kita dulu dipindahkan ke sini, dan dia akan
membantu
kita?"Aku
penasaran pada Ali.Ali menggeleng. "Aku ndak tahu, Ra. 'lapi aku mengambil kemungkinan terbaiknya.
Dalam
mengambil keputusan secara ilmiah, kita selalu mengambil kemungkinan terbaiknya."Aku
menatap Ali. tidakpaham maksud
kalimatnya.Ali tersenyum lebar. "Iya, aku tahu pengawas ruangan ini kemungkinan besar akan bersahabat dengan kita. Ruangan ini
jauh dari pengaruh
Dewan
Kota. Tapi aku tidak tahu portalKota Zaramaraz tidak bisa dibuka di sini.
Aku
juga tidak tahuakan ditangkap oleh jaring perak, bertemu Baar, Bhaar, atau Zaad. Jadi kesimpulannya, ada yang aku tahu, ada yang tidak.
Aku
mengambil kemungkinan terbaiknya. Tapi beginilah. Ra. di atas segalanya, bukan itu alasanku memilih rute ini. Nanti-nantikamu
bisa tahu sendiri, jangan ganggu aku dulu. Lihat, aku sedangmembaca
buku yang isinya menarik sekali."Ali
mengangkat
bukunya, memperlihatkan sampulnya."Menurut buku ini, dunia paralel tidak hanya terdiri atas Klan Bumi. Klan Bulan. Klan Matahari, dan Klan Bintang, tapi juga ada klan lainnya. Klan
Komet
misalnya, tempat berasal ParaPenyihir. Astaga! Itu menarik sekali."
Aku
menatap Ali. sekali lagi tidakpaham
maksudnya.'Apanya yang menarik? Petualangan kita di klan ini saja sudah amat berbahaya, apalagi klan antah-berantah."
'Maksudku sederhana. Ra.Jika penerbit buku di Kota Tishri terus menulis novel dari petualangan yang kita lakukan, itu berarti mereka tidak hanya cukup hingga empat buku
—
bukuBumi. Bulan. Matahari, dan Bintang. Bisa jadi ada buku kelima,
buku keenam, dan seterusnya. Menarik, bukan? Sepanjang mereka bersedia memperbaiki karakterku di sana,
membuatnya
lebih hebat, aku tidak akan keberatan." Ali bergurau, tertawa kecil.
"Tapi apakah buku-buku ini sungguhan. Ali?” Seli berkata pelan. Dia juga sejak tadi ikut
membaca
beberapa buku.‘Buku-buku ini lebih mirip buku dongeng di kota kita.
Mungkin
ratusan tahun lalu buku-buku ini
memang
hanya dongeng diKota Zaramaraz. Dibacakan sebagai pengantar tidur bagi anak anak."
"Kamu membaca
buku apa, Seli?""Tentang kurcaci, peri, para raksasa, dan naga.
Makhluk
yang terlupakan di dunia paralel. Ini hanya dongeng di kota kita, bu-kan?Ada
banyak cerita serupa di buku atau di film-film fantasi saja.Aku
pikir tidak semua buku ini bisa dianggap serius. Ataukita akan seperti Zaad. memercayai setiap lembarnya, meyakini
setiap kalimatnya, tidak bisa
membedakan mana
yang nyatamana
yang karangan.”"Aku setuju. Sel." Ali mengangguk. "Tidak semua buku ini
berulan.
Sama
setujunya jika tidak semua buku ini hanya karangan. Dulu kita juga tidak percaya ada dunia paralel, bukan?lapi kita justru bertualang di sana. Kisah si Tanpa
Mahkota
juga hanya dianggap dongeng, lagu-lagu tua. tapi kita justru
135
berkali-kali terlibat langsung menggagalkan pembebasannya dari Penjara Bayangan di
Bawah
Bayangan.""Itu sama saja
kamu
tidak setuju denganku. Ali." Seli me-nyergah. "Sama sajakamu mau
bilang bahwa buku-buku ini benar semua.”Hci. aku tidak bilang begitu lho.”
"Kamu
bisa sama gilanya seperti Zaad, Ali.”"Enak saja."
