• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dampak positif di berlakukannya K13 bagi pelajar

Dalam dokumen KUMPULAN ESAY PENDIDIKAN BIOLOGI KELAS 1 (Halaman 57-62)

Perkembangan teknologi makin pesat di era globalisasi dan diikuti pula penyerapan budaya asing yang berdampak negatif mempengaruhi disegala sendi kehidupan kita. Sering sekali kita mendengar dan menjumpai baik di media maupun di lingkungan kita seperti demontrasi anarkis mahasiswa, bentrok antar warga, ancaman bom dari teroris, korupsi terstruktur dari masyarakat bawah sampai

masyarakat kelas atas semua prilaku destruktif dan merugikan tersebut, yang terjadi di Indonesia, merupakan akibat dari masih minimnya pribadi beriman, cerdas, kreatif, dan berbudi luhur, yang umumnya muncul dari kalangan akademisi.Orang beriman dapat mengfilter dirinya dari ancaman budaya asing yang tidak sesuai dengan ajaran agama. Orang yang cerdas selalu menggunakan daya nalar manusiawinya secara benar dan obyektif dalam melihat realitas sosial. Orang yang kreatif, selalu mempunyai pilihan dalam mengatasi persoalan hidup dari lingkungannya. Orang yang Arif dan berbudi luhur, mampu menentukan pilihan yang paling tepat dan selalu menolak cara-cara kekerasan dalam mensikapi berbagai dilema kehidupan. sehingga mampu memberikan pemahaman yang selalu tumbuh terhadap kepedulian pada sesama,sehingga menciptakan para akademisi yang mencerahkan.

Dalam konteks inilah, pendidikan dihadapkan pada problema bagaimana mencapai tujuan Pendidikan Nasional yang mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonensia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Tugas utama pendidikan adalah upaya secara sadar untuk mengantarkan manusia pada cita-cita tersebut, dan pendidikan Islam juga memiliki fungsi mengarahkan kehidupan dan keberagamaan manusia kearah kehidupan Islami yang ideal.

Untuk itu pendidikan indonesia mengembangkan sebuah pola pendidikan yang transformative sebuah pola pendidikan yang mampu memberikan pemahaman dan transformasi pembelajaran yang tidak saja bertumpu pada transfer pengetahuan saja, tetapi juga transef nilai sikap. Metode pembelajaran terkini memberikan “ruang” bagi peserta didik untuk lebih mengaktualisasikan potensi akademisnya secara maksimal. Model pembelajaran yang berorientasi untuk mencetak peserta didik bermental mencari ilmu, bukan menunggu ilmu, peserta didik harus didorong menjadi orang aktif, bukan pasif.

Maka pendekatan pembelajaran yang digunakan adalah pendekatan andragogi, dan bukan pedagogi. Pendekatan andragogi adalah pendekatan pendidikan orang dewasa yang menempatkan peserta didik sebagai orang dewasa, maka konsekuensinya adalah menempatkan murid sebagai subjek dalam sistem pendidikan. Murid yang ditempatkan sebagai orang dewasa diasumsikan memiliki kemampuan aktif untuk merencanakan, memilih bahan dan materi yang dianggap bermanfaat, memikirkan cara terbaik untuk belajar menganalisis dan menyimpulkan, serta mampu mengambil manfaat pendidikan. Dan fungsi guru adalah fasilitator, bukan menggurui, agar terjadinya komunikasi yang bersifat multicommunication antara guru dan murid.

Peran pemerintah juga diharapkan dalam kurikulum sebagai ujung tombak harus lebih terkait dengan current issues sehingga dapat memberikan bekal pengetahuan dan pengalaman kepada peserta didik tentang problem riil di masyarakat. Sehingga mampu menjawab tantangan globalisasi yang makin meningkat sehingga bersaing dengan masyarakat dunia

Manusia dituntut untuk belajar tentang apa saja sepanjang hidupnya, dan hendaknya selalu berdialog secara tranformatif dengan perkembangan zaman. Manusia tidak boleh berhenti pada pengetahuan yang dimilikinya, tetapi mesti selalu mencari sesuatu “yang baru” diluar dirinya. Lebih-lebih seorang guru, sebagai bagian penting dalam proses pendidikan.

