BAB 4. HASIL PENELITIAN
4.4 Ayen vs Anton
Namanya Ayen. Seorang perawat di RS Medan dan berumur 19 tahun. Sudah hampir 2 tahun bekerja di Rumah Sakit tersebut. Berasal dari keluarga yang berkecukupan. Orang tuanya tinggal di Labezo, keduanya berprofesi sebagai petani
kelapa sawit. Ayen anak ke 4 dari 4 bersaudara. Setiap berangkat kerja, Ayen mengendarai sepeda motor Mio Sporty Merah. Tinggal di sebuah rumah Terimeri tepatnya Gang Nikmat di Medan. Anton adalah pacar pertama Ayen dari sejak kuliah sampai dia bekerja sekarang. Orang tua Ayen mempercayakan Ayen kepada Anton karena mereka berada dalam satu kampung dan sudah saling mengenal satu sama lain.
Anton seorang karyawan di bengkel Auto Hopaaye. Berumur 23 tahun dan berasal dari keluarga yang berkecukupan. Orangtuanya tinggal di Hambalang dan ayahnya berprofesi sebagai awak kapal di salah satu kapal pelayaran dan ibunya sebagai ibu rumah tangga. Anton adalah anak pertama dari dua bersaudara. Sehari-hari Anton mengendarai sebuah sepeda motor Kawasaki Ninja RR Black. Ayen adalah pacar pertama Anton.
4.4.a Aktivitas Seksual
Anton ini orangnya baik, pendiam dan nampak dewasa. Sudah hampir 3 tahun peneliti bergaul dengan Anton dan Ayen, dan mereka sudah hampir 4 tahun menjalin hubungan berpacaran. Paling tidak sedikit banyaknya sifat mereka sudah peneliti ketahui. Mereka pertama sekali berkenalan sewaktu dikenalkan oleh pacarnya teman Ayen satu kampus. Pacar temannya ini juga bekerja sebagai tekhnisi mobil di Auto Hopaaye. Sejak awal perkenalan itu, terjalinlah komunikasi dan timbul kecocokan yang langsung mengajak sepasang insan ini untuk menjalin hubungan. Hubungan pertemanan ini pun berjalan sampai beberapa bulan dan akhirnya meresmikan pacaran mereka.
Menurut Ayen selama berpacaran ini pertama sekali mereka melakukan hubungan seksual itu sewaktu dia masih kuliah. Setiap izin bermalam dari kampus, Anton akan membawanya ke hotel Anggara yang tarifnya 120.000,- semalam. Berhubung karena Ayen tidak punya saudara di Medan ini, maka diapun ikut kemanapun Anton membawanya, dan karena memang dia sudah percaya sama Anton. Awalnya dulu Ayen menolak sewaktu Anton mengajaknya melakukan hubungan seksual, karena pada saat itu Ayen masih ada rasa takut karena belum pernah sama sekali melakukannya. Tetapi dengan penuh rasa kesabaran, Anton membujuk Ayen dan mengatakan kalau dia tidak mau kehilangan Ayen dan tidak mau Ayen berpaling ke laki-laki lain. Segala bujukan dan sentuhan-sentuhan hangat Anton yang akhirnya meluluhkan hati Ayen pada saat itu.
Sampai akhirnya Anton merebahkan tubuh Ayen ke tempat tidur dan membuka pakaiannya dan pakaian Ayen. Ayen masih sempat menolaknya, tetapi Anton agak sedikit memaksanya dan menindih tubuh Ayen sampai akhirnya Ayen tidak bisa bergerak dan pasrah dibawah pelukan Anton. Ditambah dengan badan Anton yang jauh lebih besar daripada badan Ayen yang kecil mungil menambah susahnya ruang bergerak bagi Ayen. Dari pengakuan Ayen, adegan itu berlangsung sampai tiga kali sebelum matahari terbit di pagi hari. Sewaktu pecah perawan pertama sekali, Ayen tidak sanggup bergerak dan bangkit dari tempat tidurnya. Badannya terasa berat dan vaginanya terasa pedih. Tetapi Anton tidak meninggalkannya, dia dengan sabar merawat dan menemani Ayen. Untuk seterusnya, jika Ayen izin bermalam dari kampus, mereka menginap di Hotel Beraspati Anggara dengan tarif
120.000,- semalam dan melakukannya lagi sampai beberapa kali. Hubungan seksual itu sampai sekarang masih tetap berjalan. Dan mereka tinggal bersama dan tidur berdua di rumah kontrakan sekarang. Dimana rumah kontrakan itu Anton yang membayarnya. Terkadang sekali-sekali Anton menyuruh Ayen melakukan oral seks dan Ayen mau melakukannya.
Menurut pengakuan Ayen, pernah pada suatu ketika Anton sudah ingin sekali untuk melakukannya, wajahnya sudah memerah seperti kepiting rebus dan sudah berada diatas tubuh Ayen, tetapi tiba-tiba Ayen menolak tubuh Anton dan dia lari keluar. Anton yang sudah naik, tidak marah tetapi segera ke kamar mandi dan melakukan masturbasi. Ayen juga mengatakan bahwa tidak selamanya jika Anton menginginkannya mereka harus melakukan hubungan badan karena kalau itu-itu saja, ada rasa bosan. Maka sesekali Ayen melakukan genital fondling.
