• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS SWOT KEWILAYAHAN DI KAB. JAYAPURA

BAB VI ANALISIS KEKUATAN, KELEMAHAN, PELUANG,

E. ANALISIS SWOT KEWILAYAHAN DI KAB. JAYAPURA

Secara geografis, setiap wilayah memiliki karakteristik yang berbeda antara satu dengan lainnya yang ditentukan oleh proses pembentukannya. Karakteristik tersebut menyebabkan setiap wilayah memiliki kemampuan yang berbeda dilihat dari aspek potensi, keanekaragaman sumberdaya, dan kemampuan lingkungan. Untuk dapat mengetahui tingkat keanekaragaman sumberdaya, kemampuan lingkungan dan potensi yang dimiliki oleh setiap wilayah atau daerah, maka perlu dilakukan upaya pemetaan wilayah yang meliputi kegiatan identifikasi, inventarisasi, dan survey. Upaya tersebut diperlukan untuk mengukur distribusi luasan serta tingkat produktivitas masing-masing komoditi yang ada di setiap wilayah tersebut.

Setiap wilayah memiliki komoditi unggulan yang berbeda-beda sesuai dengan sumberdaya alam yang dimiliki dan pada umumnya menjadi sektor utama (leading sector) di daerah tersebut. Pengembangan komoditi unggulan agribisnis memerlukan strategi khusus, sehingga dapat memberikan kontribusi yang optimal bagi pembangunan ekonomi daerah dan nasional.

Oleh karena itu, agar pengembangan ekonomi daerah dapat berhasil dan berdaya guna, maka perlu diupayakan pengembangan potensi ekonomi daerah melalui pengembangan komoditi unggulan daerah. Namun demikian, agar pengembangan komoditi unggulan daerah tersebut mampu berkesinambungan dan memberikan dampak pengganda (Multiplier Effect) yang besar bagi produk-produk lainnya, maka seyogianya pengembangan komoditi unggulan daerah dimaksud didesain melalui basis klaster (clustering). Hal ini perlu dilakukan sebagai salah satu bentuk upaya secara cepat dan sistimatik untuk mengembangkan potensi komoditi unggulan daerah yang ada di masing-masing wilayah yang lebih kecil (distrik atau kampung) yang ada di Kabupaten Jayapura serta kemampuan atau daya dukung lingkungannya, sehingga dapat diharapkan terciptanya keselarasan antara daya dukung lingkungan dengan besaran upaya pengembangan sektor-sektor ekonomi dan

Laporan Akhir Hasil Penyusunan Master Plan Pemb. Ek. Daerah  Page 127  subsektor-subsektornya yang menghasilkan komoditi unggulan daerah yang pada akhirnya akan mampu mewujudkan aktivitas pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan di Kabupaten Jayapura di masa datang.

Perkembangan ekonomi masing-masing wilayah (distrik/ wilayah pembangunan) di Kabupaten Jayapura sangat menentukan keberhasilan pencapaian kinerja ekonomi dan pembangunan di daerah ini. Oleh karena itu, pada bagian ini dipresentasikan hasil analisis SWOT terhadap variabel-variabel permasalahan utama yang dihadapi dalam pengelolaan dan pengembangan komoditi unggulan daerah di setiap Wilayah Pembangunan yang didasarkan pada hasil penetapan wilayah pembangunan dan potensi yang dimiliki dalam RTRW Kabupaten Jayapura, Tahun 2008-2028.

Adapun hasil analisis SWOT yang telah dilakukan dalam kajian ini dapat duraikan pada tabel berikut:

Laporan Akhir Hasil Penyusunan Master Plan Pemb. Ek. Daerah   Page 128  Tabel 6.3

Hasil Analisis SWOT Variabel Permasalahan Pokok yang Dihadapi dalam Pengembangan Komoditi Unggulan Daerah, Dirinci Menurut Aspek Kewilayahan di Kabupaten Jayapura

Variabel Permasalahan

Hasil Analisis SWOT di Setaip Wilayah Pembangunan (WP)

WP I WP II WP III WP IV

Permodalan

Analisis Kekuatan:

 Sumber permodalan tersedia  Lembaga permodalan

tersedia, bank dan non bank.

