• Tidak ada hasil yang ditemukan

Cara Pembuatan

Dalam dokumen langkah formulasi strategi anal (2) (Halaman 30-34)

PERACIKAN SEDIAAN SERBUK

6. Cara Pembuatan

Tahapan pembuatan sediaan serbuk terdiri dari : - Memperkecil ukuran partikel bahan

- Mencampur bahan-bahan - Membagi serbuk

- Membungkus serbuk

6.1. Memperkecil ukuran partikel bahan

Untuk memperoleh sediaan yang homogen, maka sebelum bahan dicampur harus dihaluskan/diperkecil ukuran partikelnya terlebuh dahulu. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan cara penggerusan, penggilingan atau dengan bantuan pelarut organik yang mudah menguap.

a.Cara penggerusan/trituration

Merupakan cara pengecilan ukuran partikel dengan cara menggerus bahan tersebut dalam mortir dengan bantuan stamper. Dengan penekanan dan pengadukan, akan dihasilkan proses pengecilan ukuran partikel sekaligus pencampuran menjadi sediaan yang homogen.

b.Cara penggilingan/levigation

Merupakan cara pengecilan ukuran partikel suatu bahan dengan pertolongan bahan kedua yang tidak mudah dipisahkan setelah proses berakhir. Bahan yang umum digunakan adalah pelarut organik yang tidak mudah menguap dan tidak melarutkan bahan tersebut. Misalnya minyak mineral, gliserin, parafin liquid.

Hal ini jarang dilakukan untuk pembuatan serbuk, umumnya dilakukan dalam pembuatan salep atau suspensi.

c. Cara pulverization by intervention

Merupakan proses pengecilan ukuran partikel suatu bahan dengan pertolongan bahan kedua yang mudah dipisahkan setelah proses berakhir. Bahan yang umum digunakan adalah pelarut organuk yang mudah menguap, misalnya alkohol dan aseton. Syarat pelarut yang boleh digunakan adalah tidak mempengaruhi serbuk, yaitu tidak toksik dan tidak berkhasiat. Bahan yang perlu dihaluskan dengan cara ini antara lain kamfer, mentol, asam salisilat, asam benzoat.

Cara penghalusan : bahan ditambahkan pelarut organik sambil digerus sampai tepat larut, kemudian ditambahkan bahan inert misalnya sacharum lactis, talk, atau amilum, dan digerus sampai kering dan homogen.

6.2. Mencampur bahan-bahan

Bahan yang sudah dalam keadaan halus kemudiaan dicampur satu per satu. Pencampuran dapat dilakukan dengan beberapa cara tergantung dari sifat bahan dan jumlahnya.

a.Cara spatulasi

Cara ini digunakan untuk mencampur bahan yang dalam proses pencampurannya tidak boleh ada penekanan, bahan dalam jumlah kecil, ukuran partikel dan berat jenis hampir sama, serta bahan tidak berkhasiat keras karena homogenitasnya kurang terjamin. Pencampuran dilakukan dengan menggunakan spatel/sudip di atas kertas atau papan pil. b.Cara penggerusan

Cara ini dilakukan dengan mencampur bahan dan digerus dalam mortir untuk mendapatkan ukuran partikel yang kecil dan campuran yang homogen. Bahan obat dicampur satu per satu, sedikit demi sedikit (dalam jumlah sama banyak) dan dimulai dari bahan obat yang jumlahnya sedikit, yang dikenal dengan metode pengenceran geometris (geometric dilution)

c. Cara pengayakan

Cara ini digunakan untuk bahan yang ringan dan mudah mengalir, dilakukan dengan meletakkan bahan obat diatas pengayak, kemudian diayak.

d.Cara penggulingan/tumbling

Cara ini digunakan untuk mencampur bahan serbuk yang sangat ringan, pencampuran serbuk yang tidak dikehendaki adanya penekanan, atau pencampuran serbuk-serbuk dengan perbedaan bobot jenis yang besar. Dalam hal ini tidak terjadi pengecilan ukuran partikel yang berarti. Cara ini dilakukan dengan mengguling-gulingkan serbuk/bahan- bahan yang akan dicampur dalam satu wadah yang bermulut lebar dan tertutup rapat.

