Pada bagan pendahuluan telah dkemukakan bahwa guru profesonal dtuntut agar menguasai materi atau konsep negara dan hukum untuk pembelajaran di kelas PKn. Penguasaan yang mendalam terhadap konsep ini tentu saja bukan hanya teoritis atau bersfat konseptual dan normatf semata melankan penguasaan sampa pada pelaksanaan skap dan perlaku dalam kehdupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Dalam kegiatan belajar 1 modul ini, Anda akan diajak untuk membahas masalah negara dan kenegaraan dengan urutan sebaga berkut: hakkat negara, beberapa teor dan pendapat tentang negara, serta praktek kehdupan kenegaraan dar masa ke masa bak d negara lan maupun d tanah ar.
Pada bagan pendahuluan pun telah dkemukakan bahwa negara adalah organsas tertngg yang sampa saat n mash daku oleh semua bangsa d duna. Negara pun dpandang sebaga subyek hukum yang mempunya kedaulatan (sovereignty) yang tdak dapat dlampau oleh kedaulatan negara manapun. Sebuah asas hukum nternasonal menyatakan: par imparem non habet imperium (negara berdaulat tdak dapat melampau negara berdaulat lannya). Dar asas n dapat dsmpulkan bahwa negara dalam konteks internasional memiliki kedudukan yang sederajat.
Apa negara itu?
Menurut Soltou, negara adalah alat (agency) atau kewenangan (authority) yang mengatur atau mengendalkan persoalan-persoalan bersama, atas nama masyarakat. Menurut Lask, negara adalah suatu masyarakat yang dntegraskan karena mempunya wewenang yang bersfat memaksa dan yang secara sah lebh agung darpada ndvdu atau kelompok yang merupakan bagan dar masyarakat tu. Dua pengertan negara menurut dua ahl n mengandung persamaan, yakn dalam negara ada masyarakat, ada wewenang, memlk kemampuan mengatur, mengendalkan dan memaksa.
Negara dapat dpandang sebaga organsas kekuasaan atau menurut Prof. Mr. Soenarko dan Prof. Mr. Djokosutono, negara pada dasarnya adalah suatu organisasi
masyarakat manusa. Apabla kta memperhatkan rumusan atau pengertan negara menurut para ahl d atas maka akan kta peroleh adanya suatu persamaan maupun perbedaan sesua dengan dar sudut mana para ahl tu memandangnya. D dalam suatu negara terdapat pula berbaga organsas kemasyarakatan begtu pula dalam hubungan antarnegara terdapat organsas nternasonal. Kalau demkan, apakah yang membedakan antara bentuk organsas-organsas tu?
Logemann (1892-1969), seorang ahli ketatanegaraan, meninjau negara dari sudut organsas kekuasaan. Menurutnya, negara adalah suatu organsas kekuasaan yang dapat mengatur masyarakat dengan alat-alat perlengkapannya sekalpun dengan menggunakan paksaan. Dar pendapat Logemann n dapat kta smpulkan bahwa salah satu yang membedakan antara negara dan organsas lannya adalah kekuasaan yang bersfat memaksa. Organsas kemasyarakatan yang ada d suatu negara pun mempunya kekuasaan tetap kekuasaan yang terbatas oleh kekuasaan yang lebh tngg lag alah kekuasaan negara. Artnya kekuasaan yang dmlk oleh organsas tu terbatas oleh kekuasaan yang lebh tngg lag. Begtu pula organsas nternasonal walaupun sama pula mempunya kekuasaan bahkan anggotanya adalah negara-negara tetap kekuasaannya terbatas oleh kepentngan negara anggota yang tdak dapat dpaksakan.
Dar gambaran d atas kta dapat menympulkan betapa pentngnya kekuasaan. Betapa lemahnya suatu organsas apabla tdak memlk kekuasaan. Menurut Prof. Mr. Soenarko kekuasaan yang dapat dpaksakan sebaga suatu kedaulatan hanya dmlk oleh negara. Karena dengan kekuasaanlah negara dapat memaksakan kehendaknya terhadap sapa saja yang ada di wilayah kedaulatannya. Dengan kata lan, kekuasaan dapat membedakan antara negara dengan organsas-organsas lannya.
Bagaimana sifat hakikat negara itu?
Sebagamana telah dkemukakan d atas bahwa setap organsas memlk kekuasaan. Hal ini diperlukan untuk menjalankan organisasi itu sendiri dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Negara sebagai salah satu bentuk organisasi tentu saja mempunyai kekuasaan yang sfatnya berbeda dengan organsas lannya. Ada tga sfat hakkat negara yang dapat membedakannya dengan organsas lan alah sfat memaksa, sfat monopol, dan sfat mencakup semua.
