PERACIKAN SEDIAAN KAPSUL
2. Tujuan Pemberian Sediaan
Suatu bahan obat atau campuran bahan obat dapat diberikan dalam bentuk kapsul karena : - Bisa menutupi rasa dan bau bahan obatyang kurang enak
- Dapat mempermudah penggunaannya dibandingkan sediaan serbuk. - Dapat mempercepat penyerapan dibandingkan sediaan pi dan tablet.
- Kapsul cangkang keras sangat tepat untuk peracikan extemperaneous, karena dosis dan kombinasi obat bisa bervariasi sesuai dengan kebutuhan pasien. - Dapat dibuat sediaan cair bila diinginkan sediaan dengan konsentrasi tertentu. - Dapat digunakan untuk obat lepas lambat dan untuk tujuan pengobatan di usus
halus (enteric coated capsule).
Disamping itu, sediaan kapsul juga memiliki kekurangan-kekurangan diantaranya : - Tidak sesuai untuk bahan obat yang sangat mudah larut. Jika sebagian kapsul
yang larut menyentuh dinding lambung, maka larutan pekat yang terjadi dapat menyebabkan iritasi lokal atau terjadi penegangan lambung.
- Tidak dapat dugunakan utnutk bahan yang terlalu eflorescent dan deliquescent. Bahan eflorescent bila digerus akan melepaskan bahan air kristalnya sehingga serbuk menjadi lembab. Jika bahan ini dibuat sediaan kapsul, akan menyebabkan kapsul menjadi lunak dan melekat sati dengan lainnya selama penyimpanan.
Bahan deliquescent merupakan bahan yang dapat menyerap air hingga menjadi larutan, sehingga bahan ini akan menarik air dari cangkang kapsul, yang bila berlangsung lama akan menyebabkan kapsul menjadi rapuh dan mudah pecah. 3. Formula dan Cara Pembuatan
Formula dan cara pembuatan yang akan dibahas adalah untuk kapsul cangkang keras, karena hanya kapsul inilah yang digunakan dalam produksi skala kecil di apotek.
Formula umum
Formula yang umum untuk kapsul cangkang keras diapotek adalah ; R/ Bahan obat x
Bahan pembantu y m.f.da in caps...
Bahan yang dapat diformulasikan dalam kapsul in i adalah bahan padat, setengah padat maupun bahan obat cair.
Cara pembuatan
Pada prinsipnya cara peracikan kapsul cangkang keras, khususnya di apotek, terdiri dari 6 tahap yaitu :
- Pengecilan ukuran partikel - Pencampuran bahan - Pemilihan ukuran kapsul - Pengisian kapsul
- Pembersihan kapsul
- Pengemasan dan pemberian etiket serta label
a. Pengecilan ukuran partikel
Pengecilan ukuran partikel dalam peracikan kapsul dilakukan dengan cara yang sama dengan peracikan sediaan serbuk.
b. Pencampuran bahan
Proses pencampuran bahan obat dan bahan tambahan, baik bahan padat, setengah padat maupun bahan cair, dilakukan dengan cara yang sama dengan peracikan sediaan serbuk. c. Pemilihan ukuran kapsul
Pada umumnya, kapsul gelatin keras digunakan untuk bahan obat atau campuran bahan obet berbentuk serbuk dengan bobot antara 65 mg -1 g. bila bobot bahan obat terlalu kecil, dapat ditambahkan bahan pengisi yang inert.
Pengisian kapsul yang benar, sebaiknya bagian induknya terisi penuh dengan campuran obat, sedangkan bagian tutup masuk sepenuhnya ke bagian induk untuk memastikan bahan obat tertutup rapatdalam kapsul. Bagian tutup tidak digunakan untuk wadah campuran obat, melainkan untuk menahannya agar tetap berada didalam kapsul. Ukuran kapsul harus dipilih sedemikian rupa sesuai dengan kebutuhan.
Jika bobot bahan obat terlalu besar untuk dimasukkan kedalam satu kapsul, maka dapat dipakai dua atau lebih kapsul dengan ukuran yang lebih kecil untuk tiap takaran dosis dengan menyesuaikan aturan pemakaiannya.
Untuk menentukan ukuran kapsul yang digunakan, ada beberapa tahap yang harus dilakukan yaitu :
- Hitung bobot bahan atau campuran bahan obat tiap kapsul, misalnya x gram. - Pilih cangkang kapsul dengan kapasitas yang setara atau paling mendekati bobot
bahan obat (lihat tabel 1). Dalam memilih, pilihlah bahan obat yang memiliki berat jenis yang paling mendekati dengan berat jenis bahan obat yang akan dibuat. - Tara isi cangkang kapsul dengan menggunakan bahan inert. Misalkan dihasilkan
berat y gram.
