• Tidak ada hasil yang ditemukan

Indeks Kepuasan Konsumen

Pengukuran mengenai kepuasan konsumen perlu dilakukan oleh sebuah perusahaan. Hasil dari pengukuran kepuasan konsumen tersebut penting bagi perusahaan untuk dapat menentukan tujuan perusahaan di masa yang akan datang dan juga untuk mengetahui kinerja dari sebuah atribut apakah sudah memenuhi harapan konsumen atau belum memenuhi harapan konsumen. Perhitungan tingkat kepuasan konsumen dalam penelitian ini menggunakan metode Customer Satisfaction Index (CSI). Perhitungan tingkat kepuasan konsumen dengam metode CSI menggunakan skor nilai rata-rata tingkat kepentingan dan skor rata-rata tingkat kinerja atribut yang terdapat pada Restoran Sushi Nest.

Berdasarkan Tabel 29 menyatakan bahwa nilai Customer Satisfaction Index (CSI) di Restoran Sushi Nest adalah sebesar 72 persen. Nilai Customer Satisfaction Index (CSI) di peroleh dengan membagi nilai Weight Score Total dengan skala maksimum yang digunakan, dalam penelitian ini menggunakan skala maksimum lima. Setelah di bagi lima lalu dikalikan dengan 100 persen. Nilai Weight Score Total diperleh dengan menjumlahkan seluruh hasil Weight Score dari masing-masing atribut Restoran Sushi Nest. Berdasarkan indeks kepuasan, nilai Customer Satisfaction Index (CSI) pada penelitian ini yaitu sebesar 72 persen yang berada pada rentang skala 0.60-0.80 yang berarti indeks kepuasan konsumen Restoran Sushi Nest berada pada kriteria “puas”.

Kriteria berdasarkan hasil perhitungan indeks kepuasan kosumen di Restoran Sushi Nest menyatakan bahwa konsumen sudah merasa puas. Walaupun sudah berada pada kriteria “puas”, masih terdapat konsumen yang belum mampu merasa puas seutuhnya terhadap kinerja yang dilakukan oleh pihak Restoran Sushi Nest. Berdasarkan hal tersebut, pihak Restoran Sushi Nest perlu melakukan perbaikan-perbaikan atas kinerjanya yang masih belum berjalan maksimal.

Kepuasan yang maksimal telah tercapai jika nilai Customer Satisfaction Index (CSI) sebesar 100 persen. Nilai Customer Satisfaction Index (CSI) pada Restoran Sushi Nest baru mencapai 72 persen yang berarti masih ada rentang 28 persen kinerja atribut-atribut di Restoran Sushi Nest yang belum memenuhi harapan konsumen. Untuk mencapai kepuasan maksimal, hal yang perlu dilakukan oleh pihak Restoran Sushi Nest adalah dengan memperbaiki kinerja dari atribut-atributnya yang masih belum maksimal agar dapat mengurangi keluhan

konsumen terhadap kinerja atribut yang belum sesuai dengan apa yang diinginkan oleh konsumen tersebut.

Tabel 29 Perhitungan Customer Satisfaction Index (CSI) Restoran Sushi Nest

No Atribut

Tingkat Kepentingan Tingkat Kinerja

Mean Importance Score Weight Factors Mean Satisfaction Score Weight Score

1 cita rasa sushi yang khas Jepang 4.45 0.039 3.79 0.146

2 porsi sushi 4.18 0.036 3.85 0.139

3 aroma sushi yang khas 3.89 0.034 3.56 0.120 4 aroma minuman Jepang yang khas 3.70 0.032 3.42 0.110 5 kesegaran sushi 4.60 0.040 3.73 0.149 6 tekstur sushi 4.34 0.038 3.73 0.140 7 tampilan penyajian sushi yang menarik 4.30 0.037 3.79 0.141 8 variasi pilihan ikan pada sushi 4.27 0.037 3.64 0.135 9 kehigienisan sushi 4.77 0.041 3.86 0.159

