• Tidak ada hasil yang ditemukan

Buku Teks Pendidikan agama Islam SMA terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI

ANALISIS KOMPARASI MUATAN RADIKALISME, TOLERANSI DAN DEMOKRASI DALAM BUKU TEKS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) SMA

A. Analisis Komparasi Muatan Radikalisme, Toleransi Dan Demokrasi Dalam Buku Teks Pendidikan Agama Islam SMA Terbitan Kementerian Pendidikan Dan

1. Buku Teks Pendidikan agama Islam SMA terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI

Tabel 4.1

Komparasi teks-teks bermuatan radikalisme, toleransi dan demokrasi dalam buku teks PAI SMA kelas X, XI dan XII terbitan

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Radikalisme Toleransi dan Demokrasi “………, Umar lalu berkata “

Berikan kepadaku lembaran-lembaran ayat-ayat yang kalian baca itu!...

“………….., Kata Fatima dengan lembut. “Engkau adalah kotor karena engkau adalah musyrik. Sedangkan al-Qur’an tidak boleh disentuh oleh orang yang kotor.” (Kelas X)

“Demi Allah tidak

beriman,………, orang yang tetangganya tidak aman dari gangguannya.” (Kelas X)

“……….., “Barang siapa yang melihat kemungkaran, maka ubahlah dengan tangannya, Apabila tidak mampu maka ubahlah dengan lisannya………...” (Kelas XI)

“Persaudaraan dalam Islam bukan

sebatas hubungan

kekerabatan……….., yaitu mempersaudarakan kaum Muhajirin dan Ansar, serta menjalin hubungan persaudaraan dengan suku-suku yang lain yang tidak seiman dan melakukan kerjasama dengan mereka.” (Kelas X) “Memerangi orang-orang yang

menyimpang dari aqidah kaum salaf seperti kemusyrikan, khurafat, bid’ah,

taklid dan tawassul.” (Kelas XI)

“Persaudaraan (ukhwah)

………. .

agama, dan budaya teman/orang lain.” (Kelas X)

“Menyebut nama Nabi, Syekh atau Malaikat sebagai perantara dalam doa juga termasuk syirik.” (Kelas XI)

“Tujuan ajaran yang dibawa Nabi Muhammad Saw adalah memberikan ketenangan kepada penganutnya dan memberikan dan memberikan jaminan kebebasan kepada kaum Muslimin, Yahudi, dan Nasrani dalam menganut kepercayaan agama masing-masing.” (Kelas X)

“g. Perlu menghidupkan kembali sistem khalifah.

h. Khalifah adalah penguasa di seluruh dunia Islam yang mengurusi bidang agama dan politik.

i. Khalifah haruslah seorang mujtahid besar……….. “(Kelas XI)

“……… Menjalin persahabatan dengan pihak-pihak lain yang nonmuslim. Untuk menjaga stabilitas di Madinah. Nabi menjalin persahabatan dengan orang-orang Yahudi dan Arab yang masih menganut agama nenek moyangnya. Sebuah piagam pun dibuat yang kemudian dikenal dengan piagam Madinah. Dalam piagam itu ditegaskan persamaan hak dan menjamin kebebasan beragama bagi orang-orang Yahudi. ………” (Kelas X)

“Al-Maududi secara tegas menolak demokrasi. Menurutnya, Islam tidak mengenal paham demokrasi yang memberikan kekuasaan besar pada rakyat……….

karenanya, al-Maududi menganggap demokrasi modern (Barat) merupakan sesuatu yang bersifat syirik. Menurutnya, Islam menganut paham teokrasi………….. “ (Kelas XII)

“……… …….Islam melarang perilaku kekerasan terhadap siapapun.” (Kelas X)

“Umat Islam di India nasibnya juga sama dengan dengan negara-negara lain yang umat Islamnya minoritas. Mereka ditindas, ditekan oleh penguasa. Sebagai contoh penghancuran Masjid Babry, Ayodia, India……….terjadinya

pembunuhan besar-besaran terhadap sekitar 100 ribu jiwa, oleh partai ekstrimis Hindu yang berkuasa.” (Kelas XII)

“……… …………

c. Kekuasaan Negara harus dibatasi oleh konstitusi yang telah dibuat oleh Negara yang bersangkutan.” (Kelas XI)

Amerikalah yang sengaja menciptakan kampanye tersebut di dunia Islam, dan isu teroris dihembuskan untuk menyudutkan dunia Islam.” (Kelas XII)

kehidupan

masyarakat……… ………, diharapkan manusia bisa mempunyai sikap toleransi terhadap segala perbedaan yang ada, dan berusaha hidup rukun, baik individu dan individu, individu dan kelompok masyarakat, serta kelompok masyarakat dan kelompok masyarakat yang lainnya.” (Kelas XI)

“1.Saling menghargai perbedaan keyakinan…….

