• Tidak ada hasil yang ditemukan

dengan teman-teman!

Dalam dokumen KONSEP DASAR PKN (Halaman 155-162)

Sebelum ada Perubahan UUD NRI 1945 Kedua tentang HAM, bunyi tentang jaminan hak asas manusa dalam UUD NRI 1945 dapat dbag atas lma dmens sebaga berkut: 1. Hak atas kebebasan berbcara dan mengeluarkan pendapat datur dalam pasal 28:

Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang.

2. Hak atas kebebasan beragama datur dalam pasal 29: 1) Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa.

2) Negara menjamin kemerdekaan tiap–tiap penduduk untuk memeluk agamanya masng–masng dan untuk berbadat menurut agamanya dan kepercayaannya tu.

3. Hak atas kebebasan berkumpul dan berserkat datur dalam pasal 28:

Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang.

4. Hak atas perlndungan dan kedudukan yang sama d depan hukum datur dalam pasal 27 ayat (1):

Segala warga negara bersama kedudukannya ddalam hukum dan pemerntahan dan wajib menjungjung hukum pemerintahan itu dengan tidak ada pengecualiannya. 5. Hak atas penghdupan yang layak datur dalam pasal 27 ayat (2):

Tiap – tiap negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusaan.

6. Hak atas penddkan datur dalam pasal 31:

A. Tiap – tiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran.

B. Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pengajaran nasonal, yang datur dengan undang – undang.

Setelah adanya Perubahan Kedua terhadap UUD NRI 1945, ketentuan tentang HAM datur tersendr dalam Bab tentang HAM. Untuk membantu Anda memudahkan berdiskusi, berikut ini disajikan bunyi Pasal 28A sampai 28J UUD NRI 1945.

Pasal 28A

Setap orang berhak untuk hdup serta berhak mempertahankan hdup dan kehdupannya.

Pasal 28B

(1) Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawnan yang sah.

(2) Setap anak berhak atas kelangsungan hdup, tumbuh, dan berkembang serta berhak atas perlndungan dar kekerasan dan dskrmnas.

Pasal 28C

(1) Setap orang berhak mengembangkan dr melalu pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapat penddkan dan memperoleh manfaat dar lmu pengetahuan dan teknolog, sen dan budaya, dem menngkatkan kualtas hdupnya dan dem kesejahteraan umat manusia.

(2) Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektf untuk membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya.

Pasal 28D

(1) Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adl serta perlakuan yang sama d hadapan hukum.

(2) Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja.

(3) Setap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerntahan.

(4) Setap orang berhak atas status kewarganegaraan. Pasal 28E

(1) Setap orang bebas memeluk agama dan berbadat menurut agamanya, memlh pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tnggal d wlayah negara dan mennggalkannya, serta berhak kembal. (2) Setap orang berhak atas kebebasan meyakn kepercayaan, menyatakan pkran dan

skap, sesua dengan hat nurannya.

(3) Setap orang berhak atas kebebasan berserkat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat.

Pasal 28F

Setap orang berhak untuk berkomunkas dan memperoleh nformas untuk mengembangkan prbad dan lngkungan sosalnya, serta berhak untuk mencar, memperoleh, memlk, menympan, mengolah, dan menyampakan nformas dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia.

Pasal 28G

(1) Setap orang berhak atas perlndungan dr prbad, keluarga, kehormatan, martabat, dan harta benda yang d bawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman dan perlndungan dar ancaman ketakutan untuk berbuat atau tdak berbuat sesuatu yang merupakan hak asas.

(2) Setap orang berhak untuk bebas dar penyksaan atau perlakuan yang merendahkan derajat martabat manusia dan berhak memperoleh suaka politik dari negara lain.

Pasal 28H

(1) Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapat lngkungan hdup yang bak dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.

(2) Setap orang berhak mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapa persamaan dan keadlan.

(3) Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya secara utuh sebaga manusa yang bermartabat.

