• Tidak ada hasil yang ditemukan

TRANSKIP WAWANCARA

3. Production Assistant : Eggi Listy BM

Penulis : Bagaimana pendapat Kak Eggi mengenai Kearifan Lokal di Indonesia?

Narasumber : Kearifan Lokal di Indonesia itu kalau kita lihat dari data-data pariwisata ya, kebetulan kemarin aku habis presentasi di kampus mengenai pariwisata Indonesia, dan itu mempengaruhi banget dengan devisa di Indonesia. Jadi, lagi bener-bener digencar oleh Kementrian Pariwisata Indonesia, untuk lebih banyak wisatawan yang datang kan ya. Dan kearifan lokal di Indonesia itu pun salah satu yang harus ditingkatkan, karena semua orang yang ada di Indonesia saja butuh liburan, dan liburannya pun sekarang gak jauh-jauh melirik ke luar negeri nih, justru yang ada di Indonesia dahulu. Salah satunya yang aku tahu, mereka itu sangat penasaran dengan budaya-budaya lokal yang ada di timur, baik itu budayanya, kulinernya dan pariwisatanya, kan wisata dari timur itu kan indah banget ya, seperti sumba dan banyak sekali lah. Jadi, kearifan lokal menurut aku itu, sesuatu yang memang benar-benar harus ditingkatkan, yang harus kita promosikan kepada masyarakat, kepada orang-orang Indonesia maupun mancanegara. Agar balik lagi, ke tingkat pariwisata yang mempengaruhi devisa di Indonesia ini, biar nanti kita punya banyak pengunjung di Indonesia karena kita sudah mempromosikan kearifan lokal yang kita miliki. Dan orang luar atau pun orang kita tertarik akan kearifan lokal tersebut, Indonesia kan kaya banget dengan wisata dengan budaya, setiap provinsi kan punya budaya dan kearifan lokal masing-masing yang unik-unik, yang hal tersebut harus kita promosikan. Kita juga bisa liat Putri kebanggaan seperti Putri Indonesia, Putri Pariwisata, yang itu

membuat mereka juga mempromosikan negara kita, sampai akhirnya ya Putri yang berada di negara lain juga kalau kamu tahu ya, mereka jadi penasaran dengan Indonesia, gimana sih Indonesia, ada di mana sih Indonesia, dan mereka tertarik untuk datang dan mengunjungi Indonesia. Kearifan lokal yang kita punya ini harus menjaganya, mempromosikannya dan memilikinya. Kayak ini lho Indonesia, punya Indonesia, seperti ini lho, begitu.

Penulis : Kalau Kak Eggi sendiri, sebagai PA di Indonesia Bagus, bagaimana sih Kak dengan Pra, Produksi dan Pasca Produksi dari program ini?

Narasumber : Indonesia Bagus ini salah satu program yang sudah memiliki jati diri. Indonesia Bagus itu mengangkat kearifan lokal yang nantinya akan di promosikan. Dalam Pra Produksinya ngomongin rencana kita ke depannya kayak gimana, awalnya kita evaluasi dulu tayangan yang kemarin, kita menganalisis tuh gimana episode-episode yang sebelumnya, untuk memproduksi tayangan selanjutnya. Terus pitching reporter-reporternya, dijelasin apa saja yang mau dibahas, dan lain-lainnya. Cara kita mengulik gambarnya, karena kita kan kalau televisi lebih ke visualisasinya ya. Kita juga biasanya meeting tuh terkadangan sambil sama-sama searching. Dibahas sampai dalam setiap item, biar nanti ke depannya kita mateng, kalau misalnya nanti ada yang berubah berkomunikasinya dengan Produser. Aku merasakan bahwa, oh iya aku udah paham gitu. Misal, kita sebagai tim dalam salah satu episode kita akan mengangkat cara makan atau makanan-makanan yang uniknya di daerah tersebut, nah dalam pra produksi ini kita akan mendiskusikannya terlebih dahulu. Nanti kita angkat bagian proses

