• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

Dalam dokumen WALIKOTA SUNGAI PENUH PROVINSI JAMBI (Halaman 165-200)

BAB IX. PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH BAB X. PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANA

ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

Analisis isu-isu strategis ini merupakan bagian penting dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menegah Daerah (RPJMD) karena menjadi dasar pemikiran dalam penajaman dan penyelarasan visi, misi dan arah pembangunan daerah. Uraian permasalahan pembangunan yang mengawali bagi analisis isu-isu strategis ini, dimaksudkan sebagai acuan untuk merumuskan isu-isu strategis yang akan menentukan kinerja pembangunan Kota Sungai Penuh kurun waktu 5 ( Lima ) Tahun.

Analisis isu-isu strategis Kota Sungai Penuh untuk perencanaan jangka menengah daerah kurun waktu 2016-2021 diidentifikasi melalui serangkaian proses. Dimulai dari Identifikasi permasalahan untuk penentuan program pembangunan, identifikasi permasalahan menurut urusan pemerintahan, analisis lingkungan strategis, kemudian diperoleh daftar calon isu strategis.

Selanjutnya dilakukan pembobotan melalui konsultasi publik, dihasilkan daftar isu strategis per bidang pemerintahan.

4.1. Permasalahan Pembangunan Daerah

Permasalahan pembangunan daerah merupakan “expectation gap” antara kinerja pembangunan yang dicapai saat ini dengan yang direncanakan serta antara apa yang ingin dicapai di masa datang dengan kondisi riil saat perencanaan sedang dibuat. Potensi permasalahan pembangunan daerah pada umumnya timbul dari kekuatan yang belum didayagunakan secara optimal dan kelemahan yang tidak diatasi.

4.1.1. Identifikasi permasalahan untuk penentuan program pembangunan Berdasarkan pengertian permasalahan pembangunan sebagaimana diuraikan pada point 4.1 diatas, maka diidentifikasi beberapa permasalahan berdasarkan evaluasi pembangunan, target yang direncanakan dalam RPJM periode sebelumnya yang memiliki dampak jangka panjang bagi keberlanjutan pelaksanaan pembangunan, sehingga perlu diatasi secara bertahap. Untuk itu, maka identifikasi permasalahan sesuai dengan sasaran pokok RPJPD, sebagai berikut.

IV-2 Draf Rancangan Awal RPJMD Kota Sungai Penuh 2016-2021

Tabel 4.1

Identifikasi Permasalahan Untuk Penentuan Program Pembangunan Kota Sungai Penuh

I MEMPERKUAT TATA PEMERINTAHAN YANG BAIK BERDASARKAN PRINSIP GOOD GOVERNANCE AND CLEAN GOVERNMENT

1 Terciptanya sinergisitas antara dunia usaha, masyarakat,dan pemerintah dalam mewujudkan tata pemerintahan yang baik, bersih, berwibawa, profesional dan bertanggung jawab serta tegaknya supremasi hukum; sesuai dengan standar pelayanan yang ada,

- peningkatan kualitas dan manajemen pelayanan publik yang meliputi peningkatan kapasitas organisasi Perangkat Daerah yang mengarah pada kepuasan masyarakat.

- Sistem pengendalian Internal yang

profesionalisme aparatur di daerah untuk mewujudkan tata pemerintahan yang baik, bersih, berwibawa, dan bertanggung jawab serta profesional.

masih minim peningkatan kapasitas aparatur dan peningkatan kualitas perencanaan dan pengendalian

pembangunan yang lebih baik melalui peningkatan ketersediaan dan kualitas data

4 Terlaksananya sistem tata pemerintahan yaitu dicirikan dengan keterbukaan, akuntabilitas, efektifitas, efisiensi, menjunjung tinggi

supremasi hukum,

terbukanya partisipasi

masyarakat dalam

pembangunan, menjamin kelancaran, keserasian, keterpaduan tugas serta fungsi penyelenggaraan

pemerintahan dan

pembangunan dengan melakukan penataan kelembagaan dan sistem ketatalaksanaan,

pengembangan sumber daya manusia aparatur; serta berlangsungnya sistem dan kapabilitas aparatur daerah

