• Tidak ada hasil yang ditemukan

R.B. Kasihadi, Yuliani Sri Widaningsih, dan Munawir

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo, Jl. Letjen Sujono Humardani No.1,

Sukoharjo 57521

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah dosen-dosen Pendidikan Guru

Sekolah Dasar sebagai pendidik profesional mempunyai kompetensi profesional secara utuh dan memadai sebagaimana dipersyaratkan oleh Undang-Undang No. 14 tahun 2004. Permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan ‗Bagaimana persepsi mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar terhadap kemampuan profesional para dosennya?. Apakah para dosen memberi kuliah tepat waktu (disiplin), menyajikan materi dengan jelas, menggunakan metode yang bervariasi, dapat membuat mahasiswa aktif, menguasai materi yang disampaikan, mengajar dengan menggunakan media, kalau mengevaluasi sesuai dengan materi yang disampaikan. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket, dokumentasi, dan interview. Angket yang disiapkan berisi pertanyaan-pertanyaan tentang kompetensi dosen. Metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang daftar mahasiswa, dan catatan-catatan dari program studi tentang pelaksanaan pembelajaran oleh dosen, serta masukan-masukan dari mahasiswa. Metode interview digunakan untuk konfirmasi terhadap data yang diperoleh dengan menggunakan kedua cara tersebut. Konfirmasi dan crosscheck data kepada dosen dan mahasiswa. Metode analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif . Analisis data penelitian ini ditujukan untuk menjawab pertanyaan penelitian, dan untuk uji hipotesis penelitian digunakan teknik korelasi Pearson. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dosen PGSD perlu ditingkatkan dalam hal kedisiplinannya dalam mengajar, kadang-kadang meninggalkan jam memberi kuliah, kebanyakan dosen diidiolakan oleh para mahasiswa dan mengajar kadang-kadang menggunakan media tergantung dari materinya. Grafik dan kurvanya berdistribusi normal. Dalam hal kemampuan profesional, para dosen yang mengajar di PGSD umumnya rata-rata memiliki kompeten yang cukup. Korelasi antara profil dosen dengan kemampuan profesional ternyata mempunyai korelasi yang signifikan. Hal ini ditunjukkan dengan angka korelasi 0,466 > 0,367 pada taraf keberartian 5%.

Kata-kata kunci: profil dosen, kompetensi profesional, ada korelasi.

PENDAHULUAN

Masalah pendidikan yang sampai sekarang tetap menjadi isu yang menarik untuk dibicarakan oleh para pendamba pendidikan ialah masalah rendahnya mutu pendidikan/kualitas output. Terutama sekali adalah out put dari lembaga pendidikan formal. Jika diteliti masalah tersebut karena berbagai faktor/komponen pendidikan yang belum berfungsi atau difungsikan secara maksimal. Atau dari komponen-komponen yang ada belum dipandang sebagai suatu sistem. Dalam pendidikan sebagai suatu sistem, komponen-komponen pendidikan harus dipandang sebagai satu kesatuan, satu kebulatan yang utuh, bukan dipandang sebagai komponen yang dalam fungsinya berdiri sendiri-sendiri secara terpisah. Salah satu komponen pendidikan tersebut yang fungsi dan perannya sangat menentukan kualitas produk adalah dosen.

Dalam Undang-undang No. 14 tahun 2004 tentang guru dan dosen, disebutkan bahwa dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan dan menyebar luaskan ipteks melalui pendidikan (pasal 1, butir 2). Dosen sebagai pendidik profesional di perguruan tinggi seyogyanya memiliki kompetensi sesuai

dengan bidang keahliannya. Ada empat kompetensi yang harus dimiliki guru (termasuk didalamnya juga dosen), yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi sosial, kompetensi profesional dan kompetensi kepribadian.

Salah satu kompetensi yang harus dimiliki dosen adalah kompetensi profesional. Dosen sebagai pendidik profesional harus memiliki kompetensi menguasai keilmuan mata kuliah, dan langkah kajian kritis serta pendalaman terhadap mata kuliah yang diampunya. Walaupun dalam definisi di atas disebutkan bahwa tugas utama dosen adalah transformasi, mengembangkan dan menyebarluaskan ipteks, namun tidak berarti mengabaikan tugas-tugas lain yang memang juga tidak kalah pentingnya dengan tugas utama. Tugas yang lain adalah transfer of value dan transfer of skill. Kualitas produk tidak semata-mata diukur dari penguasaan ipteks, tetapi dari keseluruhan penguasaan dan kepemilikan kemampuan dari tiga area tersebut, yaitu menguasai ipteks, memiliki kepribadian yang mantap, serta terampil, cekatan dalam berbuat dan bertindak.

