• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATUP TERPASANG

Dalam dokumen langkah formulasi strategi anal (2) (Halaman 133-138)

BAB IX SEDIAAN CAIR

KATUP TERPASANG

Fungsi katup terpasang adalah untuk memungkinkan penglepasan isi wadah dari tabung dalam bentuk yang diinginkan dengan kecepatan yang diinginkan dan dengan adanya katup yang berukuran, dalam jumlah/dosis yang tepat. Bahan yang digunakan dalam pembuatan katup harus disetujui oleh FDA. Di antara bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan berbagai katup ialah plastik, karet, alumunium dan baja tidak berkarat.

Katup aerosol terpasang biasanya terdiri dari bagian-bagian sebagai berikut: 1. Aktuator

Aktuator adalah kenop yang ditekan oleh pemakai untuk mengaktifkan katup terpasang untuk pemancaran produk. Aktuator memungkinkan pembukaan dan penutupan katup dengan mudah. lni terjadi lewat lubang pada aktuator di mana pro duk dilepaskan. Modal ruang dalam dan ukuran lubang pemancar di aktuator berperan pada bentuk fisik produk yang dilepas (kabut, somprotan halus, aliran zat padat, atau busa). Campuran jenis dan jumlah propelan yang digunakan, model aktuator dan ukuran mengontrol besarnya partikel produk yang dipancarkan. Lebih besar lubang (dan lebih sedikit propelan) yang digunakan untuk memanrarkan produk dalam bentuk busa atau aliran padat dibandingkan memancarkan produk dalam bentuk semprotan atau kabut. 2. Tangkai

Tangkai membantu aktuator dan pengeluaran produk dalam bentuk yang tepat ke ruangan aktuator.

3. Pengikat

Pengikat ditempatkan dengan tepat (pas) terhadap tangkal, untuk mencegah kebocoran formula bila katup pada posisi tertutup.

4. Pegas

yang menarik kembali aktuator ketika tekanan dilepaskan, kemudian mengembalikan katup ke posisi semula.

5.Lengkungan bantalan

Lengkungan bantalan terikat pada tabung aerosol atau wadah, berperan dalam pemegangan katup ditempatnya. Karena bagian bawah lengkung bantalan ini terkena formula, maka ia harus diperhitungkan dengan baik agar criteria ketercampuran terpenuhi.

Pelaksanaan Pengisian

Seperti yang telah diterangkan sebelumnya, gas hidrokarbon terfluorinasi dapat dicairkan dengan pendingin di bawah titik didihnya atau dengan penekanan gas pada temperatur ruang. Dua cara ini digunakan pada pengisian wadah aerosol dengan propelan.

Pengisian dingin

Pada cara dingin, keduanya, cairan pekat produk dan propelan harus didinginkan sampai temperatur -30° sampai -40°F. Temperatur ini dibutuhkan untuk mencairkan gas propelan. Sistem pendingin dapat berupa campuran es kering dan aseton atau sistem pendingin lain yang lebih rumit. Sesudah didinginkan cairan pekat produk yang telah diukur secara kuantitatif dimasukkan ke dalam wadah aerosol yang sama dinginnya, gas yang dicairkan kemudian ditambahkan. Uap berat dari propelan cair dingin umumnya diletakkan di udara yang ada di dalam wadah. Akan tetapi dalam proses, beberapa uap propelan hilang. Bila sejumlah cukup propelan telah ditambahkan, katup terpasang disisipkan dan dilengkungkan ke tempatnya. Karena dibutuhkan temperatur rendah, sistem air tidak dapat diisi dengan cara ini, karena air berubah menjadi es. Untuk sistem bukan air, beberapa uap air terlihat pada produk akhir akibat dari kondensasi uap air udara dalam wadah dingin.

