• Tidak ada hasil yang ditemukan

DASH diet vs Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS)

Dalam dokumen Buku Simposium Geriatri-Revisited 2011 (Halaman 50-56)

Indonesia memiliki suatu pedoman tentang pola makan seimbang yang ditujukan bagi kelompok masyarakat yang sehat dari berbagai tahapan kehidupan yang dikenal dengan PUGS.20 PUGS disusun pada tahun 1992 oleh para pakar gizi Indonesia dalam rangka menyempurnakan pesan gizi dalam bentuk Empat Sehat Lima Sempurna. Mengacu kepada pedoman ini yang disusun dalam 13 Pesan Dasar dengan ilustrasi Piramida gizi Seimbang atau Balanced Diet Pyramid. (Lampiran) 21 Penulis akan mengambil PUGS bagi golongan dewasa dengan nilai energi 2000 kkal dan 2500 kkal (Tabel A dan B). Pertama mengenai sumber hidrat arang, memang ada perbedaan yakni beras sebagai padanan grain bersifat rendah serat, sedangkan yang dianjurkan adalah whole grain dimana kulit ari gandum turut digiling menjadi whole

wheat bread. Keadaan ini sulit dilaksanakan pada beras, karena kalau ingin

memasukkan katulnya, maka tak ada yang mau makan nasi katul. Dalam hal sumber protein sebagai lauk di Indonesia, maka anjuran rendah daging merah tak sulit dilaksanakan, bahkan gantinya adalah tahu tempe dari golongan kacang-kacangan. Sumber lemak kita adalah minyak dan santan serta lemak pada ayam ataupun daging dibanding produk susu seperti keju, dan butter pada pola makan barat. Konsumsi lemak di Indonesia juga sangat tergantung strata ekonomi. Pada kelompok ekonomi terbatas, asupan lemak akan tinggi, namun pada golongan mampu dapat dipastikan tak banyak berbeda dengan masyarakat barat. Dalam sweet, maka cemilan/

jajanan/makanan kudapan kita yang serba manis hampir sama. Kita juga memiliki golongan nuts, seeds, dry beans dan peas, namun konsumsi kita pada padanan ini yakni kacang koro, kacang merah, kacang tolo, kacang bogor, kecipir dan kapri tak terlalu banyak dan lebih bersifat sebagai bagian dari cemilan. Pada kelompok vegetarian, misalnya masyarakat India, maka konsumsi nuts, seeds dan dry bean ini sangat tinggi karena dimasak bersama sayur mayur setiap harinya. Secara umum asupan protein kita sangat tergantung dari strata ekonomi. Pada kelompok mampu, asupan protein dapat tinggi, pada masayarakat marginal asupan protein dapat rendah. Anjuran untuk meningkatkan konsumsi sayur dan buah tidak akan sulit dilaksanakan, karena anjuran dalam PUGS (apabila dilaksanakan) kurang lebih sama dengan yang ada pada DASH diet. Namun perlu diingat bahwa kita biasanya hanya makan sayur dan buah di siang dan malam hari saja hingga untuk memenuhi DASH diet maupun PUGS kita harus mengkonsumsi 2 satuan buah dan sayur di siang hari. Susu sebagai sumber kalsium jarang dikonsumsi orang Indonesia dewasa, sehingga sumber kalsium dari makanan sehari-hari kita harus berasal dari golongan kacang-kacangan dan ikan-udang kecil yang kita makan keseluruhan. Secara umum PUGS sudah memberikan panduan yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan kita, tergantung apakah kita dapat dan mau menggunakan panduan itu atau tidak. Apabila seseorang memiliki penyakit tertentu seperti hipertensi, maka perlu modifikasi ringan.

Selanjutnya perlu disadari bahwa pemilihan bahan makanan segar sangat penting baik dalam melaksanakan DASH diet maupun PUGS agar kandungan natrium dapat bersifat sedang-rendah. Mengapa? Adalah biasa di negara barat, masakan dibuat tidak terlalu asin dengan tersedianya table salt. Dengan demikian pengendalian penggunaan garam ada di tangan masing-masing individu. Lain keadaan di Indonesia, di mana makanan dimasak dengan rasa yang kurang lebih sama untuk semua orang/anggota keluarga. Variasi muncul berdasar daerah atau etnik yakni masakan Jawa Timur cenderung asin, sedangkan Jawa Tengah bersifat manis dan darah Sumatera dan Kalimantan serba pedas dan sebagainya. Mungkin kita akan dianggap tidak sopan bila kita makan di rumah sendiri atau orang lain dan meminta garam meja, yang dapat diartikan ibu atau si pemilik rumah bahwa masakan beliau hambar atau tak enak.