Aku
tidak terlalu mendengarkan percakapan Ali dan Seli—
yang sekarang malah bertengkar. Entahlah
mana
yang benar, Ali atau Seli.Aku
juga sudah kembali membalik halaman buku yang kupegang sejak tadi.Buku
dengan sampul lambang tiga klan:Klan Bulan. Klan Matahari, dan Klan Bumi.
Aku
baru sajamembuka
halaman yang menulis.... bahwa pada suatu ketika, saat petarung terbaik tiga klan berhasil menyatukan kekuatan, mereka bisa membentuk formasi yang jarang dilihat ribuan tahunterakhir, yang disebut dengan Makhluk Cahaya. Kombinasi tiga
khin itu akan menghasilkan kekuatan tidak terbilang....
Aku
lamat-lamat menatap halaman di depanku.***
lepat pukul delapan
malam
waktu kota kami, setelahmakan malam —
di luar tetap terang-benderang—
dan lagi-lagi denganmenu
bubur putih tersebut, kami melanjutkan perjalanan. Baar dan Bhaar melambaikan tangan.Enam
jam perjalanan, tiga kapsul beriringan melesat cepat didalam lorong-lorong. Miss Selena
memimpin
di depan.Warna
ILY dan dua kapsul oval tidak lagi perak, tapi sudah bercampur
dengan warna loreng cokelat dan hijau. Teknisi Ruangan Padang
Sampah
memperkuat fisik luar kapsul kami. Mereka punyamaterial terbaiknya -hasil daur ulang teknologi tinggi. Termasuk
melapisi jendela kaca dan plastik terkuat yang pernah ada.
Waktunya Seli yang berjaga di kursi kemudi.
Aku
dan Alitidur.
Pukul dua belas malam. Seli
membangunkanku.
Giliranku berjaga.Aku
mengucek mata, terasa baru sebentar sekali tidurku.Aku
segera beranjak
duduk
di kursi kemudi.Hampir
pukul dua malam, lima belas menit dan tujuan. Miss Selena menghubungiku.Seli. Ali. Raib, siapa yang berjaga di sana?"
"Saya. Miss," aku segera menjawab.
Bangunkan yang lain. Raib. Kita bersiap-siap"
bidak perlu disuruh dua kali aku bergegas
membangunkan
Ali dan Seli. Ali mengambil alih kemudi II.Y.
Aku duduk
di kursi belakang.Kecepatan tiga kapsul berkurang.
"Kirimkan kamera terbangmu. Ali!" Miss Selena menyuruh.
Ali menekan tombol.
Kompartemen
II.Y
terbuka.Dua
bolapingpong melesat ke depan, melintasi dua kapsul oval, melaju cepat menuju mulut lorong kuno.
Wajah
Seli terlihat tegang.“Apa yang akan kita lakukan jika pasak yang kita cari ada di
depan sana?"
Bertarung," Ali menjawab pendek.
Bertarung?"
Yeah. Itu pasti dijaga Pasukan Bintang, Seli. Mereka tidak akan ramah saat melihat kita. Mereka tidak akan bilang: Halo.
137
warga klan permukaan. Selamat datang Ji pasak bumi. Silakan menikmati pemandangan superplumc."
Aku
hampir tertawa melihat ekspresiAh
yang meniru gayapemandu
tur. Lama-lama aku sepertinya bisa terbiasa denganlelucon Ali.
"Kita tidak bisa berperang dengan rombongan sekecil ini- Kita
ndak bisa
menang
jika ada belasan Robot V. menjaga pasak ter-sebut. Atau adaArmada
Kedua Kota Zaramaraz." Selimeng-geleng.
"Itu juga betul. Seli. Kita bisa
mundur
sejenak. Atau me-nunggu bantuan. Kita telah mengetahui lokasinya. Itu jauh lebih penting. Miss Selena bisa mengirim titik penerima ke KotaTishri. Jika ilmuwan di sana behosil
menemukan
caramembuka
portal antarklan, mereka bisa
membuka
portal langsung ke pasaktersebut, lantas mengirim armada perang Klan Bulan dan Klan Matahari. Perang besar memperebutkan pasak
bumi
akan ter-jadi."Scli terdiam. Itu juga kemungkinan buruk.
Percakapan Seli dan Ali terhenti sejenak. Layar II.Y mulai
menunjukkan gambar. Kamera terbang telah melintasi mulut
lorong. Suara bergemuruh terdengar.
