• Tidak ada hasil yang ditemukan

Januar Budi Asmari, Herry Agus Susanto, dan Afif Afghohani Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo, Jl. Letjen Sujono Humardani No.1,

Sukoharjo 57521, e-mail: bjanuar99@yahoo.com; HP: 081329229221

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar mahasiswa dengan

menggunakan model pembelajaran STAD-KG pada mata kuliah Kalkulus I. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa program studi pendidikan matematika yang mengambil mata kuliah kalkulus I, dalam hal ini kelas yang digunakan adalah kelas 2c. Jenis penelitian ini Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK ini dilakukan secara periodik dengan siklus berkelanjutan yang terdiri atas 3 siklus. Sedangkan metode pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi, metode observasi, dan metode tes. Sedangkan teknik analisis data menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan analisis interaktif yang terdiri dari : reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan yang dilakukan dalam bentuk interaktif dengan proses pengumpulan data sebagai suatu proses siklus. Dalam penelitian ini peningkatan prestasinya dilihat dari kenaikan nilai rata-rata kelas pada tiap siklus serta penurunan rata-rata sisa kancing pada tiap siklus. Dari pelaksanaan siklus diperoleh data yang menunjukkan adanya peningkatan peningkatan nilai rata-rata yang diperoleh dari siklus I sampai ke siklus III. Rata-rata nilai dari siklus I ke siklus II mengalami kenaikan sebesar 12,5, sedangkan dari siklus II ke siklus III naik sebesar 10,28. Sedangkan rata-rata sisa kancing dari tiap siklus juga mengalami penurunan. Rata-rata sisa kancing dari siklus I ke siklus II mengalami penurunan sebesar 0,305, sedangkan dari siklus II ke siklus III turun sebesar 0,334. Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran STAD-KG dapat meningkatkan prestasi belajar mahasiswa pada mata kuliah Kalkulus I.

Kata-kata kunci: prestasi, PTK, STAD-KG

PENDAHULUAN

Univet Bantara Sukoharjo merupakan salah satu Universitas Swasta di Indonesia yang memiliki Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) yang mencetak calon-calon pendidik.Salah satu Program Studi di FKIP Univet Bantara adalah Pendidikan Matematika yang telah meluluskan banyak sarjana pendidikan matematika. Mereka nantinya akan menjadi guru matematika bahkan ada yang sudah menjadi pendidik. Salah satu mata kuliah yang harus ditempuh oleh Mahasiswa Program Studi matematika adalah Kalkulus I. Mata kuliah ini merupakan mata kuliah syarat untuk menempuh mata kuliah Kalkulus II, Kalkulus Lanjut, Persamaan Analisis Vektor, Persamaan Diferensial dan masih ada mata kuliah yang lainnya.

Tahun Ajaran 2010/2011 yang lalu mahasiswa program studi pendidikan matematika yang menempuh mata kuliah Kalkulus I mendapat nilai sebagai berikut : Nilai A sebanyak 10,8%, Nilai B sebanyak 41,5%, Nilai C sebanyak 25,4%, Nilai D sebanyak 21,2% dan Nilai E sebanyak 1,1%. Dari hasil nilai tersebut masih kurang memuaskan. Hal itu bias dilihat dari masih adanya mahasiswa yang mendapat nilai D dan E, padahal kedua nilai tersebut dianggap tidak lulus pada mata kuliah ini.

Hal ini bisa disebabkan karena berbagai faktor. Salah satu faktornya adalah penggunaan model pembelajaran oleh dosen yang kurang memotivasi mahasiswa, sehingga dimungkinkan aktivitas mahasiswa di kelas pun agak berkurang yang menyebabkan prestasi mahasiswa rendah.

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dipandang sebagai suatu cara untuk memberi ciri bagi seperangkat kegiatan yang direncanakan untuk meningkatkan mutu pendidikan, pada pokoknya ia merupakan suatu cara elektrik yang dituangkan kedalam suatu program refleksi diri (self reflection) yang bertujuan untuk peningkatan mutu pendidikan. PTK mendorong pendidik agar memikirkan apa yang mereka lakukan sehari-hari dalam menjalankan tugasnya, membuat guru kritis terhadap apa yang mereka lakukan tanpa tergantung pada teori-teori yang muluk-muluk yang bersifat universal yang ditemukan oleh pakar penelitian yang sering kali tidak cocok dengan situasi dan kondisi kelas.