Pengisian Tekanan

Dengan cara tekanan cairan pekat produk diisikan secaraa kuantitatif ke dalam wadah aerosol, katup terpasang disisipkan dan dilengkungkan ke tempatnya, dan gas yang dicairkan dengan tekanan diukur dimasukkan ke dalam tangkai katup dari buret bertekanan. Propelan dalarn jumlah yang diinginkan dimasukkan ke dalam wadah dibawah tekanan uapnya. Bila tekanan di dalam wadah sama dengan tekanan dalam buret, propelan akan berhenti mengalir. Penambahan propelan dapat dilakukan dengan meningkatkan tekanan di dalam alat pengisi lewat pompa udara atau gas nitrogen. Udara yang terperangkap dalam wadah dapat diabaikan

jika tidak mengganggu kualitas dan kestabilan produk, atau dapat dikosongkan sebelum diisi atau selama pengisian, dengan menggunakan alat khusus. Sesudah pengisian wadah dengan propelan secukupnya, aktuator katup dicoba untuk ketepatan fungsinya. Penyemprot ini juga dicoba dengan mengosongkan pipa tercelup dari propelan sebelum digunakan oleh konsumen.

Pengisian dengan tekanan, digunakan untuk hampir semua aerosol farmari. Cara ini mempunyai kelebihan dibandingkan dengan cara dingin, dlmana bahaya pengotoran uap air pada produk lebih kecil dan juga pada proses ini propelan yang hilang lebih sedikit.

Bila digunakan gas bertekanan pada sistem aerosol, gas dipindahkan dari silinder baja yang besar ke dalam wadah aerosol. Sebelum pengisian, cairann pekat produk ditempatkan secara kuantitatif ke dalam wadah, katup terpasang disisipkan ke tempatnya dan udara dikeluarkan dari wadah dengan pompa vakum. Gas bertekanan kemudian dimasukkan ke dalam wadah lewat katup pengurang tekanan yang ditempelkan ke tabung gas. bila tekanan di dalam wadah aerosol lama dengan tekanan yang telah ditentukan sebelumnya dan dengan tekanan pengisian yang diatur, gas akan berhenti mengalir, dan katup aerosol dikembalikan ke kedudukan semula. Untuk gas-gas seperti CO, dan NO, yang sedikit larut dalam cairan pekat produk, wadah dikocok, secara manual atau mekanik selama pengisian untuk mencapai tekanan yangdibutuhkan dalam ruang atass wadah aerosol.

Pemeriksaan Wadah-wadah Terisi

Sesudah pengisian, baik dengan cara dingin maupun dengan cara tekanan, wadah aerosol diperiksa dalam kondisi lingkungan yang berbeda-beda, terhadap kebocoran, kelemahan katup terpasang atau wadah.

Wadah-wadah aerosol yang telah terisi juga diperiksa ketepatan fungsi katupnya. Kecepatan penglepasan katup ditentukan dengan mengeluarkan bagian-bagian isi sebelum aerosol ditimbang selama periode waktu tertentu, dan dihitung terhadap perbedaan berat, banyaknya gram isi yang dilepaskan per unit waktu. Bila dianggap dibutuhkan, aerosol juga dapat diperiksa pola semprotannya, distribusi ukuran partikel semprotan dan ketelitian dari dosis yang dipancarkan kembali bila digunakan katup pengukur.

Pengemasan, Pemberian Etiket clan Penyimpanan

Segi unik dari aerosol farmasi dibandingkan dengan bentuk-bentuk sediaan lain adalah produk tersebut dikemas sebagai bagian dari proses pembuatan. Bersama dengan sebagian besar bentuk-bentuk sediaan lain, produk dibuat lengkap dan ditempatkan dalam wadah yang sesuai

Etiket aerosol harus memuat informasi peringatan sebagai berikut:

Peringatan: Isi bertekanan, wadah jangan ditusuk atau dibakar. Jangan dipaparkan terhadap panas atau disimpan pada temperatur di atas 120°F (49°C).Jauhkan dari jangkauan anak- anak.

Peringatan: Hindari pengisapan, jauhkan dari mata atau membran mukosa lain (Catatan:

Peringatan tidak diharuskan untut aerosol inhalasi dan yang akan diberikan pada membran mukosa).

Untuk aerosol yang berisi propelan halokarbon atau hidrokarbon:

Peringatan: Pergunakan hanya sebagaimana diperintahkan: kesalahan pemakaianyang disengaja, dengan sengaja meningkatkan kadar dan menghisap isinya dapat berbahaya atau fatal.