21

Pengaruh Tingkat Pendidikan Dan Kedisiplinan Guru

Oleh: ISTIN

(Pendidikan Biologi, Kelas 1B, NIM.201610070311072)

Proses peningkatan pada kualitas sumber daya manusia yang merupakan sasaran pembangunan nasional pada saat ini,merupakan tanggung jawab kepada masyarakat dan banga indonesia. Bahwa pendidikan saat ini merupakan hal yang paling utama kedudukannya dan sangat urgen dalam proses peningkatan sumber daya manusia. Hal ini yang tercantum dalam undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional Bab II pasal 3 yang menyatakan bahwa fungsi

pendidikan untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

Pendidikan difungsikan sebagai meningkatkan kualitas manusia Indonesia bagi mewujudkan masyarakat yang bersifat adil,dan makmur serta merata material dan spiritual yang mempunyai hakikat yang memungkinkan bagi semua warga untuk mengembangkan diri maupun dengan aspek jasmanih da rohani. Dalam pengertian pendidikan sendiri adalah usaha sadar dan terancana dalam mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar anak didik itu sendiri bisa aktif dalam

mengembangkan potensi dirinya untuk mempunyai kekuatan spiritual, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlaq mulia, serta ketrampilan yang dimiliki dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Pada pengertian guru adalah contoh figure pada manusia yang mempunyai posisi dalam sentral dan memegang peranan penting dalam hal pendiddikan. Hal ini bahwa ada salah satu faktor yang paling menentukan berhasilnya dalam proses belajar mengajar di dalam kelas yaitu guru. Dengan ini bisa dikatakan bahwa tanpa kehadiran seorang guru secara otomatif pada proses belajar mengajar tidak akan berhasil dengan baik.

Pentingnya peranan pada guru dalam berlangsungkan proses belajar mengajar di sekolah yang telah diakui semua pihak, sehingga banyak yang menganggap

keberhasilan pendidikan anak di sekolah sangat tergantung pada mutu seorang guru. Tamatan (out put) pada sekolah sangat erat hubungannya dengan kemampuan profesional seorang guru yang melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Dalam organisasi pendidikan tanggung jawab pada tingkat terdepan merupakan tanggung jawab kepala sekolah dan guru yang terlibat langsung dalam kegaiatan pendidikan. Tugas dan tanggung jawab guru dalam pendidikannya (khususunya pada pendidikan di sekolah) bila dikaitkan dengan minimnya pendidikan di indonesia saat ini menyebabkan mutu guru mulai dipertanyakan. Dalam keluhan masyarakat

terhadap mutu pendidikan kita pada berbagai jenjang dan jenis pendidikan sebenarnya yang merupakan mutu guru yang rendah. Secara kongkret Tilaar menggambarkan bahwa dari jumlah 2,17 juta guru SD, SMP, dan SMA pada tahun 1995/1996 hanya 27 persen yang memenuhi syarat dan selebihnya tidak memenuhi syarat. Namun indikator untuk menentukan mana guru yang memenuhi syarat dan mana yang tidak memenuhi syarat baru pada tataran kualifikasi pendidikan. Artinya kelompok guru yang dianggap telah memenuhi persyaratan hanya karena seorang guru yang telah memiliki ijazah D2 bagi guru yang mengajar di tingkat SD, ijazah D3 bagi guru yang mengajar di tingkat SMP dan ijazah S1 bagi guru yang mengajar di tingkat SLTA.

Dari sini ada suatu yang harus di pertanyakan yaitu apakah guru yang digolongkan pada kelompok yang memenuhi syarat (dengan indikator yang ada di atas) yang dapat dianggap bermutu? Jawabanyan belum tentu. Karena walaupun sudah banyak guru yang telah selesai mengikuti penyetaraan guru, tetapi meskipun itu mutu pendidikan anak didik saat ini belum juga menunjukkan adanya

peningkatan.

Faktor penddikan saat ini menujukan bahwa kedisiplinan seorang guru dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang pengajar juga mempunyai pengaruh yang signifikasi, yang artinya seorang guru adalah contoh figure yang harus bisa “digugu lan di tiru” yang mempunyai arti ( di percaya dan di contoh) oleh karna itu dalam menciptakan suatu hal yang bertujuan untuk pendidikan yaitu menciptakan dan menumbuhkan manusia-manusia yang bertaqwa, berakhlaq mulia, kreatif, mandiri dan bertanggung jawab. Maka itulah guna meningkatkan kualitas pendidikan guru harus menjadi seorang guru yang mempunyai disiplin dalam melaksanakan tugas- tugas profesinya. Karna guru menjadi tauladan bagimurid-muridnya. Bagaimana dengan mencetak murid-muridnya yang disiplin, jika guru sendiri tidak berperilaku disiplin. Maka itu guru dikatakan memegang kunci penentu sukses atau tidaknya pendidikan. Karna disiplin merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi keberhasilan suatu pekerjaan, dan masih ada faktor lain di antaranya yaitu

kesungguhan, keterampilan(kemampuan), motivasi dalam bekerja. Motivasi, keterampilan kerja, dan kedisiplinan ini merupakan salah satu hasil usaha pengembangan diri yang terus menerus, baik di pendidikan maupun pekerjaan. Keberhasilan dalam suatu pekerjaan tidak ditentukan oleh ijazah yang dimiliki, melainkan oleh kemampuan dan cara bekerja.