Masalah lain yang muncul pada 3-4 dekade terakhir di Indonesia adalah munculnya berbagai produk olahan yang siap/cepat dan banyak mengandung natrium di dalamnya. Mungkin tak kita sadari bahwa konsumsi natrium kita cukup tinggi karena berasal dari garam dalam sayur dan sambal, penyedap dalam semua masakan dan berbagai saus (tomat, kecap) dan berbagai pengawet dalam bakso, mie, sosis dan teh, serta berbagai jus dalam kemasan. Walaupun di Indonesia belum ada penelitian berbasis population study yang dapat/akan mengungkapkan jumlah natrium dalam makanan kita sehari-hari (pada keluarga kaya, menengah maupun miskin), sudah saatnya kita yang memasuki usia menjelang lansia atau sudah lansia waspada terhadap jumlah natrium dalam makanan harian kita.

*DASH--Dietary Approaches to Stop Hypertension. University of Washington Department of Medicine.

Source: Appel IJ, et al. A clinical trial of the effects of dietary patterns on blood pressure. (N Engl J Med 1997; 336: 1117-1124). Sacks FM, et al Effects on blood pressure of reduced dietary sodium and the dietary approaches to stop hypertension (DASH) diet. (N Engl J Med 2001; 3443-10). JNC7 USDHHS, 2003.

Table 2. Effect of Lifestyle Modification to Manage Hypertension

Recommendation Average Systolic BP reduction

Weight reduction to maintain a BMI 18.5-24.9 5-20 mmHg/10kg Diet rich in fruits, vegetables and low-fat daily products 8-14 mmHg with reduced saturated and total fat the DASH Eating Plan

Intake of not >100 mEq/day (2.4 g sodium or 6 g sodium chloride) 2-8 mmHg Aerobic activity, such as brisk walking for 30 min/day, 4-9 mmHg most days of the week

Most men: Not >2 drinks/day

Women and lighter weight men: Not >1 drink/day 2-4 mmHg

Lampiran Tabel 1 dan 2

Key: +/- indicated limited or equivocal evidence; + suggestive evidence, typically from observational

studies and some clinical trials; ++ persuasive evidence, typically from clinical trials.

Source: Table2, p.305: Appel IJ, Brands MW, Daniels SR, Karania N, Elmer PJ, Sacks FM; American Heart Association. Dietary approaches to prevent and treat hypertension; a scientific statement from the American Heart Association. Hypertension, 2006; Feb; 47(2):296-308.

Table 1. Effect of Dietary Factors and Dietary Patterns on BP: A Summary of the Evidence Hypothesized Effect Evidence

Weight Direct ++

Sodium Clhoride (salt) Direct ++

Potassium Inverse ++

Magnesium Inverse

+/-Calcium Inverse

+/-Alcohol Direct ++

Fat: Saturated Direct

+/-Omega-3 Polyunsatured Fat Inverse ++

Omega-6 Polyunsatured Fat Inverse

+/-Monounsatured Fat Inverse +

Protein: Total Uncertain +

Protein: Vegetable Inverse +

Protein: Animal Uncertain

+/-Fiber Inverse +

Cholesterol Direct

+/-Dietary Patterns: Vegetarian Diets Inverse ++

DASH Type Dietary Patterns Inverse ++

Penutup

Salah satu pendekatan yang dipakai dalam pencegahan dan pengeloaan hipertensi merupakan modifikasi life style yang berkaitan dengan pola/susunan makan sehari-hari. Adalah benar dan sangat bijaksana apa yang dikatakan oleh Hippocrates kurang

Daftar pustaka

1. Zamhir Setiawan. Prevalensi dan determinan hipertensi di Pulau Jawa. Jurnal Kesmas. 2004. Abstrak diunduh dari Portal Garuda Dikti www.digilib.ui.ac.id, 25 Maret 2011. 2. Setati S, Sutrisna B. Prevalence of hypertension without anti-hypertensive medications

and itsassociation with sociodemographic characteristics among 40 years and above adult population in Indonesia. Acta Med Indones. 2005; 37(1): 20-5.