Suhu
udara terasa panas,nyans 400 derajat Celsius
—
detektor suhu kamera terbangme-ngirim informasi itu di layar ILY.
Aku menahan
napas,juga Seli. Itu suara apa?Kami
menataplayar ILY tanpa berkedip.
Lapi selain suara bergemuruh, suhu panas, ruangan di depan kami kosong. Tidak ada aktivitas apa pun.
Ruangan itu tidak beraturan, tidak simetris, karena terbuat dari dinding-dinding cadas puluhan kilometer.
Ada
aliranmagma
di sana, superplume yang sisi luarnya ditutup dengandinding beton tebal. Dari dinding-dinding beton itu keluar puluhan pipa raksasa, mengalirkan uap panas, dan dan uap itu
generator raksasa berputar, mengeluarkan suara bergemuruh kencang. Apakah itu sumbatan yang dilakukan
Dewan
Kota Zaramaraz?"Ini bukan pasak bumi yang dimaksud." Ali menghela napas.
"Tapi itu apa?"
Ali mengirim bola pingpongnya lebih dekat.
Gambar
elose upmuncul di layar ILY.
listnk tenaga
nya aku tahu kenapa titik ini dianggap salah satu dari
enam
anomali oleh peta yang kubuat. Karena energi superplume-nya diubah menjadi tenaga listrik raksasa. Itu tidak berbahaya, meski bukan proses alamiah, tidak akan
membuat
aliranmagma
ter-sumbat. Superplume tetap mengalirkan energi secara perlahan-lahan lewat generator."
"Tapi pembangkit listrik itu untuk apa?"
"Ruangan Padang Sampah. Pengelolaan sampah mcmbutuiikan
listrik besar sekali. Seli. Baar. Zaad. dan yang bin mungkin
tidak tahu bahwa salah satu sumber energi listrik mereka berasal dari sini. Usia pembangkit listrik ini sudah ratusan tahun dan
tetap beroperasi normal. Teknologi Klan Bintang
membuatnya
bisa merawat diri sendin secara otomatis. Kalaupun pembangkit
listrik ini rusak, tidak akan
membuat
pasak runtuh. Energi superplumc akan mencari jalan sendiri."Seli
mengembuskan
napas.Aku
merebahkan punggung ke sandaran kursi.Titik kedua juga kosong.
Kita kembali ke Ruangan Padang Rumput. Masih ada empar
magma
generasibma.
Seperti -Itu pembangkit139
titik lainnya yang harus diperiksa.” Miss Selena memberi pe-rintah.
“Tidak. Miss.” Ali menggeleng. "Kita kembali ke Ruangan Padang Sampah.”
“Titik berikutnya lebih dekat dari Ruangan Padang Rumput,
Ali. Arah timur Kota Zaramaraz."
“Aku punya rencana lain. Kita bisa memanfaatkan sekutu baru kita untuk berpindah ke ruangan lain lebih cepat dan lebih
aman. Nanti akan kujelaskan setiba di Ruangan Padang Sampah.
Semoga
Baar bersedia membantu."“Baik. Ali." Miss Selena mengangguk. “Raib, keluarkan Buku Kehidupan-mu. Kita kembali ke Ruangan Padang Sampah."
* A A
Meski teLah menggunakan Buku Kehidupan, kanu tiba di
bangunan pengawas Ruangan Padang
Sampah
lebih lambat daripada yang kami kira—
dua jam kemudian."Syukurlah!
Kamu
sudah siuman, Ra!”Mataku mengerjap-ngerjap. menoleh.
"Aku sungguh minta maaf. Sistem keamanan ruangan ini
tidak bisa
membedakan
benda terbang yang melayang di langit-langit. apakah itu milik Kelompok Rebel atau benda terbang Kota Zaramaraz sekalipun. Mereka akan langsung menangkap-nya dengan jaring perak."Baar dan Bluar. mengenakan pakaian berlogo Kota Zaramaraz,
duduk
di depanku. Wajah mereka separuh terlihat bersalah,separuh lagi hendak tertawa.
Ini sangar menyebalkan.
Aku
beranjak duduk. Ingatankukembali pulih.