Sebelumnya, penulis menghubungi Mas Febry pada tanggal 22 November 2017, terkait mengenai observasi lanjutan dan wawancara penelitian yang akan penulis lakukan. Kemudian, penulis di arahkan untuk kembali menghubungi pihak HRD, terkait surat ijin resmi dari pihak NET. sebelum melakukan observasi lanjutan dan wawancara bersama Mas Febry. Akhirnya penulis melakukan prosedur yang dimiliki oleh pihak NET. termasuk menghubungi Mba Riska dari pihak HRD, pada tanggal 28 November 2017. Dan hari Kamis, 7 Desember 2017, penulis membuat janji pertama dengan Mas Febry, selaku Senior Produser dari program Indonesia Bagus. Mendapatkan tanggal pertemuan pertama 14 Desember 2017, Kamis minggu depan. Lalu, pada tanggal 13 Desember 2017, penulis
menghubungi kembali Mas Febry, untuk menanyakan terkait jam pertemuan dengan Beliau. Namun, ternyata Beliau mengabari penulis bahwa tidak bisa bertemu di hari Kamis, karena Mas Febry harus mengikuti Raker (Rapat Kerja) akhir tahun dan berencana untuk reschedule pertemuan kami.
Kemudian, selama itu penulis juga menghubungi dan bertemu dengan beberapa kru lain, yang kemudian melakukan observasi secara langsung. Penulis juga sempat beberapa minggu melakukan kegiatan hampir sama seperti saat penulis magang, dan juga mengumpulkan studi dokumen terkait dengan data penelitian yang penulis butuhkan. Penulis belum dapat bertemu kembali dengan Mas Febry, karena Beliau sedang sibuk terkait Marketing. Lalu, pada 23 Januari 2018 penulis dikonfirmasi oleh Mas Febry, untuk membuat jadwal pertemuan di hari Jumat, 26 Januari 2018, pukul 1 siang, selepas shalat Jumat.
Pada hari Jumat pagi jam 6.41, Mas Febry mengkonfirmasi terkait jadwal pertemuan kita di kantor NET. Mediatama Indonesia, yang berada di gedung THE EAST, Lantai 27-30, Kuningan Timur, Jakarta Selatan. Dan pada pukul 1.03 siang, penulis sudah sampai di lantai 28, dan mengunggu kedatangan Mas Febry di Sky Garden NET. yang terlihat sepi, karena karyawan biasanya datang setelah shalat Jumat, kecuali untuk karyawan pada program daily. Kemudian, Mas Febry mengkonfirmasi bahwa Beliau masih dalam perjalanan, dan meminta penulis untuk menunggunya. Penulis juga mendapati di beberapa meja NET. Documentary, masih sepi.
Akhirnya pada jam 2.15 siang, penulis bertemu dengan Mas Febry, dan beliau menyarankan untuk melakukan wawancara di meja kerja Beliau. Penulis melakukan wawancara dengan Beliau kurang lebih selama 3 jam, yang mana itu juga terpotong oleh beberapa telepon dari pihak Marketing. Setelah selesai melakukan wawancara, Beliau juga mengirimkan beberapa data yang dibutuhkan oleh penulis, seperti CV Beliau, kontak Reporter yang sedang melakukan perjalanan, untuk kemudian penulis melakukan wawancara setelahnya, dan juga surat terguran dari KPID kepada Indonesia Bagus.
Penulis selama melakukan observasi beberapa minggu, juga sempat mengikuti pitching yang dilakukan oleh Mba Erny dan Mas Udin selaku reporter yang akan melakukan perjalanan ke Kalimantan. Reporter mendatangi Mas Febry selama 3 hari berturut-turut dan melakukan diskusi terkait hal-hal yang akan ditulis dan dihapus dalam storyline. Setelahnya, penulis melakukan running request, terkait hal-hal yang dibutuhkan tim produksi selama perjalanan, termasuk request alat ke logistik untuk memenuhi teknis dalam masa produksi.
2. Hasil observasi informan 2 : Rizki Abadi
Pada hari Jumat, tanggal 26 Januari 2018 setelah penulis melakukan wawancara dengan Mas Febry. Penulis juga bertemu dengan Rizki Abadi yang akrab dipanggil Mas Eki. Beliau sudah tidak lagi menjabat status Produser Indonesia Bagus, karena Beliau sekarang ditempatkan pada program baru Mom Squad. Dan karena setelah penulis melakukan wawancara dengan Mas Febry, penulis mempunyai janji terlebih dahulu juga di hari yang sama, untuk melakukan wawancara dengan Production Assistant Indonesia Bagus. Maka, penulis menanyakan jadwal Mas Eki, dan waktu luang Beliau untuk bisa melakukan wawancara dengan penulis.
Penulis akhirnya menjadwalkan bertemu dan melakukan wawancara dengan Mas Eki pada hari Senin, 29 Januari 2018. Pada saat itu penulis datang ke
kantor NET. pukul 12.15 siang. Karena penulis mendapati meja kerja Mas Eki masih kosong, akhirnya penulis terlebih dahulu shalat dan makan siang. Kemudian, pada pukul 13.25, penulis bertemu Mas Eki di lorong lift lantai 30, dan Mas Eki mengatakan untuk melakukan wawancara di Sky Garden NET. lantai 28. Penulis turun ke lantai 28, dan menunggu Mas Eki sekitar 10 menit sampai akhirnya melakukan wawancara terkait. Sebelumnya, Mas Eki tidak bersedia melakukan wawancara karena sudah tidak lagi berada di program Indonesia Bagus. Tetapi, setelah penulis melakukan wawancara dengan Mas Febry, akhirnya Beliau bersedia juga untuk melakukan wawancara dengan penulis.
Mas Eki merupakan Ex Produser Indonesia Bagus, pada waktu magang penulis, Beliau banyak berinteraksi dan membantu jalannya tugas-tugas dikerjakan penulis. Beliau lebih muda dari Mas Febry dan termasuk santai dalam berbicara, Beliau merupakan mantan Video Jurnalis dan Reporter yang juga senang mendaki gunung. Maka dari itu Beliau juga dipercayai untuk menjadi Produser dalam program kearifan lokal Indonesia Bagus ini. Selama wawancara, Beliau hanya menjawab singkat saja, karena memang karakteristik Beliau yang tidak terlalu serius dalam menanggapi hal apapun itu. Penulis melakukan wawancara kurang lebih selama 2 jam dengan Beliau, yang juga diselipkan dengan beberapa candaan dari Beliau dalam menaggapi setiap pertanyaan yang penulis utarakan.
3. Hasil observasi informan 3 : Eggi Listy
Eggi Listy atau biasa penulis panggil dengan sebutan Kak Eggi, karena satu angkatan dengan penulis. Sebelumnya, pada saat magang pertama penulis, Kak Eggi masih menjadi PA dari program NET. Documentary Garuda. Yang kemudian, penulis mengetahui bahwa Kak Eggi berpindah menjadi PA Indonesia Bagus, melalui instastory akun Instagram. Sebelumnya, penulis sempat beberapa kali berhubungan melalui Direct Message Instagram. Dan penulis juga menjadwalkan wawancara dengan Kak Eggi melalui DM, sebelum akhirnya penulis berkomunikasi melalui Whatsapp.
Pada hari Jumat, 26 Januari 2018 penulis menghubungi Kak Eggi, untuk menanyakan keberadaannya. Karena penulis juga sudah menjadwalkan wawancara dengan Kak Eggi yang sekarang adalah Production Assistant dari
Indonesia Bagus. Dan ia memberikan kabar kepada penulis bahwa akan tiba di kantor pukul 2 siang. Kemudian, akhirnya penulis melakukan wawancara terlebih dahulu dengan Mas Febry selaku Senior Produser Indonesia Bagus, selama kurang lebih 3 jam. Setelah penulis melakukan wawancara dengan Mas Febry, penulis menanyakan keberadaan Kak Eggi, karena ia tidak ada di meja kerjanya. Ia mengatakan bahwa, ia sedang berada di booth editing, dan akan menemui penulis segera. Setelah bertemu, penulis melakukan wawancara dengan Kak Eggi, selama kurang lebih 2 jam. Kak Eggi adalah salah satu karyawan NET. baru, yang termasuk ke dalam MDP IV pada tahun 2016. Pengetahuannya mengenai program Indonesia Bagus ini belum terlalu banyak, karena jangka waktu penulis dengan ia adalah 2 bulan dari perubahan seluruh tim pada program NET. dan setiap jawabannya beberapa masih ragu, sebab ia selalu menanyakan bagaimana jawabannya, apakah cukup atau tidak dalam memenuhi informasi yang dibutuhkan oleh penulis. Itu juga yang menjadi alasan lain bahwa penulis akhirnya menjadwalkan wawancara dengan PA terdahulu.
4. Hasil observasi informan 4 : Halimah Tusadiah
Pada Senin sore tanggal 29 Januari 2018, penulis juga menjadwalkan wawancara dengan Halimah Tusadiah, atau akrab dipanggil Teh Ninih. Teh Ninih merupakan Production Assistant terdahulu dalam program Indonesia Bagus. Dari awal pembentukan program pada tahun 2013. Teh Ninih juga mendapati perubahan tim, yang akhirnya pada saat ini Teh Ninih menjadi PA di program Net.Z, salah satu portal berita online yang dimiliki oleh NET. TV. Penulis akhirnya membuat jadwal untuk wawancara dengan Teh Ninih, karena penulis berpendapat bahwa Teh Ninih cukup mengetahui banyak hal terkait program Indonesia Bagus ini.
Setelah penulis melakukan wawancara dengan Mas Eki, pada sore hari, penulis menemui Teh Ninih yang berada di ruangan Net.Z. Pada saat itu,
kebetulan Teh Ninih sedang mengobrol ringan dengan karyawan lain, dan akhirnya melakukan wawancara dengan penulis. Wawancara ini dilakukan kurang lebih 3 jam, Teh Ninih merupakan orang yang cekatan dalam bekerja. Ia juga dahulu berada pada 3 program NET. yaitu, Lentera Indonesia, Indonesia Bagus dan Moslem Traveler. Penulis banyak mendapatkan informasi terkait Indonesia Bagus, dan juga pendapat Teh Ninih yang menyatakan bahwa terkadang P3SPS dari KPI juga masih banyak yang membuat tim Indonesia Bagus, kurang mengeksplor lebih jauh mengenai kearifan lokal yang berada di daerah-daerah timur Indonesia. Sebab, daerah timur yang terkadang masih sensitif untuk penayangan pada program kearifan lokal, membuat tim Indonesia Bagus berpikir ulang dalam menentukan konten yang dapat diliput di daerah tersebut.
5. Hasil observasi informan 5 : Erny Suci Apriyanti
Pada minggu penulis melakukan wawancara dengan Mas Eki dan Teh Ninih, Reporter Indonesia Bagus sudah pulang dari liputannya di Kalimantan. Tetapi, mereka tidak hadir di kantor, yang pada akhirnya penulis berkomunikasi dengan Mba Erny yang merupakan satu-satunya Reporter wanita di Indonesia Bagus ini. Dan penulis mendapatkan jadwal bertemu di hari Jumat, 2 Februari 2018.
Selepas shalat Jumat, penulis sudah standby di kantor NET. untuk melakukan wawancara dengan Mba Erny. Kemudian pukul 1.15 penulis ditawarkan untuk makan siang bersama dengan Mba Erny terlebih dahulu. Setelahnya pada pukul 2.45 penulis melakukan wawancara dengan Mba Erny, di meja PA, yang pada saat itu belum datang ke kantor. Penulis menanyakan lebih dalam mengenai produksi kepada Mba Erny, karena Beliau yang terjun langsung dan berinteraksi mengenai kearifan lokal yang dimiliki setiap warga, pada daerah-daerah yang ia liput. Penulis tidak sering bertemu dengan Mba Erny selama masa
magang terdahulu, tetapi penulis sempat beberapa kali berbincang dengan Mba Erny, ketika Beliau pulang dari liputan, dan kebetulan berada di kantor. Mba Erny merupakan Reporter yang sangat ramah, dan cenderung lucu dan memilki gaya khas dalam menarik topik pembicaraan dengan lawan bicaranya. Mba Erny juga termasuk yang sangat dekat dengan Mas Febry, terlihat dari setiap pitching dilakukan, Mba Erny selalu bercanda dengan Mas Febry.
6. Hasil observasi informan 6 : Mochammad Syaefudin
Mas Udin merupakan Reporter lainnya dalam program Indonesia Bagus selain Mba Erny. Penulis sempat beberapa kali berbincang mengenai daerah-daerah yang berada di Banten, yang juga sempat Beliau liput untuk program Indonesia Bagus. Beliau ramah, dan banyak berbincang dengan penulis dari waktu magang hingga penulis kembali datang untuk observasi ke kantor. Beliau juga banyak bercerita mengenai daerah-daerah yang pernah Beliau datangi, sharing dengan penulis terkait kearifan lokal yang berada ditiap-tiap daerah tersebut. Sedari dahulu penulis magang di NET. TV.
Pada malam hari di waktu yang sama dengan Mba Erny, penulis bertemu dengan Mas Udin yang sedang ingest data ke library lantai 29. Dan akhirnya pada pukul 7.22 malam, penulis melakukan wawancara dengan Mas Udin terkait penelitian penulis ini, di Sky Garden lantai 28. Beliau banyak bertanya mengenai
penelitian penulis terlebih dahulu, dan juga kami banyak berbincang mengenai kabar, sebab sudah lama tidak bertemu. Karena selama penulis melakukan observasi lanjutan, penulis belum lagi bertemu dengan Mas Udin, karena Beliau harus langsung liputan ke Kalimantan dengan tim produksi lainnya. Karena waktu yang sudah malam, wawancara yang dilakukan dengan Mas Udin tidak lama, hanya sekitar 1 jam 30 menit saja. Selama itu, penulis cukup mendapatkan informasi dari Mas Udin.
7. Hasil observasi informan 7: Dewi Setyarini
Pada hari Rabu tanggal 11 Juli 2018, saya menghubungi Ibu Dewi via Whatsapp, dan Beliau mengatakan bahwa bisa ditemui di hari Jumat, tanggal 13 Juli 2018 pukul 1 siang. Kemudian setelah melakukan janji pertemuan dengan Beliau, di hari Jumat penulis datang ke Kantor Komisi Penyiaran Indonesia yang berada di Jalan Gajah Mada, Jakarta Pusat. Sebelumnya penulis dihubungi juga oleh Sekertaris dari Ibu Dewi, yaitu Mba Nanik yang mengkonfirmasi jadwal wawancara penulis pada hari itu. Setibanya penulis di Lantai 6 gedung Bapeten bagian Komisi Penyiaran Indonesia, penulis diminta untuk mengisi buku tamu dan keperluan datang, kemudian penulis menunggu sekitar 10 menit sampai Ibu Dewi tiba di Kantor kembali. Pukul 13.06 penulis akhirnya diantarkan oleh resepsionis ke ruangan Ibu Dewi. Penulis melakukan wawancara sekitar 1 jam dengan Ibu Dewi terkait bagaimana program Indonesia Bagus dalam memenuhi P3SPS KPI.