 Kedekatan dengan pasar pengguna.

Analisis Kekuatan:

 Ada dana program pemerintah untuk pengembangan kegiatan ekonomi di setiap kampung.  Tersedia lembaga

keuangan bank dan non bank

Analisis Kekuatan:

 Ada dana program pemerintah untuk pengembangan kegiatan ekonomi di setiap kampung.  Tersedia lembaga

keuangan bank dan non bank

Analisis Kekuatan:

 Ada dana program pemerintah untuk pengembangan kegiatan ekonomi di setiap kampung.

Analisis Kelemahan:

 Studi Kelayakan usaha relatif rendah;

 Informasi dan aksesibilitas permodalan kurang.  Kredit perbankan lebih

dominan dalam bentuk kredit konsumsi (non produktif)

Analisis Kelemahan:

 Studi Kelayakan usaha relatif rendah;  Informasi dan aksesibilitas permodalan kurang.  Lembaga keuangan bank kurang memadai jumlahnya. Analisis Kelemahan:  Lembaga keuangan bank kurang memadai jumlahnya.  Informasi dan aksesibilitas permodalan masih rendah. Analisis Kelemahan:  Lembaga keuangan bank sangat kurang, bahkan ada distrik yang tidak bank-nya.  Lembaga kuangan

non bank kurang berkembang.

Analisis Peluang:

 Pengembangan sektor keuangan dan Skim permodalan yang dikeluarkan pemerintah pusat dan regional semakin beragam.

Analisis Peluang:

 Kebutuhan permodal-an semakin

meningkat

 Minat swasta untuk berinvestasi di sektor perikanan meningkat. Analisis Peluang:  Kebutuhan permodal-an semakin meningkat.

 Minat swasta untuk berinvestasi di sektor perkebunan dan

Analisis Peluang:

 Kebutuhan permodal-an semakin meningkat.  Minat swasta untuk

berinvestasi di sektor perkebunan meningkat

Laporan Akhir Hasil Penyusunan Master Plan Pemb. Ek. Daerah   Page 129   Kualitas layanan perbankan

semakin meningkat.

pertambangan meningkat

Analisis Tantangan:

 Tingkat bunga kurang kompetitif

 Alternatif investasi sektor keuangan dan perbankan diluar kredit

 Peningkatan investasi di subsektor perikanan darat (budidaya ikan di danau Sentani).

Analisis Tantangan:

 Tingkat bunga relatif tinggi.  Alokasi kredit perikanan dan pariwisata perlu ditingkatkan;  Peningkatan investasi di subsektor perikan-an dperikan-an kelautperikan-an serta pertambangan

Analisis Tantangan:

 Alokasi kredit mikro untuk sektor

pertanian, peternakan dan perkebunan perlu ditingkatkan.  Menghadirkan investor agroindustri  Peningkatan investasi di subsektor perke-bunan, peternakan dan pertambangan Analisis Tantangan:  Alokasi kredit perkebunan skala besar perlu diperbesar.  Menghadirkan investasi swasta dalam pengelolaan perkebunan, kehutanan, pertanian dan peternakan skala besar. Tekhnologi Analisis Kekuatan:  Kemudahan mengakses sumber teknologi  Kebutuhan terhadap

tekhnologi dalam mengelola aktivitas usaha semakin meningkat.

 Peningkatan kesadaran pelaku usaha akan pentingnya peranan

tekhnologi dalam meningkat-kan produktivitas mereka.

Analisis Kekuatan:  Kebutuhan terhadap tekhnologi dalam mengelola aktivitas usaha perikanan pariwisata semakin meningkat.  Kebutuhan tekhnologi industri pengolah produk-produk olahan perikanan.  Peningkatan kesadaran nelayan akan pentingnya tekhnologi perikanan. Analisis Kekuatan:  Peningkatan kebutuhan terhadap tekhnologi dalam mengelola aktivitas usaha pertanian, perkebunan dan peternakan skala kecil  Peningkatan kebutuh-an tekhnologi industri pengolah produk-produk olahan pertanian, perkebun-an dperkebun-an peternakperkebun-an skala kecil dan tepat guna.