makanannya dibuat ya, dan scene pas lagi makannya enak, biar nanti kita pas nontonnya enak. Nah, nanti pas produksi dan hasil editing dilihatnya enak kan berhasil ya jadinya dan tambah dengan scene-scene yang lainnya. Dengan menonjolkan kearifan lokal yang daerah tersebut miliki, kayak pariwisatanya, kehidupan daerahnya, keindahan alamnya. Dan kembali lagi, karena Indonesia Bagus sudah punya jati diri untuk mengemas bentuk kearifan lokal ini kepada penonton. Dalam Produksi juga aku banyak berperan di dalam kantor, mempersiapkan segala keperluan yang sebelumnya sudah didiskusikan dalam pra produksi, dan tentunya aku juga berkomunikasi dengan Mas Febry selaku produser yang juga koordinasi kita di dalam kantor. Kita saling berkomunikasi juga dengan reporter juga video jurnalis, selama mereka turun kelapangan untuk meliput episode mengenai daerah yang akan kita tayangkan nantinya. Kemudian dari Pra, Produksi, samapai Pasca juga aku menikmatinya sih semua, karena kita kan sudah mempunyai jati diri dan aku juga termasuk orang yang menyukai budaya dan hal-hal mengenai ini, jadi aku menjalaninya juga enjoy dan gak terlalu banyak revisi juga hehe. Satu sama lain harus saling percaya sih, biar nanti kita mengolah datanya juga jadi tayangan yang begitu cantik.

Penulis : Bagaimana kesulitan Kak Eggi selama sebagai PA di program Indonesia Bagus?

Narasumber : Kemarin sih ada aku mengalami salah satunya, karena lagi cuaca buruk jadi aku memutuskan juga untuk droner pulang, angin kencang juga kan, yaudah lah droner pulang aja. Jadinya gambar-gambar yang didapatkan juga gak begitu amazed banget kan ya. Tapi setelah itu juga pas gambar di ingest juga kan

gak terlalu gimana-gimana sih, masih okay untuk diproses. Dan Alhamdulillah juga sekarang tim udah lumayan mandiri kan ya, gak terlalu apa-apa Eggi sampai dulu aja kalau makan Eggi hahaha, tapi ya sekarang udah enggak. Team work udah okay sekarang. Dan aku juga nyaman sih, jadi kan bisa kerjain semua kerjaannya juga lebih baik lagi karena gak terlalu push dengan yang lainnya. Aku juga bisa fokus gitu hehe.

Penulis : Menurut crew apa program Indonesia Bagus sudah sesuai dengan P3SPS KPI mengenai tayangan Kearifan Lokal?

Narasumber : Sudah menurutku, dari yang selama ini tayang ya dari awal sepertinya Indonesia Bagus sudah mengikuti standar KPI.

Penulis : Poin-poin apa saja yang ada didalam setiap evaluasi?

Narasumber : Yang paling sering di evaluasi sih gambar-gambar ya biasanya ke VJ (video jurnalis), kadang ada VJ yang moody. Kadang kalau lagi bagus ya bagus, dan banyak ya materinya, stoknya, jadi gak mempersulit PA. Tapi aku pernah mengalami itu, bukan di Indonesia Bagus sih, aku dapet VJ yang moody dengan narasumbernya. Bikin aku kesulitan dan agak jengkel sih, karena ngaruh ke semuanya kan ya. Jadi gambar yang diambil itu sedikit dan kurang. Karena ku kan PA ya, yang biasanya juga nemenin buat editing gambar, jadi sempet kesel gitu hahaha. Kalau di Indonesia Bagus, kalau memang kurang karena Alhamdulillah Mas Febry kan baik ya, misalnya kita kurang gambar, biasanya ambil dari episode yang udah pernah tayang. Jadi gak apa sih, aman. Tapi di Indonesia Bagus gambarnya banyak-banyak sih biasanya Vjnya rajin hehe.

Karena memang paling enak sih kalau liputan buat program kearifan lokal kayak gini kan. Cuma ya sayang kita memang jam tayangnya hanya tiga puluh menit. Jadi gak bisa semua gambar dimasukin kan, padahal ya memang banyak yang bagus hahaha. Namanya juga Indonesia bagus hehe.