• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil dari analisis karakteristik konsumen, proses keputusan pembelian konsumen, kepuasan dan loyalitas konsumen Restoran Sushi Nest berimplikasi pada strategi bauran pemasaran yang ditetapkan oleh pihak Restoran Sushi Nest. Strategi bauran pemasaran yang ditetapan oleh Restoran Sushi Nest terdiri dari 7P, yaitu product (produk), place (tempat), price (harga), promotion (promosi), people (orang), process (proses), dan physical evidance (bukti fisik). Namun, berdasarkan penelitian yang dilakukan bauran pemasaran pada Restoran Sushi Nest belum sepenuhnya mampu memenuhi kepuasan konsumen Restoran Sushi Nest. Oleh karena itu perlu dilakukannya perbaikan terhadap strategi bauran pemasaran di Restoran Sushi Nest untuk meningkatkan kepuasan konsumen.

Hasil penelitian ini akan memberikan alternatif strategi bauran pemasaran yang dapat digunakan sebagai bahan masukan atau saran untuk Restoran Sushi Nest yang dapat diaplikasikan dalam kegiatan operasionalnya. Langkah awal yang perlu dilakukan oleh pihak Restoran Sushi Nest adalah memperbaiki kinerja dari 27 atribut yang diuji dalam penelitian ini. Dengan demikian, kepuasan dan loyalitas konsumen dapat meningkat kemudian berdampak pada peningkatan laba bersih restoran. Berikut rekomendasi strategi bauran pemasaran yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian kepada pihak restoran.

Produk

Sebuah rumah makan menawarkan makanan sebagai menu utamanya. Oleh karena itu, Restoran Sushi Nest perlu memperhatikan kualitas dari produk yang ditawarkannya agar dapat meningkatkan kepuasan konsumen. Dalam penelitian ini terdapat beberapa atribut produk khususnya adalah sushi, yang diukur tingkat kinerjanya dan dipetakan kedalam diagram kartesius Importance Performance Analysis (IPA). Atribut-atribut tersebut diantaranya adalah kekhasan cita rasa sushi, porsi sushi, tampilan penyajian sushi, kekhasan aroma sushi, kekhasan aroma minuman Jepang, kehigienisan sushi, kesegaran sushi, tekstur sushi, dan variasi pilihan ikan pada sushi.

Atribut-atribut yang harus dipertahankan oleh pihak Restoran Sushi Nest dari produk sushi yang ditawarkan adalah cita rasa sushi yang khas, kesegaran sushi, tekstur sushi, tampilan penyajian sushi yang menarik, dan kehigienisan sushi. Atribut dari produk sushi tersebut harus dipertahankan dan ditingkatkan karena konsumen sudah merasa puas atas kinerja atributnya. Sedangkan untuk

aroma sushi dan minuman khas Jepang bisa dipertahankan karena konsumen tidak terlalu mempertimbangkan atribut tersebut.

Porsi sushi yang sudah dianggap baik kinerjanya bagi konsumen dapat dipertahankan karena konsumen merasa puas atas porsi sushi yang diberikan, walaupun dianggap tidak terlalu penting bagi konsumen. Apabila porsi sushi dikurangi dapat mengurangi kepuasan konsumen yang datang. Atribut pilihan variasi isi sushi tidak penting bagi konsumen tapi kinerjanya sudah baik, oleh karena itu pihak Restoran Sushi Nest dapat mengurangi menu pilihan sushi yang jarang atau tidak pernah dipesan oleh konsumen untuk menghemat biaya operasional.

Pihak Restoran Sushi Nest dapat mempertimbangkan untuk membuat menu paket bagi para pengunjung, seperti peket menu A, B, C, dan D. Penyediaan menu paket ini dikarenakan sebagian besar konsumen tertarik dengan promosi menu paket, sehingga dapat menarik konsumen lebih banyak lagi dan mempertahankan konsumen yang sudah ada untuk dapat lebih loyal terhadap Restoran Sushi Nest. Promosi paket menu ini menarik bagi kalangan pelajar/mahasiswa sebagai terget utama restoran karena memberikan harga yang lebih murah, namun konsumen dapat menikmati makanan yang mereka inginkan.