Analisis Kekuatan:

 Peningkatan kebutuh-an terhadap tekhnolo-gi dalam mengelola aktivitas usaha per-tanian, kehutanan, perkebunan dan pe-ternakan skala besar  Peningkatan kebutuh-an tekhnologi industri pengolah produk-produk olahan pertanian, perkebun-an dperkebun-an peternakperkebun-an skala besar dan modern.

Laporan Akhir Hasil Penyusunan Master Plan Pemb. Ek. Daerah   Page 130 

Analisis Kelemahan:

 Koneksi sektoral dengan pengembangan teknologi masih rendah.

 Peningkatan value added melalui pengembangan teknologi masih rendah

Analisis Kelemahan:

 Penguasaan

tekhnologi oleh SDM yang tersedia masih rendah  Kemampuan pelaku usaha, utamanya nelayan, untuk membeli tekhnologi yang dibutuhkan masih rendah. Analisis Kelemahan:  Kemampuan mengoperasikan tekhnologi oleh SDM yang tersedia masih rendah.

 Kemampuan petani dan peternak untuk membeli tekhnologi pengolahan usaha pertanian, perkebunan dan peternakan masih rendah. Analisis Kelemahan:  Kemampuan mengoperasikan tekhnologi oleh SDM yang tersedia masih rendah.  Adanya ketidak-seimbangan antara kebutuhan tekhnologi pengolah usaha kehutanan dan perkebunan skala besar dengan skill SDM yang tersedia.

Analisis Peluang:

 Perkembangan teknologi secara nasional cukup pesat.  Dekat dengan perguruan

tinggi

 Tekhnologi pengolahan produk-produk olahan

perikanan darat berkembang dengan pesat dan semakin inovatif.

Analisis Peluang:

 Perkembangan teknologi secara nasional cukup pesat  Tekhnologi perikanan

yang berkembang semakin variatif dan inovatif, sehingga mampu memenuhi kebutuhan nelayan. Analisis Peluang:  Perkembangan teknologi secara nasional cukup pesat  Perkembangan

Tekhnologi pertanian, perkebunan dan peternakan skala kecil semakin variatif dan inovatif, sehingga mampu memenuhi kebutuhan petani dan peternak.

Analisis Peluang:

 Perkembangan teknologi secara nasional cukup pesat  Tekhnologi yang

berkembang semakin variatif dan inovatif, sehingga mampu memenuhi kebutuhan pengolahan usaha perkebunan,

pertanian, peternakan dan kehutanan skala besar.

Laporan Akhir Hasil Penyusunan Master Plan Pemb. Ek. Daerah   Page 131 

Analisis Tantangan:

 Akses terhadap

pengembangan teknologi perikanan darat dan agorindustri.

 Peningkatan kapasitas dan Skill SDM yang tersedia dalam pengoperasian tekhnologi.  Pembangunan industri pakan ikan. Analisis Tantangan:  Akses terhadap pengembangan teknologi perikanan dan kelautan  Peningkatan

kapasitas dan Skill SDM yang tersedia dalam pengoperasian tekhnologi perikanan dan kelautan Analisis Tantangan:  Peningkatan kapasitas dan Skill SDM yang tersedia dalam pengoperasian tekhnologi pertanian, perkebunan dan peternakan skala kecil  Akses terhadap

pengembangan teknologi tepat per-tanian, perkebunan dan peternakan skala kecil dan tepat guna.

Analisis Tantangan:

 Peningkatan kapasitas dan Skill SDM yang tersedia dalam pengoperasian tekhnologi

perkebunan,

kehutanan, pertanian dan peternakan skala besar.

Infrastruktur

Analisis Kekuatan:

 Anggaran pembangunan infrastruktur meningkat  Keterlibatan swasta mulai

Nampak  Ada rencana

pengembangan jaringan infrastruktur strategis (jalan tol dan jaringan ring road Danau Sentani). Analisis Kekuatan:  Anggaran pembangunan infrastruktur dasar meningkat  Tingkat kebutuhan pelaku ekonomi terhadap infrastruktur dasar yang tinggi.

