• Tidak ada hasil yang ditemukan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo Jl. Letjend. S. Humardani No. 1 Kampus Jombor Sukoharjo 57521

Telp. + 62 – 271 – 593156, Fax + 62 – 0271 – 591065

ABSTRAK: Penelitian ini adalah untuk menentukan ada tidaknya perbedaan yang signifikan

dari prestasi belajar mata kuliah Dasar-dasar Kependidikan antara mahasiswa yang sudah mengajar dan mahasiswa yang belum mengajar pada Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo Tahun Akademik 2011/2012. Selain itu juga bertujuan untuk mencari data tentang prestasi belajar mata kuliah Dasar-dasar Kependidikan yang diambil dari hasil yudisium dan data pribadi mahasiswa khususnya mahasiswa yang sudah mengajar. Data yang telah terkumpul dianalisis dengan rumus t-test. Diperoleh hasil bahwa hasil analisis data dengan menggunakan teknik statistik

dengan rumus t-test yang dikonsultasikan dengan tabel pada taraf signifikan 5% yaitu tt = 2,145

dan taraf signifikan 1% yaitu tt= 2,977. Sedang hasil t0 = 1,00 setelah dikonsultasikan maka t0 <

tt = 1,00 < 2,145. Hal ini menunjukkan bahwa Ho diterima Ha tidak diterima kebenarannya,

berarti tidak ada perbedaan yang signifikan dari prestasi belajar mata kuliah Dasar-dasar Kependidikan antara mahasiswa yang sudah mengajar dan mahasiswa yang belum mengajar pada mahasiswa Program Studi PPKn Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo.

Kata-kata kunci: prestasi belajar, Dasar-dasar Kependidikan

PENDAHULUAN

Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan. Pendidikan haruslah disesuaikan dengan perkembangan tuntutan pembangunan serta perkembangan jaman di mana kehidupan dan peradaban manusia semakin dipengaruhi oleh kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi untuk itu diputuskan tenaga-tenaga pengajar-pengajar yang memiliki kemampuan profesional yang menyadari untuk dapat melaksanakan sebagai ujung tombak penentu kualitas pendidikan.

Untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional perlu diadakan adanya lembaga pendidikan yang bertujuan untuk mencetak tenaga pengajar yang bermutu. Salah satunya adalah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, mereka diberi bekal pengertian yang dapat digunakan sebagai pioner untuk menyelesaikan proses berlajar, sehingga nantinya dapat melakukan langkah-langkah yang tepat dalam mendidik mahasiswa.

Mata kuliah dasar Kependidikan (MKB) akan memberi dasar yang berupa teori-teori pendidikan yang sangat bermanfaat bagi calon pendidik untuk melaksanakan tugasnya, sehingga semua mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan diwajibkan untuk menempuhnya. Mata kuliah dasar-dasar Kependidikan ini menjadi prasyarat utama untuk menjadi calon guru.

Mahasiswa yang diterima di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan khususnya untuk Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN) memiliki pengetahuan dan pengalaman berbeda-beda. Pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki akan membantu dalam mencapai prestasi belajarnya. Mahasiswa tersebut di antaranya adalah terdiri dari mahasiswa yang sudah mengajar, dan ada mahasiswa yang berasal dari SLTA yang disebut mahasiswa murni (yang belum mengajar). Kedua kelompok mahasiswa tersebut memiliki pengetahuan dan pengalaman yang berbeda sama-sama memperoleh mata kuliah dasar-dasar Kependidikan.

Pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki sangat membantu dalam mencapai cita-cita apalagi teori tentang Keguruan dan Kependidikan yang sudah dipraktekkan, sangat relevan dengan yang diajarkan di perguruan tinggi, mereka tinggal memperdalam dan melanjutkan belajar tinggal mengulang saja. Dengan demikian mereka akan mencapai prestasi belajar yang lebih bila ditinjau dari latar belakang dan pengetahuan yang dimilikinya.

Mengingat latar belakang pengetahuan yang berbeda tersebut, maka menjadi problem antara lain mencapai tujuan Instruksionalnya, yaitu mencetak guru yang profesional. Kenyataan baik mereka yang sudah mengajar mendapat perlakuan yang sama selama menerima mata kuliah Dasar-dasar Kependidikan.