5 Terlaksananya sistem tata pemerintahan yaitu dicirikan dengan keterbukaan, akuntabilitas, efektifitas, efisiensi, menjunjung tinggi

6 Penerapan

IV-3 Draf Rancangan Awal RPJMD Kota Sungai Penuh 2016-2021

No MISI / SASARAN INDIKATOR KINERJA keterpaduan tugas serta fungsi penyelenggaraan

pemerintahan dan

pembangunan dengan melakukan penataan kelembagaan dan sistem ketatalaksanaan,

pengembangan sumber daya manusia aparatur; serta berlangsungnya sistem

daerah Belum selesainya penyerahan asset

8 Opini Audit BPK Proses Perencanaan,

penganggaran dan pengelolaan keuangan daerah

II MEMPERKUAT KUALITAS KEHIDUPAN MASYARAKAT YANG BERWAWASAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI, RELIGIUS, SEHAT DAN BERBUDAYA

1. Tebentuknya karakter

3. Mampu berdaya saing dalam hal penguasaan dan

Ketersedian lahan Peningkatan kerjasama dan fokus

4. Berfungsi dan meningkatnya kualitas manajemen pelayanan dan derajat kesehatan

masyarakat, angka harapan hidup dan menurunnya angka kematian bayi dan ibu, pelayanan dasar secara baik dan merata serta pemberian pelayanan khusus kepada masyarakat kurang mampu dan miskin

9 Angka Harapan

Hidup Belum optimalnya

budaya perilaku hidup

- Perbaikan pelayanan kesehatan berikut fasilitasnya.

- Peningkatan

Administrasi layanan kesehatan

IV-4 Draf Rancangan Awal RPJMD Kota Sungai Penuh 2016-2021

No MISI / SASARAN INDIKATOR KINERJA

Ibu/ 100.000 Secara absolut kematian Ibu di Kota

III MELANJUTKAN PEMBANGUNAN PEREKONOMIAN BERBASIS POTENSI DAERAH YANG TANGGUH DENGAN MEMPERHATIKAN KEARIFAN LOKAL DISERTAI PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM SECARA

BERKELANJUTAN melebihi 5 % dan jumlah penduduk miskin tidak

IV-5 Draf Rancangan Awal RPJMD Kota Sungai Penuh 2016-2021

No MISI / SASARAN INDIKATOR KINERJA

sektor Industri Pertumbahan sektor industri pengolahan

5 Meningkatnya akses peluang berusaha bagi masyarakat

- Fasilitasi mitra kerja untuk Wirausahawan dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) serta

IV-6 Draf Rancangan Awal RPJMD Kota Sungai Penuh 2016-2021

No MISI / SASARAN INDIKATOR KINERJA

produk-produk UMKM. 17 Jumlah industri

kecil Belum memadainya

kualitas dan kapasitas

ekonomi kreatif Belum optimalnya pengembangan

daerah rawan bencana Mitigasi dan Penanggulangan Bencana IV MELANJUTKAN PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA KOTA YANG BERKUALITAS SESUAI DAYA

DUKUNG DAN FUNGSI RUANG 1 Semakin meratanya hasil

pembangunan, seperti

jalan kondisi baik Masih tingginya tingkat kerusakan

beraspal Masih ditemukannya kondisi jalan dengan permukaan tanah

IV-7 Draf Rancangan Awal RPJMD Kota Sungai Penuh 2016-2021

No MISI / SASARAN INDIKATOR KINERJA listrik, dan air bersih serta pendukung lainnya.