Penguasaan kompetensi profesional dosen dipertanyakan. Kualitas output-nya rendah. Dari hasil survey lembaga internasional menempatkan bahwa mutu pendidikan di Indonesia pada urutan paling bawah, nomor 12 dari dua belas negara ASEAN yang disurvey. Sering terjadi bentrokan mahasiswa, pembakaran kampus, dan berbagai tindak kekerasan yang dilakukan oleh mahasiswa dan lain sebagainya, adalah bukti bahwa mahasiswa kurang atau tidak mendapatkan transfer of value dari dosen. Hal-hal tersebut inilah sebenarnya yang mendorong untuk diadakan penelitian. Tidak mencari biang keladi, siapa yang salah/keliru, tetapi ingin menemukan strategi yang tepat agar permasalahan tersebut di atas dapat dieliminasi dan dosen mempunyai kompetensi untuk transformasi ipteks serta transfer of value dan transfer of skill.

Identifikasi dan perumusan masalah

Berdasarkan pada latar belakang masalah dalam penelitian ini, dapat diidentifikasi permasalahan sebagai berikut: (1) Apakah para dosen memberi kuliah tepat waktu (disiplin), (2) apakah dosen dapat menyajikan materi dengan jelas, (3) apakah dosen kalau mengajar menggunakan metode yang bervariasi atau yang dapat membuat mahasiswa aktif, (4) dosen mengajar menguasai materi yang disampaikan, (5) mengajar dengan menggunakan media yang telah disiapkan dalam kelas, dan (6) dosen kalau mengevaluasi sesuai dengan materi yang disampaikan, dan lain-lain sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai.

Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah ‗Bagaimana persepsi mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar terhadap profil dan kompetensi profesional para dosen tahun akademik 2011-2012‘?

Tujuan penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah dosen-dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar sebagai pendidik profesional mempunyai kompetensi profesional secara utuh dan memadai sebagaimana dipersyaratkan oleh Undang No. 14 tahun 2004, yaitu Undang-Undang tentang Guru dan Dosen. Dalam undang-undang tersebut disebutkan bahwa seorang guru atau dosen harus mempunyai kompetensi paedagogik, profesional, sosial dan personal. dan salah satu dari kompetensi tersebut dalam penelitian ini adalah kompetensi profesional.

Manfaat penelitian

Sebagaimana yang telah dikemukakan pada bab di atas bahwa penelitian ini di ilhami oleh kekawatiran dari pengelola Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar jika visi dan misi yang telah dicanangkan tidak dapat tercapai, melihat pelaksanaan pembelajaran yang kurang dapat berjalan sebagaimana mestinya. Semula para dosen mempunyai keinginan yang besar untuk memberikan kuliah di program pendidikan guru sekolah dasar, ternyata dalam perjalanan proses kurang diimbangi dengan pelaksanaan yang sesuai dengan tata tertib perkuliahan yang juga sudah dicanangkan di program studi ini.

1. Diharapkan dengan penelitian ini nantinya secara langsung dapat memberikan sumbangan terhadap prestasi belajar mahasiswa dan secara tidak langsung memberikan kontribusi dalam peningkatan mutu pendidikan di Indonesia.

2. Sebagai umpan balik (feedback) terhadap kegiatan mengajar yang dilakukan oleh para

dosen. Dengan hasil penelitian ini diharapkan para dosen pendidikan guru sekolah dasar mampu dan berani introspeksi diri terhadap kinerja yang dilakukannya.

3. Hasil penelitian ini juga dapat memberikan feedback bagi pengelola program studi untuk

menetapkan dosen-dosen yang mengajar di Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar ke depan.

METODE

Tempat dan waktu penelitian

Penelitian ini dilakukan terhadap mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Univet Bantara Sukoharjo. Jumlah mahasiswa yang diteliti adalah semua mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar tahun akademik 2011-2012.

Populasi dan sampel

Populasi adalah kumpulan dari individu dengan kualitas serta ciri-ciri yang telah ditetapkan (Moh. Nazir, 1998). Sedangkan Suharsimi Arikunto (1992) mengemukakan bahwa keseluruhan subyek penelitian disebut populasi. Berdasar dari dua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa populasi adalah keseluruhan subyek yang mempunyai kualitas serta ciri-ciri yang sama.