Jika x = y, maka bahan obat langsung dimasukkan dalam cangkang. ika x < y, maka bahan obat ditambahkan pengisi sampai beratnya = y.
Jika x > y, maka bahan obat diracik dalam dua atau lebih kapsul dengan ukuran yang lebih kecil.
d. Pengisian kapsul
Terdapat perbedaan cara pengisian kapsul antara bahan obat padat/serbuk dengan cair. Umumnya pegisian dapat dilakukan dengan tangan (tanpa alat) ataupun dengan bantuan alat pengisian kapsul sederhana.
Bahan obat padat/serbuk
Pengisian kapsul cangkang keras dalam skala kecil di apotek dapat dilakukan dengan ataupun tanpa bantuan alat.
- Cara blocking and dividing
Cara ini sama dengan pada pembagian sediaan serbuk, yang kemudian dilanjutkan dengan pengisian kedalam kapsul dengan bantuan spatel.
- Metode punching
Dengan cara ini, serbuk diletakkan diatas selembar kertas, kemudian dibuat datar dengan ketinggian sekitar 1/3 panjang badan kapsul. Induk kapsul diisi dengan cara menekan ujung yang terbuka berulang-ulang pada serbuk. Rasa sentuhan digunakan untuk menentukan apakah kapsul sudah terisi penuh, karena isi kapsul bervariasi tergantung kemampatannya. Untuk menjamin keseragaman bobot isi kapsul, sebaiknya dilakukan pengecekan dengan penimbangan.
Cara yang sering dipraktekkan dala peracikan di apotek adalah mula-mula dilakukan pembagian serbuk secara visual, selanjutnya serbuk dimasukkan kedalam kapsul. Tahapan yang dilakukan :
Campuran bahan obat dibagi sesuai dengan jumlah yang diinginkan secara visual (prinsip pembagian sama dengan pada peracikan sediaan serbuk terbagi).
Masukkan setiap bagian serbuk kedalam induk kapsul ± 2/3 volumenya dengan cara mendorong bagian mulut induk kapsul dalam posisi miring ke arah campuran serbuk.
Induk kapsul yang telah terisi selanjutnya dibalik dan ditekan-tekan pada sisa serbuk sampai seluruh serbuk masuk kedalam kapsul.
Tutup kapsul dengan sempurna. Umumnya tutup kapsul menutup sebagian indukl kapsul.
Gambar 8. Cara mengisi kapsul tanpa alat.
- Dengan alat
Cara pengisian kapsul dengan alat :
Induk kapsul diletakkan berjajar pada alat.
Tuangkan campuran bahan obat ke permukaan alat dan ratakan dengan menggunakan spatel sampai seluruh serbuk masuk ke dalam kapsul.
Gambar 9. Alat pengisian kapsul gelatin keras.
Bahan obat cair
Pengisian kapsul cangkang keras dalam skala kecil di apotek untuk bahan obat yang berupa cairan dapat dilakukan dengan cara :
- Induk kapsul kosong ditara dengan cara meletakkan induk kapsul tersebut di atas kotak yang telah dilubangi sebagai pijakan/tempat berdiri kapsul.
- Teteskan bahan obat cair (penetes dalam posisi tegak lurus) ke dalam satu induk kapsul sampai diperoleh bobot yang diinginkan (misalnya n tetes).
- Pengisian kapsul selanjutnya dilakukan langsung dengan meneteskan sejumlah n tetes ke dalam setiap induk kapsul lainnya.
- Kapsul ditutup rapat dengan cara mengoleskan sedikit mucilago gom arab di bagian atas induk kapsul, dan tutup dipasang dengan cara memutar-mutarkannya. (Mucilago gom arab adalah larutan 2 bagian gom arab dalam 3 bagian air).
Gambar 10. Cara pengisisan kapsul dengan bahan obat cair.
e. Pembersihan kapsul
Tujuan membersihkan kapsul adalah untuk menghilangkan sisa bahan obat di luar dinding kapsul, untuk mencegah rasa dan atau bau yang tidak enak serta rusaknya dinding kapsul. Hal ini perlu dilakukan karena pada saat pengisian kapsul kemungkinan ada bahan obat yang melekat pada dinding kapsul bagian luar. Bila bahan obat berasa pahit atau berbau tidak enak, pada saat diminum akan mengganggu pasien, sehingga tujuan penggunaan
sediaan kapsul tidak tercapai. Sedangkan, jika bahan obat bersifat merusak cangkang kapsul, misalnya bersifat higroskopis dan deliquescent, bila sisa bahan tidak dibersihkan, maka dapat menimbulkan kerusakan pada kapsul tersebut.
Kapsul dapat dibersihkan dengan menggunakan : - kain kasa atau tissue kering
- kain kasa atau tissue yang dibasahi alkohol - NaCl granuler