• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka

1) Model Problem Based Learning

a) Pengertian Problem Based Learning

Mulyasa (2014:144-145) menjelaskan bahwa Problem Based

Learning merupakan model pembelajaran yang bertujuan

merangsang peserta didik untuk belajar melalui berbagai permasalahan nyata dalam kehidupan sehari-hari, dihubungkan dengan pengetahuan yang dipelajarinya. Majid (2014: 153) mengatakan bahwa Problem Based Learning merupakan model pembelajaran yang menyajikan masalah kontekstual sehingga merangsang peserta didik untuk belajar. Sedangkan Ward dan Dasna (dalam, Mudlofir 2016: 72) mengatakan bahwa Problem

Based Learning adalah suatu strategi pembelajaran yang

melibatkan peserta didik untuk memecahkan suatu masalah melalui tahap-tahap metode ilmiah sehingga peserta didik dapat mempelajari pengetahuan yang berhubungan dengan masalah tersebut dan sekaligus memiliki keterampilan untuk memecahkan masalah.

Sesuai dengan pemaparan ketiga ahli tersebut, model pembelajaran Problem Based Learning adalah model pembelajaran yang mengkaitkan permasalahan nyata kehidupan sehari-hari dengan pengetahuan yang akan dipelajari untuk memberikan

kesempatan kepada siswa membangun pengetahuan berpikir mereka sendiri dalam menyelesaikan masalah.

b) Karakteristik Problem Based Learning

Problem Based Learning merupakan model pembelajaran

yang mengembangkan keterampilan berpikir siswa dalam memecahkan masalah. Melalui model pembelajaran mampu menjadikan peserta didik yang kritis dengan kreativitas yang sangat tinggi dan tingkat keterampilan berpikir yang tinggi. Sehingga siap bersaing untuk menghadapi tuntutan abad 21.

Rusman (2011: 232) memaparkan bahwa Problem Based

Learning memiliki karakteristik. Berikut karakteristik model

pembelajaran Problem Based Learning.

(1) Permasalahan sebagai starting point dalam belajar.

(2) Permasalahan yang diangkat adalah permasalahan yang ada di dunia nyata yang tidak terstruktur.

(3) Permasalahan, menantang pengetahuan yang dimiliki oleh siswa, sikap, dan kompetensi yang kemudian membutuhkan identifikasi kebutuhan belajar dan bidang baru dalam belajar. (4) Pengembangan keterampilan inquiry dan pemecahan masalah

sama pentingnya dengan penguasaan isi pengetahuan untuk mencari solusi dari sebuah permasalahan.

Mudlofir (2016:73) mengemukakan bahwa Problem Based

Learning memiliki karakteristik. Berikut karakteristik model

pembelajaran Problem Based Learning.

(1) Belajar dimulai dengan suatu masalah dan masalah yang diberikan berhubungan dengan dunia nyata peserta didik. (2) Mengorganisasikan pelajaran di seputar masalah, bukan di

seputar disiplin ilmu (interdispliner).

(3) Memberikan tanggung jawab yang besar kepada pesera didik dalam membentuk dan menjalankan secara langsung proses belajar mereka sendiri, dalam kerangka berpikir ilmiah.

(4) Menuntut peserta didik untuk mendemonstrasikan apa yang telah mereka pelajari dalam bentuk suatu produk atau kinerja.

Berdasarkan penjelasan dua ahli di atas dapat disimpulkan bahwa karakteristik model Problem Based Learning yaitu pembelajaran yang mengkaitkan permasalahan nyata kehidupan sehari-hari dengan pengetahuan yang akan dipelajari untuk memberikan kesempatan kepada siswa secara penuh membangun pengetahuan berpikir mereka sendiri dalam menyelesaikan masalah.

c) Langkah-langkah Problem Based Learning

Problem Based Learning merupakan salah satu alternatif

model pembelajaran yang memberikan pengalaman kepada siswa untuk belajar menyelesaikan suatu permasalahan. Melalui model pembelajaran Problem Based Learning siswa secara aktif dituntut untuk dapat menyelesaikan masalah yang diberikan secara mandiri, melalui langkah-langkah pembelajaran.

Hosnan (2014:302) menjelaskan bahwa penerapan model pembelajaran berbasis masalah terdiri atas 5 langkah utama. Berikut 5 langkah model pembelajaran Problem Based Learning (1) Orientasi siswa pada masalah

Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik yang dibutuhkan, memotivasi siswa agar terlibat pada aktivitas pemecahan masalah yang dipilih.

(2) Mengorganisasi siswa untuk belajar

Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut. (3) Membimbing penyelidikan individual dan kelompok

Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah.

Guru membantu siswa merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai, seperti laporan, video, dan model serta membantu berbagai tugas dengan temanya.

(5) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah Guru membantu siswa melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan dan proses yang mereka gunakan. Nurdyansyah (2016: 89-90) memaparkan bahwa penerapan model pembelajaran berbasis masalah terdiri atas 5 langkah utama . Berikut 5 langkah model pembelajaran Problem Based Learning (1) Orientasi siswa pada masalah

Guru menjelaskan tujuan pembelajaran secara jelas, memotivasi pelajaran, dan menjelaskan apa yang diharapkan untuk dilakukan siswa. Guru memberikan penjelasan kepada siswa tentang proses dan prosedur pembelajaran secara rinci. (2) Mengorganisasi siswa untuk belajar

Pembelajaran ini membutuhkan pengembangan keterampilan siswa. Oleh karena itu, mereka juga membutuhkan bantuan untuk merencanakan penyelidikan mereka dan tugas-tugas kelompok.

