• Tidak ada hasil yang ditemukan

5.000.001-10.000.000 6 6 10.000.001-20.000.000 1 1 >20.000.000 0 0

Berdasarkan hasil analisis deskriptif mengenai karakteristik konsumen, menyatakan bahwa mayoritas pengunjung Restoran Sushi Nest adalah berjenis kelamin perempuan, berdomisili/berasal dari Bogor, berusia antara 19 sampai 24 tahun, berpendidikan terakhir SMU, status pernikahan belum menikah, pekerjaan sebagai pelajar, dan memiliki pendapatan antara Rp 1 000 000 sampai Rp 2 000 000. Karakteristik responden yang datang ke Restoran Sushi Nest sudah sesuai dengan target pasar yang ingin dicapai oleh pihak restoran yang tercemin dari mayoritas pengunjung yang berupa pelajar/mahasiswa yang berasal dari Bogor dengan usia mulai dari 19 sampai 24 tahun, dimana pada usia tersebut merupakan usia kebanyakan mahasiswa dengan pendidikan terakhirnya SMU. Jumlah pendapatan/uang saku perbulan menunjukkan bahwa segmentasi dari Restoran Sushi Nest sudah tercapai yaitu untuk mencakup semua kalangan.

PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN

KONSUMEN

Proses pengambilan keputusan konsumen menurut Engel (1995), terdiri dari lima tahapan, yaitu tahap pertama pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evauasi alternatif, pembelian, dan pasca pembelian pada tahap kelima. Pada penelitian ini juga menganalisis proses pengambilan keputusan konsumen Restoran Sushi Nest dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan melalui sebuah kuesioner yang diberikan kepada responden yang berhubungan dengan setiap tahapan dalam proses keputusan pembelian konsumen.

Pengenalan Kebutuhan

Tahap pertama dalam proses pegambilan keputusan konsumen adalah pengenalan kebutuhan. Menurut Sumarwan (2011), pengenalan kebutuhan muncul ketika konsumen menghadapi suatu masalah, yaitu suatu keadaan dimana terdapat perbedaan antara keadaan yang diinginkan dengan keadaan yang

sebenarnya terjadi. Untuk mempelajari proses pengenalan kebutuhan konsumen Restoran Sushi Nest, diperlukan adanya informasi yang cukup terkait dengan motivasi serta manfaat yang dicari konsumen dalam mengunjungi sebuah rumah makan. Pada penelitian ini, informasi yang berkaitan dengan proses pengenalan kebutuhan meliputi intensitas konsumen untuk makan diluar rumah, alasan konsumen makan diluar rumah, bersama siapa konsumen makan diluar rumah, manfaat apa yang konsumen dapat setelah makan diluar rumah, dan jenis penyedia makanan apa yang sering dikujungi oleh konsumen.

Intensitas Makan di Luar Rumah

Menurut Tabel 11, konsumen yang makan di luar rumah setiap hari dalam sebulan dilakukan oleh 38 orang (38 persen). Selanjutnya konsumen yang makan 7-15 kali dalam sebulan dilakukan oleh 30 orang (30 responden), lalu 4-6 kali dalam sebulan dilakukan oleh 19 orang (19 persen), dan konsumen yang makan di luar rumah sebanyak 2-3 kali dalam sebulan dilakukan oleh 11 orang (11 persen). Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa mayoritas konsumen Restoran Sushi Nest adalah konsumen yang banyak beraktivitas di luar rumah sehingga tidak ada waktu untuk membuat makan sendiri, sehingga tiap harinya konsumen tersebut harus membeli makan di luar rumah. Kegiatan ini banyak dilakukan oleh mahasiswa yang tinggal jauh dari rumahnya yang menyebabkan tidak ada waktu bagi mereka untuk membuat makan sendiri akibat aktivitasnya yang padat di luar rumah.