10 harga sushi 4.20 0.036 4.00 0.146

11

harga berbagai menu Jepang yang

ditawarkan 4.06 0.035 3.87 0.136

12 kesigapan pramusaji 4.53 0.039 3.36 0.132 13 keramahan dan kesopanan pramusaji 4.56 0.039 3.59 0.142 14

pengetahuan pramusaji terhadap menu

masakan Jepang yang ditawarkan 4.22 0.037 3.48 0.127 15 penampilan pramusaji 3.80 0.033 3.45 0.114 16 kecepatan transaksi pembayaran 4.04 0.035 3.48 0.122 17 kecepatan penyajian 4.62 0.040 3.18 0.127 18 ketersediaan dan kapasitas area parker 4.12 0.036 3.36 0.120 19 kemudahan dalam menjangkau lokasi 4.21 0.036 3.53 0.129 20 kebersihan ruangan restoran 4.67 0.040 3.64 0.147 21 kenyamanan restoran 4.56 0.039 3.73 0.147 22

ketersediaan dan kejelasan papan nama

restoran 4.03 0.035 3.48 0.121

23

penataan dekorasi ruangan restoran yang

menampilkan suasana khas Jepang 3.90 0.034 3.40 0.115 24 ketersediaan mushola 4.29 0.037 3.54 0.132 25

kebersihan dan ketersediaan wastafel dan

toilet 4.62 0.040 3.43 0.137

26 kebersihan peralatan makan 4.72 0.041 3.72 0.152 27 peralatan makan yang khas Jepang 3.81 0.033 3.48 0.115

Total 115.46 1 97.090

Weighted Average 3.6 Customer Satisfaction Index (%) 72 Sumber : Data Primer (Diolah) (2013)

Jika diidentifikasi dari hasil evaluasi konsumen pasca pembelian, 91 persen konsumen menyatakan puas setelah berkunjung ke Restoran Sushi Nest. Hal tersebut sesuai dengan hasil perhitungan dari Customer Satisfaction Index (CSI) yang bernilai 72 persen dan berada pada rentang puas. Konsumen yang sudah merasakan kepuasan pada proses keputusan pembelian hanya meresakan kepuasan secara keseluruhan yang mereka rasakan. Sedangkan untuk nilai indeks kepuasan yang diperoleh melalui perhitungan CSI lebih kecil walaupun berada direntang kepuasan yang sama, hal tersebut dikarenakan CSI memperhitungkan kepuasan dari seluruh atribut yang dipertanyakan oleh peneliti kepada konsumen melalui kuesioner.

Nilai indeks kepuasan konsumen yang diperoleh melalui perhitungan CSI yang menghitung dari kepuasan yang dirasakan konsumen dari semua atribut yang dimiliki konsumen belom mencapai kepuasan konsumen secara keseluruhan. Pihak Restoran Sushi Nest perlu melakukan perbaikan pada atribut-atributnya untuk dapat memberikan kepuasan seutuhnya kepada konsumen. Konsumen yang merasa puas akan atribut yang sudah dapat memenuhi kepentingkan konsumen akan melakukan kunjungan terus menerus. Konsumen yang melakukan pembelian ulang akan berdampak pada penerimaan Restoran Sushi Nest yang akan tetap mengalami keuntungan karena penerimaan yang tetap dan cenderung meningkat.

Prioritas Perbaikan Atribut

Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan menggunakan Customer Satisfaction Index (CSI) diperoleh hasil kepuasan konsumen di Restoran Sushi Nest sebesar 72 persen. Hasil tersebut mengartikan bahwa masih ada 28 persen nilai indeks konsumen yang masih belum merasakan kepuasan seutuhnya. Oleh karena itu, pihak Restoran Sushi Nest perlu melakukan perbaikan atas kinerja atribut-atribut yang mempengaruhi kepuasan konsumen agar konsumen yang belum merasakan kepuasan seutuhnya dapat merasa puas.

Peningkatan indeks kepuasan konsumen dapat dilakukan melalui peningkatan tingkat kepentingan dan tingkat kinerja. Namun, peningkatan tingkat kepentingan dinilaikan sulit bagi pihak Restoran Sushi Nest karena tingkat kepentingan tergantung pada kebutuhan dari masing-masing konsumen secara individu. Maka dari itu, dalam penelitian ini kepuasan konsumen dapat ditingkatkan oleh pihak Restoran Sushi Nest melalui pendekatan terhadap peningkatan kinerja dari atribut-atribut di Restoran Sushi Nest.