1. Sifat memaksa
Negara sebaga organsas tertngg bersfat memaksa artnya negara mempunya kekuasaan untuk mengatur secara paksa dengan cara memakai kekerasan fisik secara legal. Untuk menjalankan sifat ini negara memiliki alat pemaksa seperti polisi, angkatan bersenjata dan alat penegak hukum lainnya. Sifat memaksa yang dimiliki oleh negara merupakan sfat khas yang tdak dmlk oleh organsas kekuasaan lannya.
Meskpun demkan, pelaksanaan dar sfat memaksa n tdak sama untuk setap negara. Hal n dpengaruh oleh konds dan karakterstk dar negara yang bersangkutan. Pada suatu negara yang relatif homogen baik dalam pendidikan dan kesejahteraan masyarakat serta sudah ada konsensus nasonal yang kuat, maka sfat memaksa negara tidak begitu dominan. Sifat memaksa negara itu tampak dominan terjadi di negara-negara yang baru merdeka dimana kondisi masyarakat dan tingkat kesejahteraan maupun tingkat penddkannya relatf heterogen.
Pada umumnya, sfat memaksa negara terhadap warganya yang tampak d tap negara adalah keharusan warga negara membayar pajak. Apabila ada warga negara yang menghindar terhadap kewajiban ini maka negara dapat mengenakan sanksi hukum baik berupa sitaan, denda maupun penjara secara paksa.
2. Sifat monopoli
Sfat monopol negara adalah suatu hak tunggal yang dlakukan oleh negara untuk berbuat atau menguasai sesuatu untuk kepentingan dan tujuan bersama. Misalnya, bunyi pasal 33 ayat (2) UUD 1945 menyatakan bahwa “Cabang-cabang produks yang pentng bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara”. Pasal n merupakan gambaran dar sfat monopol negara yang mempunya konsekuens logs dan legal karena kewajiban negara adalah melindungi seluruh warga atau kepentingan umum. Apabla negara tdak mempunya sfat monopol maka ada kekhawatran akan terjadinya penguasaan suatu cabang produksi yang jatuh ke tangan orang seorang yang berkuasa sedangkan rakyat menjadi tertindas. Pertanyaannya: Sudahkah sifat monopoli negara sebagaimana ditetapkan dalam Pasal 33 UUD NRI 1945 ini dijalankan demi untuk kepentngan umum?
3. Sifat mencakup semua
Sfat negara yang mencakup semua berart bahwa peraturan perundangan yang ada d negara berlaku untuk semua penghun atau warga negara tanpa kecual. Kekhasan negara d sn bahwa keanggotaan suatu negara tdaklah bersfat sukarela atau kemauan sendr. Setiap anggota suatu negara mempunyai kewajiban dan hak yang sama sebagai warga negara. Sfat n akan tercermn dalam keharusan setap warga negara untuk membayar pajak. Bagaimana realisasi dari sifat hakikat negara ”mencakup semua”? Dapatkah Anda memberikan contoh, apa yang sudah dijalankan dan apa yang belum terlaksana?
Bagaimana terjadinya negara?
Ditinjau dari asal-usulnya, George Jellinek membedakan proses terjadinya negara atas dua seg, yakn secara primer dan secara sekunder.
1. Terjadinya negara secara primer
Pembahasan proses terjadinya negara secara primer berarti mengkaji asal mula kejadian negara sejak awal pertumbuhannya, perkembangannya sampai menjadi negara dalam arti modern seperti saat ini. George Jellinek mengemukakan tahap-tahap terjadinya negara secara prmer sebaga berkut.
a. Tahap bentuk persekutuan masyarakat
Dalam konds kehdupan masyarakat n semua orang hdup dalam suatu kelompok atau sekutu. Mereka hidup bersama-sama memperjuangkan dan mempertahankan hidupnya atas dasar kedudukan yang sama. Agar kehidupan mereka berjalan dengan bak, teratur dan tertb maka dangkatlah seorang pemmpn dar kalangan mereka sendiri. Orang yang terpilih ini dinamakan juga primus inter pares (orang yang terkemuka dantara yang sama).
b. Tahap bentuk kerajaan
Bentuk kerajaan merupakan kelanjutan atau tahap perkembangan dari bentuk persekutuan. Kerajaan terbentuk sebagai akibat adanya pertentangan antar sekutu. Tmbullah salng menaklukkan antarsekutu. Primus inter pares yang kuat tulah yang akan menguasai dan menjadi raja. Daerah yang berhasil ditaklukkan akan menjadi pemerntahan daerah (satelt) sedangkan primus inter pares (Raja) yang menaklukkan berkedudukan d pemerntahan pusat.