Dengan demikian pentingya penulis melakukan penelitian tentang perbedaan prestasi belajar mata kuliah Dasar-dasar Kependidikan antara mahasiswa yang sudah mengajar dengan mahasiswa yang belum mengajar di Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.

METODE

Metode Penelitian suatu penelitian sangatlah penting, karena dengan menggunakan teknik, cara dan prosedur yang sistematis dan teliti akan mampu memperoleh hasil penelitian yang dapat dipertangungjawabkan kebenarannya. Dalam penelitian ini aspek metodologi yang digunakan terdiri dari tempat dan waktu penelitian, bentuk dan strategi penelitian, sumber data, teknik pengambilan data, teknik pengumpulan data, validitas data, analisis data dan prosedur penelitian. Untuk lebih jelasnya akan penulis jelaskan secara ringkas:

1. Tempat penelitian

Penelitian dilaksanakan di Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo selama 6 bulan

2. Bentuk penelitian

Peneletian ini termasuk: deskriptif kuantitatif, penelitian deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan subyek atau obyek penelitian (seorang, lembaga, masyarakat dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang nampak. Penelitian ini merupakan pemecahan masalah dengan cara mengumpulkan data yang berupa nilai prestasi belajar mata kuliah Dasar-dasar Kependidikan antara mahasiswa yang sudah mengajar dengan mahasiswa yang belum mengajar.

3. Sumber data dan lokasi

a. Dalam penelitian ini penulias mengambil sebagian mata kuliah semester IV, VI dan VIII Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan sejumlah 30 mahasiswa yang terdiri dari 15 mahasiswa yang sudah mengajar dan 15 mahasiswa yang belum mengajar.

b. Lokasi : Prodi PPKn, FKIP, Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo

4. Teknik pengumpulan data

Wawancara dan analisis dokumen

5. Analisis data

Di dalam menganalisis hipotesis yang penulis ajukan dalam penelitian ini tentang ada perbedaan yang signifikan prestasi belajar mata kuliah dasar-dasar kependidikan antara mahasiswa yang sudah mengajar dengan mahasiswa yang belum mengajar. Penulis menggunakan teknik analisis statistik dengan rumus t-tes sebagai berikut:

) 1 ( 2 N N b Me Mk t

HASIL DAN PEMBAHASAN

Belajar

Pengertian belajar sampai saaat ini belum ada kesamaan pendapat dari para ahli, pendapat tradisional menyatakan bahwa belajar adalah menambah dan mengumpulkan sejumlah pengetahuan. Pandangan semacam ini tidak tepat bila diterapkan pada jaman moderen sekarang ini.

Belajar adalah merupakan proses yang dapat membawa perubahan individu ke arah kemajuan, berikut ini penulis kemukakan pendapat dan pengertian belajar dari beberapa ahli.

Ngalim Purwanto (1990;84) memberi pengertian bahwa ‖Belajar adalah suatu perubahan di dalam Kepribadian yang menyatakan diri sebagai pola baru daripada interaksi yang berupa kecakapan sikap, kebiasaaan, kepandaian, atau suatu pengertian.‖

Menurut Slameto (1995: 2) menyatakan bahwa; ‖Belajar adalah aktivitas mental psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan; pengalaman dan nilai sikap yang relatif konstan dan menetap.‖

WS. Winkel (1991: 36) menyatakan: ―Belajar adalah aktivitas mental psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, penglaman dan nilai siukap yang relative konstan dan menetap.‖

Dari berbagai pandangan di atas dapat diambil suatu pengertian bahwa belajar adalah suatu proses dilakukan oleh individu secara aktif guna mencapai perubahan-perubahan yang menetap berkat adanya latihan dan pengalaman.

Prestasi belajar

Prestasi atau kecakapan (achievement) adalah merupakan kemampuan, kecakapan atau abilitas nyata. Prestasi belajar di sekolah merupakan salah satu contoh dari kecakapan nyata. Kecakapan nyata ini dimiliki oleh individu setelah melalui pengalaman atau proses belajar.

Istilah prestasi belajar dalam kegiatan belajar menurut Singgih D Gunarso (1986: 57) merupakan hasil maksimal yang dapat dicapai seseorang setelah melakukan belajar. Sedang menurut Sutratinah Tirtonagoro (1984: 43) prestasi belajar berarti hasil dari pengukuran serta penilaian usaha belajar. Prestasi belajar dapat diartikan sebagai hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk angka, huruf, maupun simbol-simbol yang dapat mencerminkan hasil belajar yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu.

