BAB VI ANALISIS KEKUATAN, KELEMAHAN, PELUANG,
B. FORMULASI STRATEGI PEMBANGUNAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BERDASARKAN HASIL ANALISIS SWOT
Strategi Kekuatan terhadap Peluang (Strategi SO)
a. Deregulasi kebijakan dan peraturan yang terkait dengan penanaman modal asing maupun modal dalam negeri;
b. Peningkatan pola kemitraan antara industri kecil dan menegah dengan industri besar di sektor ekonomi yang lebih luas c. Pengembangan dan pemberdayaan UMKM dan koperasi pada
sektor-sektor unggulan dan sektor potensil.
d. Pengolahan komoditi-komoditi unggulan daerah yang berbasis pertanian melalui agroindustri untuk meningkatkan daya saing dan nilai tambah (value added) serta kesempatan kerja.
Strategi Kelemahan terhadap Peluang (Strategi WO)
a. Pengendalian jumlah pertumbuhan penduduk guna menekan tingginya dependency ratio, utamanya di Distrik Sentani.
b. Penciptaan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru dan menyebarkan pada masing-masing wilayah pembangunan.
c. Mendorong peningkatan investasi lokal dan domestik pada skala kecil dan menengah;
d. Meningkatkan produktivitas sektor pertanian dan perluasan variasi produk turunannya;
e. Mendorong peningkatan pembangunan infrastruktur dasar dan penyebarannya pada masing-masing distrik dan wilayah pembangunan;
Laporan Akhir Hasil Penyusunan Master Plan Pemb. Ek. Daerah Page 108 f. Peningkatan kapasitas penduduk produktif untuk menopang
penduduk kurang produktif.
g. Peningkatan kuantitas dan kualitas serta kemampuan SDM. yang bekerja pada sektor-sektor ekonomi.
Strategi Kekuatan terhadap Ancaman (Strategi ST)
a. Peninjauan kembali pengalihan fungsi lahan sesuai dengan kebijakan RTRW.
b. Pemberdayaan tenaga kerja dan pengusaha lokal dengan adanya penanaman modal baru, baik PMDN maupun PMA.
Strategi Kelemahan terhadap Ancaman (Strategi WT)
a. Meningkatkan kemampuan tenaga kerja dan calon tenaga kerja agar memiliki spesifikasi pengetahuan dan keterampilan (kompetensi) sesuai dengan kebutuhan sektor-sektor unggulan. b. Meningkatkan permberdayaan sektor-sektor unggulan dengan
Laporan Akhir Hasil Penyusunan Master Plan Pemb. Ek. Daerah Page 109 Tabel 6. 1
Hasil Analisis SWOT Sektor-Sektor Ekonomi Dalam Perekonomian Kabupaten Jayapura
SEKTOR EKONOMI
Kekuatan Kelemahan Peluang Tantangan INTERNAL INTERNAL EKSTERNAL EKTERNAL
Pertanian
Ketersediaan lahan masih memungkinkan untuk budi daya Pertanian
Ketersedian Tenaga Kerja Dekat dengan Pasar Lokal
dan Wilayah Sekitar Kondisi lingkungan (Iklim)
yang cocok untuk budidaya berbagai tanaman.
Ketersediaan sumberdaya alam yang melimpah untuk mengelola dan mengembangkan usaha di sektor pertanian;
Ketersediaan Bandara Sentani dan Pelabuhan Laut (kebijakan Tol Laut)
Ketidakstabilan harga Jual komoditas Ketidakstabilan harga Input produksi (Pupuk/Bibit/ Festisida) Diversifikasi komoditas masih rendah Kuatnya pengaruh ketidakstabilan iklim/cuaca terhadap kinerja produksi Rendahnya kualitas dan perawatan infrastruktur pertanian Kurangnya infrastruk-tur dasar, utamanya irigasi, serta jalan dan jembatan yang menghubungkan sentra produksi dengan pasar.
