• Tidak ada hasil yang ditemukan

1 Berita-berita kuno tentang Gresik, legenda dan sejarah

Dalam dokumen Kerajaan Kerajaan Islam di Jawa (Halaman 161-163)

Sejarah Kerajaan-Kerajaan di Daerah-Daerah Pantai Utara Jawa Timur pada Abad ke-16: Gresik-Gir

XI- 1 Berita-berita kuno tentang Gresik, legenda dan sejarah

Dahulu kala Gresik merupakan kota pelabuhan yang terkenal karena letaknya terlindung di Selat Madura, dan membelakangi tanah yang subur: delta Bengawan Solo. Sungai besar itu pernah merupakan jalan penghubung yang penting antara tanah pedalaman Jawa Tengah dan Jawa Timur (Pajang, kemudian Kartasura dan Surakarta) dengan tanah-tanah pesisir di timur laut.

Menurut berita-berita Cina, Gresik didirikan sebagai kota pelabuhan pada paruh kedua abad ke-14 di sebidang tanah pantai yang telantar. Penduduk pertama ialah pelaut dan pedagang Cina. Pada abad ke-15 perkampungan baru itu mungkin telah menjadi makmur; pada tahun 1411 seorang penguasa Cina di situ telah mengirim

utusan yang membawa surat-surat dan upeti ke keraton Kaisar di Cina.191

Pada tahun 1387 M. Gresik sudah dikenal sebagai wilayah kekuasaan maharaja Majapahit. Ini terbukti dari Piagam Karang Bogem, yang berisi ketetapan tentang kawula, budak, atau orang tebusan di keraton yang berasal dari Gresik.192

Mungkin maharaja Majapahit yang bersemayam di pedalaman Jawa Timur beranggapan bahwa daerah-daerah pantai juga termasuk wilayahnya dan di situ kekuasaannya sebagai penguasa wilayah juga diakui. Hubungan antara raja pribumi dan pedagang asing yang menetap di negara mereka yang ingin mempertahankan hubungan mereka dengan tanah leluhurnya, lebih-lebih dari sudut kepentingan perdagangan, dapat diduga dengan adanya berita-berita tentang perutusan dari seberang lautan ke Cina. Seperti yang diberitakan pada permulaan abad ke-15 sehubungan dengan Gresik, perutusan yang menghadap kaisar Tiongkok (biasanya orang Cina peranakan), mengambil peranan yang penting.

Yang masih perlu disebut di sini ialah sebuah cerita Jawa, yang dicantumkan dalam

Serat Kandha tentang serangan terhadap Gresik yang dilakukan oleh musuh-musuh dari seberang lautan atau bajak-bajak laut dari Wandhan Inggris. Serangan itu digagalkan oleh seorang prajurit Probolinggo, yang bernama Sapu Jagad atau Sapu

191 Meilink-Roelofsz, Asian Trade, berisi banyak pemberitaan tentang Gresik dan orang-orang Cina di sana (hlm.107-110, dan selanjutnya lihat indeksnya, di bawah "Grise").

192 Piagam Jawa kuno dari Karang Bogem bertahun 1387 telah diterbitkan dengan penjelasan dalam Pigeaud, Java (jil. I, hlm. 122; jil. II, hlm. 149; jil. III, hlm. 173; jil. IV, hlm. 449).

Laga. Buku cerita Jawa yang dimaksud itu (Codex LOr, No. 6379 dan KBG, No. 7) berisi lebih banyak kisah serangan oleh orang-orang asing dari seberang lautan terhadap kota-kota pelabuhan Jawa.193 Cerita-cerita itu tidak dapat diteliti kebenarannya; dan nama-nama musuh-musuh dari seberang laut itu hanya sedikit yang dapat dikenali dengan pasti. Tetapi yang perlu diperhatikan ialah hubungan, yang disebut dalam cerita tersebut, antara Gresik dan Probolinggo. Nama Probolinggo belum tua, namun nama lama tempat itu, Banger, telah dicantumkan dalam Nagara Kertagama dari abad ke-14. Sekarang pun nama itu masih dikenal. Dalam legenda- legenda di ujung timur Jawa tentang peperangan antara Majapahit dan Blambangan, daerah Probolinggo termasuk daerah Menakjingga dari Blambangan. Beberapa hal menunjukkan bahwa mungkin sudah sejak abad ke-14 ada hubungan lewat laut, sepanjang pantai Selat Madura, antara Gresik dan Blambangan di ujung timur Jawa, dan kota-kota pelabuhan di antara kedua tempat itu (lihat Bab-bab XV, XVI, dan XVII).