c. Tahap bentuk negara
Terjadinya negara adalah akibat kondisi pada tahap kerajaan dimana pemerintah pusat tdak dapat mengendalkan pemerntah daerah yang sebelumnya telah dtaklukkan. Untuk mempertahankan kekuasaannya pemerintah pusat yang dipimpin oleh Raja bertindak secara sewenang-wenang hingga akhirnya berhasil meredam gejolak atau pemberontakan pemerntah daerah.
d. Tahap bentuk negara demokras
Negara yang demokratis lahir sebagai akibat munculnya kekuasaan Raja yang memerntah secara sewenang-wenang (absolute). Konds negara demkan tentu saja sangat merugikan rakyat karena rakyat ada pada pihak yang lemah. Agar rakyat mempunyai kekuasaan maka terjadilah revolusi yang menumbangkan kekuasaan Raja absolut. Dengan kata lan, d dalam negara demokras berart kekuasaan negara berasal dar rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
e. Tahap bentuk dktator
D dalam negara demokras terdapat pemmpn yang dplh oleh rakyat dan dar rakyat melalu suatu pemlhan umum. Namun pemmpn yang berhasl dplh tu pada umumnya lama kelamaan akan memerntah secara dktator.
2. Terjadinya negara secara sekunder
Pembahasan proses terjadinya negara secara sekunder berarti mengkaji negara dhubungkan dengan negara yang sudah ada sebelumnya. Konds demkan berart lahirnya negara akibat terjadinya sesuatu peristiwa sehingga negara lama menjadi lenyap. Untuk mendapatkan status sebaga negara yang berdaulat maka terlebh dahulu harus ada pengakuan dari negara lain. Dengan kata lain, terjadinya negara secara sekunder berkatan dengan adanya pengakuan dar negara yang berdaulat lannya bak secara de
fakto maupun secara de jure.
Terjadinya negara melalui proses pengakuan ini dilatarbelakangi oleh terjadinya suatu revolus terhadap pemerntah negara yang mengakbatkan berdrnya suatu pemerntahan baru dengan sstem kenegaraan yang baru pula.
Untuk apa ada organsiasi yang disebut negara? Untuk menjawab pertanyaan ini berarti mengkaji negara dari sudut tujuan dan fungsi negara.
Sebaga suatu organsas yang mempunya kedaulatan tertngg, negara mempunya tujuan. Tujuan negara adalah suatu harapan yang ingin dicapai oleh seluruh rakyat yang menghuni negara. Ada beberapa teori tentang tujuan negara menurut para ahli. Namun dari sejumlah teori-teori itu apabila diklasifikasikan maka ada tiga teori tujuan negara sebaga berkut:
1) Tujuan negara adalah untuk memperluas kekuasaan sehngga dsebut teori kekuasaan
negara, pelopornya Shang Yang & Nccolo Machavell;
2) Tujuan negara adalah untuk menciptakan perdamaian dunia, sehngga disebut teori
perdamaian dunia, pelopornya Dante Alegher; dan
3) Tujuan negara adalah untuk menjamin hak dan kebebasan manusia sehngga tercapa
tingkat kesejahteraan rakyat, pelopornya Immanuel Kant & Kranenburg.
Bagaimana dan untuk apa teori kekuasaan negara itu?
Dalam negara yang bertujuan untuk memperluas kekuasaan kedudukan rakyat hanya menjadi alat belaka dari penguasa. Apabla ada ndkas bahwa kepentngan rakyat mendapat perhatan dar penguasa maka perhatan tu hanyalah semata-mata untuk kebesaran penguasa negara. Dua tokoh yang menyatakan bahwa tujuan negara untuk mencapa kekuasaan alah Shang Yang dan Nccolo Machavell.
Siapa Shang Yang itu?
Shang Yang (523-428 SM) adalah seorang tuan tanah dan juga Menteri pada Kekasaran Tongkok (Cna) yang hdup pada abad ke 5 dan 4 SM. Pada masa tu a melhat kenyataan d Cna sedang mengalam kekacauan. Kekuasaan pemerntah pusat mengalami kemerosotan dan semakin melemah, tak berwibawa. Sementara itu terjadi pula perpecahan di dalam negeri yang ditandai oleh adanya peperangan antar kerajaan-kerajaan kecil.
