• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kepala Bidang

E. Profil Informan

Jamaah IKJAR (Ikatan Jamaah Raudlatul Makfufin) Yayasan Raudlatul Makfufin sudah ada sejak tahun 1992 M sampai sekarang. Para jamaah berasal dari berbagai daerah, jaraknya ada yang dekat dan ada yang jauh. Jarak tidak menjadi hambatan bagi mereka, mereka datang ke yayasan dengan semangat yang kuat untuk menuntut ilmu. Mereka datang ke yayasan setiap hari Ahad mulai jam 09.00 s/d 15.00 WIB untuk mendapatkan pengajaran tentang ilmu-ilmu agama khususnya belajar al-Qur’an braille. Jamaah tunanetra di yayasan Raudlatul Makfufin sampai saat ini yang tercatat berjumlah 30 orang.4 Namun dikarenakan keterbatasan waktu dan tempat, penulis hanya mewawancarai enam orang jamaah. Adapun daftar jamaah yang menjadi informan ialah sebagai berikut:

4 Agus Hermanto (Ketua Ikatan Jamaah Raudlatul Makfufin), diwawancarai oleh Syahrul, Jakarta, 7 September 2020, DKI Jakarta.

3. 6 : Tabel Identitas Informan

NO NAMA KODE ALAMAT USIA/JK

1 Yulita Muliasari YM Bogor 46/P

2 Karmila

Mariani KM

Pondok Banda, Pamulang 22/P

3 Aan Aini AA Rengas Bitung, Banten 51/L

4 Sudarto SO Gunung Sindur 41/L

5 Gaos Aotad GA Cibinong, Bogor 28/L

6 Dwi Haryati DW Pamulang 57/P

Para jamaah yang menjadi informan ini berasal dari latar belakang keluarga yang beda, penyebab kecacatan penglihatan juga berbeda-beda, dan juga informasi awal mengenai yayasan didapatkan secara berbeda-beda, akan tetapi semangat dan tujuan mereka sama yaitu ingin belajar al-Qur’an dan ilmu keagamaan. Seperti YM yang berasal dari Bogor, berasal dari keluarga yang sederhana. Ketunanetraan YM dialami sudah dewasa disebabkan sakit, kondisi penglihatannya saat ini tidak bisa melihat total (Totally Blind). YM mengikuti kajian di YRM berawal dari kenalan pamannya, beliau salah satu dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang pernah mengajar Bahasa Inggris. Ketika itu beliau datang ke rumah dengan mahasiswi yang sedang bimbingan skripsinya. Beliau menginformasikan bahwa ada yayasan tunanetra di Ciputat dekat Asrama UIN Syarif Hidayatullah. Namun beberapa bulan kemudian yayasan tersebut pindah ke Pamulang. Akhirnya YM bisa mengikuti kajian setiap minggunya sampai saat ini.5

Sedangkan KM berasal dari Pamulang. KM mengalami tunanetra sejak dewasa dan kondisi penglihatannya saat ini tidak bisa melihat total (Totally Blind). Awal mula KM menjadi jamaah pada tahun 2017. KM

5 Yulita Muliasari (Jamaah Ikatan Jamaah Raudlatul Makfufin), diwawancarai oleh Syahrul Pebriandi, Jakarta, 7 September 2020, DKI Jakarta.

mendapatkan informasi YRM dari tetangganya yang sudah lebih dulu masuk di yayasan. Sebelum masuk yayasan KM belum bisa membaca al-Qur’an braille dikarenakan ketunanetraannya sejak dewasa, jadi KM belum belajar sama sekali. Setelahnya KM masuk dan ikut kajian di YRM, KM sudah mulai bisa membaca al-Qur’an braille walaupun masih belum lancar. Alhamdulillah sampai saat ini KM selalu mengikuti kajian rutin di setiap minggunya.6

Adapun dengan DW berasal dari Pamulang. Lokasi rumahnya tidak jauh dari yayasan. DW mulai masuk mengikuti kajian di yayasan pada tahun 2014. Saat ini kondisi penglihatan DW tidak bisa melihat total (Totally Blind) yang DW alami sejak dewasa. Sebelumnya DW merupakan PNS Kementerian Kesehatan. Akan tetapi pada tahun 2010 DW mengalami sakit yang menyebabkan penglihatannya tidak bisa berfungsi kembali. Akhirnya DW pensiun di tahun 2013. Setelahnya pensiun DW mencari informasi yayasan tunanetra yang membina dan mengajarkan al-Qur’an, karena DW tidak ingin dengan keterbatasan ini menjadi penghambat baginya untuk mempelajari al-Qur’an. Akhirnya DW mendapatkan informasi Yayasan Raudlatul Makhfufin dari temannya. Sampai saat ini DW selalu mengikuti kajian setiap minggunya.7