Analisis Kekuatan:  Anggaran pembangunan infrastruktur dasar meningkat  Tingkat kebutuhan pelaku ekonomi terhadap infrastruktur dasar yang tinggi

Analisis Kekuatan:  Anggaran pembangunan infrastruktur dasar meningkat  Tingkat kebutuhan pelaku usaha terhadap infrastruktur dasar yang tinggi.

Analisis Kelemahan:

 Pembebasan lahan  Perawatan infrastruktur

kurang memadai  Dampak bencana dan

Analisis Kelemahan:  Pembebasan lahan  Perawatan infrastruktur kurang memadai Analisis Kelemahan:  Pembebasan lahan  Perawatan infrastruktur kurang memadai Analisis Kelemahan:  Pembebasan lahan  Perawatan infrastruktur kurang memadai

Laporan Akhir Hasil Penyusunan Master Plan Pemb. Ek. Daerah   Page 132  perubahan cuaca tinggi

terhadap kualitas infrastruktur

 Luasnya lingkup wilayah, sehingga membutuhkan biaya pembangunan infrastruktur yang besar

 Dampak bencana dan perubahan cuaca tinggi terhadap kualitas infrastruktur.  Luasnya lingkup

wi-layah dan keadaan topografi yang sulit, sehingga membutuh-kan biaya pemba-ngunan infrastruktur yang besar.

 Dampak bencana dan perubahan cuaca tinggi terhadap kualitas infrastruktur  Luasnya lingkup

wi-layah dan keadaan topografi yang sulit, sehingga membutuh-kan biaya pemba-ngunan infrastruktur yang besar.

 Dampak bencana dan perubahan cuaca tinggi terhadap kualitas infrastruktur  Luasnya lingkup

wi-layah dan keadaan topografi yang sulit, sehingga membutuh-kan biaya pemba-ngunan infrastruktur yang besar.

Analisis Peluang:

 Sinergisitas dengan program pemerintah pusat (Tol Laut dan MP3I) dan Pemerintah Provinsi Papua.

 Ketertarikan Minat swasta asing dalam pembangunan infrastruktur dasar, seperti pembangkit listrik, jalan tol.

Analisis Peluang:

 Sinergisitas dengan program pemerintah pusat (Tol Laut dan MP3I) dan Pemerintah Provinsi Papua.  Ketertarikan Minat

swasta asing dalam pembangunan infrastruktur dasar, seperti pembangkit listrik. Analisis Peluang:  Sinergisitas dengan program pemerintah pusat (MP3I) dan Pemerintah Provinsi Papua.

 Ketertarikan Minat swasta asing dalam pembangunan infrastruktur dasar, seperti pembangkit listrik, dan agroindustri. Analisis Peluang:  Sinergisitas dengan program pemerintah pusat (MP3I) dan Pemerintah Provinsi Papua.

 Ketertarikan Minat swasta (domestik dan asing) dalam pembangunan infrastruktur dasar, seperti pembangkit listrik. Analisis Tantangan:  Keterlibatan Swasta

(domestik dan asing) dalam pengembangan infrastruktur  Kesulitan pembebasan

lahan.

Analisis Tantangan:

 Keterlibatan Swasta (domestik dan asing) dalam pengembangan infrastruktur

 Kemudahan dalam

Analisis Tantangan:

 Keterlibatan Swasta (domestik dan asing) dalam pengembangan infrastruktur

 Kemudahan dalam

Analisis Tantangan:

 Keterlibatan Swasta (domestik dan asing) dalam pengembangan infrastruktur

Laporan Akhir Hasil Penyusunan Master Plan Pemb. Ek. Daerah   Page 133   Membangun kemitraan

dengan pemangku hak ulayat

pembebasan lahan;  Membangun

kemitraan dengan pemangku hak ulayat

pembebasan lahan;  Membangun

kemitraan dengan pemangku hak ulayat

pembebasan lahan;  Membangun

kemitraan dengan pemangku hak ulayat

Penduduk (SDM)

Analisis Kekuatan:

 Peningkatan jumlah penduduk yang tinggi menjadi pasar yang potensial

 Meningkatnya jumlah penduduk dengan kualitas SDM yang lebih tinggi.  Adanya arus migrasi SDM

dengan skill yang lebih baik dari luar Kab. Jayapura.  Peningkatan kesadaran

masyarakat akan pentingnya peningkatan kualitas dan kapasitas SDM

Analisis Kekuatan:

 Adanya arus migrasi SDM dengan skill yang lebih baik dari luar Kab. Jayapura  Peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya peningkatan kualitas dan kapasitas SDM Analisis Kekuatan:

 Adanya arus migrasi SDM dengan skill yang lebih baik dari luar Kab. Jayapura.  Peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya peningkatan kualitas dan kapasitas SDM Analisis Kekuatan:

 Adanya arus migrasi SDM dengan skill yang lebih baik dari luar Kab. Jayapura.  Peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya peningkatan kualitas dan kapasitas SDM Analisis Kelemahan:  Ancaman pengangguran dan kemiskinan  Peningkatan kebutuhan lahan perumahan dan aktivitas bisnis, sehingga terjadi alih fungsi lahan yang tinggi.  Munculnya masalah- masalah sosial Analisis Kelemahan:  Peningkatan kebutuhan lahan perumahan dan aktivitas bisnis, sehingga terjadi alih fungsi lahan yang tinggi.

 Terjadi arus migrasi penduduk (SDM) produktif yang Analisis Kelemahan:  Peningkatan kebutuhan lahan perumahan dan aktivitas bisnis, sehingga terjadi alih fungsi lahan yang tinggi.

 Terjadi arus migrasi penduduk (SDM) produktif yang Analisis Kelemahan:  Peningkatan kebutuhan lahan perumahan dan aktivitas bisnis, sehingga terjadi alih fungsi lahan yang tinggi.

 Terjadi arus migrasi penduduk (SDM) produktif yang

Laporan Akhir Hasil Penyusunan Master Plan Pemb. Ek. Daerah   Page 134  memiliki skill dari

wilayah ini ke WP lain, utamanya WP I  Kualitas dan

kapasi-tas SDM dalam mengelola kegiatan usaha perikanan darat dan laut serta agroindustri masih rendah.

memiliki skill dari wilayah ini ke WP lain, utamanya WP I  Kualitas dan

kapasi-tas SDM dalam mengelola kegiatan usaha pertanian, perkebunan, peternakan skala kecil serta agroindustri masih rendah.

memiliki skill dari wilayah ini ke WP lain, utamanya WP I  Kualitas dan

kapasi-tas SDM dalam mengelola kegiatan usaha perperkebunan pertanian, peternakan dan kehutanan skala besar masih rendah.

Analisis Peluang:

 Adanya program

pengembangan SDM yang dijalankan oleh pemerintah  Ketersediaan infrastruktur

pendidikan dan kesehatan yang memadai

Analisis Peluang:

 Adanya program pengembangan SDM yang dijalankan oleh pemerintah  Ketersediaan infrastruktur pendidikan dan kesehatan yang memadai Analisis Peluang:  Adanya program pengembangan SDM yang dijalankan oleh pemerintah  Adanya upaya pemerataan pembangunan infrastruktur pendidikan dan kesehatan oleh pemerintah Analisis Peluang:  Adanya program pengembangan SDM yang dijalankan oleh pemerintah  Adanya upaya pemerataan pembangunan infrastruktur pendidikan dan kesehatan oleh pemerintah Analisis Tantangan:  Mengendalikan migrasi penduduk  Meningkatkan skill SDM sesuai kebutuhan usaha.

Analisis Tantangan:  Mengendalikan migrasi penduduk potensil wilayah ke daerah lain. Analisis Tantangan:  Mengendalikan migrasi penduduk potensil wilayah ke daerah lain. Analisis Tantangan:  Mengendalikan migrasi penduduk potensil wilayah ke daerah lain.

Laporan Akhir Hasil Penyusunan Master Plan Pemb. Ek. Daerah   Page 135   Menghadirkan lembaga

pendidikan informal yang profesional, seperti lembaga kursus, sesuai kebutuhan SDM dan bursa kerja.

 Meningkatkan skill SDM sesuai kebutuhan usaha.  Menghadirkan SDM yang profesional dalam mengelola usaha perikanan dan kelautan serta

pertambangan.