4 Tertatanya kawasan lingkungan dan

layak huni Masih ditemukannya rumah tidak lanyak

beririgasi Rendahnya kualitas dan kuantitas sejumlah angkutan di Kota Sungai Penuh belum terorganisir dengan baik

6 Terpenuhinya sarana dan prasarana perkotaan yang

IV-8 Draf Rancangan Awal RPJMD Kota Sungai Penuh 2016-2021

No MISI / SASARAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

PERMASALAHAN PEMBANGUNAN

DAERAH

FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN

1 2 3 4 5

memadai. 14 Pengembangan

sarana gedung olah raga

Peningkatan sarana dan prasarana olahraga berprestasi

15 Gedung Maseum kebudayaan daerah

Ketersedian lahan

16 Gedung

perpustakaan dan pusat pendidikan terpadu

Ketersedian lahan

Identifikasi permasalahan tersebut kemudian diuraikan menurut penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah yang memiliki keterkaitan dan pengaruh yang kuat terhadap urusan lain untuk memetakan berbagai permasalahan yang terkait dalam rangka menentukan isu-isu strategis pembangunan jangka menengah daerah.

4.1.2. Identifikasi Permasalahan untuk Pemenuhan Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah

Dengan keterbatasan kapasitas keuangan daerah dan karakteristik alokasi belanja daerah, tidak semua penyelenggaraan urusan dapat diprioritaskan atau terkait dengan sasaran pokok (RPJPD) dan tujuan serta sasaran pembangunan daerah (RPJMD) dalam suatu periode. Namun demikian, tidak berarti bahwa urusan dimaksud tidak diselenggarakan Pemerintah Daerah. Secara operasional, urusan-urusan tersebut tetap harus dilaksanakan untuk menjaga kinerja yang telah dicapai di masa-masa lalu atau memenuhi standar layanan bagi masyarakat.

Identifikasi permasalahan penyelenggaraan seluruh urusan pemerintahan diluar permasalahan program pembangunan daerah ini, dilakukan untuk mendapatkan gambaran awal serta faktor-faktor penentu keberhasilannya dimasa datang. Faktor-faktor penentu keberhasilan adalah faktor kritis, hasil kinerja, dan faktor-faktor lainnya yang memiliki daya ungkit yang tinggi dalam memecahkan permasalahan pembangunan atau dalam mewujudkan keberhasilan penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah.

Pemerintah Kota Sungai Penuh telah melaksanakan pembangunan pada seluruh aspek kehidupan masyarakat dengan hasil yang cukup baik. Hal ini terlihat dari semakin membaiknya berbagai indikator pembangunan. Namun demikian, sebagai kota yang multifungsi, sampai saat ini Kota Sungai Penuh tetap menyandang banyak permasalahan, baik dari eksternal maupun internal.

Permasalahan pembangunan daerah yang akan ditangani melalui program dan kegiatan selama lima tahun mendatang dikelompokkan berdasarkan urusan, yang akan diuraikan sebagai berikut.

IV-9 Draf Rancangan Awal RPJMD Kota Sungai Penuh 2016-2021

Tabel 4.2

Identifikasi Permasalahan Pembangunan untuk Pemenuhan Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah

No. RUMUSAN

PERMASALAHAN Aspek Kesejahteraan Masyarakat

1 Belum maksimalnya peningkatan ketahanan pangan dilihat dari produktifitas tanaman pangan relatif rendah.

2 Kualitas sumberdaya manusia belum sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja untuk mendukung pembangunan kota sungai penuh.

3 Masih relatif tinggi angka pengangguran dan kemiskinan yang disebabkan oleh belum meratanya pendapatan perkapita masyarakat dan rendahnya daya saing masyarakat.