Jumlah mahasiswa dalam penelitian ini sebanyak 435. Penelitian ini tidak mengambil sampel. Semua mahasiswa diberi kesempatan yang sama untuk memberikan persepsi terhadap kompetensi dosennya.

Metode pengumpulan data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket, dokumentasi, dan interview. Angket yang disiapkan berisi pertanyaan-pertanyaan tentang profil dan kompetensi profesional dosen. Metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang daftar mahasiswa, dan catatan-catatan dari program studi tentang pelaksanaan pembelajaran oleh dosen, serta masukan-masukan dari mahasiswa. Metode interview digunakan untuk konfirmasi terhadap data yang diperoleh dengan menggunakan kedua cara tersebut. Konfirmasi dan crosscheck data kepada dosen dan mahasiswa.

Metode analisis data

Sesuai dengan tujuan penelitian yang ingin mengetahui bagaimana persepsi mahasiswa terhadap profil dan kompetensi dosennya, metode analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif. Analisis data penelitian ini ditujukan untuk menjawab pertanyaan penelitian. Terdapat dua langkah analisis, yaitu: (a) analisis deskriptif dan (b) analisis kualitatif tentang pendapat, saran, kritik mahasiswa yang disampaikan secara tertulis. Pada analisis dipaparkan mengenai persepsi mahasiswa tentang profil dan kompetensi dosennya berdasarkan rekapitulasi hasil isian angket, Selain itu juga dilakukan analisis terhadap masukan, saran dan kritik mahasiswa yang diajukan secara tertulis dan ditujukan baik pada pengelola program studi maupun kepada dosen yang mengajar. Dilakukan analisis juga apakah profil dosen berhubungan dengan kompetensi profesionalnya. Untuk analisis yang kedua ini digunakan teknik analisis korelasi dari Pearson.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Sebagaimana telah dikemukakan pada bagian pendahuluan bahwa tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah dosen-dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar sebagai pendidik profesional memiliki profil yang baik dan mempunyai kompetensi profesional secara utuh. Untuk mencapai tujuan tersebut pada bagian ini dilakukan analisis deskriptif dari angket mahasiswa yang berisi persepsi mahasiswa terhadap profil dan kompetensi profesional para dosennya. Analisis deskriptif dilakukan dengan bantuan Program SPSS Versi 16.0

Analisis

Kehadiran dosen mengajar. Berangkat dari pemahaman bahwa dosen mengajar mestinya datang dan mengakhiri kuliah sesuai dengan jadwal yang telah disampaikan. Mulai masuk memberikan kuliah sesuai dengan waktu yang ditentukan, demikian pula mengakhiri kuliah. Dari pertanyaan tentang kehadiran dosen mengajar dibuat skala dalam 5 kelompok, yaitu selalu, sering, kadang-kadang, jarang, dan tidak pernah. Menurut responden (62%) mahasiswa mengatakan selalu, 24% mengatakan sering-sering, 3% mengatakan kadang-kadang, 0% mengatakan pernah dan 3% mengatakan tidak pernah. Karena banyak yang memberikan kuliah tepat waktu, maka kurvanya nampak normal.

Dalam hal mengosongkan jam memberi kuliah diketahui bahwa 32,1% dosen tidak pernah mengosongkan jam, 32,1% pernah mengosongkan jam, 10,7% kadang-kadang saja, 3,6% sering mengosongkan jam, dan 21,4% banyak meninggalkan jam memberi kuliah. Karena jawaban mahasiswa bervariasi, maka kurvanya mendekati normal.

Dalam hal penggunaan metode memberi kuliah, persepsi mahasiswa adalah 7,4% mengatakan tidak pernah, 3,7% jarang-jarang, 14,8% kadang-kadang, 40,7% mengatakan sering-sering dan 33,3% mengatakan selalu. Dosen yang tidak pernah menggunakan metode mengajar yang bervariasi berarti setiap kali memberikan kuliah metodenya hanya ceramah melulu. Pada grafik kurvanya mendekati normal.

Persepsi mahasiswa dalam hal penggunaan media adalah 7,7% tidak pernah menggunakan, 3,8% jarang menggunakan, 11,5% kadang-kadang menggunakan, 34,6% sering menggunakan, dan 42,3% selalu menggunakan media. Namun perlu diingat juga bahwa penggunaan media kriterianya adalah materi yang akan disampaikan, kemampuan guru yang akan menggunakan, dan tersedia tidaknya media tersebut. Harapannya dosen mengajar menggunakan media, karena dengan menggunakan media dapat membuat materi yang sulit menjadi mudah, yang abstrak menjadi kongrit dan yang kompleks bisa disederhanakan.