PTK digunakan untuk menempatkan pemecahan masalah yang dihadapi seseorang dalam tugasnya sehari-hari di dalam kelas.Dalam bidang pendidikan, PTK dianggap sebagai alternative dari penelitian tradisional. Classroom Action Research atau Penelitian Tindakan Kelas bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah melalui penerapan langsung di kelas. Penelitian Tindakan Kelas merupakan metode yang handal untuk menjembatani teori dan praktek (dalam pendidikan), karena dengan action research para guru dianjurkan menemukan dan mengembangkan teorinya sendiri dari prakteknya sendiri.

Alternatif metode pembelajaran yang dapat menarik minat siswa dalam belajar di antaranya adalah dengan menempatkan siswa belajar secara kelompok-kelompok. Slavin (1995:227) menyatakan bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep-konsep yang sulit apabila mereka dapat saling mendiskusikan masalah-masalah itu dengan temannya.

Salah satu strategi pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa secara kelompok-kelompok adalah kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD). Dengan metode pembelajaran ini siswa di dalam kelas dibagi tim yang mewakili 4 sampai 6 siswa yang memiliki heterogenitas kelas ditinjau dari kinerja/prestasi yang lalu, suku, dan jenis kelamin. Tipe STAD menerapkan ide bahwa siswa bekerja sama dengan temannya dalam tugas-tugas terstruktur dan inilah yang disebut dengan pembelajaran gotong royong atau cooperative learning (Slavin, 1995:155). Selain itu juga ada Kancing Gemerincing (KG) yang bisa menarik aktivitas belajar para peserta didik.

Prestasi belajar yang rendah dimungkinkan karena berbagai faktor. Di antaranya adalah karena rendahnya motivasi belajar mahasiswa, karena penggunaan model pembelajaran yang digunakan oleh dosen hanya ceramah dan lain lain.

Pada penelitian ini diasumsikan bahwa penyebab rendahnya prestasi mahasiswa yang ditunjukkan oleh masih adanya beberapa mahasiswa yang masih belum lulus mata kuliah Kalkulus I ini adalah dikarenakan kurangnya modifikasi model pembelajaran yang dilakukan oleh dosen.

Perkembangan pada jaman sekarang ini sudah banyak dimodifikasi berbagai model pembelajaran.Sudah banyak teori-teori tentang berbagai model pembelajaran yang menarik yang bisa diterapkan untuk pembelajaran di kelas.Sehingga bisa menarik motivasi dan aktivitas siswa, dengan seperti itu diasumsikan bisa meningkatkan prestasi belajar mahasiswa.

Dalam penelitian ini akan menggunakan model pembelajaran STAD-KG Salah satu pembelajaran yang menarik adalah Student Teams Achievement Division(STAD). Pengertian pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah merupakan teori belajar kontruktivisme yang berdasarkan pada teori belajar kognitif. Dalam hal ini peran pendidik hanya sebagai fasilitator dan bukan sebagai pemberi informasi, cukup menciptakan kondisi lingkungan belajar yang kondusif bagi peserta didik.Selain STAD juga ada Kancing Gemerincing (KG). Dalam penelitian ini kedua model pembelajaran ini akan digabungkan.Dan diasumsikan dengan penggabungan dua model pembelajaran ini diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar mahasiswa.

Tahapannya adalah gabungan dari model STAD dan KG, adapun tahapannya adalah sebagai berikut :

1. Tahap pendahuluan

a. Tahap motivasi. Dalam tahap ini seorang dosen hendaknya menekankan dulu apa yang akan dipelajari mahasiswa dan mengapa hal itu penting. Karena hal ini penting agar

mahasiswa lebih termotivasi dalam menerima pelajaran. Setelah itu dosen membagikan kancing pada mahasiswa. Masing-masing mahasiswa mendapat 3 buah kancing.

b. Tahap penyajian materi. Dalam tahap ini dosen memberikan materi kuliah yang biasa diajarkan.

c. Pemberian soal latihan. Pada tahap ini seorang dosen dianggap telah memberikan materi pelajaran, sehingga dosen hanya bertugas: menyuruh mahasiswa mengerjakan soal-soal, memanggil mahasiswa secara acak untuk menyelesaikan soal latihan, dan pembagian tugas kelas.

2. Tahap kegiatan kelompok

Setiap anggota kelompok bertugas mempelajari materi yang telah diajarkan oleh dosen dan membantu teman sekelompok untuk menguasai materi tersebut. Dosen membagi lembar kegiatan, kemudian mahasiswa mengerjakan lembar yang diberikan. Setiap mahasiswa harus mengerjakan secara mandiri dan selanjutnya mencocokkan jawaban dengan teman

sekelompoknya. Setiap permasalahan hendaknya didiskusikan dengan teman

sekelompoknya terlebih dahulu, baru ditanyakan pada dosen bila memang sulit dipecahkan. Sehingga dengan bantuan dosen, mahasiswa dapat memahami permasalahan dan dapat mengerjakan soal-soal latihan yang diberikan.