Tempat

Tempat merupakan faktor penting dalam usaha jasa rumah makan. Hal tersebut merupakan cara bagi sebuah restoran untuk mendapatkan pangsa pasar yang akan ditetapkan terhadap produk yang ditawarkan. Atribut-atribut yang tergolong dalam atribut tempat dalam penelitian ini adalah kemudahan dalam menjangkau lokasi, ketersediaan dan kapasitas area parkir, kenyamanan ruangan Restoran Sushi Nest, dan kebersihan ruangan Restoran Sushi Nest. Berdasarkan hasil pemetaan dengan mengunakan diagram kartesius Importance Performance Analysis (IPA) atribut kebersihan dan kenyamanan ruangan Restoran Sushi Nest sudah berada pada kuadran II yang artinya konsumen menganggap kedua atribut itu penting dan kinerja dari kedua atribut tersebut juga sudah dapat memberikan kepuasan bagi konsumen. Oleh karena itu, pihak Restoran Sushi Nest diharapkan mampu mempertahankan kinerja dari kedua atribut tersebut.

Kedua atribut lain yaitu kemudahan menjangkau lokasi dan ketersediaan dan kapasitas area parkir berada pada kuadran III. Pada kuadran tersebut konsumen menilai kinerja dari kedua atribut tersebut masih kurang baik atau tidak memberikan kepuasan bagi konsumen dan konsumen juga menganggap kedua atribut tersebut tidak terlalu penting. Perbaikan bagi kedua atribut tersebut dapat dipertimbangkan kembali karena bukan menjadi prioritas utama perbaikan. Namun, jika ingin memperbaiki kedua atribut tersebut dapat dilakukan dengan bekerja sama dengan pelaku usaha disekitar Restoran Sushi Nest untuk berbagi area parkir kendaraan.

Harga

Harga menjadi strategi pemasaran terpenting bagi sebuah usaha. Harga adalah jumlah uang yang harus dikeluarkan seorang konsumen untuk mendapatkan sebuah barang. Penelitian ini melihat mengenai respon konsumen terhadap aspek harga khususnya harga sushi di Restoran Sushi Nest, dan harga berbagai menu Jepang yang ditawarkan. Berdasarkan hasil pemetaan dengan menggunakan diagram kartesius Importance Performance Analysis (IPA), harga berbagai menu Jepang yang ditawarkan dan harga sushi berada pada kuadran IV. Kuadran IV tersebut mengartikan bahwa konsumen menganggap kedua atribut harga tersebut tidak penting, dan pada kenyataannya kinerja dari kedua atribut harga tersebut sudah dinilai baik oleh konsumen sehingga sudah memberikan kepuasan bagi konsumen. Berdasarkan hal tersebut, pihak Restoran Sushi Nest dapat mengurangi kinerja dari kedua atribut harga tersebut agar dapat mengurangi biaya produksi yang terkadang terlalu berlebihan.

Promosi

Promosi sangat penting dalam memperkenalkan produk kepada masyarakat luas. Promosi yang dilakukan oleh pihak Restoran Sushi Nest sendiri masih dianggap kurang baik, karena belum ada media promosi yang digunakan. Berdasarkan penelitian ini, yang termasuk dalam kategori bauran pemasaran hanyalah ketersediaan dan kejelasan papan nama. Menurut hasil pemetaan dengan menggunakan diagram kartesius Importance Performance Analysis (IPA), atribut ketersediaan dan kejelasan papan nama berada pada kuadran III. Kejelasan dan ketersediaan papan nama perlu dipertahankan keberadaannya dan dapat lebih diperjelas letaknya. Pihak Restoran Sushi Nest jika ingin melakuan perbaikan dapat dilakukan dengan meletakkan papan nama ditempat banyak orang yang dapat melihatnya atau dengan membuat papan nama dengan penunjuk jalan dipersimpangan jalan menuju Restoran Sushi Nest.

Bentuk promosi lain yang dapat diberikan oleh Restoran Sushi Nest adalah dengan menawarkan member card dengan memberikan diskon kepada setiap konsumen yang datang dan memiliki member card. Pemberian member card dapat mempertahankan konsumen agar lebih sering berkunjung ke Restoran Sushi Nest, sehingga dapat memberikan keuntungan bagi pihak restoran. Pihak Restoran Sushi Nest harus lebih gencar lagi melakukan promosi melalui jejaring sosial yang saat ini sering digunakan oleh masyarakat khususnya anak muda agar lebih dikenal lagi, dan dapat mempromosikan kelebihan dan fasilitas yang dimiliki oleh Restoran Sushi Nest. Promosi pada waktu-waktu yang masih sepi pelanggan dapat dilakukan dengan cara memberikan potongan harga bagi menu tertentu atau menyediakan hiburan-hiburan bagi pengunjung agar mereka lebih tertarik datang di waktu sepi, seperti pada siang hari.

Orang

Pramusaji adalah aspek penting dalam usaha jasa karena pramusaji adalah orang yang berhadapan langsung dengan konsumen. Konsumen yang datang tidak

hanya ingin membeli sebuah produk, tetapi juga ingin mendapatkan pelayanan yang baik dari sebuah restoran. Kinerja pramusaji yang berhubungan dengan konsumen perlu mendapatkan perhatian dari pihak Restoran Sushi Nest. Dalam penelitian ini, atribut yang berkaitan dengan pramusaj adalah kesigapan pramusaji, kesopanan dan keramahan pramusaji, penampilan pramusaji, dan pengetahuan pramusaji mengenai produk Jepang yang ditawarkan.

Atribut kesigapan pramusaji dan keramahan dan kesopanan pramusaji berdasarkan hasilpemetaan menggunakan diagram kartesius Importance Performance Analysis (IPA) berada pada diagram I. Kedua atribut ini merupakan atribut yang harus segera diperbaiki oleh pihak Restoran Sushi Nest. Hal tersebut dikarenakan konsumen menganggap kedua atribut ini penting namun kinerjanya dinilai masih rendah dalam memberikan kepuasan bagi konsumen. Konsumen menganggap pramusaji kurang sigap saat konsumen memerlukan bantuan mereka seperti saat konsumen ingin memesan makanan, tisu, ataupun bill.

Selain kesigapannya yang kurang baik, keramahan dan kesopanan pramusaji juga dinilai kurang baik oleh konsumen karena mereka merasa belum dilayani dengan baik. Hal ini dapat terlihat saat konsumen datang tidak ada pramusaji yang mendampingi kosumen untuk memilih tempat duduk dan tidak ada sapaan yang sopan kepada konsumen. Pramusaji dinilai kurang komunikatif dengan konsumen dan kurang ramah sehingga membuat konsumen merasa kurang nyaman. Kedua atribut ini perlu segera dilakukan perbaikan karena termasuk kedalam prioritas utama perbaikan agar konsumen merasa puas. Perbaikan atribut ini dapat dilakukan dengan memberikan pelatihan dan pengarahan sebelum restoran buka mengenai apa yang harus dilakukan pramusaji untuk memberikan pelayanan terbaik bagi konsumen. Setelah itu harus dilakukan evaluasi rutin untuk terus dapat meningkatkan kinerja dari harinya.

Sedangkan atribut lainnya yaitu penampilan pramusaji dan pengetahuan pramusaji berada pada kuadran III. Pada kuadran ini, konsumen menilai kedua atribut tersebut tidak penting dan kinerjanya juga dinilai kurang baik. Pihak Restoran Sushi Nest dapat mempertimbangkan kembali untuk perbaikan kedua atribut ini karena bukan merupakan prioritas utama dan pengaruhnya kecil bagi konsumen. Namun pihak Restoran Sushi Nes bisa memperbaiki kinerja dari kedua atribut ini dengan memberikan SOP yang tepat mengenai bagaimana pramusaji harus berpenampilan agar indah dipandang mata konsumen dan membuat daya tarik sendiri bagi konsumen untuk berkunjung kembali. Selain itu juga, pramusaji dapat diberikan pelatihan untuk dapat menjelaskan dengan baik keunggulan-keunggulan dari berbagai menu yang ditawarkan.

Atribut dari bauran orang ini harus diperhatikan dengan baik karena berkaitan langsung dengan kepuasan konsumen untuk mendapatkan sebuah kenyamanan. Konsumen Restoran Sushi Nest mengharapkan pelayanan yang telah dilakukan dapat ditingkatkan lebih maksimal lagi. Pelayanan yang baik dapat memberikan kepuasan dan kenyamanan tersendiri bagi konsumen dan dapat membuat mereka trtarik untuk berkunjung kembali.