“Mau dia oral samamu?”
“Mau kak…tapi aku sering ga pede, punya kita ini kan jorok.” “Kau ga oral ke dia ..?”tanyaku.
“Pernah sekali kak, tapi keluar langsung isi perutku…ga tahan aku, tapi setelah itu dia ga maksa kok.”
“Sok tau kau…”tanyaku sambil tertawa keras kali.
“Ihhhh…kalo itu ga perlu ditanya lagi kak… …katanya sambil tertawa lebar.
“Bosan di masuin trus kak..kadang-kadang dia minta “masturbasi…” “Ga taulah kak…kami kalo main bisa sampe satu jam, soalnya si Anton itu mau sampe 3 kali gitu, makanya aku lemas kali siap main, tapi si Anton itu baik kali. langsung ditawarinya aku makan, trus ditanyanya aku apaku yg sakit.
“Kadang kadang nanti kan kak, dah merah kali nanti mukanya, dah ditindihnya aku, pokoknya dah naik kali lah dia, kutendangkan nanti dia itu kak, lari aku keluar….”.
(*mengeluarkan sperma laki-laki dengan menggunakan tangan)
Tetapi setelah hubungan mereka berjalan hampir 4 tahun dan Anton berniat menikahinya, Ayen berfikir untuk mencari pengganti Anton. Ayen beralasan karena pekerjaan dan gaji Anton yang rasanya kurang mencukupi jika mereka menikah nanti. Bagi Ayen tidak perawan lagi menikah dengan lelaki lain bukan masalah yang besar. Baginya jika seorang laki-laki siap menerima dia apa adanya, tentu akan menerima juga dirinya yang sudah tidak perawan, bahkan dia berencana jika dia menemukan pengganti Anton, dia akan berterus terang bahwa dia sudah tidak perawan lagi.
Cerita Ayen, bahwa teman-temannya banyak yang sudah tidak perawan lagi sebelum menikah buktinya rumah tangga mereka harmonis sampai sekarang. Dengan alasan itu jugalah akhirnya Ayen tetap ingin mencari pengganti Anton dengan yang lebih mapan, sampai akhirnya dia bertemu dengan pacar barunya yang bernama Jore. Sampai akhirnya dia memutuskan untuk putus dengan Anton. Anton yang tahu bahwa Ayen telah punya gandengan lain tidak langsung tinggal diam, dia masih tetap berusaha menjumpai Ayen, tetapi tekad Ayen yang sudah bulat, sudah tidak memperdulikan Anton lagi.
4.4.b Pengetahuan tentang Seksual
Ayen yang seorang perawat tentu sangat mengetahui penyebab kehamilan dan menghindari kehamilan. Sampai sekarang jika Ayen belum hamil tentu menggunakan
cara-cara yang biasa dilakukan oleh para remaja umumnya yaitu lompat-lompat setelah prianya ejakulasi. Dan dia juga tahu mengenai sifat fisiologis sperma. Ayen juga mengatakan kalau dia tipe perempuan yang tidak nafsuan jika di tempat tidur. Sampai pada suatu kali Anton mengatakan bahwa dirinya dingin seperti tiang listrik. Alasan kenapa sampai dia mau melakukan hubungan seksual dengan Anton, itu tak lain dan tak bukan karena rasa sayang.
“Eeehhhhhhhhhhhh…tapi enak laahhhh…., berapa kali kalian bercinta, tapi kau ga hamil yaaa?”
“Loh…setauku biasanya yang kental itu cepat jadi lohh…ga bisa kau hamil kau bilang…cmana sih ceritanya.”
“Kau kmaren ga takut hamil?”
“Ga kak…soalnya kalo pun aku hamil, si Anton itu pasti tanggung jawab, dia kan sayang kali samaku, trus orang tua kami dah sama-sama setuju.” “Iya ya…memang nampak kali dia sayang sama kau, dikawaninya kau terus disini…”
“Iya kak…dia memang tiap malam tidur disini..” “Ga dicari mamanya dia?”
“Mamanya kan dah tau trus dah kenal samaku kak, jadi ga dicarinya kali..terus dia itu anak laki-laki…jadi ga perlu ditakutkan kali hilang….”katanya sambil tersenyum.
“Oya…kau kenapa mau diajaknya bercinta?”
“Karena sayang kak…trus dia itu pacarku..kalo pacar kita ga mungkin kita tolak…”
“Kenapa ga mungkin ditolak?”
“Kakak ini lucu, namanya pacar, kalau kita tolak itu berarti kita ga pengertian sama dia, tapi kalo aku lagi capek, dia ga maksa kok….”
Ayen memang tidak mempermasalahkan mengenai dirinya yang sudah tidak perawan. Apa boleh buat? Namanya sudah terjadi. Tidak mungkin lagi disesali. Aku juga gak menyesal kok. Laki-laki sekarang mana dilihatnya lagi perawan atau tidak. Yang penting perempuan itu harus kerja”. Inilah penuturan Ayen ketika saya tanyakan bagaimana dengan perawan.