• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kompetitif Porter (Porter’s Five Forces Competitive Model)

LANDASAN/KERANGKA PEMIKIRAN

6. Metodologi Be Vissta Planning (2002)

2.2. Metode analisis Tools 1. SWOT Analysis

2.2.5. Analisis Kompetitif Porter (Porter’s Five Forces Competitive Model)

Analisis kompetitif digunakan untuk mengevaluasi struktur lingkungan bisnis suatu industri dan tantangan dari pesaing dalam suatu industri. Hasil diagram Competitive Model suatu organisasi digunakan sebagai dasar untuk mengidentifikasi peluang dari eksternal organisasi guna pemanfaatan SI dan TI yang dapat meningkatkan keunggulan kompetitif bisnisnya. Porter membagi kekuatan industri menjadi 5 bagian :

1. Daya Tawar Konsumen (Bargaining Power Of Buyer)

Daya tawar ini berasal dari konsumen produk/jasa dalam industri. Suatu perusahaan perlu mempertimbangkan, mengetahui pengaruh, manfaat, dan keadaan daya tawar tersebut.

2. Daya Tawar Pemasok (Bargaining Power Of Supplier)

Daya tawar ini berasal dari penyedia produk/jasa yang turut berkontribusi pada keunggulan kompetitif suatu perusahaan disuatu industri. Daya tawar pemasok akan kuat apabila pemasok memiliki pasokan terhadap produk yang unik/jarang ditemukan. Pemasok tersebut perlu motivasi agar terus menerus melakukan kerja sama dengan suatu organisasi, begitu pula sebaliknya.

3. Tekanan dari Pendatang Baru (Threats Of New Entrance)

Pendatang baru yang akan ikut serta berkompetisi didalam perusahaan baru, perusahaan alam berstrategi bisnis yang berbeda untuk masuk ke pasar yang baru, perusahaan lama yang tadinya tidak berkompetisi pada area yang sama kini berpindah ke area yang sama dengan perusahaan kita. Tekanan tersebut disikapi perusahaan yang sudah ada dengan meninggikan Entry Barrier. Entry Barrier tersebut dapat berupa Entry Cost/Switching Cost bagi konsumen yang tinggi, keluar dari persaingan, dan berhenti dari bisnis.

4. Tekanan dari Produk Pengganti (Threats Of Subtitute Product)

Tantangan ini berasal dari produk/jasa alternative lain yang ditawarkan perusahaan dalam suatu insdutri. Produk/jasa alternative tersebut perlu mempertimbangkan alasan ketertarikan dan pilihan konsumen.

5. Rivalry among exixting firms

Rivalitas yang terjadi berupa kompetisi diantara perusahaan dalam suatu industri yang sama.

Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri Sumber : (Porter,1985)

Gambar II.6. Porter Five Forces

2.3. Tinjauan Studi

Tinjauan studi yang akan dibahas yaitu tinjauan studi yang relevan dengan penelitian yang akan penulis ambil yaitu mengenai perencanaan strategi SI/TI, dimana tinjauan studi ini digunakan sebagai sumber referensi dalam penelitian ini.

Tinjauan studi yang pertama berasal dari penelitian yang dilakukan oleh Miftahul Maulana (2011) (mahasiswa Pascasarjana Universitas Indonesia) dengan judul Perancangan Strategis Sistem Informasi: Studi Kasus Direktorat

Jenderal Penyelenggaraan Haji Dan Umrah Departemen Agama RI. Teknik

yang digunakan dalam melakukan analisa tersebut yaitu Mc.Farlan’s grid dan standar yang dikeluarkan oleh Information Technology Infrastructure Library (ITIL). Metodologi yang digunakan yaitu Pendekatan teori dari Ward and Peppard. Hasil akhir hasil penelitian yang dilakukan, perencanaan strategis sistem informasi pada Direktorat Jenderal PHU. Terdapat lima poin:

1. Kondisi infrastruktur SI/TI pada Direktorat Jenderal PHU menurut McFarlan menunjukkan pada kuadran ke-4 (empat), hal ini menunjukkan bahwa fungsi

Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri SI/TI pada Ditjen PHU dalam pelayanan haji sudah menjadi satu sistem dalam proses bisnis.