Berdasarkan beberapa definisi di atas maka prestasi dapat diartikan sebagai hasil usaha yang dicapai setelah melakukan sesuatu. Prestasi belajar pada kenyataannya dapat memberikan kepuasan tertentu pada siswa di bangku sekolah maupun mahasiswa di perguruan tinggi. Prestasi belajar semakin penting untuk dipermasalahkan karena menurut pendapat Zaenal Arifin (1988: 3) mempunyai fungsi utama sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai anak didik, lambang pemuasan hasrat ingin tahu, bahan informasi dalam inovasi pendidikan, indikator interen dan ekstern dari institusi pendidikan, indikator terhadap daya serap atau kecerdasan anak didik.

Mata kuliah Dasar Kependidikan

Berdasarkan Kurikulum Inti Pendidikan Tenaga Kependidikan mata kuliah dibagi menjadi sebagai berikut:

1. Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)

2. Mata Kuiah Keahlian Berkarya (MKB)

3. Mata Kuliah Penguasaan Ilmu dan Ketrampilan (MKK)

4. Mata Kuliah Berkehidupan dan Bermasyarakat (MBB)

Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) dan Mata Kuliah Keahlian Berkarya (MKB) adalah kelompok Mata Kuliah yang wajib ditempuh oleh mahasiswa pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) sehingga diharapkan mahasiswa lulus. Khusus mata kuliah Dasar Kependidikan terdri dari 4 bidang studi, yaitu: (1) Pengantar Pendidikan; (2) Perkembangan Peserta Didik; (3) Belajar Pembelajaran; dan (4) Profesi Kependidikan

Mata Kuliah Dasar-Dasar Kependidikan ini mempunyai tujuan: (1) Menguasai landasan-landasan kependidikan; (2) Mengetahui perkembangan peserta didik; (3) Mengenal fungsi dan program pembelajaran di sekolah; dan (4) Memahami dan mengetahui guru adalah tenaga profesional pendidikan

Dengan adanya mata kuliah Dasar-dasar Kependidikan diharapkan mahasiswa sebagai calon pendidik mempunyai bekal pengetahuan yang dapat digunakan sebagai dasar untuk menyelenggarakan proses belajar mengajar sehingga dapat melaksanakan langkah yang tepat dalam mendidik. Sehingga nantinya akan benar-benar terbentuk tenaga-tenaga pendidik yang profesional dan siap untuk melaksanakan tugasnya.

Khusus pada Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, mata kuliah Dasar-dasar Kependidikan ini diberikan pada semester-semester awal yaitu: (1) Pengantar Pendidikan di Semester I; (2) Perkembangan Peserta Didik di Semester II; (3) Belajar Pembelajaran di Semester III; dan (4) Profesi Kependidikan di Semester IV

Materi kuliah yang diberikan sesuai dengan yang terdapat pada kurikulum inti. Cara untuk mengetahui prestasi belajar MKB, penilaian prestasi belajar mahasiswa paling sedikit dilakukan berdasarkan hasil dari: (1) tes kecil, ujian tengah semester, ujian akhir semester; dan (2) tugas-tugas terstruktur

Dengan cara tersebut diperoleh nilai akhir yang menunjukkan prestasi belajar setiap mata kuliah. Sedang untuk mengetahui prestasi belajar dari mata kuliah Dasar-dasar Kependidikan secara keseluruhan adalah dengan cara menjumlahkan nilai seluruh mata kuliah Dasar-dasar Kependidikan yaitu ke-4 mata kuliah tersebut, kemudian dibagi 4, yang akhirnya akan diperoleh rata-rata nilai mata kuliah Dasar-dasar Kependidikan.

Mahasiswa yang sudah mengajar dan yang belum mengajar

Mahasiswa yang sudah mengajar adalah seorang yang belajar di perguruan tinggi dan sudah bekerja sebagai guru/pendidik, baik pada instansi pemerintah maupun swasta. Sedangkan yang dimaksud pengajar/guru di sini adalah, dalam arti sempit, orang yang berkewajiban mewujudkan program mengajar yaitu orang yang pekerjaannya mengajar atau memberikan pelajaran di sekolah atau kelas. Sedang secara luas dapat diartikan orang yang bekerja dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang ikut bertanggung jawab dalam membantu anak didik untuk mencapai kedewasaan (Hadari Nawawi, 1985: 123).