 Meningkatkan skill SDM sesuai

kebutuhan usaha atau lapangan kerja yang tersedia.  Menghadirkan SDM yang profesional dalam mengelola usaha pertanian, perkebunan, peternakan, pertambangan dan agroindustri.  Meningkatkan skill SDM sesuai

kebutuhan usaha atau lapangan usaha yang tersedia.  Menghadirkan SDM yang profesional dalam mengelola usaha perkebunan, peternakan dan kehutanan skala besar.

Laporan Akhir Hasil Penyusunan Master Plan Pemb. Ek. Daerah  Page 136  Secara umum, kondisi SWOT pengembangan komoditi unggulan daerah di masing-masing wilayah pembangunan dilihat dari berbagai aspek ekonomi dalam perekonomian daerah di Kabupaten Jayapura dapat diuraikan sebagai berikut:

Identifikasi Kekuatan

 Ketersediaan Sumberdaya alam yang melimpah, termasuk Danau Sentani.

 Kesesuaian keadaan topografi dan iklim

 Tersedianya sarana transportasi yang memadai

 Nilai ekonomi lahan yang cenderung semakin meningkat  Pola penggunaan lahan berkembang pesat

 Tingginya tingkat pembangunan Kota Sentani di Kabupaten Jayapura;

 Perkembangan Kota Sentani sebagai pintu gerbang arus barang dan manusia yang masuk dan keluar dari Papua.

 Posisi Sentani sebagai kota transit.

 Ketersediaan dan perkembangan tekhnologi secara memadai.

Identifikasi Kelemahan

 Tingkat penyebaran infrastruktur di masing-masing wilayah pembangunan, utamanya di WP III dan WP IV belum merata.  Belum efisiennya pembangunan sarana dan prasarana dengan

adanya kendala pembebasan lahan.

 Sarana dan prasarana pendukung wilayah kurang memadai.  Administrasi, sertifikasi dan pemetaan terhadap lahan masih

lemah.

 Rendahnya upaya pengembangan wilayah kampung secara memadai dan terjadi disparitas yang tinggi.

 Kurangnya perencanaan wilayah yang memadai, utamanya dalam pemanfaatan lahan sesuai dengan peruntukan-nya, sehingga aktivitas pembangunan ekonomi cenderung menimbulkan kerusakan lingkungan.

Laporan Akhir Hasil Penyusunan Master Plan Pemb. Ek. Daerah  Page 137   Tingginya biaya produksi, sehingga daya saing produk menjadi

rendah.

Identifikasi Peluang

 Adanya program nasional untuk membangun koridor Papua, seperti MP3I dan Tol laut serta ketahanan pangan.

 Peningkatan minat swasta (domestik dan asing) untuk membangun sarana dan prasarana dasar, seperti pasar modern, jalan tol dan pembangkit listrik.

 Pasar sasaran yang semakin luas, utamanya dengan berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA);

 Perkembangan wilayah yang cukup pesat.

 Adanya Pengembangan jaringan listrik dan energi alternatif terbarukan.

 Minat investasi terhadap lahan yang cukup tinggi untuk melakukan berbagai aktivitas usaha, termasuk pembangunan perumahan, perkebunan skala besar, pertambangan, dan agroindustri.

 Ketersediaan lembaga keuangan bank dan non bank yang memadai.

 Peningkatan permintaan konsumen.

Identifikasi Ancaman

 Topografi wilayah merupakan daerah pegunungan yang rentan terjadinya gerakan tanah/longsor

 Perubahan iklim yang tidak menentu hampir sepanjang tahun  Pola dan penggunaan lahan yang tidak sesuai ketentuan  Terjadinya alih fungsi lahan yang cukup tinggi.

 Terjadinya pembangunan yang tidak memiliki izin;

 Terjadi praktek perambahan hutan yang cenderung meningkat intensitas dan jangkauan wilayahnya, termasuk di hutan lindung.  Kemampuan dan keterjangkauan pemerintah daerah dalam

Laporan Akhir Hasil Penyusunan Master Plan Pemb. Ek. Daerah  Page 138 

F. FORMULASI STRATEGI PEMBANGUNAN KEWILAYAHAN