• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 5. PEMBAHASAN

5.3. c Lingkungan Keluarga

Orangtua yang cuek (ibu Amisha dan Ayen) yang mempercayakan anak gadisnya pada laki-laki yang belum menjadi suaminya dan terlalu over protektif ( ibu Afsaana dan Anjaana), sering kali sebuah hubungan berpacaran itu terjadi karena

kurangnya perhatian dari para orang tua. Tentu ini merupakan sebuah kesempatan yang sering digunakan para remaja untuk saling menikmati tubuh pasangannya. Walaupun sebenarnya orang tua tidak perlu terlalu mengekang anaknya untuk menghindarinya dari berzinah, tetapi perlu perhatian, nasehat,dan penanaman moral terhadap sang anak. Anak yang bermoral, yang tahu akibat kenikmatan sementara semacam ini akan bisa berpikir untuk menghindarinya. Perilaku seksual pranikah banyak dilakukan oleh remaja yang berpacaran. Meskipun tidak semua remaja berpacaran melakukan hal tersebut, tetapi dari fakta menunjukkan kecenderungan yang mengkhawatirkan dan memprihatinkan. Ironisnya, bujukan atau permintaan pacar merupakan motivasi untuk melakukan hubungan seksual dan hal ini menempati posisi kedua setelah lingkungan keluarga yang negatif bagi remaja dan agama.

Remaja dalam perkembangannya memerlukan lingkungan yang adaptif untuk menciptakan kondisi yang nyaman untuk bertanya dan membentuk karakter bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri. Ada kesan pada remaja, seks itu menyenangkan, puncak rasa kecintaan kepada sang pacar, yang serba membahagiakan sehingga tidak perlu ditakutkan. Berkembang pula opini seks adalah sesuatu yang menarik dan enak. Terlebih lagi ketika remaja tumbuh dalam lingkungan mal-adaptif, akan mendorong terciptanya perilaku amoral yang merusak masa depan remaja.

Orang tua juga tidak bisa selamanya menganggap bahwa dirinya lah yang paling benar hanya karena takut anaknya rusak karena keadaan lingkungannya, sehingga tidak mau menerima penjelasan dari orang lain dan perubahan-perubahan

sifat anak-anaknya yang sudah beranjak dewasa. Remaja juga butuh kebebasan karena dia berada di masa-masa akil baliq, menganggap bahwa dirinyalah yang paling benar. Disinilah peran orang tua yang bisa dijadikan teman. Orang tua bisa mengubah dirinya menjadi sosok teman sebaya, tetapi tidak lepas dari pemberian nasehat. Orang tua yang cenderung terlalu keras pun, akan mengakibatkan hal-hal yang fatal pada diri si anak. Dan orang tua pun tidak tahu, hal-hal apa yang sudah terjadi pada anaknya. Apakah hal yang baik atau hal yang sangat buruk.

Suasana keluarga yang menimbulkan rasa tidak aman dan tidak menyenangkan serta hubungan keluarga yang kurang baik dapat menimbulkan bahaya psikologis bagi setiap usia terutama pada masa remaja sehingga remaja cenderung terpengaruh dengan pengaruh negatif lingkungan sosialnya seperti perilaku seksual pranikah. Bila remaja tumbuh dan berkembang dalam lingkungan keluarga yang kurang sensitif terhadap remaja maka remaja akan lebih mudah konform dengan pengaruh teman sebaya yang negatif. Lingkungan keluarga yang negatif, penuh dengan konflik, dan kurangnya komunikasi orangtua dan remaja juga akan membentuk remaja yang tidak punya proteksi terhadap perilaku orang-orang di sekelilingnya. Pengawasan orangtua yang tidak memadai terhadap keberadaan remaja, kurangnya perhatian terhadap aktivitas anak dan penerapan disiplin yang tidak efektif dan tidak sesuai membuat remaja menjadi lebih mudah jatuh pada perilaku seksual pranikah.

Pengaruh suasana rumah yang kurang nyaman bagi remaja yang disebabkan perlakuan orangtua yang cenderung kasar dan tidak menghargai anak akan membuat

kondisi rumah tersebut menjadi tidak stabil. Ketidakstabilan ini sangat terasa bagi perkembangan remaja. Suasana keluarga yang tidak menyenangkan, membuat anak ingin keluar dari rumah sesering mungkin karena secara emosional suasana tersebut akan mempengaruhi masing-masing anggota keluarga untuk bertengkar dengan lainnya. Kondisi ini menimbulkan adanya suatu ketidakpuasan dalam diri remaja. Remaja membutuhkan kasih sayang dan kehadiran orangtua disisinya.

Kehadiran orangtua tentunya akan dapat memberikan pemenuhan kebutuhan psikologis. Selain itu, orangtua mempunyai tanggung jawab yang sangat besar dalam perkembangan keseluruhan eksistensi anak, termasuk kebutuhan-kebutuhan fisik maupun psikis, sehingga remaja dapat tumbuh dan berkembang ke arah kepribadian yang harmonis dan matang yang mempunyai kemampuan diri untuk mengendalikan dan mengontrol perilaku dalam kehidupan sosial. Remaja mengalami suatu perubahan dalam perkembangan sosialnya, mencari jati dirinya dalam perubahan peningkatan umurnya, menjalin hubungan dengan orang lain, seperti berteman, bersahabat, pacaran, yang merupakan perwujudan bahwa manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain.

Salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku seksual pranikah yang dilakukan remaja adalah hubungan dalam keluarga khususnya hubungan orangtua dan anak. Kurangnya dukungan keluarga seperti kurangnya kasih sayang orangtua, dan komunikasi yang tidak efektif dalam keluarga dapat menjadi pemicu munculnya perilaku seksual pranikah pada remaja. Selain itu, orangtua perlu mengembangkan

kepercayaan anak pada orangtua, sehingga remaja lebih terbuka dan mau bercerita agar orangtua bisa memantau dan mengarahkan pergaulan anak remajanya.

Anak yang hidup di tengah-tengah keluarga yang sembrono akan memiliki trauma sewaktu dia menjelang dewasa. Orang tua harus menyadari kalau mereka punya anak yang harus dididik dengan nilai-nilai kesopanan. Jika orang tua tidak tahu dengan norma kesopanan, maka anak pun akan berkembang menjadi anak yang tidak sopan dan bisa mengakibatkan rusak mentalnya. Misalnya, orang tua yang mau melakukan hubungan seksual atau bermesraan, harus bisa membaca keadaan kalau mereka punya anak yang bisa menilai apa yang dilakukan orang tuaya. Jika anak melihat orang tuanya melakukan hubungan seksual, itu akan menjadi trauma tersendiri bagi mereka. Pikirannya akan menyimpan adegan-adegan seksual yang dilihatnya dan itu akan membuatnya berfantasi. Selanjutnya itu akan membuat anak di masa perkembangannya akan penasaran dan ingin mencoba apa yang dilihatnya. Di masa remaja, rasa keingintahuan dan coba-cobanya sangat besar. Maka dari itu, orang tua harus tahu dan sadar akan hal itu, jangan sesuka hatinya melakukan apa pun tanpa pernah membaca situasi.

Menyinggung tentang lokasi favorit untuk melakukan perbuatan cinta tersebut bersama pacar paling sering dilakukan di tempat rumah atau di tempat-tempat hiburan dan rekreasi yang menurut mereka aman dan jauh dari keramaian. Untuk anak seusia Van Damme, pemandian alam Tuntungan merupakan tempat yang menyenangkan untuk pacaran. Selain lokasinya yang nyaman jauh dari keramaian, tempat tersebut juga terjangkau harganya sehingga bisa menyewa dua pondok. Selain murah meriah,

tidak ada yang mengganggu dan suasananya juga mendukung untuk merealisasikan apa yang mau mereka lakukan tanpa ada yang melihat.

Sebagian besar dari hubungan seks remaja diawali dengan agresivitas para remaja laki-laki dan selanjutnya remaja perempuan, akibatnya banyak remaja perempuan mendapat pengalaman pertama hubungan seksual pranikah dari pacarnya. Perilaku remaja laki-laki tersebut sebagai perwujudan nilai gender yang dipercayainya sebagai lebih dominan, yaitu laki-laki harus aktif, berinisiatif, berani, sedangkan perempuan harus pasif, penunggu, dan pemalu.

Tersedianya tempat aborsi yang dikatakan oleh Afsaana. Informasi yang di dapat oleh Afsaana dari teman-temannya adanya tempat menggugurkan kandungan di Belawan. yang dilakukan oleh seorang bidan. Teman-temannya ada menggugurkan kandungannya dan sampai sekarang baik-baik saja. Selain di Belawan, menurut Afsaana ada juga temannya yang menggugurkan kandungannya ke dukun beranak di Tembung yang membutuhkan biaya 750.000,-. Dan sampai sekarang sehat-sehat saja. Pengetahuan remaja tentang aborsi ini tentu akan mempengaruhi perilaku seksual mereka saat mereka mengalami kehamilan di luar nikah. Rumah kontrakan yang dimiliki oleh Amisha dan Ayen sangat memungkinkan untuk melakukan hubungan seksual. Lingkungan yang siapa pun boleh masuk kedalamnya. Bebas sebebasnya.

Afsaana mengatakan bahwa informasi itu dia dapatkan dari teman sekolahnya yang memang pernah menggugurkan kandungan akibat dihamili oleh pacarnya yang berprofesi sebagai seorang polisi. Harganya yang tidak terlalu mahal sekitar 400 ribu tergantung dari berapa bulan umur kandungan yang hendak digugurkan dan hanya

sebentar menahan rasa sakit. Kembali peneliti katakan padanya, akibat dari menggugurkan itu dapat menyebabkan infeksi pada alat-alat reproduksi dan bisa meyebabkan kematian jika alat-alat yang digunakan tidak steril dan jika bidan tersebut gagal melakukan pekerjaannya. Tetapi Afsaana mengatakan bahwa dia tidak takut, karena sampai sekarang temannya yang pernah melakukan aborsi, tetap sehat walafiat sampai sekarang. Dan Afsaana pun tidak takut untuk menggugurkan karena dia yakin Van Damme tidak akan meninggalkannya.