Dalam tahap ini tugas dosen adalah:

a. Melatih ketrampilan kooperatif siswa.

b. Meminta tiap kelompok mendiskusikan dan mengerjakan lembar kegiatan siswa.

c. Memantau kegiatan masing-masing kelompok.

d. Memberikan penjelasan kepada kelompok jika kelompok tersebut mengalami kesulitan.

e. Pada saat mahasiswa mengemukakan pendapat dan bisa mengerjakan, maka

kancingnya diserahkan pada dosen sebagai poin.

METODE

Tempat dan waktu penelitian

Penelitian dilaksanakan di Univet Bantara Sukoharjo pada bulan Januari 2012 sampai dengan bulan Juli 2012.

Subjek penelitian

Subjek penelitian ini adalah Mahasiswa program studi pendidikan matematika yang menempuh mata kuliah Kalkulus I. Dalam hal ini diambil kelas 2c untuk dijadikan subjek penelitian.

Jenis penelitian

Penelitian ini merupakan Operation Research Classroom atau Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian tentang, untuk, dan oleh kelompok sasaran, dengan memenfaatkan interaksi, partisipasi dan kolaborasi antara peneliti dengan kelompok sasaran. Konsep pokok penelitian tindakan dengan mengembangkan model Kurt Lewin yaitu melalui prosedur planning, acting, observing, dan reflecting. Prosedur ini merupakan siklus yang berulang sesuai dengan kebutuhan penelitian hingga mencapai kondisi yang diharapkan setelah dilakukan perbaikan-perbaikan.

Planning, perencanaan tindakan meliputi persiapan penelitian dengan menyusun program pembelajaran, lembar kerja mahasiswa sebagai panduan kerja siswa dan pemecahan masalah pembelajaran, menyiapkan alat pembelajaran lainnya dan menyusun alat evaluasi, daftar pengamatan, pembentukan dan struktur kelompok.

Acting, tindakan dilakukan dengan melaksanakan proses penelitian terhadap sasaran melalui penerapan model pembelajaran STAD-KG guna memecahkan masalah yang dirumuskan. Dalam penelitian ini penerapannya didalam kelas direncanakan tiga kali pertemuan.

Observing, pengamatan penelitian dilaksanakan selama penerapan model pembelajaran STAD-KG di dalam kelas.

Reflecting, refleksi dilaksanakan setelah perencanaan, tindakan, dan pengamatan saat menerapkan pembelajaran STAD-KG.

Metode pengumpulan data

1. Metode dokumentasi, digunakan untuk mengumpulkan data mengenai nama-nama

mahasiswa. Karena hal ini akan digunakan untuk proses pembentukan kelompok pada saat pembelajaran berlangsung.

2. Metode observasi, yaitu mengamati secara langsung dengan teliti, cermat, dan hati-hati

terhadap fenomena dalam pembelajaran. Dalam pengamatan ini, ada hal-hal yang perlu dicatat untuk perkembangan siswa di dalam pembelajaran, yaitu:

a. Keberanian mahasiswa mengemukakan ide pengerjaan soal kepada teman teman sekelompoknya/kepada teman kelompok lain.

b. Keberanian mahasiswa menyanggah/menyetujui ide pengerjaan teman. c. Keberanian mahasiswa menyanggah/menyetujui ide pengerjaan dosen. d. Keberanian mahasiswa dalam bertanya kepada dosen.

e. Keberanian mempresentasikan hasil diskusi dengan teman sekelompoknya. 3. Metode tes.

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 2006:32).

Teknik analisis data

Pada penelitian tindakan kelas ini, data dianalisis sejak tindakan pembelajaran dilakukan dan dikembangkan selama proses refleksi sampai proses penyusunan laporan. Untuk kesinambungan pengambilan data dalam penelitian ini digunakan analisis deskriptif. Data yang dianalisis secara deskriptif kualitatif dengan analisis interaktif yang terdiri dari: reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan yang dilakukan dalam bentuk interaktif dengan proses pengumpulan data sebagai suatu proses siklus. Selanjutnya peneliti hanya bergerak di antara tiga komponen analisis tersebut sesudah pengumpulan data selesai pada tiap unitnya dengan menggunakan waktu yang masih tersisa pada penelitian ini.