Ancaman krisis pangan menyebabkan permintaan produk pertanian tinggi; Pertambahan jumlah penduduk luar Kabupaten Jayapura, utamanya Kota Jayapura, berdampak terhadap permintaan produk pertanian; Adanya pasar bebas
ASEAN (MEA); Menyusutnya lahan
pertanian di luar wilayah Kab. Jayapura
Komitmen pemerintah pusat (MP3I) dan Provinsi Papua cukup kuat untuk mendorong perkembangan produksi pertanian. Membajirnya barang pertanian Impor Tingginya persaingan pasokan produk pertanian Impor ke pasar lokal, regional dan nasional; Tertekannya aktivitas pemasaran produk-produk pertanian di pasar-pasar tradisional, termasuk di pasar Phaara.
Laporan Akhir Hasil Penyusunan Master Plan Pemb. Ek. Daerah Page 110 Pertambangan
dan Penggalian
Komoditas tambang dan penggalian memiliki nilai jual tinggi
Permintaan produk penggalian meningkat sejalan dengan perkembangan sektor properti dan infrastruktur Kedekatan pemasaran
produk dengan akses pasar
Potensinya semakin menurun (tidak
terbarukan)
Eksploitasi semakin terbatas karena terkait pengendalian
lingkungan dan status kawasan dalam RTRW
Dekat dengan pasar Permintaan pasar
eksternal terus meningkat
Tingginya tingkat per-saingan pasar produk antar wilayah
Permintaan semakin kritis terhadap kualitas produk
Biaya logistik dan transportasi yang cenderung meningkat
Industri Pengolahan
Kemampuan pasar lokal menopang permintaan
terus meningkat
Biaya input relatif rendah Ketersediaan bahan baku,
tenaga kerja, dan lahan masih mencukupi; Kestabilan politik,
keamanan dan ekonomi
Variasi produk yang kurang berkembang Harga bahan baku
kurang stabil Masih rendahnya akumulasi permodalan dan teknologi Eksternalitas kondisi cuaca mempengaruhi kinerja produksi Masih rendahnya inovasi Dukungan infrastruktur masih terbatas Permintaan eksternal (Regional/Nasional/Intern asional meningkat secara dinamis Kesepakatan-kesepakatan perdagangan dapat dijadikan peluang mengakses pasar internasional Meningkatnya insentif pemerintah pusat dan regional terhadap sektor industri, seperti
revitalisasi mesin TPT.
Ketidakstabilan harga bahan baku kandungan impor (import content) Persaingan semakin
ketat sejalan dengan liberalisasi
perdagangan global dan regional, seperti kawasan ASEAN. Konsumen semakin
kritis terhadap kualitas dan keamanan produk Ketidakstabilan kurs
dan harga energi (BBM) di pasar dunia Biaya logistik dan
transportasi yang cenderung meningkat.
Laporan Akhir Hasil Penyusunan Master Plan Pemb. Ek. Daerah Page 111 Listrik, Gas dan
Air Bersih
Permintaan lokal cenderung Meningkat Perkembangan
sektor-sektor bisnis mendorong kenaikkan permintaan Sektor Listrik, Gas dan Air
Bersih masuk ke dalam indikator pembangunan dan berhubungan dengan infrastruktur strategis
Terkait erat denan Pembiayaan pemerintah Membutuhkan Investasi besar Keterlibatan swasta masih minim
Sinergi dengan program ketahanan energi pemerintah pusat Perkembangan sektor ekonomi Kabupaten Jayapura berdampak terhadap pengendalian potensi sumber daya air Peningkatan aktivitas
ekonomi di setiap sektor membutuhkan energi listrik dan air bersih yang semakin meningkat.
Bangunan/ Konstruksi
Permintaan meningkat sejalan dengan per-kembangan penduduk dan aktivitas ekonomi Luas lahan yang
melimpah
Dukungan sektor
keuangan dan perbankan kuat terhadap sektor bangunan dan konstruksi Perkembangan sektor
industri dan perdagangan mendorong aktivitas sektor bangunan dan konstruksi . Mensinergikannya dengan RTRW Dukungan infrastruktur pendukung masih rendah. Letak strategis Kabupaten Jayapura sebagai pintu gerbang Papua, utamanya wilayah Mamta,
mendorong permintaan sektoral bangunan dan konstruksi (terkait mobilitas dan tempat tinggal penduduk); Tingginya arus migrasi
penduduk ( pencari kerja dan melanjutkan
pendidikan) yang masuk ke Kabupaten Jayapura.
Harga bahan baku bangunan dan
konstruksi cenderung meningkat dan kurang stabil.