2. Manajemen SI/TI Ditjen PHU pengelolaan SI/TInya hampir setiap direktorat memiliki struktur organisasi IT, sehingga penglolaan SI/TI sangat beragam dan akhirnya pengembangan SI/TI tidak efektif dan efisien.

3. Sumber daya manusia yang dimiliki oleh SI/TI dalam pengelolaan sistem informasi pada Ditjen PHU masih dirasa kurang bila dibandingkan dengan luasnya cakupan bisnis proses yang ada.

4. Proses yang dilakukan melibatkan berbagai macam stakeholder baik internal mapun ekternal serta minimnya SDM yang dimiliki dibandingkan dengan infrastruktur SI/TI yang sudah dimiliki.

5. Aplikasi yang dimiliki saat ini masih bersifat penghimpunan inputan data dan proses dokumen yang hanya dapat diakses hanya stakeholder dari Ditjen PHU yang menimbulkan kesan suatu

sistem yang tertutup.

Tinjauan studi yang kedua berasal dari penelitian yang dilakukan oleh Yoseph Hendrik Maturbongs (2011) (mahasiswa Pascasarjana Universitas Indonesia) dengan judul Perencanaan Strategis Sistem Informasi Pada

Institusi Pendidikan Tinggi Studi Kasus Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Dan Sekretari Tarakanita. Teknik yang digunakan dalam melakukan analisa

tersebut yaitu PEST, Matriks Pangsa Pasar, Five forces, Activity Chain, serta Critical Success Factor (CFS’S). Metodologi yang digunakan yaitu Pendekatan teori dari Price Waterhouse, Ward & Peppard, Tozer, James Martin. Hasil akhir memberikan usulan perencanaan strategis SI/TI. Perencanaan strategis SI/TI STIKS Tarakanita lebih menekankan pada pembuatan aplikasi sistem informasi yang mendukung aktivitas bisnis yang dilakukan yang selaras dengan visi, misi dan tujuan organisasi. Solusi SI/TI yang dihasilkan lebih diarahkah untuk mendukung aktivitas utama organisasi dalam hal, promosi dan penerimaan mahasiswa baru, peningkatan proses belajar mengajar, penelitian dan pengembangan, serta peningkatan lulusan dan komunikasi dengan alumni. Solusi yang lainnya untuk mendukung aktivitas utama tersebut, mulai dari tingkat operasional sampai dengan tingkat pimpinan dalam hal menciptakan strategi

Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri bisnis yang kompetitif. dengan menggunakan perangkat analisis activity chain, menunjukan bahwa organisasi telah memiliki struktur organisasi yang mendukung setiap akktivitas bisnis, serta mampu mengintegrasikan sistem informasi organisasi.

Tinjauan studi yang ketiga berasal dari penelitian yang dilakukan oleh Imelda (2008) (mahasiswa Pascasarjana Universitas Indonesia) dengan judul

Penerapan Metode (Be Vissta Planning) Pada Konsultan Teknik PT Virama Karya. arahan pembuatan strategi meliputi: Teknik yang digunakan dalam

melakukan analisa tersebut yaitu Critical Success Factor (CFS’S). Metodologi yang digunakan yaitu metodologi be vissta planning. Hasil akhir dari penelitian ini adalah Perencanaan Strategis Sistem Informasi berupa prioritas strategis SI/TI yang didapat dari analisis bisnis domain dan teknologi domain berdasarkan kuesioner yang disebarkan. Skor proyek ini yang akan menentukan urutan prioritas proyek yang akan diimplementasikan.