Peningkatan kinerja atribut yang dilakukan oleh pihak Restoran Sushi Nest untuk menigkatkan kepuasan konsumen tentunya tidak dapat dilakukan secara bersamaan karena pihak Restoran Sushi Nest memiliki keterbatasan sumberdaya, baik sumberdaya modal maupun sumberdaya manusia. Keterbatasan tersebut menyebabkan pihak Restoran Sushi Nest harus memprioritaskan atribut mana saja yang perlu dilakukan perbaikan. Atribut yang perlu diprioritaskan adalah atribut yang memiiki tingkat kepentingan yang tinggi bagi konsumen namun pada kenyataannya tingkat kinerja atributnya masih dinilai rendah oleh konsumen sehingga kepuasan yang diperleh konsumen masih sangat rendah.

Atribut-atribut yang harus diprioritaskan oleh Restoran Sushi Nest dapat diidentifikasi melalui salah satu metode dengan alat bantu Importance

Performance Analysis (IPA). Melalui metode Importance Performance Analysis (IPA) dapat menunjukkan prioritas perbaikan dari kinerja masing-masing atribut melalui diagram kartesius yang terbagi menjadi empat kuadran. Penentuan letak-letak atribut dalam keempat kuadran tersebut dapat ditentukan melalui rata-rata tingkat kepentingan dan nilai rata-rata tingkat kinerja. Adapun nilai rata-rata atribut Restoran Sushi Nest berdasarkan tingkat kepentingan dan tingkat kinerja tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 30.

Tabel 30 Nilai rata-rata atribut Restoran Sushi Nest berdasarkan tingkat kepentingan dan tingkat kinerja tahun 2013

No Atribut Tingkat Kepentingan (Importance) Tingkat Kinerja (Performance)

1 cita rasa sushi yang khas Jepang 4.45 3.79

2 porsi sushi 4.18 3.85

3 aroma sushi yang khas 3.89 3.56

4 aroma minuman Jepang yang khas 3.7 3.42

5 kesegaran sushi 4.6 3.73

6 tekstur sushi 4.34 3.73

7 tampilan penyajian sushi yang menarik 4.3 3.79

8 variasi pilihan ikan pada sushi 4.27 3.64

9 kehigienisan sushi 4.77 3.86

10 harga sushi 4.2 4

11

harga berbagai menu Jepang yang

ditawarkan 4.06 3.87

12 kesigapan pramusaji 4.53 3.36

13 keramahan dan kesopanan pramusaji 4.56 3.59

14

pengetahuan pramusaji terhadap menu

masakan Jepang yang ditawarkan 4.22 3.48

15 penampilan pramusaji 3.8 3.45

16 kecepatan transaksi pembayaran 4.04 3.48

17 kecepatan penyajian 4.62 3.18

18 ketersediaan dan kapasitas area parkir 4.12 3.36

19 kemudahan dalam menjangkau lokasi 4.21 3.53

20 kebersihan ruangan restoran 4.67 3.64

21 kenyamanan restoran 4.56 3.73

22

ketersediaan dan kejelasan papan nama

restoran 4.03 3.48

23

penataan dekorasi ruangan restoran yang

menampilkan suasana khas Jepang 3.9 3.4

24 ketersediaan mushola 4.29 3.54

25

kebersihan dan ketersediaan wastafel dan

toilet 4.62 3.43

26 kebersihan peralatan makan 4.72 3.72

27 peralatan makan yang khas Jepang 3.81 3.48

rata-rata 4.276 3.5959

4,0 3,9 3,8 3,7 3,6 3,5 3,4 3,3 3,2 3,1 4,8 4,6 4,4 4,2 4,0 3,8 3,6 Kinerja Ke pe nt in ga n 3,5959 4,276 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 17 16 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1

Importance Performance Anlysis Restoran Sushi Nest Bogor

2013

Kuadran I Kuadran II

Kuadran III

Kuadran IV

Gambar 10 Diagram kartesius Importance Performance

Analysis (IPA) Restoran Sushi Nest

Keterangan :