3. Dinie Zakiah. Faktor-faktor risiko yang berhubungandengan hipertensi dan hiperlipidemia sebagai factor risiko PJK diantara pekerja di Kawasan Industri Pulo Gadung, Jakarta Timur. Diunduh lewat Portal garuda 23 Maret 2011.

4. Shils ME, Olson JA, Shike M, Ross C. Modern Nutrition in Health and Disease. 9th ed, vol 2. Lippincott Williams & Wilkins. 1998; 1217-9.

5. Brody T. Nutritional Biochemistry. Academic Press. 1994; 503-72.

6. Berdanier CD. Advanced Nutrition: Micronutrient. CRC Press. 1998; 152-72.

7. Sacks FM, Kass EH. Low blood pressure in vegetarians: Effect of specific foods and nutrients. Am J Clin Nutr. 1988; 48 (supp): 795-800.

8. Hermansen K. Diet, blood pressure and hypertension . Br J Nutr. 2000;83 (Suppl I):S113-S119.

9. Sacks FM, Brown LE, Apple L, et al. Combination of potassium,calcium and magnesium supplements in hypertension. Hypertension. 1995; 26: 950-6.

10. Reimer RA. The DASH Diet: Implementation for people with diabetes. Can J Diab. 2002; 26 (4): 369-77.

11. Trials of Hypertension Prevention Collaborative Research Group. The effect of non pharmacologic intervention on blood pressure of persons with high normal level. Result of the Trials in Hypertension Prevention Phase I. JAMA. 1992; 262: 1213-20. 12. US Department of Health and Human Service. Your Guide to Lowering Your Blood

Pressure with DASH Diet. Rockville MD: National Heart, Lung, and Blood Institute. National Institute of Health, 2006.

13. Sacks FM, Obarzanek E, Windhauser MM, et al. Rationale and Design of the Dietary Approaches to Stop Hypertension (DASH). A multi center controlled feeding study of dietary pattern to lower blood pressure.Ann Epidemiol. 1995; 5: 108-18.

14. Apple LJ, Moore TJ, Obarzanek E, et al. A clinical trial of the effects of dietary patterns on blood pressure. N Engl J Med. 1997; 336: 1117-24.

15. Blumenthal JA, Babyak MA, Hinderliter A, Wathins LL, Craighead L, Poa-Hwa Lin. Effects of DASH Diet alone and in combination with exercise and weight loss on blood pressure and cardiovascular biomarkersin men and women with high blood pressure. The Encore Study. Arch Intern Med. 2010;170(2):126-35. Diunduh dari www.archiinternmed.com pada 6 Februari 2011.

16. Pujol T, Tucker MS. Disease of the cardiovascular system. In Nelms M, Sucker K, Long S: Nutrition Therapy and Pathophysiology. International Student Edition. Thomson & Wadsworth. 2007; 371-86.

17. Obarzanek E, Sacks FM, Vollmer WM, Bray GA, Miller III ER, Pao-Hwa Lin. Effects on blood lipids of blood pressure-lowering diet:the Diatery Approaches to Stop Hypertension (DASH) trial. Am J Clin Nutr. 2001; 74: 80-9.

18. Fung TT, Chiuve SE, McCullough MJ, Rexrode KM, Logroscino G, Hu FB. Adherence to a DASH-Style Diet and risk of coronary heart and stroke in women. Arch Intern Med. 2008; 168 (7): 713-20.

19. Taylor EN, Fung TT, Curhan GC. DASH Style Diet associates with reduced risk of kidney stones. J Am Soc Nephrol. 2009; 20: 2253-59.

20. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Umum Gizi Seimbang. 1995. 21. Yayasan Institute DANONE. Sehat dan Bugar Berkat Gizi Seimbang. PT Gramedia.

Dalam dokumen Buku Simposium Geriatri-Revisited 2011 (Halaman 50-56)