(3) Membimbing penyelidikan individual/ kelompok

Membimbing proses penyelidikan dapat dilakukan secara mandiri maupun kelompok.

(4) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

Guru meminta beberapa kelompok untuk mempresentasikan hasil pemecahan masalah dan membantu siswa yang mengalami kesulitan. Kegiatan ini berguna untuk mengetahui hasil pemahaman dan penguasaan siswa terhadap masalah yang berkaitan dengan materi yang dipelajari.

(5) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah Guru membantu siswa menganalisis dan mengevaluasi proses berpikir mereka, di samping keterampilan intelektual yang

mereka gunakan. Selama tahap ini, guru meminta siswa untuk melakukan membangun kembali pemikiran dan aktivitas mereka selama tahap-tahap pembelajaran yang dilewatinya. Berdasarkan kedua teori di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa model pembelajaran Problem Based Learning terdiri dari 5 langkah pembelajaran yaitu 1) orientasi siswa pada masalah, 2) mengorganisasi siswa untuk belajar, 3) membimbing penyelidikan individual dan kelompok, 4) mengembangkan dan menyajikan hasil karya, 5) menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.

d) Kelebihan Problem Based Learning

Mudlofir (2016: 76) memaparkan bahwa model pembelajaran

Problem Based Learning memiliki kelebihan-kelebihan. Berikut

kelebihan-kelebihan model pembelajaran Problem Based Learning:

(1) Pemecahan masalah merangsang kemampuan peserta didik serta memberikan kepuasan peserta didik untuk menemukan pengetahuan yang baru dan mengembangkan pengetahuan baru tersebut.

(2) Pemecahan masalah mampu mengembangkan kemampuan peserta didik untuk berpikir kritis, inovatif, meningkatkan motivasi dari dalam diri peserta didik untuk belajar dan mengembangkan kemampuan mereka untuk menyesuaikan dengan pengetahuan baru.

(3) Pemecahan masalah memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk mengaplikasikan pengetahuan mereka dalam dunia nyata.

(4) Pemecahan masalah mendorong siswa untuk belajar sepanjang hayat.

(5) Pemecahan masalah tidak hanya memberikan kesadaran kepada siswa bahwa belajar tidak tergantung pada motivasi instrinsik siswa.

Shoimin (2014: 132) mengemukakan beberapa hal positif perlunya menggunakan model pembelajaran Problem Based

Learning. Hal positif tersebut yaitu:

(1) Melalui aktivitas belajar, siswa didorong untuk menyusun pengetahuan belajar sendiri dalam memecahkan permasalahan. (2) Pembelajaran berfokus pada masalah sehingga materi yang

tidak berhubungan dengan masalah tidak perlu dipelajari siswa. Sehingga mengurangi beban siswa dalam menyimpan informasi.

(3) Kegiatan diskusi atau presentasi mampu meningkatkan kemampuan siswa untuk berkomunikasi.

(4) Terjadi aktivitas ilmiah pada siswa melalui kerja kelompok. Kesulitan belajar siswa secara individu dapat diatasi bersama melalui kerja kelompok.

Berdasarkan kedua pendapat para ahli di atas, dapat diketahui kelebihan model pembelajaran Problem Based Learning yaitu strategi pembelajaran yang mengkaitkan permasalahan nyata kehidupan sehari-hari dengan pengetahuan yang akan dipelajari untuk memberikan kesempatan kepada siswa berpikir kritis, kreatif, inovatif, dan komunikasi dalam mengembangkan pengetahuan mereka dalam memecahkan masalah. Jadi model pembelajaran ini termasuk model pembelajaran yang kegiatannya berpusat pada siswa.

e) Kekurangan Problem Based Learning

Mudlofir (2016: 77) memaparkan bahwa model pembelajaran

Problem Based Learning memiliki kekurangan. Berikut

(1) Apabila peserta didik tidak memiliki minat dan memandang bahwa masalah yang akan diselidiki adalah sulit, maka mereka akan merasa enggan untuk mencoba.

(2) Membutuhkan waktu yang lama untuk mempersiapkan strategi pembelajaran agar tujuan pembelajaran tercapai.

(3) Kurangnya pemahaman siswa terhadap suatu permasalahan di masyarakat atau dunia nyata, sehingga proses pembelajaran berbasis masalah terhambat oleh faktor ini.

Shoimin (2014: 132) menuturkan bahwa model pembelajaran

Problem Based Learning mempunyai beberapa kekurangan.

Berikut kekurangan model pembelajaran Problem Based Learning: (1) Model pembelajaran yang tidak dapat diterapkan untuk setiap materi pelajaran, ada bagian guru berperan aktif dalam menyajikan materi. Model pembelajaran yang cocok untuk pelajaran yang menuntut kemampuan yang berkaitan dengan pemecahan masalah.

(2) Tingkat keragaman siswa yang tinggi akan menjadi hal menyulitkan dalam pembagian tugas.

Berdasarkan penjelasan kedua ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa kekurangan model pembelajaran Problem Based Learning yaitu model pembelajaran yang tidak dapat diterapkan untuk setiap materi pembelajaran dan membutuhkan waktu lama mempersiapkannya. Selain itu apabila permasalahan yang diberikan guru kurang dimengerti oleh siswa maka pembelajaran akan terhambat.