(4) Setap orang berhak mempunya hak mlk prbad dan hak mlk tersebut tdak boleh dambl alh secara sewenang-wenang oleh sapa pun.

Pasal 28I

(1) Hak untuk hdup, hak untuk tdak dsksa, hak kemerdekaan pkran dan hat nuran, hak beragama, hak untuk tdak dperbudak, hak untuk daku sebaga prbad d hadapan hukum, dan hak untuk tdak dtuntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asas manusa yang tdak dapat dkurang dalam keadaan apa pun.

(2) Setap orang berhak bebas dar perlakuan yang bersfat dskrmnatf atas dasar apa pun dan berhak mendapatkan perlndungan terhadap perlakuan yang bersfat dskrmnatf tu.

(3) Identtas budaya dan hak masyarakat tradsonal dhormat selaras dengan perkembangan zaman dan peradaban.

(4) Perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak asasi manusia adalah tanggung jawab negara, terutama pemerintah.

(5) Untuk menegakkan dan melndung hak asas manusa sesua dengan prnsp negara hukum yang demokratis, maka pelaksanaan hak asasi manusia dijamin, diatur, dan dtuangkan dalam peraturan perundang-undangan.

Pasal 28J

(1) Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

(2) Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan yang dtetapkan dengan undang-undang dengan maksud semata-mata untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain dan untuk memenuh tuntutan yang adl sesua dengan pertmbangan moral, nla-nla agama, keamanan, dan ketertban umum dalam suatu masyarakat demokrats.

Demikianlah beberapa ketentuan tentang jaminan hak asasi manusia yang diatur dalam Konstitusi Negara RI, UUD NRI 1945. Pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana pelaksanaan dar ketentuan yang mash bersfat dasar tersebut dapat drealsaskan dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa? Sejak kelahiran Negara RI tanggal 17 Agustus

1945, sebenarnya para pendr negara telah memkrkan dan bahkan telah menuangkan gagasan tentang HAM n namun dalam pelaksanaanya telah mengalam masa pasang surut. Banyak pendapat bahkan kritikan yang ditujukan kepada pemerintah RI baik dari dalam maupun dar phak luar, masyarakat nternasonal katanya dengan pelaksanaan HAM di Indonesia. Kritikan yang paling besar berpengaruhnya adalah terjadi pada dekade terakhr sehngga mendorong phak Pemerntah dan menganggap perlu segera membentuk suatu Keputusan Presden RI Nomor 50 Tahun 1993 tentang Koms Nasonal Hak Asasi Manusia yang tujuannya tercantum dalam Pasal 4, sbb.:

1) Membantu pengembangan konds yang kondusf bag pelaksanaan hak asas manusa sesua dengan Pancasla, Undang-Undang Dasar 1945, dan Pagam Perserkatan Bangsa-Bangsa serta Deklaras Unversal Hak Asas Manusa;

2) Meningkatkan perlindungan hak asasi manusia guna mendukung terwujudnya tujuan pembangunan nasonal yatu pembangunan manusa Indonesa seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesa seluruhnya.

Karena pertmbangan pentngnya masalah HAM d Indonesa dan stuas poltk yang tdak menentu serta banyaknya sorotan dar duna nternasonal terhadap banyaknya pelanggaran HAM di Indonesia sedangkan peraturan perundangan yang dapat dijadikan dasar (landasan) oleh pemerntah untuk menndak para pelanggar HAM belum memada maka pada tahun 1998 dikeluarkanlah sejumlah peraturan tentang HAM, seperti:

1) Undang-Undang Republk Indonesa Nomor 5 Tahun 1998 tentang Pengesahan

Convention Against Torture and Other Cruel, Inhuman or Degrading Treatment or Punishment (Konvens Menentang Penyksaan dan Perlakuan atau Penghukuman Lan

yang Kejam, Tidak Manusiawi, atau Merendahkan Martabat Manusia).