4 Belum maksimalnya pengelolaan usaha kepariwisataan dan ekonomi kreatif.

5 Masih rendahnya daya saing produk lokal Koperasi, IKM dan UMKM.

6 Masih rendahnya pemanfaatan dan penerapan IPTEK dalam penyelenggaraan pembangunan daerah.

7 Belum optimalnya pembangunan kesetaraan dan pemberdayaan gender serta perlindungan anak.

Aspek Pelayanan Umum 1. Pendidikan

1 Masih rendahnya kompetensi guru (nilai rata-rata baru 52,6).

2 Rendahnya kualitas dan daya saing lulusan.

3 Masih terdapat angka putus sekolah SMP.

4 Masih adanya kasus yang terkait dengan kenakalan remaja penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang

5 Masih terdapat sekolah yang belum terakreditasi di semua tingkatan.Masih adanya kasus yang terkait dengan kenakalan remaja penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang

6 Pengembangan PAUD belum optimal

7 Tingkat kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan belum optimal 8 Penyediaan sarana dan prasarana pendidikan belum optimal

2. Kesehatan

1 Masih terdapat angka kematian ibu melahirkan.

2 Masih ditemui kasus gizi buruk.

3 Rendahnya rasio rumah sakit per satuan penduduk.

4 Belum optimalnya manejemen dan pelayanan kesehatan.

5 Masih terdapat kasus penyakit menular di beberapa Kecamatan.

6 Standar Operasional Prosedur pelayanan kesehatan belum dipenuhi seluruhnya 3. Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

1 Masih terdapat proporsi jalan dalam kondisi rusak.

2 Belum maksimalnya pengelolaan jaringan irigasi dan pengairan.

3 Belum semua jalan yang memiliki trotoar.

4 Belum optimalnya sarana dan prasarana pengendalian banjir.

5 Masih terdapat lingkungan pemukiman kumuh.

6 Belum maksimalnya pembangunan infrastruktur seperti perumahan, sarana transportasi, pengairan dan sarana lainnya.

7 Menurunnya daya tampung dan daya dukung lingkungan hidup, serta tingginya potensi bencana alam.

4. Perumahaan Rakyat dan Kawasan Pemukiman

1 Ketersediaan ruang terbuka hijau harus ditingkatkan.

2 Pemahaman masyarakat terhadap penataan ruang masih rendah.

3 Masih ada penduduk yang tingggal di rumah yang tidak layak huni.

4 Masih terdapat rumah tangga yang belum memiliki MCK layak.

5 Tingginya alih fungsi lahan.

6 Belum ditetapkannya Perda RDTR kawasan strategis.

7 Masih ada rumah tangga yang belum dialiri listrik.

5. Ketenteraman, Ketertiban Umum, dan Perlindungan Masyarakat 1 Masih terdapat angka kriminaitas dan PEKAT.

2 Masih terbatasnya sarana dan prasarana perkantoran permerintah.

3 Masih rawannya pertikaian dan perkelahian antar warga ditingkat desa dan di daerah tapal batas dengan Kabupaten.

4 Masih belum optimalnya pengawasan pekat.

6. Satuan Polisi Pamong Praja

1 Masih terbatasnya kualitas sumber daya manusia Satpol PP.

2 Terbatasnya sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Satpol PP.

3 Terbatasnya kemampuan SDM yang berkualitas dalam melaksanakan tupoksinya.

4 Belum optimalnya pelaksanaan perda tentang penyidik PNS.

5 Belum maksimalnya partisipasi masyarakat dalam menjaga K3.

IV-10 Draf Rancangan Awal RPJMD Kota Sungai Penuh 2016-2021

No. RUMUSAN

PERMASALAHAN 7. Kesbangpol

a. Bidang Sosial dan Politik

1 Tingkat Partisipasi masyarakat menggunakan hak pilihnya masih rendah.

2 Tingkat Partisipasi perempuan dalam partai politik masih rendah.

b. Bidang Kesatuan Bangsa

1 Berkurangnya sopan santun dan budi luhur dalam pergaulan sosial dan melemahnya kejujuran dan sikap amanah.

c. Bidang Perlindungan Masyarakat

1 Belum terjadinya koordinasi yang sinergis antar lembaga/instansi yang terlibat dalam penanganan bencana di Kota Sungai Penuh