Kuadran I

12. Kesigapan pramusaji

13.Keramahan dan kesopanan pramusaji 17. Kecepatan penyajian

24. Ketersediaan Mushola 25. Kebersihan dan ketersediaan wastafel dan toilet

Kuadran II

1. Cita rasa sushi yang khas Jepang 5. Kesegaran sushi

6. Tekstur sushi

7.Tampilan penyajian sushi yang menarik

9. Kehigienisan sushi

20. Kebersihan ruangan restoran 21. Kenyamanan restoran 26. Kebersihan peralatan makan

Kuadran III

3. Aroma sushi yang khas

4. Aroma minuman Jepang yang khas

14.Pengetahuan pramusaji terhadap produk

15. Penampilan pramusaji

16. Kecepatan transaksi pembayaran 18.Ketersediaan dan kapasitas area parkir

19.Kemudahan dalam menjangkau lokasi

22.Ketersediaan dan kejelasan papan nama

23.Penataan dekorasi ruangan khas Jepang

27. Peralatan makan khas jepang

Kuadran IV

2. Porsi sushi

8. Variasi pilihan ikan pada sushi 10. Harga sushi

11.Harga berbagai menu Jepang yang ditawarkan.

Menurut Tabel 30 dapat dilihat bahwa nilai rata-rata tingkat kepentingan adalah sebesar 4.276 dan nilai rata-rata tingkat kinerja adalah sebesar 3.5959. Nilai rata-rata tingkat kepentingan dan nilai rata-rata tingkat kinerja tersebut kemudian dijadikan nilai tengah pada diagram kartesius sehingga dapat terbagi menjadi empat bagian kuadran. Sumbu X pada diagram kartesius menggambarkan tingkat kinerja atribut, sedangkan sumbu Y menjadi tingkat kepentingan atribut. Keempat kuadran dalam diagram kartesius tersebut masing-masing menggambarkan keadaan yang berbeda-beda, hal ini terdapat pada Gambar 10.

Pemetaan yang dilakukan seperti Gambar 10 tersebut dapat memudahkan pihak Restoran Sushi Nest untuk melakuan prioritas perbaikan terhadap atriut-atribut yang dianggap penting bagi knsumen namun kinerjanya belum memuaskan. Perbaikan kinerja atribut-atribut tersebut dapat dilakukan sesuai dengan posisinya masng-masing diadalam sebuah kuadran.

1. Kuadran I (Prioritas Utama)

Kuadran I pada diagram kartesius Importance Performance Analysis (IPA) menunjukkan bahwa atriibut-atribt yang terdapat didalamnya memiliki tingkat kepentingan yang tinggi bagi konsumen namun pada kenyataannya, kinerjanya belum dapat bekerja secara maksimal. Atribut-atribut yang terdapat pada kuadran I ini lah yang perlu dilakukan perbaikan atau menjadi prioritas utama bagi pihak Restoran Sushi Nest agar dapat memenuhi kebutuhan konsumen dan memberikan kepuasan untuk konsumen. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pengolahan, atribut yang terdapat pada kuadran I di Restoran Sushi Nest adalah sebagai berikut.

a. Kesigapan Pramusaji

Konsumen merupakan bagian terpenting bagi sebuah bisnis restoran, oleh karena itu pelayanan yang maksimal bagi konsumen adalah hal yang penting dilakukan di Restoran Sushi Nest sebaik mungkin untuk dapat membeikan kepuasan bagi konsumen. Indikator kesigapan pramusaji dalam penelitian ini adalah kecepatan pramusaji dalam menanggapi dan memberikan respon terhadap apa yang dibutuhan konsumen agar keinginan konsumen dapat terpenuhi. Kesigapan pramusaji dibutuhkan saat konsuen pertama datang untuk meminta buku menu, saat ingin memesan makanan, saat ingin meminta billing pembayaran, dan juga saat menanggapi berbagai keluhan yang diutarakan oleh konsumen. Berdasarkan hal tersebut, kesigapan pramusaji merupakan bagian penting bagi konsumen karena mereka mengharapkan kebutuhannya dapat dipenuhi secara cepat, namun pada kenyatannya di Restoran Sushi Nest belum mampu menanggapi kebutuhan konsumen tersebut secara cepat sehingga kepuansan konsumen terhadap kesigapan pramusaji masih dianggap kurang memuaskan. Hal ini dikarenakan saat konsumen ingin memesan makan pramusaji lambat dalam merespon dan terkadang konsumen yang duduk didepan harus menghampiri pramusji untuk memesan makanan dan saat ingin melakukan pembayaran. Pihak Restoran Sushi Nest perlu memperhatikan kinerja dari atribut

ini agar dapat segera diperbaiki karena atribut ini merupakan prioritas utama perbaikan yang dinilai oleh konsumen.

