Aku
benar-benar bisa merasakan suasana petualangan setiba dirumah
Seli.Langit masih gelap, bintang gemintang terlihat di atas sana.
Kota kami senyap. Sebagian besar warganya masih tidur, tapi di
halaman belakang
rumah
Seli yang cukup luas,mengambang
tiga kapsul terbang. Keramaian terlihat. ’I iga kapsul mi bentuk-nya oval, berbeda dengan ILY yang berbentuk bulat sempurna.
Ukurannya sama seperti ILY, juga warna peraknya.
Ada
lambang Klan Bulan dan Klan Matahari di setiap kapsul.Av. Panglima Tog, dan Mala-rara-tana II juga turut hadir.
Mereka ikut melepas rombongan. Sepuluh anggota Pasukan Bayangan dan Pasukan Matahari yang akan pergi bersama kami
berdiri gagah di halaman rumput, mengenakan seragam baru kombinasi dua klan, hasil rancangan Ilo. Lima anggota Pasukan Bayangan
membawa
tongkat perak, sementara lima Pasukan Mataharimembawa
tameng khas mereka. Mereka siap naik ke atas kapsul.Seli sudah siap sejak tadi. Dia berdiri di samping orangtuanya,
memakai kostum yang sama sepertiku.
"Di
mana
ILYf" aku bertanya, tidak ada kapsul perak buatan Ali di sana.Miss Selena
mengembuskan
napas. "Ali belum datang.""Ehr”
Aku
menoleh. "Bukankah ini sudah pukul empat?"Saat semua sudah siap berangkat, suasana petualangan terasa pekat. Ali
membuat
masalah pertama. Entah apa yang sedang dia lakukan. Diamembuat
semua orang menunggunya.Sepuluh menit berlalu menunggu Ali. Miss Selena menyuruh-ku menjemput Ali di rumahnya. Saat aku bersiap pergi, kapsul perak buatan Ali terlihat turun di atas halaman,
mengambang
di atas rumput. Ali melompat turun.
Aku
mendekatinya.'Maaf, Ra. aku terlambat." dengan wajah kusut Ali menjelas-kan. "Aku terlalu bersemangat sejak kemarin. Tadi
malam
akususah tidur, takut bangun kcsiangan. Baru tidur mungkin pukul dua tadi.
Aku
justru benar-benar bangun kesiangan.""Kamu membuai
petinggi Klan Bulan dan Klan Matahari menunggu. Ali. Itu tidak sopan."Aku
melotot.'Maaf. Ra.
Aku
kesiangan..." Ali menoleh ke arah Av.Panglima Tog, dan Ketua Konsil Klan Matahari, berusaha me-masang senyum terbaik, minta maaf, tapi wajahnya lebih terlihat
menyeringai menyebalkan.
'Semua naik ke atas kapsul!' Miss Selena berkata pelan,
memberi perintah, mengabaikan suasana canggung gara-gara Ali
telat datang.
Sepuluh anggota Pasukan Bayangan dan Pasukan Matahari bergerak taktis naik ke aras kapsul oval.
'Keluarkan Buku Kehidupan-mu, Ra! Kita siap berangkat”
Aku
mengangguk.Scli
memeluk mama
dan papanya untuk terakhir kali, ber-pamitan, kemudian melangkah ke atas kapsul. Ali juga naik ke atas kapsul, sekali lagimemasang
wajah minta maaf. lalududuk
di kursi kemudi.
Aku
menggenggam Buku Kehidupan erat-erat.Buku
dengan sampul bulan purnama itu mulai mengeluarkan cahaya terang,menimpa
wajahku dengan lembut. Dulu kertas buku ini ke-cokelatan. tua, dan kusam. Saat aku berhasil mengaktifkan PIN,membuka
segelnya, buku ini berubah menjadi baru. Sampulkulitnya terlihat menawan.
'Halo. Putri Raih.' buku itu menyapaku. Suaranya merambat
lewat jemari tangan. Kali ini. Putri Raih l>endak pergi ke mana?"