2) Penjelasan atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1998 tentang Pengesahan Convention Against Torture and Other Cruel, Inhuman or Degrading

Treatment or Punishment (Konvens Menentang Penyksaan dan Perlakuan atau

Penghukuman Lain yang Kejam, Tidak Manusiawi, atau Merendahkan Martabat Manusa).

3) Keputusan Presden Republk Indonesa Nomor 181 Tahun 1998 tentang Koms Nasonal Ant Kekerasan Terhadap Perempuan.

4) Keputusan Presden Republk Indonesa Nomor 129 Tahun 1998 tentang Rencana Aks Nasonal Hak-Hak Asas Manusa Indonesa.

5) Instruks Presden Republk Indonesa Nomor 26 Tahun 1998 tentang Menghentkan Penggunaan Istlah Prbum dan NonPrbum dalam Semua Perumusan dan Penyelenggaraan Kebijakan, Perencanaan Program, ataupun Pelaksanaan Kegiatan Penyelenggaraan Pemerntahan.

Secara khusus, pada tahun yang sama (tanggal 26 Oktober 1998) berhasl dundangkan pula dalam Lembaran Negara RI No.181 Tahun 1998, Undang-Undang tentang Kemerdekaan Menyampakan Pendapat d Muka Umum. Undang-undang n merupakan operasionalisasi dari pasal 28 UUD NRI 1945 yang intinya bertujuan untuk: (1) Mewujudkan kebebasan yang bertanggung jawab sebagai salah satu pelaksanaan hak

asas manusa sesua dengan Pancasla dan UUD NRI 1945;

(2) Mewujudkan perlindungan hukum yang konsisten dan berkesinambungan dalam menjamin kemerdekaan menyampaikan pendapat;

(3) Mewujudkan iklim yang kondusif bagi berkembangnya partisipasi dan kreativitas setiap warga negara sebagai perwujudan hak dan tanggung jawab dalam kehidupan berdemokras; dan

(4) Menempatkan tanggung jawab sosial dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, dan tanpa mengabakan kepentngan perorangan atau kelompok.

Dalam UU ini diatur pula tentang hak dan kewajiban warga negara dalam menyampakan pendapat d muka umum. Adapun hak warga negara tersebut datur dalam pasal 5, sbb:

Warga negara yang menyampakan pendapat d muka umum berhak untuk: (1) mengeluarkan pkran secara bebas; dan (2) memperoleh perlndungan hukum. Sedangkan kewajibannya dinyatakan dalam pasal 6 yang berbunyi bahwa warga negara yang menyampaikan pendapat di muka umum berkewajiban dan bertanggung jawab untuk: (1) menghormat hak-hak dan kebebasan orang lan; (2) menghormat aturan-aturan moral yang daku umum; (3) menaat hukum dan ketentuan peraturan-aturan perundang-undangan yang berlaku; (4) menjaga dan menghormati keamanan dan ketertiban umum; dan (5) menjaga keutuhan persatuan dan kesatuan bangsa.

Melengkap peraturan perundang-undangan d atas, maka pada tanggal 23 September 1999, dundangkanlah Undang-Undang Republk Indonesa Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asas Manusa. Bagamana UU tersebut mengatur tentang HAM d Indonesa? Apabla dbandngkan dengan Deklaras PBB tentang Universal Declaration

of Human Rights, maka s UU RI No.39/1999 n lebh lengkap dan terpernc mengatur

tentang HAM. Hal ini dapat dilihat dari jumlah pasal dalam UU tersebut yang terdiri atas 106 pasal sedangkan dalam Deklaras yang dkeluarkan PBB hanya 30 pasal.