b. Keramahan dan Kesopanan Pramusaji

Pramusaji adalah orang yang berhdapan langsung dengan konsumen, oleh karena itu perlakuan pramusaji terhadap konsumen berpengarh langsung terhadap kepuasannya. Indikator yang digunakan dalam penelitan ini tehadap keramahan dan kesopanan pramusaji adalah sikap pramusaji yang menunjukkan sikap sopan dan ramah kepada konsumen dengan memberikan penawaran bantuan dengan sikap dan tutur kata yang baik dan sopan. Keramahan dan kesopanan pramusaji akan terlihat pada perilakunya yang ramah, selalu tersenyum kepada konsmen, dan komunikatif dengan tutur kata yang baik dan sopan. Keramahan dan kesopanan pramusaji di Restoran Sushi Nest ini bagi konsumen merupakan hal yang penting, namun pada kenyataannya kinerjanya masih dianggap kurang memuaskan bagi konsumen. Hal ini dikarenakan saat konsumen datang tidak disambut dengan baik, tidak ada sapaan dan senyuman saat konsumen datang. Selain itu juga, pramusaji masih dinilai kurang komunitatif dengan konsumen. Pihak Restoran Sushi Nest perlu melakukan perbaikan karen atribut ini merupakan prioritas perbaikan menurut konsumen.

c. Kecepatan Penyajian

Kecepatan penyajian menunjukkan waktu yang dibutuhkan untuk menyiapkan makanan yang dipesan konsumen. Konsumen yanng datang ke sebuah restoran tentunya ingin dapat segera menyantap hidangan yang sudah mereka pesan tanpa menuggu waktu yang lama. Apabila menuggu pesanann datang dengan waktu yang lama, akan sangat mempengaruhi kepuasan konsumen karena waktu mereka terbuang percuma. Indikator kecepatan penyajian dalam penelitian ini adalah pramusaji dapat memenuhi pesanan konsumen kurang dari 10 menit. Konsumen di Restoran Sushi Nest memanggap kecepatan penyajian merupakan bagian yang penting, namu ternyata kinerja atribut ini di Restoran Sushi Nest belum memberikan kepuasan bagi konsumen. Hal ini dikarenakan konsumen perlu menghabiskan waktu yang cukup lama untuk menunggu pesnan mereka datang. Pihak Restoran Sushi Nest perlu menaruh perhatian lebih untuk memperbaiki kinerja atribut ini karena atribut kecepatan penyajian merupkan atribut prioritas utama bagi konsumen.

d. Ketersediaan Mushola

Ketersediaan mushola merupakan hal yang penting bagi konsumen yang beragama muslim untuk dapat menjalankan kewajiban sholat lima waktu saat sedang berada di Restoran Sushi Nest. Indikator ketersediaan mushola dalam penelitian ini adalah letak mushola yang ada didalam restoran dan memiliki petunjuk yang jelas serta terdapat fasilitas alat sholat yang lengkap. Ketersediaan mushola menjadi atribut yang dianggap penting bagi konsumen, namun kinerja dari atribut ini dianggap kurang memuaskan. Hal ini dikarenkan kurang jelasnya petunjuk yang dapat memberitahu konsumen bahwa di Restoran Sushi Nest terdapat mushola. Oleh karena itu perbaikan untuk atribut ini perlu diakukan oleh

pihak Restoran Sushi Nest karena atribut ini merupakan prioritas utama perbaikan yang diniai konsumen.