Miss Selena sudah naik ke atas kapsul, setelah bersalaman dengan Av. Panglima Tog, dan Ketua Konsil Klan Matahari.
Pintu tiga kapsul oval telah ditutup. Mereka siap berangkat.
Aku
menoleh kepada Av. Dia mengangguk. 'Hari-hari, Ra!”Aku
balas mengangguk."Ruangan Padang Rumput, Klan Bintang." Dengan suara mantap, aku menyebutkan tujuan kepada Buku Kehidupan.
"Baik. Putri Raib, portal akan segera dibuka
Belum
genap kalimat itu terdengar, dari sampul Buku Kehidupan keluar sinar lebih terang,menembak
ke atas halaman. Suara angin berkesiur, burir salju berguguran, seiring portal mulai membuka. Itu persis seperti pintu gelap di sebuah dinding. Bedanya, kami tidak pindah ke kamar sebelah saat melewati pintu yang satu ini. kami pindah ke dimensi lain, dunia paralel.Seperti tahu apa yang aku butuhkan, Buku Kehidupan
mem-buka portal lebih besar daripada biasanya, agar kapsul terbang kami bisa lewat. Beberapa detik, portal itu siap.
Aku
sekali lagimenolah ke arah Av, berpamitan,
memasukkan
Buku Kehidupanke dalam ransel, melompat segera, dan
masuk
ke ILY.Ali
menekan
tombol. Pintu kapsul ditutup.'Kita berangkat! Pasang sabuk
pengamanmu,
Ra.” Ali memberitahu.ILY mendesing pelan, sekejap, sudah maju memasuki portal
antarklan. Seketika kapsul perak itu seperti dilemparkan,
masuk
ke dalam lorong berpindah. Di belakangnya, menyusul tiga
kapsul oval yang dinaiki Miss Selena dan sepuluh anggota Pasukan Bayangan dan Pasukan Matahari.
Lima detik berlalu, halaman belakang
rumah
Seli lengang.Portal kembali mengecil, hingga hilang tak berbekas.
Mama
Seli menatap lamat-lamat halaman rumput yang kosong—
bahunya dipeluk papa Seli.Kami
telah berangkat, menuju misi yang amat berbahaya:Menemukan
pasak bumi yang hendak diruntuhkanDewan
Kota Zaramaraz.57
l^APSUL
perak yang kami naiki seakan terseret dalam pusaranair besar. Sekitar kami gelap.
Aku
menatap keluar lewat jendela kaca II.Y. Alimemegang
kokoh tuas kemudi. Seli berpegangan lengan kursi. Wajahnya sedikit tegang. Dari begitu banyak portal lorong berpindah, portal yang dibuatBuku Keh
idup.ui yang paling stabil, sekaligus paling cepat.Kami memang
seperti terenvak ke depan saat melintasi portal pertama kali, tapi setelah itu tidak merasakan guncangan sedikit pun.liga puluh detik, terlihat titik cahaya di kejauhan, kapsul menuju titik cahaya yang membesar. Sekejap berikutnya, kapsul terbang kami sudah keluar dan portal, muncul persis di atas
Padang
Rumput
yang luas dan terang. Matahari di atas kepala.ILY bergerak maju perlahan. Tiga kapsul oval juga muncul di belakang kami. Portal menutup.
Selamat datang di peradaban Klan Bintang. Inilah Ruangan Padang
Rumput
milik Meer. Panjang sisi ruangan kubus ini tidak kurang dari tiga ratus kilometer.Sejauh mata memandang, hamparan rumput hijau setinggi
pinggang terlihat. Gunung-gunung berbaris dari ujung ke ujung.
Belasan aliran sungai besar seperti melukis padang rumput.
Kami
pernah datangmalam
hari ke sini, tidak bisa melihatnyalebih saksama saat itu. Dengan langit terang-benderang, ini
pemandangan yang fantastis
—
terlebih semuanya simetris. Jikapadang rumput ini dilipat, kedua sisinya akan sempurna cocok satu sama lain.