2 Masih rendahnya kemampuan Sumber Daya Manusia Satinmas dalam mendukung kemampuan lingkungan.

8. BPBD

1 Belum terlaksana penanggulangan bencana secara terencana, terpadu, terkoordinasi, dan menyeluruh.

2 Belum optimalnya mitigasi bencana

3 Belum optimalnya koordinasi lintas sektor dalam pengelolaan kebencanaan 9. Sosial

1 Terbatasnya ketersediaan sarana dan prasarana pelayanan rehabilitasi sosial.

2 Belum optimalnya pelayanan kesejahteraan sosial dan pembinaan serta penanganan bagi PMKS.

3 Kurangnya sarana dan prasarana penunjang untuk peningkatan pengetahuan dan keterampilan bagi PMKS.

4 Pengentasan kemiskinan belum tuntas dan penanganganannya belum optimal.

10. Ketenagakerjaan

1 Masih kecilnya jumlah tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan kewirausahaan (Enterpreneurship) dan ekonomi kreatif.

2 Kualitas dan kompetensi tenaga kerja belum memadai sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja

3 Masih cukup tingginya tingkat pengangguran terbuka 4 Masih terbatasnya peluang dan kesempatan kerja.

5 Masih terbatasnya informasi tentang peluang dan kesempatan kerja.

11. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

1 Belum optimalnya upaya peranserta dan pemberdayaan perempuan dalam pembangunan daerah 2 Masih adanya kekerasan perempuan dan anak.

3 Belum optimalnya penanganan pengaduan terhadap kekerasan perempuan dan anak.

12. Ketahanan Pangan

1 Produktifitas lahan tanaman pangan harus ditingkatkan.

2 Belum beragamnya konsumsi pangan oleh masyarakat.

3 Belum adanya regulasi tentang ketahanan pangan.

4 Masih sering terjadinya fluktuasi harga pangan.

13. Lingkungan Hidup

1 Belum optimalnya perlindungan terhadap kawasan lindung dan sumber mata air serta penanganan wilayah longsor.

2 Masih adanya kerusakan dan pencemaran lingkungan hidup akibat rendahnya kesadaran masyarakat.

3 Pengelolaan persampahan yang belum baik.

4 Belum optimalnya pelayanan pengelolaan persampahan 5 Belum optimalnya cakupan pelayanan SPAM.

6 Belum adanya regulasi dan sistem perencanaan pengelolaan dan pelayanan lingkungan hidup.

7 Masih terbatasnya pengelolaan dan penanganan lingkungan hidup.

8 Masih terbatasnya kapasitas SDM dan kelembagaan untuk pengelolaan lingkungan hidup.

14. Kependudukan dan Catatan Sipil

1 Kesadaran masyarakat dalam mengurus masalah administrasi kependudukan dan catatan sipil perlu ditingkatkan.

2 Belum semua penduduk memiliki Kartu Keluarga, Akte Kelahiran dan KTP.

3 Belum optimalnya tertib administrasi kependudukan 4 Belum optimalnya pengembangan data pilah kependudukan 15. Pemberdayaan Masyarakat Desa

1 Belum maksimalnya peran LPM, BPD dan LSM dalam percepatan pembangunan.

2 Belum optimalnya penguatan lembaga dan kelembagaan di pedesaan.

3 Belum optimalnya pembinaan dan kinerja Bumdes.

4 Belum optimalnya koordinasi lintas sektor untuk melaksanakan pemberdayaan masyarakat 5 Menurunnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan

6 Belum terwujudnya secara optimal pengembangan kelompok usaha ekonomi produktif masyarakat, hal ini terlihat dari jumlah kelompok usaha ekonomi produktif relatif kecil dan pengembangan usaha ekonomi produktif masih rendah.