Pada tabel distribusi frekuensi nampak bahwa ada dosen yang tidak disenangi dan diidolakan (3,7%), kurang disenangi dan kurang diidolakan (22,2%), disenangi dan diidolakan (18,5%), disenangi dan diidolakan (15%) dan sangat disenangi dan diidolakan (41%). Melihat grafik ternyata semua dosen disenangi dan diidolakan dalam kadar yang berbeda dan menunjukkan kurva normal.

Dari tabel distribusi frekuensi dapat diketahui bahwa 10,34% tidak memiliki kompeten profesional, 10,34% kurang memiliki kompetensi profesional, 20,69% memiliki kompetensi profesional, 27,59% cukup profesional dan 31,03% sangat profesional. Jika disimpulkan kompetensi profesionalnya dapat dikatakan bahwa dosen yang mengajar di PGSD semester pertama tahun 2011-2012, 41,37% adalah dosen yang kurang memiliki kompetensi profesional dan sisanya 58,62% memiliki kompetensi profesional.

Tabel 1. Korelasi antara profil dan kompetensi profesional dosen

VAR00001 VAR00002

VAR00001 Pearson Correlation 1 .466*

Sig. (2-tailed) .011

N 29 29

VAR00002 Pearson Correlation .466* 1

Sig. (2-tailed) .011

N 29 29

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Angka 0,466 (Tabel 1) adalah kuadrat dari koefisien korelasi antara profil seorang dosen dengan kompetensi profesionalnya. Angka 0,011 adalah taraf signifikansi dua tailed pada tingkat signifikansi 5%. dengan jumlah subyek yang diteliti adalah 29 dosen. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada korelasi yang signifikan antara profil dosen dengan kompetensi profesionalnya.

Menarik untuk dikaji dan direnungkan oleh para dosen dari hasil olahan statistik deskriptif tentang profil dan kompetensi profesional. Apa yang disampaikan oleh para mahasiswa tentang pelaksanaan pembelajaran di program tersebut, dapat benar, tetapi juga dapat tidak benar atau kurang tepat. Benar kalau memang realitanya begitu. Apalagi setelah di crosscheck dengan pendapat atau informasi yang disampaikan secara tertulis tentang dosen yang mengajar kepada ketua program studinya.

Hasil penelitian yang demikian perlu direspon oleh berbagai pihak yang berkompeten, perlu merubah mindset untuk lebih meningkatkan kinerjanya. Dalam era global sekarang ini sudah selayaknya kalau para dosen terus memacu diri untuk lebih berpikir yang kompetitif sesuai pilar pendidikan.

SIMPULAN

Kesimpulan

Berdasarkan pada hasil analisis data yang dilaksanakan, dapat disimpulkan bahwa dosen-dosen program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar profilnya cukup baik dan memiliki kompetensi profesionalnya yang beragam.

Saran

Berdasarkan temuan dan kesimpulan di atas, penelitian ini memberikan saran-saran kepada pihak-pihak sebagai berikut.

1. Kepada para dosen pendidikan guru sekolah dasar, hendaknya berani dan mampu

introspeksi diri bahwa kinerjanya perlu ditingkatkan semaksimal mungkin serta bertanggung jawab dengan pelaksanaan pembelajaran dikelas yang diampunya.

2. Kepada para mahasiswa, hendaknya benar-benar belajar dengan kemamuan dan semangat

belajar yang tinggi, tidak puas dengan prestasi yang sudah mereka peroleh serta merasakan bahwa belajar adalah merupakan kebutuhan hidup. Terlebih lagi mereka adalah calon-calon guru yang nantinya wajib memberikan contoh kepada muridnya untuk rajin dan gemar belajar.

3. Kepada lembaga penyelenggara (dalam hal ini adalah Universitas Veteran) hendaknya

selalu mendorong dan memberikan dukungan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dosennya dengan studi lanjut, dan juga memberikan sarana dan prasarana yang memadai sehingga para mahasiswa dan para dosen dapat saling berinteraksi yang saling mendukung dalam mencapai tujuan yang diharapkan.

DAFTAR PUSTAKA

Suharsimi Arikunto, 1998. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan praktek. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Pengaruh Metode Pembelajaran Langsung dan Discovery Inquiry

Garis besar

Dokumen terkait