• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dampak Penggunaan Al-Qur’an Braille dan Al-Qur’an Braille Digital

Kepala Bidang

C. Dampak Penggunaan Al-Qur’an Braille dan Al-Qur’an Braille Digital

digital dibandingkan dengan informan yang lainnya. Sedangkan untuk GH, DH, dan AA, memiliki tingkat kefahaman yang sama. Hanya KM saja yang penulis bisa bilang sedikit lebih telat dalam membaca dan memahami al-Qur’an braille digital. Namun, intinya keenam informan ini adalah jamaah YRM sekaligus pengguna al-Qur’an braille digital yang bisa dipertanggungjawabkan kejelasannya.

C. Dampak Penggunaan Al-Qur’an Braille dan Al-Qur’an Braille Digital

Setiap kegiatan yang dilakukan secara Istiqomah, konsisten atau terus menerus pasti akan membuahkan dampak bagi diri sendiri ataupun orang lain. Begitu juga dalam membaca al-Qur’an salah satu dampak yang sering dirasakan oleh pembacanya adalah hati mereka menjadi lebih tenteram, tenang dan adem. Hasil wawancara penulis dengan enam informan, dampak yang dirasakan bisa penulis kategorikan menjadi dua bagian yaitu dampak langsung dan dampak tidak langsung. Dari Enam Informan ada 4 orang informan yang rutin membaca al-Qur’an setiap harinya, sehingga mereka merasakan dampaknya. Sedangkan 2 orang informan lagi jarang membaca

al-Qur’an sehingga tidak ada dampak yang dirasakan. Untuk lebih jelasnya penulis akan paparkan berikut ini.

1. Dampak Langsung

Sejauh penulis mendapatkan data terkait dampak dalam membaca al-Qur’an, khususnya para pembacanya dari informan yang telah penulis wawancarai, mereka merasakan dampak yang berbeda-beda. Dampak langsung yang dirasakan seperti yang dikatakan AA, beliau menjelaskan dampak yang ia rasakan dengan sangat baik. Beliau mengatakan:

“Iya alhamdulillah, saya itu pertama diberikan ketenangan. Jadi ketika membaca al-Qur’an ketika banyak problem saya tidak merasa takut, jadi biasa saja begitu. Jadi ketenangan hidup kita, kadang orang suka bingung kan dengan segala macam. Tapi saya alhamdulillah, karena hikmah dari membaca al-Qur’an secara rutin jadi saya menghadapi semua dengan biasa saja. Intinya ketenangan hidup kita.”23

Begitu pun dengan SObeliau menjelaskan “Dulu memang malah saya candu (ketagihan), saya akui ya. Jadi kalau sudah baca al-Qur’an itu enak, yang jelas bahagia dan rasa senang saja. Sebenarnya yang saya rasakan ketika baca al-Qur’an ya kaya kecanduan bawaannya enak saja, perasaan tenang.”24 Dan juga seperti yang dikatakan oleh KM“Dampaknya ada sih, jadi lupa, jadi kepekaannya jadi berkurang. Dampak yang dirasakan dari baca al-Qur’an seminggu sekali apa? Jadi kurang tenang saja. Iya merasa bersalah tidak baca-baca.”25 Kemudian dampaknya bagi informasi yang bernama YM menjelaskan :

“Dampaknya saya takut kepekaan perabaan saya hilang jika tidak membaca al-Qur’an, makanya walaupun satu atau dua ayat saya berusaha untuk baca terus walaupun tidak banyak. selain itu juga takut

23 Aan Aini, Wawancara.

24 Sudarto, Wawancara.

waktu saya terbuang sia-sia. Kalo perubahan dari diri saya sendiri saya jadi lebih tenang saja, jadi tidak terlalu ke pikiran karena saya sudah minta ke Allah. Kemudian lebih yakin saja setiap masalah pasti ada solusinya, salah satunya dari al-Qur’an tadi.26

Jadi, dapat disimpulkan terkait dampak langsung yang dirasakan oleh informan ternyata bermacam-macam. Ada yang dampaknya ketika membaca al-Qur’an hatinya lebih tenang, ketenangan hidup dan tidak mudah takut. Bahkan ada juga yang menjelaskan jika jarang membaca al-Qur’an mereka akan merasa bersalah, kepekaan dan perabaan mereka terhadap huruf braille akan berkurang. Oleh sebab itu mau tidak mau agar kepekaan mereka tetap terjaga mereka harus sering membaca al-Qur’an.

2. Dampak Tidak Langsung

Tidak hanya dampak langsung yang dirasakan oleh para tunanetra ketika rutin membaca al-Qur’an, akan tetapi secara tidak sadar terdapat dampak membaca al-Qur’an secara tidak langsung, penulis mengumpulkan dan menganalisis jawaban-jawab informan dari hasil wawancara. Sebagaimana yang di ungkapkan oleh AA, ia mengatakan bahwa secara tidak sadar yang tadinya ia pemarah setelah rutin membaca al-Qur’an menjadi penyabar. Ketika orang berbuat tidak baik ke saya, saya diamkan saja. Karena Allah Maha Tahu dan Maha melihat perbuatan setiap orang. Jadi kita tidak mengambil hati.”27

Begitu pun dengan YM, beliau mengatakan “Iya pernah, biasanya kan saya cari tahu permasalahan hidup saya. Misalkan anak saya cengeng. Terus saya cari tahu di Google. Terus ketemu menyarankan baca surat ini dan ayat ini, terus saya cari di al-Qur’an braillenya, terus saya baca dan saya

26 Yulita Muliasari, Wawancara.

pahami.”28 Bahkan ada juga yang karena sering membaca al-Qur’an merasa kalau urusannya selalu ada kemudahan, seperti yang disampaikan oleh DH “Pas saya sering baca al-Qur’an alhamdulillah rezeki saya ada saja, usaha jualan saya juga Alhamdulillah selalu ada order. Segala urusan selalu dipermudah.”29

Kemudian yang terakhir AA menjelaskan dampak secara tidak langsung yang beliau rasakan adalah:

“Kan namanya al-Qur’an wajib kita baca, pastikan Allah juga Maha Tahu segala kebutuhan kita, hajat kita, dari segi apa pun. Rizki ada saja begitu. Tanpa disengaja orang bantu kita, itu ada saja. Kita tidak minta ke orang tapi minta ke Allah. Berdoa supaya dimudahkan segala urusan, dicukupkan segala kebutuhan.”30

Dari semua data yang telah penulis paparkan ternyata dampak membaca al-Qur’an tidak hanya bersifat langsung bagi para pembacanya namun juga memiliki dampak tidak langsung yang secara tidak sadar juga ikut mempengaruhi kehidupan para pembacanya. Misal saja seperti dampak kemudahan rezeki, dimudahkan urusan, menjadi lebih penyabar dan al-Qur’an mereka yakini bisa menjadi terapi untuk anak-anak agar anaknya tidak mudah menangis. Artinya dari semua dampak tersebut bisa penulis katakana bahwa al-Qur’an memberikan dampak yang sifatnya universal bagi para pembacanya. Dimudahkan urusan, dipanjangkan umur, diberkahi hidupnya, menjadi penolong di akhirat.

D. Relevansi Penggunaan Al-Qur’an Braille Digital dalam Wacana