Aerosol harus dijaga dengan tutup pengaman yang diletakkan pada tempatnya untuk mencegah pengaktifan yang tidak sengaja atau pengotoran oleh debu dan bahan-bahan asing lainnya. Contoh aerosol farmasi:

1. Aerosol topical : Betametason propionate 2. Aerosol inhalasi : Deksametason natrium fosfat Inhalasi

Inhalasi adalah obat atau larutan obat yang diberikan lewat nasal atau lewat alat pernapasan mulut. Obat harus diberikan untuk kerja setempat pada cabang-cabang bronkus atau untuk efek sistemik lewat absorpsi paru-paru. Gas-gas tertentu, seperti oksigen dan eter, diberikan dengan inhalasi sebagai bubuk halus bahan obat dan larutan obat yang diberikan sebagai kabut halus. Air Steril untuk Inhalasi, USP dan Natrium Klorida Inhalasi, USP dapat digunakan sebagai pembawa untuk larutan inhalasi.

Seperti dinyatakan sebelumnya, sejumlah senyawa obat diberikan lewat wadah bertekanan aerosol inhalasi. Untuk senyawa obat yang diinhalasi (dihisap) atau larutan untuk mencapai cabang bronkus, partikel yang dihisap harus berukuran hanya beberapa mikron.

Bentuk khas bubuk yang diberikan berkaitan dengan inhalasi bubuk mikronized langsung ke dalam paru-paru menggunakan alat napas aktif spesial. Obat yang ada dalam bentuk bubuk yang diinhalasikan adalah natrium kromolin, suatu bahan yang digunakan pada penanganan pasien yang menderita asma perenial berat. Obat diberikan ke pasien dalam kapsul gelatin keras sebagai campuran bubuk dengan laktosa sebagai senyawa inert. Partikel laktosa dirancang

menjadi lebih besar 30- 60µ daripada ukuran partikel bubuk natrium kromolin, di mana partikel laktosa ditahan dalam saluran atas udara. Bubuk dalam kapsul dibuat untuk inhalasi dengan menempatkannya dalam alat inhalasi khusus. Bila siap untuk pengobatan pasien membuat dua lubang dikapsul dengan penusuk mekanik yang ada dalam inhaler. Bila mulut ditempatkan pada masker dan diisap, maka bubuk obat akan tersebar dalam udara yang dihisap.

Contoh-contoh Inhalasi yang Mengandung Obat Inhalan

Inhalan adalah obat atau kombinasi obat yang berdasarkan pada tekanan uapnya yang tinggi dapat terbawa oleh aliran udara masuk ke dalam lubang hidung, tempat dimana efek obat terjadi. Alat dimana obat tersebut dikemas dan darinya obat diberikan disebut sebagai inhaler

Contoh-contoh Inhalan Obat

1. Inhalan amil nitrit untuk nyeri angina

2. Inhalan propilheksidrin sebagai vasokonstriktor untuk meringankan sumbatan hidung karena flu.

Penyemprot

Penyemprot (spray) dapat didefinisikan sebagai larutan air atau minyak dalam bentuk tetesan kasar atau sebagai zat padat yang terbagi-bagi halus. Untuk digunakan secara topikal, biasanya untuk saluran hidung-faring atau untuk kulit. Banyak spray yang ada di perdagangan, digunakan untuk dimasukkan ke dalam hidung untuk mengobati sumbatan hidung dan peradangan serta untuk memberantas infeksi dan mengandung obat antihistamin, simpatomimetik dan senyawa antibiotik. Jenis spray lain digunakan untuk melawan keadaan terbakar matahari dan mengandung anestesi lokal antiseptik, pelindung kulit dan antipruritus (antigatal). Spray kerongkongan mengandung antiseptik, pengharum dan pemberi rasa, dapat efektif digunakan untuk mengobati kondisi mulut/napas bau (halitosis), sakit kerongkongan, atau laryngitis, dapat digunakan untuk pengobatan kaki karena kutu air atau jamur lainnya. Sejumlah besar obat-obat lain dan kosmetik menggunakan spray yang umum terdapat di farmasi.

Contoh obat semprot:

2. Larutan untuk Hidung Oksimetrazolina Hidroklorida 3. Larutan untuk Hidung Fenilefrina Hidroklorida

Dalam dokumen langkah formulasi strategi anal (2) (Halaman 133-138)