6.3. Membagi serbuk

Bila dalam resep dikehendaki sediaan dalam dosis yang sudah terbagi-bagi (pulveres), maka setelah seluruh bahan dicampur, sediaan dibagi sesuai dengan jumlah yang diminta. Pembagian serbuk dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu cara penimbangan, blocking and dividing, visual dan cara mengukur dengan menggunakan alat pengukur.

Merupakan cara yang paling tepat dan akurat, karena serbuk dibagi dengan cara menimbang satu per satu. Cara ini memiliki kesulitan karena selama pencampuran ada kemungkinan kehilangan bahan sehingga bobot keseluruhan serbuk berkurang, maka bila ditimbang satu per satu, bagian yang terakhir bobotnya akan berkurang. Oleh karena itu untuk mengatasinya, setelah semua bahan dicampur homogen keseluruhan serbuk ditimbang lagi, baru ditimbang satu per satu.

b. Cara blocking and dividing

Campuran yang telah homogen dicetakkan pada papan/kertas yang bersih, diratakan dan dibentuk menjadi segi empat panjang, kemudian dibagi dalam bagian yang sama dengan menggunakan spatel sesuai dengan jumlah yang ditulis dalam resep. Masing- masing bagian dipindahkan secara hati-hati ke kertas dengan pertolongan spatula. Cara ini tidak tepat/tidak teliti.

c. Cara visual

Dengan cara ini, campuran serbuk dibagi langsung pada masing-masing kertas pembungkus dalam bagian yang sama. Untuk memudahkan pengamatan, masing- masing bagian dibentuk kerucut dengan diameter dan tinggi yang sama. Cara ini sangat praktis dan sering dilakukan. Untuk menjamin keseragaman pembagian, dalam sekali pembagian maksimal sebanyak 10-20 bagian. Bila pembagian lebih dari 20 bungkus, maka serbuk dibagi dua terlebih dahulu dengan cara penimbangan, kemudian masing-masing dibagi secara visualmenjadi maksimal 10-20 bagian.

Gambar 1. Cara membagi serbuk dengan cara visual

d. Cara mengukur dengan alat pengukur

Dengan cara ini, campuran serbuk dibagi dengan menakar satu dosis menggunakan alat pengukur antara lain sendok atau gelas pengukur. Cara ini kurang teliti karena bervariasinya alat pengukur yang ada dan kurang telitinya si pengukur.

Umumnya cara yang biasa digunakan adalah cara visuak, kecuali jika bahan obat yang digunakan melebihi 80% takaran maksimumnya. Untuk serbuk ini, pembagian harus dilakukan dengan cara penimbangan satu per satu.

6.4. Membungkus serbuk

Beberapa bahan dapat digunakan untuk membungkus serbuk dalam dunia farmasi. Bahan yang umum digunakan adalah kertas perkamen. Selain itu juga dapat digunakan kertas lilin atau kertas perak. Bahan pembungkus harus mempunyai sifat mudah dilipat dan tidak menyerap air.

Gambar 2. Cara melipat kertas untuk membungkus serbuk

7. Wadah

Sediaan serbuk diserahkan dalam wadah yang sesuai yaitu wadah yang tertutup baik, bila perlu harus dapat melindungi serbuk terhadap pengaruh udara, cahaya, harus dapat mencegah keluarnya/menguapnya bahan yang terkandung dalam serbuk, serta sediaan harus mudah terambil dari wadahnya. Oleh sebab itu, wadah yang digunakan disesuaikan dengan kebutuhan. Wadah yang umum digunakan adalah dos serbuk, pot atau botol mulut lebar, serta saat ini telah digunakan plastik berperekat.

8. Pembuatan Sediaan dengan Bahan Bersifat Khusus

Dalam dokumen langkah formulasi strategi anal (2) (Halaman 30-34)