Tinjauan studi yang keempat berasal dari penelitian yang dilakukan oleh Agustinus Fritz Wijaya dan Danny Manongga (2012) (Mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana) Dengan Judul Information Systems Strategic Planning To Increase Competitive Advantage Of Higher Education Using Be Vissta Planning Methodology (Case Study: Swcu Salatiga). Teknik analisis yang digunakan yaitu Be Vissta PEST, Value Chain Activity, Strategic Grid Application Portfolio Planning, Five Forces. Metodologi yang digunakan yaitu metodologi be Vissta Planning Hasil analisis yang diperoleh dalam penelitian menggambarkan bahwa penerapan SI/TI yang dilakukan di UKSW saat ini tidak dapat mendukung proses bisnis secara keseluruhan. Analisis dilakukan dengan lingkungan serta lingkungan bisnis SI/TI eksternal dan internal untuk mengidentifikasi kebutuhan SI/TI serta mendukung proses bisnis di institusi tersebut. Strategi SI/TI berfokus untuk mendukung kegiatan utama di UKSW, seperti promosi dan penerimaan mahasiswa baru, pendidikan dan pengajaran penelitian dan pengabdian masyarakat, serta kelulusan dan alumni. Strategi lain adalah untuk memberikan solusi yang diusulkan dari SI/TI guna mendukung serta mempertahankan berbagai kegiatan utama, seperti : mengelola sumber daya manusia, fasilitas dan teknologi informasi, administrasi akademik , keuangan dan

Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri akuntansi, laboratorium dan perpustakaan, dan Poliklinik umum dalam organisasi agar mendapatkan keuntungan kompetitif. metodologi BVP dalam penyusunan perencanaan strategis SI/TI di UKSW memberikan keselarasan antara SI/TI dengan visi, misi dan tujuan organisasi sebagai portofolio solusi SI/TI berdasarkan hasil penelitian dan analisis kegiatan utama dan kegiatan pendukung yang diidentifikasi dengan menggunakan aktivitas rantai nilai.

Dari keempat tinjauan studi di atas penulis menggunakan hasil penelitian mereka sebagai referensi, dan yang terpilih adalah penilitian Agustinus Fritz Wijaya dan Danny Manongga (2012) serta Imelda (2008), menggunakan metodologi yang sama yaitu dengan pendekatan Be Vissta Planning. Dalam penelitian ini penulis menggunakan Tools Analysis SWOT, Rantai Nilai (Value Chain Porter), CSF (Critical Success Factor), Aplikasi Portofolio Bisnis (McFarlan Grid’S) dan analisis Porter’s Five Forces Competitive.

6

Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri Tabel II.4. Tinjauan Studi

NO Penulis Judul Domain Metodologi Tools Hasil

1 Miftahul Maulana Perancangan Strategis Sistem Informasi: Studi Kasus Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji Dan Umrah Departemen Agama RI

Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji Dan Umrah Departemen Agama RI

Ward and Peppard Mc Farlan’s grid dan standar yang dikeluarkan oleh Information Technology Infrastructure Library (ITIL)

pengembangan SI/TI, dan mengusulan aplikasi-aplikasi yang masih dibutuhkan

2 Yoseph Hendrik Maturbongs

Perencanaan Strategis Sistem Informasi Pada Institusi Pendidikan Tinggi Studi Kasus Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Tarakanita Dan Sekretari

STIKOM Tarakanita Price waterhouse,Ward & Peppard, Tozer, James Martin

PEST, Matriks Pangsa Pasar, Five forces, Activity Chain, serta Critical Success Factor (CFS’S)

Pembuatan aplikasi sistem informasi

4 Imelda Penerapan Metode (Be Vissta Planning) Pada Konsultan Teknik PT Virama Karya.

PT Virama Karya. Be Vissta Planning Critical Success Factor (CFS’S)

Perencanaan Strategis Sistem Informasi berupa prioritas strategis SI/TI

4 Agustinus Fritz Wijaya dan Danny Manongga

Information Systems

Strategic Planning To

Increase Competitive

Advantage Of Higher

Education Using Be Vissta

Planning Methodology

(Case Study: Swcu Salatiga)

Universitas Kristen Satya Wacana

Be Vissta Planning Be Vissta PEST, Value

Chain Activity, Strategic Grid, Application Portfolio Planning, Five Forces

Pascasarjana Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri