• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kategori Program

4.3 Deskripsi Data

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, penulis akan mendeskripsikan hasil dari penelitian dengan menggunakan teknik wawancara mendalam (in-depth interview). Wawancara mendalam (in-depth interview) adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya

Wakil Pemimpin Redaksi Rahmat Edi Irawan Pemimpin Redaksi Dede Apriadi Kepala Departemen Ronny Suyanto Executive Produser Ronny Suyanto Senior Produser Febry Arifmawan Production Assistant Eggi Listy BM Reporter

Erny Suci Apriyanti Mochamad Syaefudin

jawab sambil bertatap muka, antara pewawancara dengan responden atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara, di mana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama (Sutopo, 2006, p.72). Wawancara juga merupakan alat mengecek ulang atau pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang diperoleh sebelumnya dan juga merupakan teknik komunikasi langsung antara yang melakukan penelitian dan responden. Dalam penelitian ini, penulis melakukan hal tersebut dengan beberapa tim produksi dari program kearifan lokal Indonesia Bagus NET. TV. Fokus pada penelitian ini membahas mengenai kebijakan redaksional yang dimiliki oleh program Indonesia Bagus, dan juga mengenai Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS), yang dimiliki oleh Komisi Penyiaran Indonesia berkaitan dengan program tersebut. Tentang usaha tim redaksi untuk mengimplementasikan mengenai pengetahuan P3SPS, pada setiap episode program kearifan lokal Indonesia Bagus, agar tetap dijalurnya.

Observasi juga telah dilakukan oleh penulis selama kurang lebih empat bulan, yang mana waktu tersebut terhitung dari Oktober 2016 sampai Januari 2017, pada saat penulis melakukan kegiatan Job Training, kemudian dilanjutkan kembali pada Desember 2017 sampai Januari 2018 untuk lebih dalam melakukan observasi terkait penelitian. Observasi merupakan proses pengamatan dan pencatatan secara sistematis mengenai gejala-gejala yang diteliti. Merupakan teknik pengumpulan data, di mana yang meneliti melakukan pengamatan secara langsung terhadap objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang

dilakukan (Riduwan, 2004, p.104). Observasi yang dilakukan adalah observasi partisipasi, yang mana penulis terlibat langsung sebagai partisipan secara aktif dalam objek yang diteliti. Penulis berperan serta dalam tim Indonesia Bagus, dengan melakukan observasi yang bersifat partisipan ini, penulis dengan mudah dapat memahami sistem kerja, proses distribusi materi antara tim produksi dengan crew yang kemudian akan menyelesaikan proses dari materi tayangan hingga dapat on air.

Selain dua hal tersebut, penulis juga melakukan studi dokumen. Studi dokumen merupakan salah satu metode penelitian yang digunakan oleh penulis untuk mendalami objek penelitian yang tercatat, baik berupa tulisan maupun gambar. Selain itu, studi dokumen juga digunakan untuk melihat kembali keabsahan data yang didapatkan melalui teknik wawancara mendalam dan observasi yang sebelumnya telah penulis lakukan. Penulis melakukan studi dokumen tim Indonesia Bagus melalui foto kegiatan, laporan tertulis mengenai surat-surat terkait, serta data-data pendukung lainnya.

Dalam penelitian ini terdapat beberapa informan yang memenuhi syarat sebagai sumber informasi yang sesuai dengan penelitian ini. Berdasarkan kebutuhan informasi penelitian, informan pun dibagi menjadi dua, yaitu informan kunci (key informan) dan informan pendukung. Informan kunci terkait penelitian ini dalam melakukan wawancara mendalam, diantaranya sebagai berikut:

4.3.1 Febry Arifmawan selaku Senior Produser Indonesia Bagus Febry Arifmawan dipercayai menjadi Senior Produser untuk dua program NET. Documentary sekaligus pada tahun 2016, dua program tersebut yaitu,

Lentera Indonesia dan Indonesia Bagus. Febry Arifmawan dijadikan sebagai informan kunci karena merupakan komunikator pertama dalam setiap proses dari mulai Pra Produksi, ketika Produksi dan Pasca Produksi. Yang juga Senior Produser bertugas sebagai penjaga gawang terakhir, untuk kembali mem-preview materi tayangan sebelum tayangan tersebut layak untuk disiarkan atau on air. Penulis dapat melakukan proses wawancara kepada Febry Arifmawan karena merupakan rekan kerja dalam satu divisi news dalam program NET. Documentary, Lentera Indonesia dan Indonesia Bagus, yang pada saat itu posisi penulis sebagai Production Assistant (PA).

