam kegiatan inti yaitu : mengamati, menanya, mencoba, menalar dan mengomunikasikan. Komponen 5M belum sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran. Memperbaiki komponen 5M yang belum sesuai dengan langkah-langkah

pembelajaran. 15 Mengembangkan 4

ketrampilan dasar 4C yaitu berpikir kritis

(critical thinking),

berpikir kreatif (creative

thinking), kerjasama (collaborative), dan komunikasi (communicative). Komponen 4C belum sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran. Memperbaiki komponen 4C yang belum sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran. 16 Kelengkapan instrumen evaluasi (soal, kunci,

rubrik pedoman penskoran). Rubrik penilian sesuaikan indikator dan tujuan pembelajaran. Memperbaiki rubrik penilaian agar sesuai dengan indikator dan tujuan

pembelajaran. Ukuran gambar

pada soal evaluasi dibuat lebih besar.

Memperbesar gambar pada soal evaluasi agar lebih jelas.

LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) 2 Kelayakan isi ( sesuai

dengan KI & KD, sesuai kemampuan siswa, sesuai perkembangan ilmu pengetahuan, keterkinian materi). Sederhanakan kegiatan LKPD dengan kemampuan siswa. Menyederhanakan kegiatan LKPD agar mudah dikerjakan siswa. 6 Kelayakan penyajian (kemudahan langkah-langkah dalam kegiatan LKPD, penyajian materi LKPD yang disertai objek langsung, penempatan siswa dalam LKPD dalam subjek belajar). Sederhanakan petunjuk pengerjaan LKPD agar mudah dipahami siswa. Menyederhanakan kalimat petunjuk pengerjaan LKPD agar mudah dipahami siswa. Bahasa 1 Penggunaan bahasa sesuai dengan PUEBI (Panduan Umum Ejaan Bahasa Indonesia).

Cek kembali tulisannya ya! masih banyak typo.

Memperbaiki penulisan dan struktur kalimat agar sesuai PUEBI.

No Aspek yang dinilai Komentar Revisi Perhatikan lagi tata

bahasanya.

Mengganti bahasa menjadi lebih baku dan sederhana agar mudah dipahami siswa.

2 Bahasa yang digunakan sesuai dengan tingkat perkembangan siswa. Sesuaikan bahasa dengan tingkat perkembangan siswa. Tulisan diganti dengan bahasa yang sederhana, sesuai dengan perkembangan siswa.

MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

3 Tujuan pembelajaran (kesesuaian tujuan dengan indikator, kata kerja dapat diukur, mencakup komponen A (Audience), B (Behavior), C (Condition), D (Degree). Jangan lupa degreenya ya!. Menambahkan degree kuantitas

yang belum ada pada tujuan pembelajaran. 6 Strategi Pembelajaran (pendekatan, model, metode; langkah-langkah pembelajaran; dan tahapan kegiatan pembelajaran; serta penerapan pembelajaran saintifik) sesuai. Pertimbangkan lagi kegiatan pembelajaran dengan alokasi waktu. Mengubah kegiatan pembelajaran agar sesuai alokasi waktu. 14 Mengembangkan 5M dalam kegiatan inti yaitu : mengamati, menanya, mencoba, menalar dan mengomunikasikan. Perbaiki komponen 5M agar sesuai langkah-langkah pembelajaran. Memperbaiki komponen 5M agar sesuai langkah-langkah pembelajaran. 16 Kelengkapan instrumen

evaluasi (soal, kunci,

rubrik pedoman

penskoran).

Perbaiki rubrik pedoman penilaian agar sesuai dengan indikator dan tujuan pembelajaran. Memperbaiki rubrik pedoman penilaian agar sesuai dengan indikator dan tujuan pembelajaran. Perbesar lagi huruf