Menyadari adanya kenyataan seperti ini Shang Yang berfikir dan berpendapat bahwa apabila negara itu ingin kuat maka tujuan negara perlu dirumuskan lagi. Menurutnya satu-satunya tujuan negara adalah mencapai kekuasaan yang sebesar-besarnya. Idenya tentang tujuan negara adalah dengan cara mempertentangkan antara negara dan rakyat. Apabla negara ngn kuat maka rakyat harus lemah. Oleh karena tu, untuk mencapa kekuasaan yang sebesar-besarnya maka kedudukan rakyat harus dbuat lemah.
Pemkran lan dar Shang Yang adalah berkatan dengan masalah kebudayaan. Menurut Shang Yang, untuk menumpuk kekuasaan maka negara harus menghndar sepuluh kemerosotan (ten evils) yang ada d masyarakat, yakn: adat (rites), musk (music), nyanyan (odes), sejarah (history), kebakan (virtue), kesuslaan (moral culture), hormat kepada orang tua (filial ficty), keharusan bersaudara (brotherly duty), kejujuran (integrity), dan kebijakan (sophistry). Apabla telah ada kemerosotan pada sepuluh seg d atas maka kehancuran negara tdak dapat lag dhndar. Oleh karena tu, untuk mencapa dan mempertahankan kekuasaan negara yang sebesar-besarnya maka raja harus dapat mengendalikan kebudayaan rakyat. Lebih lanjut, Shang Yang berpendapat bahwa raja dapat mengorbankan kebudayaan rakyat dem kebesaran negara.
Karya agung terkenal dar Shang Yang terhmpun dalam buku A Clasic of the Chinese
School of Law dan the Book of Lord Shang Yang. Sementara de-de tentang teor kekuasaan
sebagai tujuan negara pernah dipraktekkan dengan gemilang oleh tokoh-tokoh, seperti Atlla, Jengs Khan, dan Tmur Lenk.
Siapakah Niccolo Machiavelli itu?
Nccolo Machavell (1429-1527) adalah seorang berkebangsaan Itala yang hdup pada abad ke15-16 Masehi. Ide-ide Machiavelli tentang teori tujuan negara banyak kesamaannya dengan pandangan Shang Yang. Hal n dduga bahwa konds d Itala pada masa kehdupan Machavell ada kesamaan dengan stuas d Cna pada abad ke-5-4 SM.
Kehdupan kenegaraan d Itala pada masa Macavell dlanda pertentangan poltk dan korups yang mengakbatkan hlangnya wbawa aparat pemerntah dan lemahnya kekuasaan negara. Selain itu terjadi pula perpecahan diantara pemerintah daerah yang pada umumnya merasa tdak percaya pada pemerntah pusat. Karena konds negara yang demkan, Itala mendapat ancaman serangan dar negara asng.
Untuk mengatas konds yang membahayakan n Machavell menyusun sebuah buku untuk Raja yang berjudul Il Pincipe atau Sang Pangeran. D dalam buku tersebut, Machiavelli mengajukan beberapa pemikiran yang menyatakan bahwa negara sebagai organsas kekuasaan yang mempunya kedaulatan tertngg maka pemerntahan yang harus dijalankan semata-mata hanya untuk menumpuk kekuasaan.
Pemikiran Machiavelli dianggap sangat ekstrim karena dia menganjurkan seorang raja dalam memerintah tidak perlu memperhatikan kesusilaan dan agama bahkan tidak perlu menepati janji. Raja harus berwibawa dan ditakuti rakyat sehingga semua rakyat dapat tunduk kepada Raja. Seorang Raja harus seperti kancil yang cerdik, tidak mudah dijerat dan seperti singa yang tidak takut sama siapapun.
Karena pemkran Machavell yang ada d dalam Il Principe n menekankan bahwa tujuan negara untuk mencapai kekuasaan maka ada kesamaan dengan dengan ide-ide Shang Yang. Namun menurut Machavell, setelah negara mencapa kekuasaan yang besar masih ada tujuan yang lebih tinggi lagi, ialah kebebasan, kehormatan dan kesejahteraan rakyat. Pemkran Machavell yang terangkum dalam Il Principe n pernah dpraktekkan oleh para dktator, sepert Adolf Httler (Jerman), Lous XIV dan Napoleon Bonaparte (Perancs), Olver Cromwell (Inggrs), dan Bentto Mussoln (Itala).
Bagaimana pendapat Anda tentang dua teori tujuan negara di atas? Tampaknya dua pemikiran tentang tujuan negara dari Shang Yang dan Machiavelli mengandung kelemahan dan kelebhan bla dterapkan dalam kehdupan bernegara saat n.