Reduksi data adalah kegiatan pemilihan data, penyederhanaan data serta transformasi data kasar dari hasil catatan lapangan. Penyajian data berupa sekumpulan informasi dalam bentuk teks relasi yang disusun, diatur dan diringkas sehingga mudah dipahami, dilakukan secara bertahap dari kesimpulan sementara kemudian dilakukan penyimpulan secara utuh. Skema teknik analisis data terlihat dalam Gambar1.

Gambar 1. Teknik analisis data

Penarikan kesimpulan Reduksi data

Untuk melihat keberhasilan dan kemajuan yang dicapai dengan melihat nilai rata-rata kelas pada setiap siklus serta dibandingkan juga dengan nilai-rata-rata sebelum model STAD-KG ini digunakan, untuk mencarinya digunakan rumus berikut:

Nilai rata-rata kelas =

siswa jumlah siswa seluruh nilai jumlah

Dalam penelitian ini materi yang digunakan adalah materi Turunan. Indikator dalam penelitian ini apabila nilai rata-rata kelas mencapai 70 dan rata-rata sisa kancing kurang dari 2.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian yaitu nilai/prestasi mahasiswa dan sisa kancing pada tiap siklus tertera pada Tabel 1 dan Tabel 2. Selanjutnya, hasil tersebut divisualisasikan dalam grafik (Gambar 2 dan Gambar 3).

Tabel 1. Rekapitulasi nilai pada setiap siklus

Nilai Terendah Tertinggi Rata-rata kelas

Siklus I 30 82 62,69

Siklus II 55 95 75,19

Siklus III 40 100 85,47

Tabel 2. Daftar sisa kancing pada setiap siklus

Sisa Kancing Jumlah mahasiswa

Siklus I Siklus II Siklus III

3 10 1 0

2 20 28 21

1 5 5 10

0 1 2 5

Gambar 2. Grafik prestasi mahasiswa pada setiap siklus 0 20 40 60 80 100 120

Terendah Tertinggi Rata – Rata

Kelas

Siklus I

Siklus II

Siklus III

Gambar 3. Grafik sisa kancing pada tiap siklus

Setelah melakukan dan menyelesaikan tindakan setiap siklus, peneliti melaksanakan refleksi pembelajaran dari tindakan yang telah dilakukan. Adapun hasil pengamatan pada setiap siklus telah disajikan pada Tabel 1 dan Tabel 2.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terlihat bahwa terjadi peningkatan nilai rata-rata yang diperoleh dari siklus I ke siklus III. Rata-rata nilai dari siklus I ke siklus II mengalami kenaikan sebesar 12,5, sedangkan dari siklus II ke siklus III naik sebesar 10,28. Selain itu rata-rata sisa kancing mahasiswa dari tiap siklus mengalami penurunan, Rata-rata sisa kancing dari siklus I ke siklus II mengalami penurunan sebesar 0,305, sedangkan dari siklus II ke siklus III turun sebesar 0,334. Hal ini berarti mahasiswa semakin aktif dalam pembelajaran.

Hasil ini menunjukkan bahwa model pembelajaran yang telah dilakukan memberikan hasil yang baik dan cukup memuaskan, dengan ditandai adanya kenaikan nilai rata-rata pada setiap siklusnya.

Dari uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model STAD-KG pada mata kuliah Kalkulus I dapat meningkatkan prestasi belajar mahasiswa.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Dengan model pembelajaran STAD-KG dapat meningkatkan kerjasama dan aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika pada mata kuliah Kalkulus I.

2. Dengan model pembelajaran STAD-KG dapat meningkatkan prestasi belajar matematika pada pokok bahasan trigonometri yaitu terjadi kenaikan nilai rata-rata dari siklus I ke siklus II sebesar 12,5 dan dari siklus II ke siklus III sebesar 10, 28.

3. Dengan model pembelajaran STAD-KG rata-rata sisa kancing dari siklus I ke siklus II mengalami penurunan sebesar 0,305, sedangkan dari siklus II ke siklus III turun sebesar 0,334. Hal ini menandakan bahwa aktivitas di kelas semakin meningkat.

DAFTAR PUSTAKA

Slavin. 1995. Cooperative Learning Theory Research and Pragtice. Secon Edition Massachusets.London : Allyn and Bacon Publik.

Suharsimi Arikunto. 2006. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.

0 5 10 15 20 25 30

3 buah 2 buah 1 buah habis

Ju m lah M ah as iswa Sisa Kancing Siklus I Siklus II Siklus III

Persepsi Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Garis besar

Dokumen terkait