Dengan adanya pembekalan yang memadai dan adanya kedisiplinan yang kuat dari seorang guru dalam menjalankan tugasnya yaitu persyaratan mutlak bagi seorang guru yang profesional, karan disiplin yang baik akan mencerminkan besarnya rasa tanggung jawab. Seseorang mempunyai tugas yang diberiak kepadanya, dan banyak faktor lain yang mempengaruhi profesional guru, seperti pengalaman kerja, motivasi, lingkungan, kepuasan kerja, pelatihan dan lain-lain. Semua faktor tersebut

akan membutuhkan dana, waktu dan tenaga yang cukup banyak. Pada faktor ini hanya mefokuskan pada tingkat pendidikan dan kedisiplinan guru dalam bekerja yang menghubungkan profesional guru. Mengatur hal ini.pada undang-undang tersebut ada beberapa aturan-aturan antara lain setiap pegawai negeri wajib menyimpan rahasia jabatan, setiap pegawai negeri wajib bekerja secara jujur, tertib, cermat,dan

bersemangat, setiap pegawai negeri wajib menaati setiap peraturan perundang- undangan yang berlaku.

Sebagian besar guru-guru di indonesia adalah pegawai negeri sipil. Oleh karna itu mereka adalah pegawai negri sipil, maka wajib menjalankan disiplin sebagaimana peraturan perundangan-perudangan yang sedang berlaku. Undang-undang okok kepegawaian nomor 8 tahun 1974

Melihat rata-rata nilai pelajaran yang masuk Ujian Akhir Nasional (UASNAS) tamatan (out put) itu,siswanya selama ini masih di bawah standar dan lebih rendah bila dibangdingkan dengan hasil yang diperoleh siswa tamatan sekolah. Menengah umum negeri lainnya . walaupun rendah mutu hasil UASNAS ini di sebabkan oleh banyak faktor, namun tudingan utama selalu ditujukan kepada guru karna gurulah yang merupakan ujung tombak di lapangan yang selalu berinteraksi dengan siswa secara langsung , teratur dan terprogram, maka profesionalisme guru penting untuk diteliti dan dievaluasi kembali. Selain itu diharapkan dapat memberikan informasi yang bermanfaat dalam peningkatan pengolahan pembelajara. Dalam kerangka berpikir strategisnya peranan tingkat pendidikan dan kedisiplinan guru sebagai pengajar diduga berdampak pada profesionalisme guru.

Yang dimaksud dengan peraturan disiplin pegawai negeri sipil adalah peraturan yang mengatur kewajiban, larangan dan sanksi apabila kewajiban tidak ditaati atau larangan yan akan di langar. Yang dimaksud dengan pelanggaran disiplin adalah setiap ucapan, tulisan atau perbuatan pegawai negeri sipil yang melanggar ketentuan peraturan pegawai negeri sipil. Yang diamksud dengan hukuman disiplin adalah hukuman yang dijatuhkan kepada pegawai negeri sipil karena melanggar peraturan disiplin pegawai negeri sipil.

Adapun pejabatan yang berwenangan menghukum adalah pejabat yang diberi wewenang menjatuhkan hukuman disiplin pegawai negeri sipil. Tingkat –tingkat hukuman disiplin pegawai negeri sipil antara lain hukuman disiplin ringan, hukuman disiplin sedang, dan hukuman disiplin berat. Hukuman pada disiplin ringan terdiri atas teguran lisan, teguran tulis, pernyataan tidak puas secara tertulis. Hukuman disiplin sedang yaitu penundaan kenaikan gaji berkala untuk paling lambat selama 1 tahun, penundaan gaji besaran satu kali kenaikan gaji berkala untuk paling lama satu tahun, penundaan kenaikan pangkat untuk paling lama satu tahun. Ada juga jenis hukuman disiplin berat yaitu penurunan pangkat pada pangkat yang setingkat lebih rendah untuk paling lama satu tahun, pembebasan dari jabatan, pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai pegawai negeri sipil, pemberhentian tidak sebagai pegawai negeri sipil.

Guna peningkatkan disiplin pada seorang guru meraka setiap tahun

senantiasa dinilai oleh atasannya, dengan menggunakan format DP3( daftar penilaian pelaksana pekerjaan).

Daftar Pustaka:

Nasional, Jakarta: BP.Cipta Jaya, 2003, Cet.ke-2, hlm.7.

2. Tilaar, Paradigma Baru Pendidikan Nasional, Jakarta: Rineka Cipta, 2000, hlm.294

3. Malayu Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta, Bumi Aksara, 2001, hlm. 190.

4. Soedijarto, Dr., M.A., Menuju Pendidikan Nasional yang Relevan Dan Bermutu, Jakarta: Balai Pustaka, 1993.

22

Dalam dokumen KUMPULAN ESAY PENDIDIKAN BIOLOGI KELAS 1 (Halaman 57-62)