e. Ketersediaan dan Kebersihan Wastafel dan Toilet

Ketersediaan dan kebersihan wastafel dan toilet sangat diperlukan bagi konsumen. Keberadaannya sangat penting bagi konsumen saat mereka membutuhkannya. Indikator ketersediaan dan kebersihan wastafel dan toilet dalam penelitian ini adalah terdapat toilet dan wastafel dalam jumlah yang cukup banyak dan mudah ditemukan, lalu dipishkan antar toilet pria dan wanita, dan kebersihan toilet dan wastafel terjaga serta selalu tersedia sabun cuci tangan. Bagi konsumen Restoran Sushi Nest ketersediaan dan kebersihan wastafel dan toilet merupakan hal yang penting, namun kinerjanya masih dianggap kurang baik bagi mereka. Hal ini dikarenakan jumlah toillet yang hnaya satu dan dicampur antara wanita dan pria, selain itu kebersihan toilet kurang terjaga dan tidak terdapat pewangi ruangan sehingga toilet terkadang mengeluarkan bau yang kurang sedap. Perbaikan terhadap atribut ini perlu dilakukan untuk dapat mencapai kepuasan konsumen karena atribut ini merupakan atribut prioritas utama perbaikan yang dinilai oleh konsumen.

2. Kuadran II (Pertahankan Prestasi)

Kuadran II menunjukkan atribut yang dianggap penting oleh konsumen dan telah dilaksanakan dengan baik serta membuat konsumen puas. Hal ini menuntut Restoran Sushi Nest untuk dapat mempertahankan kinerja dari atribut-atribut tersebut. Adapun atribut-atribut yang perlu dipertahankan kinerjanya adalah sebagai berikut.

a. Cita Rasa Sushi yang Khas Jepang

Cita rasa merupakan hal yang sebagian besar dicari oleh konsumen saat ingin memilih tempat makan. Cita rasa yang khas membuat konsumen selalu ingin kembali ke restoran tersebut karena tidak dapat mereka rasakan di restoran lain. Indikator cita rasa sushi yang khas Jepang pada penelitian ini adalah rasa sushi di Restoran Sushi Nest terasa enak dan terasa kekhasan Jepangnya serta dapat membuat konsumen ingin berkunjung kembali. Cita rasa sushi yang khas Jepang dianggap penting bagi konsumen, dan Restoran Sushi Nest sudah mampu menyajikan cita rasa yang khas yang sesuai dengan harapan konsumen sehingga konsumen telah merasa puas terhadap kinerja atribut ini. Hal ini dikarenakan cita rasa sushi di Restoran Sushi Nest ini terasa enak dan khas, ikan mentah yang digunakan tidak terasa amis dan tidak tercium bau amis. Dengan cita rasa yang khas ini menjadi alasan konsumen untuk datang ke Restoran Sushi Nest. Oleh karena itu, pihak Restoran Sushi Nest perlu mempertahankan prestasi dan meningkatkan kinerja dari atribut cita rasa sushi yang khas ini agar responden tetap merasa puas.

a. Kesegaran Sushi

Kesegaran sushi adalah sushi yang dibuat berasal dari bahan-bahan yang segar sehingga dapat menggugah selera konsumen yang memakannya. Sushi yang ditawarkan oleh pihak Restoran Sushi Nest ada yang menggunakan bahan-bahan mentah seperti ikan dan sayurannya, sehingga kesegaran dari bahan-bahan tersebut perlu dijaga agar konsumen merasa puas. Indikator kesegaran sushi pada penelitian ini adalah sushi yang disajikan berasal dari bahan-bahan yang segar, berwarna cerah, dan terlihat bersih. Konsumen merasa puas dengan atribut kesegaran sushi yang disajikan oleh Restoran Sushi Nest karena sushi yang dibuat berasal dari bahan-bahan yang segar seperti timun, ikan, nori, dan nasinya, serta berwarna cerah dan terlihat bersih. Oleh karena itu, pihak Restoran Sushi Nest perlu mempertahankan dan meningkatkan kinerja dari atribut tersebut agar kepuasan konsumen yang sudah tercapai selalu terjaga.