IV-11 Draf Rancangan Awal RPJMD Kota Sungai Penuh 2016-2021

No. RUMUSAN

PERMASALAHAN 16. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

1 Masih rendahnya pasangan usia subur (PUS) yang menjadi akseptor KB

2 Belum optimalnya upaya pemberdayaan kapasitas dan potensi ekonomi keluarga untuk mendorong peningkatan kesejahteraan

3 Masih terdapat keluarga pra sejahtera dan pra sejahtera satu.

4 Belum maksimalnya pengendalian jumlah penduduk.

5 Belum optimalnya penggunaan data miskin keluarga sebagai sasaran program 6 Terbatasnya ketersediaan alat kontrasepsi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

17. Perhubungan

1 Bertambahnya simpul-simpul kemacetan dalam kota.

2 Belum optimalnya kualitas pelayanan trasportasi publik.

3 Belum tersedianya sarana dan prasarana pengujian kendaraan bermotor.

4 Belum optimalnya fasilitas perlengkapan jalan

5 Belum maksimalnya pemberlakuan aturan pembatasan tonase kendaraan.

6 Belum optimalnya pengelolaan perparkiran on street dan off street 7 Belum tersedianya terminal barang.

18. Komunikasi dan Informatika

1 Belum optimalnya penyelenggaraan informasi publik

2 Masih kurangnya kualitas dan kuantitas SDM yang kompeten di bidang TIK.

3 Kerjasama bidang informasi komunikasi yang dilaksanakan oleh Pemda dengan media massa masih perlu ditingkatkan.

4 Belum terbangunnya sistem online di seluruh unit kerja.

5 Pelayanan kepada masyarakat terkait perkembangan dan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi perlu ditingkatkan

6 Masih terdapat aplikasi pelayanan publik berbasis online yang masih belum terintegrasi 19. Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

1 Kapasitas SDM koperasi dalam mengelola koperasi sesuai dengan manajemen pengelolaan yang baik harus ditingkatkan.

2 Masih rendahnya kuantitas dan kualitas Koperasi sehat dan aktif

3 Belum tersedianya data UMKM dan informasi perkembangan UMKM yang falid.

4 Masih terbatasnya penelitian pengembangan UMKM serta belum terbangunnya kemitraan antar pelaku UMKM.

5 Masih kurangnya ketersediaan penunjang usaha, terutama pemasaran dan informasi pasar, ketersediaan bahan baku & sarana teknologi Produksi.

6 Masih sedikitnya koperasi yang memiliki manajemen sehat.

7 Belum optimalnya pembinaan koperasi serta lemahnya monitoring.

8 Wawasan kewirausahaan dan kreatifitas pengurus dan anggota koperasi harus ditingkatkan.

9 Belum optimalnya tingkat partisipasi masyarakat dalam koperasi.

10 Kualitas dan difersifikasi produk UMKM yang harus ditingkatkan.

20. Penanaman Modal

1 Ketersediaan data base, Data potensi penanaman modal yang belum lengkap.

2 Belum terintegrasinya pengurusan perizinan penanaman modal antar perangkat daerah.

3 Masih kurangnya informasi serta kualitas dan kuantitas event-event promosi daerah yang bertujuan untuk meningkatkan iklim investasi.

4 Masih terbatasnya SDM yang kompeten untuk mengelola investasi.

5 Keterbatasan dan kekurangan SDM yang kompeten mengelola investasi daerah dalam menghadapi MEA.

6 Belum optimalnya dukungan masyarakat terhadap potensi pengembangan investasi.

7 Kurang optimalnya dukungan terhadap potensi investasi karena kekurangsiapan sumberdaya dan sarana prasarana dalam menarik investor serta karena terbatasnya lahan dan infrastruktur.

8 Peningkatan jumlah PMA maupun PMDN belum maksimal 9 Menurunnya serapan tenaga kerja oleh PMA maupun PMDN

10 Kurangnya jaminan kepastian dan kenyamanan berinvestasi , yang berakibat investor akan mengalami resiko investasi biaya tinggi ( high cost investation ).