Pada Bab I-1 dibicarakan cerita-cerita Jawa mengenai permulaan penyebaran agama Islam di Jawa Timur. Di sana dikemukakan adanya makam-makam Islam yang sudah tua sekali, yang ditemukan di dekat Gresik, maupun tentang kedua saudara kakak beradik yang legendaris itu, keduanya putra seorang Arab yang kawin dengan putri Cempa. Yang sulung adalah perintis kelompok Islam di Gresik. Adiknya, yang bernama Raden Saleh, kelak terkenal sebagai Sunan Ngampel Denta dari Surabaya. Sukar untuk menemukan hubungan cerita tutur itu dengan dongeng-dongeng tentang asal usul para Sunan Giri, raja-raja Surabaya, maupun kedua ratu di Gresik pada sekitar tahun 1500 M. (menurut Torpe Pires).

Xl-2. Gresik sekitar tahun 1500 M

Mengenai keadaan ekonomi dan politik di Gresik pada permulaan abad ke-16 terdapat keterangan-keterangan penting dalam buku Tome Pires, Surna Oriental. Musafir Portugis itu menganggap Gresik sebagai kota perdagangan laut yang paling kaya dan paling penting di seluruh Jawa. la memberitakan adanya transaksi yang diadakan oleh kapal-kapal dari Gujarat, Calicut, Bengalen, Siam, Cina, dan Liu-Kiu dengan Gresik, dan perdagangan antara Gresik dan Maluku serta Banda.

Menurut Torne Pires, waktu ia di Gresik ada dua penguasa yang saling memerangi. Daerah mereka di kota itu dipisahkan oleh sungai kecil yang dangkal. Penulis Portugis itu menyebut nama Pate Cucuf dan Pate Zeinall. Pate Cucuf memerintah bagian kota yang paling besar dan paling penting, tempat perdagangan laut. Konon, ia masih kerabat keluarga raja di Malaka (yang kehilangan negerinya karena Kota Malaka telah

193 Ikhtisar singkat dari buku cerita Codex 1-Or, no. 6379 telah dimuat dalam Pigeaud, Literature, (jil. II, hlm. 362a). Pada hlm. 3616 disebutkan adanya serangan orang-orang dari Siyem, Kamboja, dan Sukadana, yang dapat dipatahkan oleh seorang ajar "kafir " di bidang ilmu gaib, Ajar Guntur Geni dari Tengger. Kiranya orang ini telah diberi hadiah oleh raja Majapahit, berwujud tanah di Blambangan, dan juga nama Pamengger. Cerita tutur ini meletakkan hubungan antara Blambangan, dan tanah-tanah tinggi Tengger (di atas Probolinggo), dan pertahanan terhadap seranganserangan dari seberang laut.

direbut oleh orang-orang Portugis), dan ia dianggap keturunan Melayu. Penguasa yang lain, Pate Zeinall, menurut Tome Pires, memerintah di bagian pedalaman yang agraris; ia tidak berdagang dan tidak kaya. la adalah penguasa Islam yang tertua di kota-kota pesisir Jawa Tengah dan Jawa Timur, dan bersahabat dengan Pate Rodim, yang tua

dan Pate Rodim yang muda dari Demak.194 Pada kesempatan lain, dalam

membicarakan asal usul keturunan pemimpin-pemimpin Islam di Demak, Tome Pires menyebut bahwa ayah Pate Rodim yang tua adalah "budak belian" dari Gresik. Cerita- cerita lain menunjukkan asal usulnya dari keturunan Cina dan Gresik sebagai tempat persinggahan raja-raja Islam di Demak.195

Dalam Suma Oriental tidak disebut asal usul Pate Zeinall. Karena Tome Pires pada tahun 1515 sudah meninggalkan Jawa, maka ia tidak dapat memberitakan sejarah kedua penguasa Gresik itu lebih lanjut. Sukar untuk menyesuaikan pemberitaan Portugis itu (yang untuk kurun waktunya sendiri pantas dipercaya) dengan cerita tutur Jawa tentang lahir dan berkembangnya keturunan para pemimpin agama di Giri. Pada paruh kedua abad ke-16 dan pada abad ke-17 mereka mempunyai kedudukan penting dalam sejarah Jawa.

XI-3. Gresik dan permulaan kekuasaan pemimpin-pemimpin Agama; Prabu

Dalam dokumen Kerajaan Kerajaan Islam di Jawa (Halaman 161-163)

Garis besar

Dokumen terkait