• Tidak ada hasil yang ditemukan

Definisi Karya Ciptaan Musik dan Lagu

TINJAUAN PERLINDUNGAN HAK EKONOMI PENCIPTA MUSIK DAN LAGU BERDASARKAN UUHC TAHUN 1997, TRIPS SERTA KONVENSI

2.1. Prinsip Umum UUHC Indonesia

2.2.4. Definisi Karya Ciptaan Musik dan Lagu

Sebelum dijelaskan definisi musik dan lagu maka diuraikan terlebih dahulu definisi “karya” dan “ciptaan” yang dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia

131

Nico Kansil dalam Rooseno, “Masalah Pungutan Royalti dan Perlindungan Karya Cipta”, Karya Ilmiah, Proyek Pengembangan Hukum Nasional BPHN, 1993/1994, hlm. 17-18.

sebagai berikut, “Karya adalah pekerjaan, hasil perbuatan, sedangkan ciptaan adalah pikiran untuk mengadakan sesuatu yang baru/kreatif atau hasil cipta.”132

Dalam konvensi internasional dan literatur asing, sepanjang yang diketahui hanya ditemukan difinisi “musik” (music work), sedangkan definisi “lagu” (song work)

belum ditemukan. Hal ini dapat dilihat pada Konvensi Bern yang memberikan batasan mengenai komposisi musik yang dilindungi dengan atau tanpa teks, tetapi tidak ditemukan definisi mengenai lagu (song work) yaitu:133

“ Musical compositions with or without words: here one of considers music in its widest form, light (Palm Court or pop) or heavy (hymns choruses, symphonies), whether scored for a single instrument or several (sonata s, chamber music, etc) or for large orchestras, and whatever its popular appeal or its purpose (radio and TV advertising jingles as well as symphonic works). … Finally, the words “ with or without words in the Convention mean that any words accompanying the music are protected like the music itself.”

UUHC Singapura menyatakan tidak ada suatu definisi mengenai karya musik dan untuk merumuskannya diserahkan kepada pengadilan. Hal tersebut sebagaimana dikemukakan oleh George Wei yaitu:134

“ Under the Copyright Act 1987, there is no statutory definition of what constitutes a musical work. It has been entirely left to the courts to decide just what is a musical work.”

Selanjutnya Sterling dan Carpenter memberikan batasan mengenai karya musik dalam bukunya Modern La w of Copyright seperti dikutip George Wei sebagai berikut:135

“ An original musical work is the product of the mind of human author which is intended to be performed by the production of a combination of sounds to be appreciated by the ear for reasons other than linguistic content.”

UUHC Tahun 1987 Pasal 11 ayat (1) sud d pada Penjelasannya, tidak merumuskan definisi musik dan lagu, demikian pula dengan UUHC Tahun 1997. Oleh

132

Kamus Besar Bahasa Indonesia, Op. Cit. hlm. 449 dan 191. 133

WIPO, Op. Cit., Pasal 2.6.(e), hlm.14 134

George Wei, Op. Cit, hlm. 27. 135

karena itu untuk memahami definisinya dapat mengacu pada Kamus Besar Bahasa

Indonesia yaitu:136

“Musik adalah ilmu atau seni menyusun nada atau suara dalam urutan kombinasi dan hubungan temporal untuk menghasilkan komposisi (suara) yang mempunyai kesatuan dan kesinambungan. Lagu adalah ragam suara yang berirama.”

Atan Hanju dan Armillah Windawati mendefinisi sebagai berikut:137

“Musik diartikan sebagai cetusan ekspresi hati yang dikeluarkan secara teratur dalam bentuk bahasa bunyi (lagu). Apabila cetusan ekspresi hati dikeluarkan melalui mulut disebut vocal, dan apabila dikeluarkan lewat alat musik disebut instrumental.”