b. Tekstur Sushi

Tekstur sushi adalah kelembutan dari sushi yang ditawarkan dan juga kerenyahan sushi yang dapat membuat konsumen merasa puas dengan menu sushi yang ditawarkan. Indikator atribut tekstur sushi pada penelitian ini adalah sushi yang disajikan terasa lembut, mudah untuk dikunyah, dan juga renyah. Atribut tekstur sushi ini sudah memberikan kepuasan bagi konsumen karena kinerjanya sudah baik dan sesuai dengan yang diharapkan oleh konsumen. Hal ini dikarenakan sushi yang disajikan berasal dari bahan yang bagus seperti nasi, ikan, dan timun. Kinerja yang baik ini harus dipertahankan dan terus ditingkatkan oleh pihak Restoran Sushi Nest agar konsumen yang datang selalu merasakan kepuasan.

c. Tampilan Penyajian Sushi yang Menarik

Tampilan penyajian sushi yang menarik adalah sushi yang dihidangkan dapat membuat konsumen tertarik untuk mencoba sushi tersebut karena tampilannya tersebut dapat menggugah selera konsumen dari segi penataannya diatas piring dan kerapihan penataannya. Indikator tampilan penyajian sushi yang menarik adalah keindahan pada penyaian sushi yang indah dipandang mata, hiasan dan warna sesuai dengan yang diiginkan, serta tertata rapi dan terlihat menarik. Tampilan penyajian sushi di Restoran Sushi Nest sudah menarik bagi konsumen dan sudah memenuhi keinginan konsumen sehingga konsumen merasa puas terhadap kinerja dari penampilan sushi yang menarik tersebut. Hal ini dikarenakan sushi yang disajikan diatas piring ditata seindah mungkin dengan ditambah hiasan-hiasan diatas sushi dengan warna yang menarik sehingga dapat menggugah selera konsumen untuk mencoba menu sushi tersebut. Kinerja atribut ini sudah memuaskan bagi konsumen sehingga kinerja dari atribut ini perlu dipertahankan dan ditingkatkan agar konsumen yang datang tetap merasa puas.

d. Kehigienisan Sushi

Kehigienisan sebuah sushi sangat penting karena sushi yang dibuat berasal dari bahan-bahan mentah, sehingga harus terjamin tingkat kehigienisannya. Sushi

yang ditawarkan harus bersih dan tidak terdapat kotoran sama sekali agar konsumen yang mengkonsumsinya tidak kehilangan nafsu makan dan terhindar dari penyakit. Indikator kehigienisan sushi pada penelitian ini adalah sushi yang ditawarkan tidak terdapat benda asing seperti kotoran, debu, rambut, atau benda-benda yang seharusnya tidak ada dipenyajian sushi. Kehigienisan sushi menjadi hal yang penting bagi konsumen, dan kinerja dari kehigienisan sushi di Restoran Sushi Nest sudah mampu memenuhi kebutuhan konsumen sehingga konsumen yang datang ke Restoran Sushi Nest sudah merasa puas dengan kinerja atribut tersebut. Hal tersebut karena sushi yang disajikan sudah dianggap higienis oleh konsumen Restoran Sushi Nest. Konsumen menganggap sushi yang disajikan sudah higienis karena tidak terdapat kotoran-kotoran dan benda asing didalam sushinya. Atribut kehigienisan sushi yang sudah memiliki kinerja yang baik perlu dipertahankan prestasinya dan ditingkatkan agar kepuasan konsumen dapat terjaga.

e. Kebersihan Ruangan Restoran

Kebersihan ruangan restoran adalah tidak terdapatnya kotoran di meja, kursi, lantai, dan juga dihalaman restoran. Kebersihan restoran harus selalu terjaga agar konsumen tidak merasa terganggu dengan kotoran-kotoran yang terdapat diruangan restoran tersebut saat menikmati hidangan yang mereka pesan. Indikator dari keberihan ruangan restoran pada peneliian ini adalah tidak terdapatya kotoran, dan ruangan terlihat bersih baik di meja, kursi, lantai, dan halaman. Kebersihan ruangan Restoran Sushi Nest menjadi hal yang penting bagi konsumen dan konsumen sudah merasa puas akan kinerja kebersihan ruangan di Restoran Sushi Nest. Kebersihan ruangan di Restoran Sushi Nest dapat terjaga karena selalu dibersihkan setiap hari saat akan membuka restoran, saat meja dan kursi telah selesai digunakan, dan saat akan menutup restoran. Pramusaji di Restoran Sushi Nest selalu menjaga kebersihan ruangan restoran agar konsumen