Laporan Akhir Hasil Penyusunan Master Plan Pemb. Ek. Daerah Page 112 Perdagangan, Hotel dan Restoran (PHR) Sektor PHR terkait dinamis dengan perkembangan sektor yang lain Perkembangannya sejalan dengan peningkatan jumlah penduduk dan peningkatan pendapatan masyarakat Kabupaten Jayapura potensial berkembang menjadi kawasan wisata alam dan budaya
Perkembangan usaha restoran (warung/rumah makan) potensial karena sebagai kota jasa.
Lama tinggal wisatawan masih rendah Daya dukung infrastruktur pasar tradisional yang masih rendah Meningkatkan konsistensi terhadap RTRW Kualitas infrastruktur yang masih minim
Peluang kunjungan wisatawan ke Kabupaten Jayapura cukup besar. Dampak perubahan
kesejahteraan wilayah sekitar berdampak positif terhadap perkembangan sektor PHR di
Kabupaten Jayapura Investasi di bidang PHR
yang berkembang pesat di Papua berdampak kepada investasi PHR di Kabupaten Jayapura Keberadaan Bandara
Sentani mendorong Kota Sentani sebagai kota transit.
Peningkatan arus migrasi
Tingkat inflasi regional berdampak terhadap daya beli lokal
Pengangkutan dan Komunikasi
Sektor Pengangkutan dan Komunikasi berkembang dinamis sejalan dengan perkembangan penduduk dan pendapatan perkapita Sub sektor pengangkutan
meningkat sejalan dengan perbaikan sarana infrastruktur Permintaan terus meningkat Perbaikan infrastruktur masih lambat.
Mobilitas penduduk dari luar ke Kabupaten Jayapura meningkat Perkembangan sub
sektor komunikasi pesat secara nasional dan regional
Adanya peluang
investasi secara nasional dan regional yang pesat saat ini.
Potensi ketidakstabilan harga bahan bakar minyak
Biaya logistik yang cenderung naik
Laporan Akhir Hasil Penyusunan Master Plan Pemb. Ek. Daerah Page 113 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan Perkembangan sektor keuangan, persewaan dan jasa terkait dengan perkembangan sektor lainnya
Kebutuhan modal dan jasa sektoral terus meningkat
Jumlah permintaan jasa lembaga keuangan dan perbankan semakin meningkat seiring dengan perkembangan aktivitas ekonomi di daerah ini.
Lembaga keuangan bank dan non bank belum tersebar secara merata di semua distrik. Aksesibilitas pelaku ekonomi, utamanya pengelola UMKM ke perbankan masih rendah.
Perbankan minded pe-laku ekonomi di daerah ini masih rendah. Kapasitas layanan
perbankan yang masih rendah. Permintaan kredit pd
perbankan masih didominasi oleh kredit konsumsi (non
produktif)
Ekspansi sektoral secara nasional dan regional cukup tinggi
Adanya Penurunan tingkat suku bunga secara nasional Ketidakstabilan inflasi Berkembangnya bentuk investasi keuangan skala nasional Meningkatkan kualitas bankable pada sektor usaha, utamanya pengelola UMKM Meningkatkan
kemudahan investasi di sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan.
Nilai kurs rupaih terhadap US$ yang semakin tidak stabil dan cenderung meningkat, sehingga mendorong terjadinya spekuliasi. Jasa-jasa Mengikuti perkembangan sektor-sektor yang lain Meningkatkannya
kebutuhan sektor jasa sejalan dengan
perkembangan tingkat kesejahteraan dan pertambahan jumlah penduduk
Sektor ini sensitif terhadap perubahan stabilitas makro dan kesejahteraan masyarakat.
Kesesuaian investasi di bidang jasa dengan kebutuhan/permintaa n masyarakat lokal
Mobilitas penduduk luar daerah ke Kabupaten Jayapura berdampak terhadap permintaan terhadap output sektor ini. Peningkatan APBD setiap tahun Meningkatkan kualitas, kapasitas dan profesionalisme SDM aparatur dalam memberikan layanan kepada masyarakat. Pencegahan KKN Meningkatan pendapatan daerah, utamanya PAD.
Laporan Akhir Hasil Penyusunan Master Plan Pemb. Ek. Daerah Page 114
C. ANALISIS SWOT PENGEMBANGAN KOMODITI UNGGULAN