UUHC Tahun 1987 sekalipun tidak mendefinisikan musik dan lagu, namun pada Penjelasan Pasal 11 dari UUHC tersebut memberi batasan bahwa, karya musik atau lagu sebagai suatu karya yang bersifat utuh, sekalipun terdiri dari unsur lagu atau melodi, syair atau lirik dan aransemennya termasuk notasi. Tidak disebutkan lebih lanjut makna dari unsure yang dikandung dalam musik atau lagu tersebut. Untuk lebih memahaminya dapat mengacu pada pendapat M. Soeharto yang merumuskan definisi komposisi musik dan lagu yang terdiri dari, lirik, notasi, melodi, dan aransemen adalah sebagai berikut:138

“(1) Lirik adalah kata-kata atau syair yang dinyanyikan;

(2) Notasi adalah nada-nada yang terdiri dari bilangan atau lambing (tanda); (3) Melodi adalah rangkaian dari sejumlah nada, yang berbunyi atau

dibunyikan secara berurutan;

(4) Aransemen adalah karya tambahan yang disusun sebagai hiasan terhadap komposisi tertentu yang sudah ada sebelumnya, agar dapat disajikan lebih menarik.”

Menyangkut mengenai pengertian “karya yang bersifat utuh” dalam UUHC Tahun 1987 yaitu, musik atau lagu yang diciptakan secara bersama-sama merupakan satu karya cipta. Artinya hak cipta atas ciptaan itu pemilikannya hanya ada satu. Pengertian dalam UUHC tersebut, sama halnya dengan definisi yang diberikan oleh M.

Soeharto yang mengatakan, keempat unsur dalam musik dan lagu (lirik, notasi, melodi,

dan aransemen) merupakan kesatuan uruh yang harus dilindungi, meskipun penciptanya lebih dari satu orang. Dalam pengertian ini hanya ada satu hak cipta yang

136

Ibid., hlm 676 dan 552. 137

Atan Hanju dan Armilah Windawati, Pengetahuan Seni Musik, Mutiar, Jakarta, 1981, hlm. 9 138

M. Soeharto, Belajar Membuat Lagu, PT. Gramedia, Jakarta, 1986, hlm.52 Lihat juga Angka 8 Penjelasan Pasal 11 UUHC Tahun 1987.

dimiliki bersama-sama. Semua mempunyai hak dan kewajiban untuk melindungi serta membela kepentingan kalau hak cipta mereka dilanggar. Apabila terjadi sengketa dan salah seorang dari pencipta tidak mau mengajukan gugatan, maka hal tersebut dapat diwakilkan oleh salah satu di antara pencipta musik dan lagu itu. Ketentuan ini harus ada persetujuan terlebih dahulu di antara sesamanya disertai penyerahan kuasa dari pencipta yang diwakilkannya.

Perlindungan hak cipta musik dan lagu berdasarkan lirik, notasi, melodi, dan aransemen yang diatur UUHC Tahun 1997 sangat berbeda, jika dibandingkan dengan UUHC Tahun 1987 Singapura sebagaimana diuraikan George Wei, sebagai berikut:139

“ So far as song are concerned, it should be borne in mind that there are two distinct copyrights. First, the tune and musical score can attract copyright as an original musical work. Second, the lyrics can acquire copyright as a type of original literate work. It is important to bear in mind that a song is really a composite of two separate works. The copyrights can belong two different individuals – the author of the lyrics acquires the literary copyright while the author of the tune acquires the musical copyright. Another example of composite work is opera. The musical score is musical work. The libretto is a type of dramatic work.”

Ketentuan di atas menyebabkan suatu karya musik yang terdiri dari lirik, melodi, notasi, dan aransemen dilindungi secara terpisah. Suatu lirik lagu mendapatkan hak cipta dalam karya kesusastraan, sedangkan melodi, notasi dan aransemen masuk ke bidang karya musik dan lagu. Dapat dicontohkan yaitu opera, penyusunan melodi, notasi, dan aransemen, masuk ke dalam cakupan karya musik sedangkan liriknya dilindungi oleh karya drama.