Dari uraian tentang pengertian guru tersebut, dapat disimpulkan bahwa mahasiswa yang sudah menjadi guru adalah mahasiswa yang sudah mempunyai bekal pengetahuan dan pengalaman kependidikan. Dengan demikian mahasiswa yang sudah mengajar atau menjadi guru telah mempunyai pengetahuan tentang dasar-dasar mendidik, mengelola kelas serta segala sesuatu yang ada hubungannya dengan kegiatan belajar mengajar di sekolah.

Sedang pengertian mahasiswa yang belum mengajar atau menjadi guru adalah seorang pelajar pada perguruan tinggi yang belum bekerja sebagai pendidik atau pengajar. Mahasiswa ini tugas utamanya adalah belajar, dikarenakan belum mempunyai pekerjaan sehingga dapat dikatakan sebagai mahasiswa murni. Mahasiswa yang belum menjadi guru tersebut tugas utamanya kuliah dan belajar.

Hasil penelitian

Data yang diperoleh berupa hasil dari arsip/dokumentasi sebagai metode pokok yang akan dibantu dengan metode wawancara/interview. Metode dokumen yang merupakan metode pokok digunakan untuk memperoleh data prestasi belajar mata kuliah Dasar Kependidikan, sedangkan metode pelengkapnya, yaitu observasi/metode interview, digunakan untuk memperoleh data mahasiswa yang sudah mengajar/menjadi guru dan juga untuk melengkapi bila ada kekurangan dokumen yang diperoleh.

Dalam bagian ini akan disajikan data yang telah diperoleh melalui langkah dan prosedur yang terdapat pada bagian metode. Data ditampilkan dalam bentuk Tabel agar dapat diolah dan dapat dilihat secara nyata nilai dari masing-masing mahasiswa.

Mahasiswa yang menjadi sampel yaitu mahasiswa Program Studi PPKn khususnya yang telah menempuh mata kuliah Dasar Kependidikan yaitu dari semester IV, VI dan VIII diperoleh anggota sampel 30 mahasiswa, yang terdiri dari 15 mahasiswa yang sudah mengajar dan 15 mahasiswa yang belum mengajar atau menjadi guru. Daftar nama-nama mahasiswa yang menjadi anggota sample beserta nilai mata kuliah Dasar Kependidikan baik yang sudah mengajar dan yang belum mengajar tertera dalam Tabel 1 dan Tabel 2

Tabel 1. Daftar nama dan nilai mata kuliah Dasar Kependidikan mahasiswa program studi

PPKn yang belum mengajar

No NIM Nama Nilai Jumlah

1 2 3 4

1 0851000238 Erika Frendi Suwarto 3 3 3 3 12

2 0851000300 Anna Setyawan 3 3 3 3 12

3 0851000001 M. Khoirul Syaki 3 2 3 3 11

4 0851000004 Apri Nur Wahyu 3 3 3 3 12

5 0851000144 M. Yunus Burhanudin 2 3 3 2 11

6 0851000306 FX. Heri Saryanto 3 3 3 3 13

7 0951000002 Eli Indrawati 4 3 3 3 13

8 0951000003 Sri Susanti 3 3 4 3 13

9 0951000004 Devi Sri Siyanto 3 4 3 3 13

10 0951000006 Bangkit Adhi Utomo 3 2 3 3 11

11 0951000007 Lilik Hardiyan 3 3 3 3 12

12 0951000009 Galang Eka Permana 2 3 3 3 11

13 0951000010 Hapsari Nuraini 3 3 3 3 12

14 0951000012 Ruri Yuliani 3 3 4 3 13

15 0951000014 Wahyu Agung Setyawan 3 3 3 3 12

Keterangan: Nilai MKDK/MKB Sesuai dengan nomor urut (1) Pengantar Pendidikan; (2) Perkembangan Peserta Didik; (3) Belajar Pembelajaran; (4) Profesi Kependidikan