Sedangkan GA berasal dari Cibinong, Bogor. Jarak dari rumahnya dengan yayasan cukup jauh. Tetapi ia tetap semangat untuk mengikuti kajian di yayasan setiap minggunya. GA mengalami keterbatasan melihat sejak dewasa. Sebelumnya GA bekerja di bank, kemudian keluar. Setelah itu pada Hari Minggu untuk pertama kalinya GA diajak oleh temannya untuk mengikuti kajian keagamaan dan belajar al-Qur’an braille di Yayasan

6 Karmila Maryani (Jamaah Ikatan Jamaah Raudlatul Makfufin), diwawancarai oleh Syahrul Pebriandi, Jakarta, 7 September 2020, DKI Jakarta.

7 Dwi Haryati (Jamaah Ikatan Jamaah Raudlatul Makfufin), diwawancarai oleh Syahrul Pebriandi, Jakarta, 7 September 2020, DKI Jakarta.

Raudhatul Makhfufin, dan semenjak saat itu di setiap Hari Minggu GA selalu menyempatkan diri untuk menghadiri kajian di Yayasan Raudlatul Makhfufin.8

Kemudian SA berasal dari Gunung Sindur. SA mengalami keterbatasan melihat sejak dewasa, penyebabnya karena mengalami demam yang tinggi dan penyakit lain yang menjangkit. SA merupakan pensiunan karyawan bank, pada tahun 2014 SA mulai merantau, awal mulanya SA merantau di Lebak Bulus di Yayasan Mitra Kencana, namun dikarenakan Yayasan tersebut berbayar dan perlu banyak biaya, akhirnya SA berpikir untuk kembali ke tempat asalnya yaitu di Cirebon. Namun ketika itu SA bertemu dengan salah seorang pengajar komputer dari Yayasan Raudlatul Makhfufin yang bernama Bapak Wijaya, kemudian SA berbincang banyak dengan Bapak Wijaya. Akhirnya SA diajak untuk bersilaturahmi datang ke kajian yang di adakan di Yayasan Raudlatul Makhfufin setiap Hari Minggu. Setelah beberapa kali mengikuti kajian di Yayasan Raudlatul Makhfufin SA disarankan oleh orang tuanya untuk masuk ke Yayasan Raudlatul Makhfufin, menurutnya pelajaran nya lebih lengkap, belajar al-Qur’an pun lebih intens dan tidak berbayar sehingga tidak memberatkannya.9

Selanjutnya AA, berasal dari Rengas Bitung Banten. AA merupakan seorang relawan, dan mengalami keterbatasan melihat saat dewasa. Pada awal tahun 2011 AA berangkat dari rumahnya untuk mengikuti kegiatan di Ciledug, kemudian ada temannya yang memberi tahu adanya yayasan yang tidak begitu jauh dari Serpong. Akhirnya AA pada tahun 2012 masuk ke Yayasan Raudlatul Makfufin.10

8 Gaos Aotad (Jamaah Ikatan Jamaah Raudlatul Makfufin), diwawancarai oleh Syahrul Pebriandi, Jakarta, 7 September 2020, DKI Jakarta.

9 Sudarto (Jamaah Ikatan Jamaah Raudlatul Makfufin), diwawancarai oleh Syahrul Pebriandi, Jakarta, 7 September 2020, DKI Jakarta.

10 Aan Aini (Jamaah Ikatan Jamaah Raudlatul Makfufin), diwawancarai oleh Syahrul Pebriandi, Jakarta, 7 September 2020, DKI Jakarta.

65 BAB IV

PAPARAN DAN ANALISIS DATA

Pada Bab VI ini berisi paparan dan analisis data yang telah diperoleh mengenai penggunaan al-Qur’an braille dan al-Qur’an braille digital (yang mencakup motivasi belajar, praktik penggunaan dan dampak penggunaan) oleh jamaah tunanetra di Yayasan Raudlatul Makfufin Serpong dan juga relevansinya bagi khazanah al-Qur’an pada tunanetra. Sehingga nantinya

akan di dapatkan hasil yang dapat dibandingkan antara penggunaan al-Qur’an braille dan al-Qur’an braille digital. Bab ini akan menjadi inti

pembahasan skripsi yang penulis bahas.