2.Saling menghargai adanya perbedaan pendapat…..………….

3. Belajar empati…………

Dengan toleransi yaitu sikap saling menghargai dan saling menghormati, akan terbina kehidupan yang rukun, tertib dan damai.”(Kelas XII)

“Sebab-sebab turunnya ayat 159 surat Ali-

Imran……… menjelaskan bahwasanya setelah terjadi perang badar Rasulullah mengadakan musyawarah dengan Abu Bakar r.a dan Umar bin Khattab r.a untuk meminta pendapat mereka tentang para tawanan perang Badar.” (Kelas XII)

“………., Dakwah adalah mengajak dengan cara santun, bukan memaksa. Karena Rasulullah pun dilarang memaksa “ kamu bukanlah pemaksa bagi mereka” (Q.S. al-Ghassiyah: 22)” (Kelas XII)

“Suatu saat, Umar r.a. seorang diri tengah pulang dari kunjungan ke Syam Syiria menuju Madinah untuk melihat kehidupan rakyatnya dari dekat. Ia bertemu dengan seorang nenek tengah beristirahat di gubuknya, lalu umar bertanya kepada nenek itu.

……… ……

“Bagaimana menurutmu tentang pemerintahannya?” Tanya Umar r.a lagi.

Allah Swt, tidak membalasnya dengan kebaikan,” (Kelas XII)

“Ihsan kepada tetangga dekat meliputi tetangga dekat dari kerabat atau yang berada di dekat rumah, serta tetangga jauh………...”(Kelas XII)

Dari tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa teks bermuatan radikalisme paling banyak ditemukan dalam buku kelas XI sedangkan muatan toleransi dan demokrasi paling banyak ditemukan pada buku ajar kelas X.

Adapun nilai-nilai radikalisme dalam buku PAI SMA terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia yaitu:

1. Memuat pandangan negatif terhadap umat yang lain. Hal tersebut tercermin dari pernyataan pada buku teks kelas X yang menyatakan bahwa “ ………, Umar lalu berkata “ Berikan kepadaku lembaran-lembaran ayat-ayat yang kalian baca itu!...

“………….., Kata Fatima dengan lembut. “Engkau adalah kotor karena engkau adalah musyrik. Sedangkan al-Qur’an tidak boleh disentuh oleh orang yang kotor.”

2. Mengusung Ideologi Kekerasan dan ideologi salafi. Hal tersebut tercermin dari dua pernyataan yang tertulis pada buku teks kelas kelas XI yang berbunyi:

“……….., “Barang siapa yang melihat kemungkaran, maka ubahlah dengan tangannya, Apabila tidak mampu maka ubahlah dengan lisannya………... “(Kelas XI)

“Memerangi orang-orang yang menyimpang dari aqidah kaum salaf seperti kemusyrikan, khurafat, bid’ah, taklid dan tawassul.” (Kelas XI)

3. Suka menyalahkan pendapat maupun praktek ibadah yang berbeda. Hal tersebut tercermin dari pernyataan berikut ini :

“Menyebut nama Nabi, Syekh atau Malaikat sebagai perantara dalam doa juga termasuk syirik.” (Kelas XI)

4. Mengusung khilafah Islamiyah. Hal tersebut tercermin dari pernyataan di bawah ini:

 Perlu menghidupkan kembali sistem khalifah.

 Khalifah adalah penguasa di seluruh dunia Islam yang mengurusi bidang agama dan politik.

 Khalifah haruslah seorang mujtahid besar……….. (Kelas XI)

5. Menolak Demokrasi. Hal tersebut tergambar dari pernyataan pada buku teks kelas XI yang berbunyi:

“Al-Maududi secara tegas menolak demokrasi. menurutnya, Islam tidak mengenal paham demokrasi yang memberikan kekuasaan besar pada rakyat………. karenanya, Al-maududi menganggap demokrasi modern (Barat) merupakan sesuatu yang bersifat syirik. Menurutnya, Islam menganut paham teokrasi…………..” (Kelas XII)

6. Memiliki stigma negatif terhadap umat lain. Hal tersebut tergambar dari pernyataan pada buku teks kelas XII yang berbunyi:

“Umat Islam di India nasibnya juga sama dengan dengan negara-negara lain yang umat Islamnya minoritas. Mereka ditindas, ditekan oleh penguasa. Sebagai contoh penghancuran masjid Babry, Ayodia, India……….terjadinya

pembunuhan besar-besaran terhadap sekitar 100 ribu jiwa, oleh partai ekstrimis Hindu yang berkuasa.” (Kelas XII)

7. Memiliki stigma negatif terhadap Barat khususnya Amerika. Hal tersebut tergambar dari pernyataan pada buku teks kelas XI yang berbunyi:

“………..., Amerikalah yang sengaja menciptakan kampanye tersebut di dunia Islam, dan isu teroris dihembuskan untuk menyudutkan dunia Islam.” (Kelas XII)

Adapun nilai-nilai toleransi dan demokrasi dalam buku teks PAI SMA terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia yaitu: menekankan pentingnya menjaga ketentraman dan kedamaian dalam kehidupan bermasyarakat, mengusung persatuan, mengedepankan sikap saling menghargai dan menghormati, mengutamakan musyawarah dalam mencapai mufakat, mengutamakan prinsip toleransi dalam berdakwah serta memberikan kebebasan beragama.

1. Menekankan pentingnya menjaga kedamaian dan keamanan dalam kehidupan bermasyarakat. Hal tersebut tercermin dari dua pernyataan berikut ini:

“Demi Allah tidak beriman,………, orang yang tetangganya tidak aman dari gangguannya.” (Kelas X)

“Ihsan kepada tetangga dekat meliputi tetangga dekat dari kerabat atau yang berada di dekat rumah, serta tetangga jauh………...”(Kelas XII)

2. Mengusung persatuan. Hal tersebut tercermin dari pernyataan berikut ini:

“Persaudaraan dalam Islam bukan sebatas hubungan kekerabatan……….., yaitu mempersaudarakan kaum muhajirin dan ansar, serta menjalin hubungan persaudaraan dengan suku-suku yang lain yang tidak seiman dan melakukan kerjasama dengan mereka.” (Kelas X)

3. Mengedepankan sikap saling menghargai dan saling menghormati. Hal tersebut tercermin dari pernyataan berikut ini:

“1. Saling menghargai perbedaan keyakinan…….

2. Saling menghargai adanya perbedaan pendapat….. …………. 3. Belajar empati…………

Dengan toleransi yaitu sikap saling menghargai dan saling menghormati, akan terbina kehidupan yang rukun, tertib dan damai.”(Kelas XII)

4. Mengutamakan musyawarah dalam mencapai mufakat. Hal tersebut tercermin dari pernyataan berikut ini:

“Sebab-sebab turunnya ayat 159 surat

Ali-Imran………

Menjelaskan bahwasanya setelah terjadi Perang Badar Rasulullah mengadakan musyawarah dengan Abu Bakar r.a dan Umar bin Khattab r.a untuk meminta pendapat mereka tentang para tawanan perang Badar.” (Kelas XII)

5. Menekankan prinsip toleransi dalam berdakwah. Hal tersebut tercermin dari pernyataan berikut ini:

“………., ………., Dakwah adalah mengajak dengan cara santun, bukan memaksa. Karena Rasulullah pun dilarang memaksa “ kamu bukanlah pemaksa bagi mereka” (Q.S. Al-Ghassiyah: 22)” (Kelas XII)

6. Adanya kebebasan berpendapat. Hal tersebut tercermin dari pernyataan berikut ini:

“Suatu saat, Umar r.a. seorang diri tengah pulang dari kunjungan ke Syam Syiria menuju Madinah untuk melihat kehidupan rakyatnya dari dekat. Ia bertemu dengan seorang nenek tengah beristirahat di gubuknya, lalu umar bertanya kepada nenek itu.

………

“Bagaimana menurutmu tentang pemerintahannya?” Tanya Umar r.a lagi.

“ Tentang ini, aku berharap semoga Allah Swt, tidak membalasnya dengan kebaikan,”

………..”(Kelas XII)

Dari tabel tersebut di atas, maka dapat disimpulkan pula bahwa materi-materi toleransi dan demokrasi dalam buku PAI SMA terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia sesungguhnya cukup banyak, akan tetapi materi-materi yang mengandung indikator radikalisme juga cukup banyak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pesan toleransi dan demokrasi dalam buku teks PAI SMA terkesan ambigu karena disamping mengajarkan paham inklusif, toleran dan demokratis, buku teks PAI SMA juga ternyata mengajarkan paham eksklusif, intoleran dan anti demokrasi.

2. Buku Teks Pendidikan Agama Islam Terbitan Erlangga