Tabel 2. Daftar nama dan daftar nilai mata kuliah dasar kependidikan mahasiswa program

studi PPKn yang sudah mengajar

No NIM Nama Nilai Jumlah

1 2 3 4

1 0851000026 Sumani 3 3 3 3 12

2 0851000142 Endang Nopermerwani 3 3 3 3 12

3 0851000132 Rahayu Pujiyanti 3 2 3 3 12

4 0851000009 Yulius Dani Pratama 3 3 3 3 12

5 0851000137 Fitri Nur Fatsa 3 3 3 3 12

6 0851000128 Hadi Suryono 2 3 3 3 11 7 0851000075 Ning Wahyanti 3 3 3 3 12 8 0851000023 Suradi 3 3 3 3 12 9 0951000025 Sugiyanti 3 3 3 3 12 10 0951000013 Jarwanto 3 2 3 3 12 11 0951000015 Triyanto 3 3 3 3 12 12 1051000010 Danang Eko PL 2 3 3 3 11 13 1051000006 Siti Rohajiyah 3 2 3 3 11 14 1051000014 Suyono 3 3 3 3 12 15 1051000013 Dwi Cahyono 2 3 3 3 11

Keterangan: Nilai MKDK/MKB Sesuai dengan nomor urut (1) Pengantar Pendidikan; (2) Perkembangan Peserta Didik; (3) Belajar Pembelajaran; (4) Profesi Kependidikan

Selanjutnya, data diuji apakah terdapat perbedaan mean antara nilai mahasiswa yang sudah mengajar dan nilai mahasiswa yang belum mengajar dengan menggunakan t-test.

Rumus t = ) 1 ( 2 N N b Me Mk Keterangan :

Mk = Mean kelompok control yaitu nilai rata-rata MKB dari mahasiswa yang

belum mengajar.

Me = Mean kelompok eksperimen, Nilai rata-rata MKB dari mahasiswa yang

sudah mengajar/menjadi guru

b2 = Jumlah kuadrat deviasi dari mean perbedaan

N = Jumlah subyek

Dalam tabel kerja (Tabel 3) nama dan NIM tidak disertakan, yang dicantumkan hanya nomor urut saja. Dalam kolom pasangan subyek uji, pasangan subyek dari masing-masing nama mahasiswa yang menjadi sampel yaitu:

No. Pasangan kiri  No. Mahasiswa yang belum mengajar, nilai MKB nya dimasukkan kolom k

No. Pasangan kanan  No. Mahasiswa yang sudah mengajar, nilai MKB nya dimasukkan kolom e.

Tabel 3. Tabel kerja untuk mencari nilai t dari sampel yang berkorelasi dengan rumus

pendek

No. Pasangan Subyek

k – e k e B MB b 1 1 – 1 12 12 0 0.00 0.00 0.00 2 2 – 2 12 12 0 0.00 0.00 0.00 3 3 – 3 11 12 -1 -0,07 1.07 1.14 4 4 – 4 12 12 0 0.00 0.00 0.00 5 5 – 5 11 12 -1 -0,07 1.07 1.14 6 6 – 6 12 12 0 0.00 0.00 0.00 7 7 – 7 13 12 +1 -0,07 0.93 0.86 8 8 – 8 13 12 +1 0,07 0.93 0.86 9 9 – 9 13 11 +2 0,13 1.87 1.63 10 10 – 10 11 12 -1 0,07 1.07 1.14 11 11 – 11 12 111 +1 0,07 0.93 0.86 12 12 – 12 11 11 0 0.00 0.00 0.00 13 13 – 13 12 12 0 0.00 0.00 0.00 14 14 – 14 13 12 0 0.00 0.00 0.00 15 15 – 15 11 11 0 0.00 0.00 0.00 Jumlah 179 176 +2 1.18 7.87 7.63

Data selanjutnya dianalisis dengan rumus t-test sebagai berikut :

- Mk (Mean dari k) = 11.93 15 179 N K - Me (Mean dari e) = 11.73 15 176 N K

Untuk mencari b2 ditempuh dengan beberapa tahap :

1. Tahap I mencari selisih antara k dan e yang hasilnya masuk kolom B

2. Tahap II mencari MB yaitu menjumlahkan nilai selisih di kolom B kemudian dibagi jumlah subyek.

Rumus MB (Mean Beda) adalah: MB =

N B

MB dalam Tabel 3, diperoleh: MB =

15 2

= 0,13

3. Tahap III mencari selisih antara B dengan MB yang hasilnya dimasukkan kolom b, dengan rumus: b = B – MB

Sedang untuk kolom b2 adalah dengan cara mengkuadratkan nilai dari b.