Sstmatka UU RI No.39/1999 tentang Hak Asas Manusa terdr atas 11 bab dan 106 pasal, sbb.:

Bab I Ketentuan Umum Bab II Asas-Asas Dasar

Bab III Hak Asas Manusa dan Kebebasan Dasar Manusa Bab IV Kewajiban Dasar Manusia

Bab V Kewajiban dan Tanggung Jawab Pemerintahan Bab VI Pembatasan dan Larangan

Bab VII Koms Nasonal Hak Asas Manusa Bab VIII Partspas Masyarakat

Bab IX Pengadlan Hak Asas Manusa Bab X Ketentuan Peralhan

Bab XI Ketentuan Penutup

Ketentuan tentang dasar-dasar Hak Asas Manusa menurut UU d atas datur dalam Bab II tentang Asas-Asas Dasar antara lan dalam Pasal 2, 3, dan 4, sebaga berkut:

PASAL 2

Negara Republik Indonesia mengakui dan menjungjung tinggi hak asasi manusia dan kebebasan dasar manusa sebaga hak yang secara kodrat melekat pada dan tdak terpsahkan dar manusa, yang harus dlndung, dhormat, dan dtegakkan dem peningkatan martabat kemanusiaan, kesejahteraan, kebahagiaan, dan kesejahteraan serta keadlan.

PASAL 3

a. Setap orang dlahrkan bebas dengan harkat dan martabat manusa yang sama dan sederajat serta dikaruniai akal dan hati nurani untuk hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dalam semangat persaudaraan.

b. Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlidungan, dan perlakuan hukum yang adl serta mendapatkan kepastan hukum dan perlakuan yang sama ddepan hukum.

c. Setap orang berhak atas perlndungan hak asas manusa dan kebebasan dasar manusa, tanpa dskrmnas.

PASAL 4

Hak untuk hdup, hak untuk tdak dsksa, hak kebebasan prbad, pkran dan hat nuran, hak beragama, hak untuk tdak dperbudak, hak untuk daku sebaga prbad dan persamaan d hadapan hukum, dan hak untuk tdak dtuntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asas manusa yang tdak dapat dkurang dalam keadaan apapun dan oleh sapapun.

Siapa yang bertanggung jawab untuk menegakkan hak asasi manusia? Pertanyaan ini dijawab oleh Pasal 8 yang menyatakan bahwa “Perlindungan, pemajuan, penegakkan, dan pemenuhan hak asasi manusia terutama menjadi tanggung jawab Pemerintah. Adapun hak-hak asasi manusia dan kebebasan dasar manusia yang menjadi tanggung

jawab Pemerintah dalam hal perlindungan, pemajuan, penegakkan, dan pemenuhannya dtegaskan pada Bab III dar Pasal 9 – Pasal 66 yang pada ntnya melput:

Bagan Kesatu, Hak untuk Hdup

Bagian Kedua, Hak Berkeluarga dan Melanjutkan Keturunan Bagan Ketga, Hak Mengembangkan Dr

Bagan Keempat, Hak Memperoleh Keadlan Bagan Kelma, Hak atas Kebebasan Prbad Bagan Keenam, Hak atas Rasa Aman Bagian Ketujuh, Hak atas Kesejahteraan

Bagan Kedelapan, Hak Turut Serta dalam Pemerntahan Bagan Kesemblan, Hak Wanta

Bagan Kesepuluh, Hak Anak

Demikianlah sejumlah konsep dan peraturan tentang hak asasi manusia yang dimiliki oleh seluruh warga negara Indonesia dan pelaksanaannya mendapat jaminan dar Pemerntah. Meskpun demkan, selan memlk hak yang melekat dalam dr setiap individu, setiap warga negara juga memiliki kewajiban yang harus dijalankan dan dipatuhi. Ketentuan ini terdapat pada Bab IV tentang Kewajiban Dasar Manusia, yakni Pasal 67-70. Salah satu pasal tentang kewajiban dasar manusia ini adalah Pasal 69 yang berbuny:

1) Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain, moral, etika, dan tata tertb kehdupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

2) Setiap hak asasi manusia seseorang menimbulkan kewajiban dasar dan tanggung jawab untuk menghormati hak asasi orang lain secara timbal balik serta menjadi tugas Pemerintah untuk menghormati, melindungi, menegakkan, dan memajukannya.

Bagaimana mekanisme dalam penegakan HAM di negara kita ini sehingga

Dalam dokumen KONSEP DASAR PKN (Halaman 155-162)