21. Kepemudaan dan Olahraga

1 Ketersediaan sarana dan prasarana publik untuk pengembangan olahraga baik dari segi kuantitas maupun pemerataannya serta kualitasnya masih belum memadai terutama di sekolah – sekolah.

2 Belum terpenuhinya standar mutu organisasi kepemudaan dan organisasi keolahragaan 3 Belum terpenuhinya standar mutu organisasi olahraga dari berbagai cabang olahraga 4 Peningkatan kualitas dan kuantitas atlet di berbagai cabang olahraga prestasi masih kurang.

5 Prestasi di bidang olahraga masih kurang dikarenakan pembinaan terhadap cabang olahraga prestasi belum mendapat perhatian yang serius dari Pemerintah Daerah meskipun telah dilaksanakan pembinaan pada cabang olahraga tertentu.

6 Belum maksimalnya pola pembinaan yang berkelanjutan untuk menunjang partisipasi pemuda aktif dalam pembangunan daerah.

22. Statistik

1 Ketersediaan data statistik yang dibutuhkan saat dipergunakan untuk menyusun perencanaan

IV-12 Draf Rancangan Awal RPJMD Kota Sungai Penuh 2016-2021

No. RUMUSAN

PERMASALAHAN kurang lengkap.

2 Masih minimnya ketersediaan data dokumen statistik daerah termasuk statistik daerah lain di sekitarnya.

3 Belum optimalnya sistem pendataan dan pelaporan.

23. Kebudayaan dan Pariwisata

1 Masih belum maksimalnya pembinaan grup kesenian.

2 Masih kurangnya sarana dan prasarana penyelenggaraan seni dan budaya daerah dan Jumlah penyelenggaraan festival seni dan budaya.

3 Belum optimalnya peran aktif dari masyarakat khususnya generasi muda dalam upaya pembangunan pariwisata melalui pelestarian seni dan budaya.

4 Belum optimalnya perlindungan dan pelestarian terhadap kekayaan budaya daerah melalui kepemilikan HAKI.

5 Belum optimalnya upaya pelestarian dan pengelolaan cagar budaya

6 Belum optimalnya promosi budaya daerah, serta belum efektifnya sistem inventarisasi dan penyajian informasi mengenai jenis dan ragam budaya daerah

24. Perpustakaan dan Kearsipan

1 Pengelolaan/manajemen perpustakaan, layanan perpustakaan daerah dan perpustakaan yang dimiliki oleh lembaga pendidikan di Kota Sungai Penuh belum optimal.

2 Belum dibangun interkoneksi dengan perpustakaan lain baik di dalam maupun luar negeri dalam rangka pelestarian naskah-naskah kuno.

3 Kurangnya kesadaran masyarakat tentang serah simpan karya cetak dan karya rekam.

4 Masih kurangnya minat baca masyarakat yang disebabkan oleh rendahnya budaya membaca masyarakat.

5 Kualitas dan kuantitas bahan pustaka masih kurang.

6 Belum optimalnya sistem kearsipan yang disebabkan kurangnya SDM, sarana dan prasarana kearsipan serta rendahnya perhatian dan pengawasan terhadap pelaksanaan.

Urusan Pilihan 1. Pertanian

1 Belum optimalnya penyelenggaraan intensifikasi pertanian 2 Terjadinya penurunan luas lahan pertanian.

3 Terjadinya banjir di kawasan pertanian setiap tahun.

4 Pemanfaatan lahan tidur belum maksimal.

5 Belum maksimalnya nilai tambah dan daya saing produk pertanian.

6 Belum maksimalnya produktifitas tanaman perkebunan.

7 Belum optimalnya fungsi kelembagaan pertanian.

8 Kapasitas dan kemampuan SDM petani dan kelembagaannya masih perlu ditingkatkan.

9 Belum optimalnya pengawasan/pengendalian produksi dan distribusi produk ternak 10 Produksi dan kualitas produk pertanian dan peternakan masih perlu ditingkatkan.