Tabel 11 Sebaran konsumen berdasarkan intensitas untuk makan di luar rumah No Frekuensi makan di luar rumah (kali/bulan)

Jumlah (orang) Persentase (%) 1 Setiap hari 38 38 2 7-15 kali 30 30 3 4-6 kali 19 19 4 2-3 kali 11 11 5 1 kali 2 2 Jumlah 100 100

Alasan/motivasi Makan di Luar Rumah

Alasan/motivasi konsumen melakukan makan di luar rumah mayoritas dikarenakan mereka ingin berkumpul dengan teman/kolega, yaitu sebanyak 25 orang (25 persen), selanjutnya diikuti dengan alasan ingin mencoba menu baru/unik sebanyak 20 orang (20 persen), lalu konsumen yang ingin memilih tempat yang tenang dan nyaman dan konsumen yang tidak punya waktu untuk makan di rumah memiliki jumlah yang sama yaitu sebanyak 19 orang (19 persen), sedangkan konsumen yang makan di luar rumah karena sedang merasa lapar sebanyak 17 orang (17 persen). Hal ini terjadi karena mayoritas mahasiswa/pelajar yang datang ke Restoran Sushi Nest yang masih berjiwa muda senang berkumpul bersama teman sepermainannya untuk mencoba menu baru/unik. Data mengenai alasan/motivasi konsumen makan di luar rumah terdapat pada Tabel 12.

Tabel 12 Sebaran konsumen berdasarkan alasan/motivasi makan di luar rumah No Alasan/motivasi makan di luar rumah

Jumlah (orang)

Persentase (%)

1 Merasa lapar 17 17

2 Mencoba menu baru/unik 20 20

3 Memilih tempat yang nyaman 19 19

4 Tidak ada waktu makan dirumah 19 19

5 Ingin berkumpul dengan teman/kolega 25 25

Jumlah 100 100

Teman Makan di Luar Rumah

Pada Tabel 13 menunjukkan bahwa mayoritas responden makan di luar rumah bersama sahabat mereka, yaitu sebanyak 49 orang (49 persen). Hal ini dikarenakan pelajar/mahasiswa yang menjadi pengunjung terbanyak di restoran ini, senang untuk berkumpul bersama sahabat untuk sekedar berbincang sambil mengisi perut. Teman dekat (pacar) menempati kedudukan kedua dalam teman makan di luar rumah sebanyak 40 orang (40 persen), karena pelajar/mahasiswa yang masih berjiwa muda senang mengajak teman dekatnya makan di luar untuk menghabiskan waktu bersama. Sedangkan makan di luar rumah bersama dengan keluarga sebanyak 7 orang (7 persen), dan rekan kerja sebnayak 4 orang (4 persen).

Tabel 13 Sebaran konsumen berdasarkan teman makan di luar rumah

No Teman makan di luar rumah Jumlah (orang) Persentase (%)

1 Teman dekat (pacar) 40 40

2 Sahabat 49 49

3 Rekan kerja 4 4

4 Keluarga 7 7

5 Kenalan 0 0

Jumlah 100 100

Manfaat Makan di Luar Rumah

Banyak manfaat yang dapat dinilaikan konsumen saat makan di luar rumah. Menurut Tabel 14, ditunjukkan bahwa sebaran manfaat-manfaat apa saja yang dapat dinilaikan konsumen saat makan di luar rumah. Sebanyak 29 responden menjawab manfaat yang mereka dapat saat makan di luar rumah adalah mereka dapat merasakan menu baru/unik. Sebanyak 23 responden menjawab manfaat yang mereka rasakan saat makan di luar rumah adalah dapat memenuhi kebutuhan pangan utama. Lalu 22 responden menjawab memperoleh suasana yang santai dan tenang adalah manfaat yang dapat mereka rasakan saat makan di luar rumah. Sedangkan 20 orang responden menjawab pemenuhan kebutuhan bersosialisasi menjadi manfaat yang dapat mereka rasakan. Hal ini sesuai dengan kebutuhan konsumen sasaran pasar dari Restoran Sushi Nest yang merupakan pelajar dan

mahasiswa yang gemar mencoba hal-hal baru yang unik serta memiliki cita rasa yang khas seperti di Restoran Sushi Nest ini.

Tabel 14 Sebaran konsumen berdasarkan manfaat makan di luar rumah No Manfaat makan di luar rumah

Jumlah (orang)

Persentase (%)

1 Kebutuhan pangan utama 23 23

2 Kebutuhan bersosialisasi 20 20

3 Memperoleh suasana yang santai 22 22

4 Merasakan menu baru/unik 29 29

5 Menghemat waktu 6 6

6 Berkumpul dengan keluarga saat hari libur 0 0

Jumlah 100 100

Jenis Penyedia Jasa Makanan

Jenis penyedia jasa makanan untuk memenuhi kebutuhan makan di luar rumah terdiri dari beberala jenis. Pada Tabel 15 menunjukkan sebaran jenis penyedia jasa makanan. Sebanyak 30 orang (30 persen) memilih restoran sebagai tempat yang paling sering mereka kunjungi saat mencari makan di luar rumah, cafe menduduki tempat kedua sebagai penyedia jasa makanan responden sebanyak 28 orang (28 persen), kemudian 27 orang responden (27 persen) memilih warung makan sebagai tempat penyedia jasa makanan yang paling sering mereka kunjungi. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa restoran merupakan jenis penyedia jasa makanan yang paling sering dikunjungi oleh responden.

Tabel 15 Sebaran konsumen berdasarkan jenis penyedia jasa makanan

No. Jenis penyedia jasa makanan Jumlah (orang) Persentase (%)

1 Restoran 30 30 2 Café 28 28 3 warung makan 27 27 4 kaki lima 9 9 5 Kantin 6 6 Jumlah 100 100 Pencarian Informasi

Tahap kedua dalam proses pengambilan keputusan pembelian konsumen adalah pencarian informasi. Pencarian informasi mulai dilakukan ketika konsumen merasa bahwa kebutuhannya dapat dipenuhi dengan membeli dan mengkonsumsi suatu produk. Pencarian informasi pada konsumen terbagi menjadi dua cara, yaitu pencarian secara internal dan pencarian eksternal. Pencarian secara

internal merupakan langkah awal dalam pencarian informasi yang tersimpan dalam ingatan konsumen. Hal ini dilakukan dengan cara mengingat kembali informasi yang terdapat pada memori ingatan. Pencarian eksternal merupakan pencarian informasi yang berasal dari luar lingkungan konsumen seperti pengenalan produk dan merek. Pada penelitian ini akan dijelaskan proses pencarian informasi melalui data mengenai asal informasi, sumber pemerolehan informasi dari luar, fokus perhatian dari sumber informasi, dan bentuk promosi yang menarik.

Asal Informasi

Menurut penelitian yang dilakukan terhadap 100 orang responden, sebanyak 61 orang (61 persen) menggunakan pengetahuan dari luar/pihak lain dalam memilih tempat untuk makan di luar rumah, sedangkan sebanyak 39 orang (39 persen) menggunakan pengetahuan yang berasal dari ingatannya sendiri untuk memilih tempat untuk makan di luar rumah. Hal tersebut dikarenakan sebagian besar konsumen yang ingin makan di luar rumah tidak ingin kecewa jika memilih tempat sendiri, mereka cenderung mencari informasi dari luar/pihak lain untuk rekomendasi tempat makan yang menurut mereka sesuai dengan keinginannya. Selain itu pelajar dan mahasiswa yang mayoritas menjadi responden dimana mereka senang mencoba hal-hal baru yang unik dan biasanya mereka mendapatkan informasi tempat makan tersebut dari teman sepermainanya atau dari sumber informasi lain. Data mengenai asal informasi yang diperoleh konsumen mengenai rumah makan terdapat pada Tabel 16.

Tabel 16 Sebaran konsumen berdasarkan asal informasi

No Asal informasi Jumlah (orang) Persentase (%)

1 Sendiri (internal) 39 39

2 Pihak lain (eksternal) 61 61

Jumlah 100 100

Sumber Informasi dari Luar (eksternal)

Menurut hasil penelitian yang terdapat pada Tabel 17, menunjukkan bahwa sumber informasi yang berasal dari luar paling banyak bersal dari teman, yaitu sebanyak 88 orang. Hal ini sesuai dengan penelitian-penelitian terdahulu yang menyatakan bahwa teman adalah sumber informasi yang efektif dan penyebaran informasi mengenai restoran/tempat makan masih banyak dilakukan dengan cara word of mouth (dari mulut ke mulut). Cara seperti ini diyakini lebih mudah dipercaya oleh konsumen karena adanya pengalaman yang nyata dari orang lain. Sedangkan sumber informasi dari luar lainnya yang sering digunakan oleh responden adalah internet sebanyak 8 orang (8 persen), kemudian sumber informasi yang berasal dari media elektronik digunakan oleh responden sebnaykan 3 orang (3 persen), sedangkan sumber informasi yang berasal dari keluarga hanya 1 orang (1 persen).

Tabel 17 Sebaran konsumen berdasarkan sumber informasi dari luar

No Sumber Informasi dari Luar Jumlah (orang) Persentase (%)

1 Teman 88 88 2 Keluarga 1 1 3 Iklan cetak 0 0 4 Media cetak 0 0 5 Media elektronik 3 3 6 Internet 8 8 Jumlah 100 100

Fokus Perhatian dari Sumber Informasi

Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap 100 orang responden, menyatakan bahwa cita rasa menjadi fokus utama seorang konsumen dalam memilih sebuah restoran/tempat makan. Pada Tabel 18 menunjukkan sebanyak 43 orang (43 persen) fokus perhatian konsumen terhadap cita rasa. Harga menjadi fokus perhatian yang menempati kedudukan kedua bagi konsumen untuk memilih sebuah restoran/tempat makan yaitu sebanyak 25 orang (25 persen), kemudian tempat yang nyaman menjadi fokus perhatian ketiga yaitu sebanyak 17 orang (17 persen), lalu sebanyak 10 orang responden (10 persen) memilih lokasi yang strategis untuk menjadi fokus perhatiannya dalam memilih restoran yang akan dikunjungi. Cita rasa menjadi fokus utama konsumen dalam memilih tempat makan karena pada pemabahasan sebelumnya sudah dijelaskan bahwa alasan sebagian besar konsumen untuk makan di luar rumah adalah untuk mencoba menu baru yang unik, serta sebuah restoran menawarkan produk utamanya adalah makanan dan minuman. Oleh karena itu, cita rasa merupakan atribut yang paling utama bagi konsumen untuk memilih sebuah restoran/tempat makan.

Tabel 18 Sebaran konsumen berdasarkan fokus perhatian konsumen terhadap sumber informasi

No Informasi yang dibutuhkan Jumlah (orang) Persentase (%)

1 Lokasi yang strategis 10 10

2 Harga yang sesuai dengan anggaran 25 25

3 tempat yang nyaman dan tenang 17 17

4 pelayanan yang cepat 1 1

5 Pelayanan yang ramah 1 1

6 cita rasa yang khas 43 43

7 fasilitas yang lengkap 3 3

Jumlah 100 100

Bentuk Promosi yang Menarik

Menurut Tabel 19, menunjukkan bahwa paket menu promosi merupakan

bentuk promosi yang paling menarik konsumen terbesar bagi 44 orang responden (44 persen). Sedangkan 35 orang responden (35 persen) memilih potongan harga

pada menu sebagai bentuk promosi yang menarik diurutan kedua, kemudian ekstra pelayanan gratis seperti adanya wi-fi menjadi bentuk promosi yang menarik bagi 18 orang responden (18 persen), sedangkan paket untuk acara khusus dipilih oleh responden sebanyak 3 orang (3 persen). Paket menu promosi menjadi bentuk promosi yang paling menarik bagi sebagian besar responden karena mayoritas responden yang seorang pelajar/mahasiswa menyenangi menu makanan yang dapat menghemat uang saku mereka yang terbatas tapi tetap bisa merasakan menu makanan yang enak.

Tabel 19 Sebaran konsumen berdasarkan bentuk promosi yang menarik

No Bentuk Promosi yang Menarik Jumlah (orang) Persentase (%)

1 Potongan harga pada menu 35 35

2 Ekstra pelayanan gratis (wi-fi) 18 18

3 Paket untuk acara khusus (ulang tahun) 3 3

4 Paket menu promosi (paket A,B,C) 44 44

Jumlah 100 100

Evaluasi Alternatif

Tahap ketiga dalam proses pengambilan keputusan pembelian konsumen adalah evaluasi alternatif. Tahapan ini merupakan tahapan untuk mengevaluasi pilihan produk dan merek serta memilih alternatif sesuai dengan yang diinginkan oleh konsumen. Pada tahapan evaluasi alternatif konsumen membandingkan alternatif-alternatif pilihan yang ada untuk memecahkan masalah yang dihadapi hingga menemukan pilihan yang tepat. Pada penelitian ini, evaluasi elternatif akan dijelaskan oleh data mengenai jenis rumah makan yang paling diminati, pertimbangan dalam memilih lokasi rumah makan berada, dan pertimbangan untuk mengunjungi Restoran Sushi Nest.

Jenis Rumah Makan yang Paling Diminati untuk Dikinjungi

Pada Tabel 20 menunjukkan bahwa sebanyak 33 orang (33 persen) memilih rumah makan tradisional sebagai jenis rumah makan yang paling diminati untuk dikunjungi, kemudian rumah makan fastfood diurutan kedua dengan responden sebanyak 28 orang (28 persen), lalu rumah makan internasional dengan responden sebanyak 25 orang (25 persen) yang dipilih oleh responden, dan rumah makan oriental dipilih oleh 11 orang responden (11 persen).

Tabel 20 Sebaran jenis rumah makan yang paling diminati untuk dikunjungi No Jenis rumah makan Jumlah (orang) Persentase (%) 1 Rumah Makan Tradisional 33 33 2 Rumah Makan Internasional 25 25 3 Rumah Makan Kontinental 3 3

4 Fastfood 28 28

5 Rumah Makan Oriental 11 11

Rumah makan tradisional paling banyak dipilih oleh responden karena semua responden yang datang ke Restoran Sushi Nest ini berasal asli dari Indonesia sehingga lidah mereka memang lebih cocok untuk menikmati hidangan asli Indonesia karena cita rasanya yang sesuai dengan keinginan mereka. Namun, banyaknya rumah makan yang menyajikan makanan-makanan yang berasal dari luar Indonesia membuat masyarakat tertarik untuk mencoba sesuatu yang baru untuk merasakan cita rasa baru dan unik yang belum pernah mereka rasakan sebelumnya, seperti Restoran Sushi Nest tersebut yang merupakan restoran dengan jenis rumah makan oriental.

Pertimbangan Memilih Lokasi

Lokasi yang memiliki akses transportasi yang mudah dan lancar menjadi pertimbangan konsumen untuk memilih tempat makan paling besar. Akses transportasi yang mudah dan lancar adalah dapat dilalui oleh semua alat transportasi dan arus lalu lintas yang tidak padat. Sebanyak 65 orang (65 persen) memilih lokasi dengan akses transportasi yang mudah dan lancar. Hal tersebut terdapat pada Tabel 21. Sedangkan pertimbangan lokasi yang tenang dan nyaman sebesar 13 orang (13 persen), pertimbangan lokasi yang dekat dengan tempat tinggal dipilih oleh 10 orang responden (10 persen), pertimbangan lokasi yang berada pada pusat perbelanjaan sebanyak 7 orang (7 persen), dan pertimbangan lokasi dekat dengan tempat kerja sebanyak 5 orang (5 persen). Pertimbangan dalam memilih lokasi dengan akses transportasi yang mudah dan lancar menjadi pertimbangan paling banyak konsumen agar pebih memudahkan mereka untuk mengunjungi sebuah rumah makan. Lokasi Restoran Sushi Nest sendiri yang berada di pusat kuliner Bogor memiliki akses lancar karena letaknya yang agak meminggir dan termasuk jarang dilalui kendaraan sehingga konsumen memudahkan konsumen untuk datang kesana.

Tabel 21 Sebaran lokasi yang menjadi pertimbangan bagi konsumen

No Jenis lokasi Jumlah (orang) Persentase (%) 1 Dekat dengan tempat tinggal 10 10 2 Dekat dengan tempat kerja 5 5

3 Tenang dan nyaman 13 13

4 Akses transportasi mudah dan lancar 65 65 5 Berada di pusat perbelanjaan 7 7

Jumlah 100 100

Pertimbangan untuk Mengunjungi Restoran Sushi Nest

Pada Tabel 22 menunjukkan bahwa cita rasa yang khas Jepang menjadi pertimbangan paling besar bagi konsumen untuk mengunjungi Restoran Sushi Nest, yaitu sebanyak 43 orang (43 persen). Sedangkan harga yang sesuai dengan anggaran menjadi pertimbangan terbanyak kedua yang dipilih konsumen untuk berkunjung ke Restoran Sushi Nest yaitu sebanyak 26 orang (26 persen), kemudian suasana yang tenang dan nyaman menjadi pertimbangan konsumen sebanyak 19 orang (19 persen), dan lokasi yang strategis menjadi pertimbangan

untuk mengunjungi Restoran Sushi Nest sebanyak 11 orang (11 persen). Cita rasa yang khas Jepang menjadi pertimbangan paling besar bagi konsumen untuk mengunjungi Restoran Sushi Nest karena Restoran Sushi Nest mengedepankan cita rasanya yang enak dan khas Jepang untuk menu masakan Jepangnya terutama sushi.

Tabel 22 Sebaran pertimbangan konsumen mengunjungi Restoran Sushi Nest No Pertimbangan ke Restoran Sushi Nest Jumlah (orang) Persentase (%)

1 Lokasi yang strategis 11 11

2 Cita rasa yang khas Jepang 43 43

3 Suasana yang tenang dan nyaman 19 19

4 Promosi yang menarik 0 0

5 Pelayanan ramah 0 0

6 Fasilitas yang lengkap 0 0

7 Harga yang sesuai dengan anggaran 26 26

8 Pelayanan cepat dan sigap 1 1

Jumlah 100 100

Keputusan Pembelian

Tahapan keempat dalam proses pengambilan keputusan pembelian adalah keputusan pembelian. Pada tahapan keputusan pembelian ini konsumen memperoleh alternatif yang dipilih atau pengganti yang dapat diterima bila perlu. Tahap pembelian meliputi keputusan konsumen mengenai barang apa yang ingin dibeli konsumen, apakah membeli atau tidak, dan dimana dan kapan membelinya. Tahapan keputusan pembelian pada penelitian ini, konsumen diberikan pertanyaan yang berkaitan dengan sifat memutuskan dalam mengunjungi Restoran Sushi Nest, sumber yang mempengaruhi untuk melakukan kunjungan ke Restoran Sushi Nest, hari biasanya melakukan kunjungan ke Restoran Sushi Nest, dan waktu biasanya melakukan kunjungan ke Restoran Sushi Nest.

Sifat Memutuskan untuk Melakukan Kunjungan

Berdasarkan pada penelitian yang dilakukan kepada 100 orang responden, sebanyak 57 orang (57 persen) melakukan kunjungan ke Restoran Sushi Nest secara terencana, mereka sudah merencanakan kunjungan yaitu hari dan waktu kunjungannya tersebut sebelum mereka berkunjung. Sedangkan sebanyak 43 orang (43 persen) melakukan kunjungan secara tidak terencana, mereka berpikir untuk berkunjung karena sedang ingin, di ajak teman, saat melewati Restoran Sushi Nest, ataupun saat membicarakan/mendengar tentang Restoran Sushi Nest. Sebagian besar responden melakukan sifat kunjungan dengan terencana memiliki arti bahwa mereka memiliki keinginan untuk mengunjungi Restoran Sushi Nest sudah dari jauh-jauh hari, dan mereka memiliki keinginan yang kuat untuk datang karena cita rasa yang khas yang membuat mereka ingin kembali lagi. Data sifat kunjungan dari konsumen Restoran Sushi Nest dapat dilihat pada Tabel 23.

Tabel 23 Sebaran konsumen berdasarkan sifat memutuskan untuk melakukan kunjungan ke Restoran Sushi Nest

No Sifat kunjungan Jumlah (orang) Persentase (%) 1 Terencana 57 57 2

Tidak terencana (mendadak/sedang ingin/saat

melihat/mendengar/membicarakan) 43 43

Jumlah 100 100

Sumber yang Mempengaruhi

Menurut Tabel 24 berdasarkan sumber yang mempengaruhi konsumen untuk mengunjungi Restoran Sushi Nest, teman paling banyak mempengaruhi konsumen untuk melakukan kunjungan ke Restoran Sushi Nest yaitu sebanyak 70 orang (70 persen). Sedangkan yang menempati urutan kedua adalah dari inisiatif mereka sendiri untuk mengunjungi Restoran Sushi Nest sebanyak 24 orang (24 persen), lalu keluarga merupakan sumber yang mempengaruhi responden untuk berkunjung ke Restoran Sushi Nest sebanyak 5 orang responden (5 persen), dan 1 orang (1 persen) responden berkunjung ke Restoran Sushi Nest dipengaruhi oleh kolega. Teman merupakan sumber yang paling mempengaruhi responden karena ajakan teman merupakan cara yang paling efektif untuk mempengaruhi seseorang datang kesebuah restoran. Selain itu juga dikarenakan responden yang sebagian besar pelajar/mahasiswa mudah dipengaruhi oleh ajakan temannya.

Tabel 24 Sebaran konsumen berdasarkan sumber yang mempengaruhi konsumen untuk mengunjungi Restoran Sushi Nest

No Sumber yang mempengaruhi Jumlah (orang) Persentase (%)

1 Inisiatif sendiri 24 24 2 Keluarga 5 5 3 Teman 70 70 4 Iklan/promosi 0 0 5 Kolega 1 1 Jumlah 100 100

Hari Melakukan Kunjungan

Berdasarkan sebaran konsumen terhadap hari berkunjung ke Restoran Sushi Nest yang dapat dilihat pada Tabel 25, dijelaskan bahwa sebanyak 60 orang (60 persen) biasanya berkunjung pada hari kerja. Sedangkan sebanyak 40 orang (40 persen) responden menyatakan bahwa mereka biasanya berkunjung pada hari libur. Data tersebut dapat dilihat pada tabel 22. Hal tersebut dikarenakan pengunjung yang datang merupakan pelajar/mahasiswa dimana mereka suka berkumpul bersama teman-temannya setelah pulang kuliah atau sekolah untuk dapat menikmati menu makanan di Restoran Sushi Nest sambil berbincang-bincang. Selain itu, mereka saat hari libur lebih suka berkumpul bersama keluarga dirumah.

Tabel 25 Sebaran konsumen berdasarkan hari melakukan kunjungan ke Restoran Sushi Nest

No Hari berkunjung Jumlah (orang) Persentase (%)

1 Hari kerja 60 60

2 Hari libur 40 40

Jumlah 100 100

Waktu Melakukan Kunjungan

Menurut penelitian yang dilakukan terhadap 100 orang responden yang terlihat pada Tabel 26, menyatakan bahwa 50 orang (50 persen) waktu berkunjung responden biasanya ke Restoran Sushi Nest pada malam hari (19.00-22.00). Sedangkan waktu berkunjung pada sore hari dilakukan oleh responden sebanyak 36 orang (36 persen), waktu berkunjung pada siang hari sebanyak 13 orang (13 persen), dan waktu berkunjung pada pagi hari hanya 1 orang (1 persen). Hasil tersebut menyimpulkan bahwa pada malam hari konsumen lebih senang datang ke Restoran Sushi Nest karena pada malam hari mereka sudah selesai melakukan aktivitas mereka di pagi ataupun siang hari.

Tabel 26 Sebaran konsumen berdasarkan waktu melakukan kunjungan ke Restoran Sushi Nest

No Waktu berkunjung Jumlah (orang) Persentase (%)

1 Pagi hari (10.00-12.00) 1 1 2 Siang hari (13.00-15.00) 13 13 3 Sore hari (16.00-18.00) 36 36 4 Malam hari (19.00-22.00) 50 50 Jumlah 100 100 Pasca Pembelian

Tahap terakhir atau tahap kelima dari proses pengambilan keputusan knsumen adalah evaluasi pasca pembelian. Konsumen akan melakukan proses evaluasi terhadap konsumsi yang dilakukannya. Hasil dari proses evaluasi ini adalah konsumen puas atau tidak puas terhadap produk atau merek yang telah dikonsumsinya. Kepuasan akan mendorong konsumen membeli dan mengkonsumsi ulang produk tersebut. Sebaliknya konsumen yang merasa tidak puas akan menyebabkan konsumen kecewa dan menghentikan pembelian kembali dan konsumsi roduk tersebut (Sumarwan 2011). Pada penelitian ini untuk dapat melihat tahapan evaluasi pasca pembelian konsumen diberikan pertanyaan yang terkait dengan perasaan mereka setelah datang ke Restoran Sushi Nest, dan minat