Setelah diperoleh yang lengkap baru kemudian dimasukkan ke dalam rumus t-test: t = ) 1 ( 2 N N b Me Mk t = ) 1 15 ( 15 63 . 7 73 . 11 93 . 11 t = 1.00

Setelah ditemukan nilai t, langkah berikutnya interpretasi data. Untuk dapat menginterpretasikan nilai t, nilai tersebut dikonsultasikan dengan nilai t yang ada pada tabel dengan terlebih dahulu menetapkan derajat kebebasan (db). db untuk t-test adalah jumlah pasangan subyek dikurangi satu. Sehingga, db = 15 – 1 = 14.

- Nilai t yang diperoleh dikonsultasikan dengan nilai t pada tabel.

- Taraf signifikan 5% dengan db 14 didapatkan tt = 2,145

- Taraf signifikan 1% dengan db 14 didapatkan tt = 2,977

- Jadi tt 5% maupun 1% didapaptkan t < t0

5% 1.00 < 2.145 1% 1.00 < 2.977

Ternyata nilai t yang diperoleh baik pada taraf signifikan 5% maupun 1% lebih kecil daripada niai t yang ada pada tabel.

- Nilai t yang diperoleh (to) = 1,00

- Sedang nilai t dalam tabel untuk taraf signifikan :

5% = 2,145 1% = 2.977

- Sehingga dengan demikian Ho diterima, sedang nilai Ha ditolak kebenarannya.

Kesimpulan: Mahasiswa yang sudah mengajar dan yang belum mengajar tidak ada perbedaan mengenai prestasi belajar MKB yang diperoleh.

KESIMPULAN

Berdasar perhitungan statistik dengan rumus t-test yang telah diuraikan dalam bagian sebelumnya untuk menguji kebenaran hipotesis dalam penelitian ini, hasil nilai t yang diperoleh

(to) lebih kecil daripada nilai t yang ada dalam tabel (tt).

Kesimpulan dapat penulis simpulkan sebagai berikut:

1. Tidak ada perbedaan yang signifikan terhadap prestasi belajar mata kuliah Dasar-dasar

Kependidikan (MKB) antara mahasiswa yang sudah mengajar dengan yang belum mengajar/belum menjadi guru.

2. Dengan tak terbuktinya hipotesis kerja tersebut ternyata pengetahuan dan pengalaman

belajar mengajar tidak berpengaruh pada prestasi belajar mata kuliah Dasar-dasar Kependidikan.

Tidak adanya perbedaan tersebut dikarenakan mahasiswa yang sudah menjadi guru meskipun telah memiliki pengetahuan dan pengalaman di bidang ilmu-ilmu kependidikan namun waktu belajar mereka terbatas. Keterbatasan waktu tersebut karena pada pagi hari harus berangkat mengajar sedangkan sore harinya untuk kuliah dan malam hari selain untuk belajar juga untuk mempersiapkan materi yang akan digunakan untuk mengajar esok harinya. Selain itu kebanyakan mereka sudah berkeluarga, oleh sebab itu mahasiswa yang sudah menjadi guru untuk memperoleh prestasi belajar yang optimal maka harus dapat membagi waktu dengan sebaik mungkin.

Sedang untuk mahasiswa yang belum mengajar, tugas utamanya adalah belajar dan kuliah. Mereka hanya sedikit mengenal ilmu-ilmu kependidikan bahkan ada yang sama sekali tidak mengerti dan belum menghayati serta tak mempunyai bekal tentang ilmu kependidikan. Meskipun demikian mahasiswa yang belum menjadi guru ini mempunyai cukup waktu untuk mempelajarinya bahkan untuk menghafal dan menghayatinya. Jadi kesimpulan untuk memperoleh nilai yang optimal prestasi belajar yang baik mempunyai cukup waktu, namun hal ini juga tidak lepas dari pengaturan waktu dalam belajar.

Dengan sebab-sebab di atas maka dengan tidak adanya perbedaan yang signifikan dalam mencapai prestasi belajar mata kuliah Dasar-dasar Kependidikan dapat terjawab.

DAFTAR PUSTAKA

Hadari Nawawi, Drs. 1985, Organisasi Sekolah dan Pengelolaan Sekolah. Jakarta: PT. Gunung Agung.

Ngalim Purwanto, 1990. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Eksperimentasi Modifikasi Direct Instruction Menggunakan Strategi

Garis besar

Dokumen terkait