11 Kualitas SDM dan minat anak muda di bidang pertanian dan perkebunan harus ditingkatkan.

2. Kehutanan

1 Masih terdapat lahan kritis baik di dalam maupun di luar kawasan hutan serta Belum efektifnya gerakan moral secara nasional untuk menjaga kelestarian hutan dan lahan guna mendukung keberlangsungan pembangunan.

2 Belum berkembangnya kawasan wisata yang terpadu berbasis potensi lokal dan agrowisata.

3 Kesadaran untuk gemar menanam dan memelihara masih rendah.

4 Belum optimalnya upaya melestarikan kawasan lindung.

3. Energi dan Sumber Daya Mineral

1 Masih terjadi penambangan tanpa izin.

2 Masih terbatasnya kapasitas pasokan listrik.

4. Kelautan dan Perikanan

1 Kurangnya kapasitas kelembagaan produksi dan pemasaran produk perikanan.

2 Masih terbatasnya sarana dan prasarana penunjang pengembangan sektor perikanan.

3 Belum maksimalnya produktifitas produk perikanan.

5. Perdagangan

1 Masih terbatasnya pasar yang memenuhi syarat kesehatan, kebersihan dan kenyamanan.

2 Belum tersedianya sarana dan prasarana pasar komoditi produk unggulan Kota Sungai Penuh.

3 Masih belum optimalnya penempatan dan penataan PKL.

4 Belum tersedianya pergudangan untuk menampung dan mendistribusikan produk unggulan daerah Kota Sungai Penuh dan daerah disekitarnya.

5 Belum tersedianya pasar komoditi yang mendukung pariwisata.

6. Perindustrian

1 Belum optimalnya kontribusi sektor industri terhadap PDRB.

2 Masih kurangnya inovasi dan difersifikasi produk UMKM.

3 Belum adanya pemetaan dan penataan sentral-sentral industri kerajinan rakyat.

4 Belum tersedianya pusat promosi produk industri kerajinan rakyat belum berkembangnya industri kreatif

5 Belum terbangunnya kemitraan dan jejaring usaha antar pelaku IKM.

IV-13 Draf Rancangan Awal RPJMD Kota Sungai Penuh 2016-2021

No. RUMUSAN

PERMASALAHAN Urusan Penunjang

1. Inspektorat

1 Perangkat daerah menganggap perencanaan bukan suatu kebutuhan mendasar.

2 Kapasitas SDM Inspektorat belum maksimal.

3 Belum maksimalnya sistem pengendalian Internal yang dilakukan secara prosedural 2. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

1 Perencanaan partisipatif belum dapat terlaksana secara efektif karena menyangkut keterbatasan SDM aparatur dan katerlibatan masyarakat pada umumnya.

2 Penyerapan aspirasi masyarakat dalam proses perencanaan pembangunan belum optimal 3 Sinkronisasi/pengintegrasian antar dokumen perencanaan belum dilakukan secara optimal.

4 Koordinasi, komitmen dan tanggung jawab internal maupun antar Perangkat Daerah masih belum optimal.

5 Kemampuan anggaran terbatas dibandingkan dengan usulan kebutuhan.

6 Manajemen SDM yang belum mengarah kepada peningkatan kinerja pegawai.

7 Belum optimalnya aplikasi dokumen perencanaan maupun hasil kajian yang disusun Bappeda baik oleh internal Bappeda maupun oleh dinas teknis terkait.

8 Kualitas dokumen perencanaan, evaluasi, laporan kinerja dan keuangan Perangkat Daerah belum

8 Kualitas dokumen perencanaan, evaluasi, laporan kinerja dan keuangan Perangkat Daerah belum

Dalam dokumen WALIKOTA SUNGAI PENUH PROVINSI JAMBI (Halaman 165-200)