Proses

Sebuah usaha restoran tidak hanya menjual produk kepada konsumen, tetapi juga menjual jasa. Restoran yang menjual jasa harus memperhatikan pelayanan dan prosesnya agar dapat memberikan kepuasan yang maksimal bagi konsumen. Adapun atribut yang termasuk kedalam kategori proses adalah kecepatan penyajian dan kecepatan transaksi pembayaran. Berdasarkan hasil pemetaan diagram kartesius Importance Performance Analysis (IPA), atribut kecepatan penyajian berada pada kuadran I. Pada kuadran ini, konsumen menilai atribut kecepatan penajian merupakan atribut yang penting, namun pada kenyataannya kinerja dari atribut ini masih kurang dalam memberikan kepuasan bagi konsumen. Hal ini terjadi karena konsumen harus menghabiskan banyak waktu untuk menunggu datangnya pesanan mereka. Pihak Restoran Sushi Nest harus memperhatikan kinerja dari atribut ini untuk segera dilakukan perbaikan karena termasuk kedalam prioritas utama perbaikan. Perbaikan yang dapat dilakukan adalah dengan menambah sumberdaya koki untuk membuat pesanan konsumen, atau dengan memberikan pelatihan agar koki dapat lebih cepat dalam menyajikan menu makanan yang dipesan konsumen.

Sedangkan atribut kecepatan transaksi pembayaran berada pada kuadran III yang artinya tingkat kepentingan dan tingkat kinerja yang dinilain konsumen masih rendah. Hal tersebut menunjukkan bahwa prioritas perbaikan dinilai rendah oleh konsumen, sehingga pihak Restoran Sushi Nest dapat mempertimbangkan kembali untuk melakukan perbaikan atribut ini. Namun, jika pihak Restoran Sushi Nest ingin melakukan perbaikan dapat dilakukan dengan memisahkan pramusaji dengan kasir agar kerja mereka dapat lebih fokus dan juga dengan menggunakan

alat kasir yang lebih modern agar pekerjaan dapat lebih mudah dan lebih cepat.

Bukti Fisik

Konsumen yang datang ke sebuah restoran tidak hanya mencari kekhasan cita rasa dari restoran itu, namun juga kenyamanan tempat. Kenyamanan konsumen dapat diperoleh melalui fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh pihak restoran. Hal ini juga yang menjadi perhatian dari pihak Restoran Sushi Nest dalam usaha membuat konsumen nyaman dengan menyediakan fasilitas-fasilitas pendukung agar dapat memberikan kepuasan yang maksimal bagi konsumen. Fasilitas atau bukti fisik Restoran Sushi Nest yang dinilai oleh konsumen adalah ketersediaan dan kebersihan wastafel dan toilet, ketersediaan mushola, penataan dekorasi restoran yang khas Jepang, penggunaan peralatan makan khas Jepang, dan kebersihan peralatan makan.

Atribut ketersediaan dan kebersihan toilet dan wastafel dan ketersediaan mushola berdasarkan pemetaan yang dilakukan dengan diagram kartesius Importance Performance Analysis (IPA), berada pada kuadran I. Pada kuadran ini konsumen menilai penting kedua atribut ini, namun kinerja dari kedua atribut ini masih kurang dimata konsumen. Hal ini membuat pihak Restoran Sushi Nest perlu segera melakukan perbaikan bagi kedua atribut ini agar konsumen dapat merasa nyaman sehingga konsumen puas. Perbaikan kedua atribut ini dapat dilakukan dengan memberikan petunjuk yang jelas untuk letak mushola, toilet dan wastafel.

Selain itu, pihak Restoran Sushi Nest perlu menjaga kebersihannya dan keharuman baik toilet dan mushola dengan menyediakan tissue, sabun, dan sikat agar konsumen merasa nyaman untuk menggunakan fasilitas-fasilitas tersebut.

Kemudian atribut kebersihan peralatan makan berada pada kuadran II yang mengartikan bahwa konsumen menilai penting atribut ini dan kinerja dari atribut ini sudah dapat memberikan kepuasan bagi konsumen. Berdasarkan hal tersebut, pihak Restoran Sushi Nest perlu mempertahankan kinerja dari atribut tersebut. Sedangkan atribut penataan dekorasi yang khas Jepang dan penggunaan peraatan makan khas Jepang berada pada kuadran III. Pada kuadran ini mengartikan bahwa konsumen tidak menganggap penting atribut ini dan kinerja dari atribut ini juga masih rendah. Pihak Restoran Sushi Nest dapat mempertimbangkan kembali untuk melakukan perbaikan terhadap atribut ini karena bukan menjadi prioritas utama dan pengaruhnya kecil bagi konsumen. Namun, jika pihak Restoran Sushi Nest ingin melakukan perbaikan dapat dilakukan dengan menambah hiasan-hiasan yang dapat memberikan suasana khas Jepang saat konsumen menikmati hidangan Jepang, dan juga dapat menggunkan peralatan-peralatan makan yang disesuaikan dengan peralatan makan yang bertemakan Jepang.