4.3.2 Rizki Abadi selaku Ex Junior Produser Indonesia Bagus

Rizki Abadi yang akrab dipanggil Eki dilingkungan kantor, sempat dipercayai menjadi Junior Produser pada program NET. Documentary mendampingi Febry Arifmawan selaku Senior Produser, pada dua program yang juga sama, yaitu Lentera Indonesia dan Indonesia Bagus. Perubahan tim redaksi dari Indonesia bagus dilakukan sejak akhir tahun 2017 ini. Eki sendiri pada saat penulis melakukan kegiatan Job Training, masih merupakan Junior Produser pada program Indonesia Bagus. Maka dari itu, penulis melakukan wawancara dengan alasan bahwa beliau sebagai produser, pun mengetahui hal-hal terkait objek penelitian dari penulis.

Selain dari dua informan kunci tersebut, penulis juga melakukan wawancara mendalam terhadap informan pendukung, yang mengetahui Pra, Produksi juga Pasca Produksi pada tayangan kearifan lokal NET. TV program Indonesia Bagus, diantaranya sebagai berikut :

4.3.3 Eggi Listy BM selaku Production Assistant Indonesia Bagus Eggi Listy mengawali karirnya dengan mengikuti MDP IV pada tahun 2016, dan berhasil masuk dan menjadi bagian dari crew NET. TV sebagai

Production Assistance News PT Netmediatama Television. Sempat beberapa kali

berpindah program dan akhirnya dipercayai pada akhir tahun 2017, sebagai PA dalam program NET. Documentary, Lentera Indonesia dan Indonesia Bagus.

4.3.4 Halimah Tusadiah selaku Ex Production Assistant Indonesia Bagus

Halimah Tusadiah atau yang akrab dipanggil Teh Ninih sempat berada dalam satu tim bersama Febry dan Rizki dalam dua program NET. Documentary, Lentera Indonesia dan Indonesia Bagus. Sama seperti Rizki, Teh Ninih juga sempat dipercayai untuk mendampingi Febry dalam tim ini selama empat tahun berturut-turut. Dan baru mengalami perubahan sejak akhir tahun 2017. Teh Ninih juga termasuk yang membantu penulis dalam melakukan observasi di masa Job Training.

4.3.5 Erny Suci Apriyanti selaku Reporter Indonesia Bagus

Erny Suci Apriyanti merupakan salah satu Reporter di program Indonesia Bagus, karirnya sebagai Reporter sudah hadir dari sebelum ia bergabung dalam PT. Netmediatama Television. Sebagai Reporter, Erny termasuk yang mengetahui lebih dalam mengenai proses produksi yang dilakukan, karena beliau terjun langsung bersama tim ke lapangan dan mengetahui bagaimana keadaan juga kehidupan di daerah tersebut, termasuk mengenai kearifan lokal yang terbentuk.

4.3.6 Mochammad Syaefudin selaku Reporter Indonesia Bagus

Sama seperti Erny, Syaefudin atau yang juga akrab dipanggil Mas Udin ini merupakan Reporter lainnya yang meliput proses produksi di program Indonesia Bagus. Beliau yang juga terjun langsung bersama tim, yang biasanya terdiri dari satu reporter, satu video jurnalis dan satu pilot drone. Reporter yang lebih tahu proses produksi dalam sebuah tayangan, dan yang melihat juga merasakan bagaimana kearifan lokal tersebut terbentuk, dan terlakasana di dalam kehidupan bermasyarakat. Mas Udin bergabung dengan NET. TV dari awal pembentukan televisi dengan slogan televisi masa kini, ini.

4.3.7 Dewi Setyarini selaku Komisioner KPI

Ibu Dewi merupakan Komisioner KPI bagian Pengawas dan Isi Siaran. Penulis menjadikan Ibu Dewi sebagai informan pendukung karena Ibu Dewi mengetahui lebih jelas mengenai P3SPS yang dimiliki oleh KPI dan bagaimana program Indonesia Bagus dapat memenuhi hal tersebut.