• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1.3. Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus III

4.1.3.1 Deskripsi Observasi Proses Pembelajaran Siklus III a. Perencanaan

Sebelum pelaksaan tindakan, peneliti membuat perencanaan sebagai berikut:

1) Menyusun perangkat pembelajaran yang meliputi RPP, materi ajar, Lembar Kerja Siswa, kisi- kisi soal evaluasi, soal evaluasi, kunci jawaban dan instrumen penilaian melalui model pembelajaran

2) Menyiapkan media pembelajaran berupa LCD proyektor, laptop, dan video yang sesuai KD “4.1. Mengenal bentuk-bentuk keputusan bersama”.

3) Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati keterampilan guru dan aktivitas siswa, dan catatan lapangan.

4) Melakukan perbaikan untuk memantau pembagian tugas yang berbeda secara merata kepada setiap anggota kelompok dan membimbing perorangan.

b. Pelaksanaan

Berdasarkan hasil dari catatan lapangan pelaksanaan kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut:

Nama Sekolah : SDN Tambakaji 05 Semarang Hari, tanggal : Kamis, 19 Maret 2015

Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan Kelas / Semester : V / II

Waktu : 2 x 35 menit ( 2 jam pelajaran )

Siklus : III

Jumlah Siswa : 41 Siswa

Standar Kompetensi siklus III yaitu: “4. Menghargai keputusan bersama”. Kompetensi dasar silkus III yaitu: “4.1. Mengenal bentuk-bentuk keputusan bersama” . Sedangkan indikator pada siklus III yaitu: (1) menjelaskan pengertian keputusan bersama, (2) menjelaskan

bentuk-bentuk keputusan bersama, (3) menyebutkan contoh-contoh keputusan bersama.

c. Uraian Kegiatan Pelaksanaan Tindakan

Tabel 4.9

Uraian Kegiatan Siklus III Keterampilan Guru dan Aktivitas

Siswa yang muncul

Uraian Kegiatan

Pra Kegiatan (5 menit)

1. Keterampilan guru menyiapkan pra pembelajaran. (keterampilan membuka pelajaran)

1. Aktivitas siswa kesiapan siswa mengikuti pembelajaran.

(emotional activities)

Guru mengawali kegiatan dengan salam kemudian membimbing ketua kelas untuk memimpin doa bersama. Setelah itu, guru mengkondisikan kelas serta mengecek kehadiran

siswa dengan mempresensi

kehadiran siswa dengan

mengecek kehadiran siswa satu per satu.

Kegiatan awal (5 menit)

1. Guru memberikan apersepsi 2. Keterampilan guru melakukan

apersepsi. (keterampilan bertanya) 2. Aktivitas siswa menanggapi

apersepsi. (oral activities)

Guru menuliskan judul materi di papan tulis dan menyampaikan tujuan sesuai indikator yang akan dicapai. Setelah itu, guru memancing persepsi siswa dengan bertanya kepada siswa “Kalian tahu tidak apa itu

kesepakatan bersama?” Guru

mengaitkan materi dengan

kehidupan sehari-hari.

Beberapa siswa tunjuk jari dan menyampaikan tanggapan mereka.

Guru menyampaikan tujuan kompetensi yang akan dicapai.

Kemudian guru memberikan motivasi agar siswa lebih semangat untuk mengikuti pelajaran.

Kegiatan inti (45 menit)

3. Guru mempresentasikan materi organisasi dengan media audio visual

3. Keterampilan guru

menyampaikan materi dengan menggunakan media audio visual. (keterampilan menjelaskan) 3. Aktivitas siswa memperhatikan

informasi dari media audio visual.

(Visual activities, listening activities)

Guru menayangkan video yang terkait dengan materi. Semua siswa diminta untuk memperhatikan isi dari video. Hampir semua siswa memperhatikan video. Namun ada beberapa siswa yang masih mengajak teman sebangku untuk berbicara.

4. Setiap kelompok berkumpul untuk mempelajari lembar kegiatan atau materi lainnya

4. Keterampilan guru membimbing pembentukan kelompok. (keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil dan mengelola kelas)

Selesai menayangkan video, guru membentuk kelompok heterogen sesuai dengan hasil pre tes dengan menuliskan nama anggota kelompok di papan tulis. Setelah itu,

4. Aktivitas siswa membentuk kelompok sesuai dengan instruksi guru. (motor activities)

guru mengkondisikan agar perpindahan siswa membentuk kelompok berjalan secara kondusif. Siswa duduk berkelomok sesuai dengan kelompok yang dibentuk oleh guru.

Setiap kelompok

mendapatkan nama kelompok yaitu nama warna dan setiap anggota kelompok mendapatkan nomor kepala.

5. Dalam kelompok siswa mengerjakan tugas sesuai dengan struktur pembagiannya sesuai nomor anggota dalam kelompok

5. Keterampilan guru memberikan tugas terstruktur kepada setiap anggota kelompok. (keterampilan mengadakan variasi)

5. Aktivitas siswa antusias dalam diskusi tim. (motor activities)

Guru memberi tugas terstruktur kepada setiap kelompok. Setiap anggota kelompok mendapatkan tugas masing-masing sesuai dengan nomor kepala mereka.

Guru memantau pembagian tugas merata kepada setiap anggota kelompok dan memotivasi siswa untuk bekerja secara terstruktur.

Satu orang dalam kelompok bertugas sebagai pemimpin kelompok, yaitu mengkondisikan anggota kelompoknya agar melaksanakan tugasnya

masing-masing serta. Setiap kelompok berdiskusi kemudian menyepakati hasil tugas kelompok mereka. Setiap jawaban kelompok merupakan tanggung jawab bersama.

6. Tiap kelompok menyampaikan hasil kerja.

7. Kelompok yang lain memberikan tanggapan atas pekerjaan kelompok yang sedang disampaikan.

6. Keterampilan guru membimbing siswa dalam diskusi kelompok. (keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil dan pembelajaran perseorangan)

6. Aktivitas siswa

mempresentasikan hasil diskusi kelompok. (mental activities)

Guru berkeliling mengamati kerja kelompok siswa. Bila ada kelompok yang mengalami kesulitan, guru mendekati dan memberi penjelasan.

Guru juga membimbing

perorangan.

Setelah semua kelompok selesai berdiskusi, guru memberi tugas presentasi secara acak kepada masing-masing kelompok dengan menyebutkan nama kelompok dan nomor anggota, misalkan merah 3. Pada saat guru akan menyebutkan nama dan nomor kelompok, keadaan kelas yang semula hiruk pikuk menjadi hening dan semua siswa mendengarkan jika saja nomor mereka yang disebut oleh guru untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok.

Pada saat penyampaian hasil kerja kelompok, ada beberapa anggota yang menanggapi hasil kerja kelompok tersebut. Guru merespon dan membetulkan pendapat yang disampaikan oleh kelompok.

8. Guru memberikan penguatan pada siswa maupun kelompok yang aktif dan menjawab dengan benar dan motivasi pada yang kurang aktif 7. Keterampilan guru memberikan

penghargaan kepada siswa dan kelompok yang aktif. (keterampilan memberikan penguatan)

7. Aktivitas siswa menerima penghargaan dari guru. (emotional acctivities)

Setelah presentasi dilakukan, guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang aktif dan memberikan pendapat yang paling tepat dengan memberikan stiker berbentuk bintang. Guru

memberikan penguatan

individual kepada siswa yang aktif dalam kelompok dnegan memberikan stiker berbentuk bintang.

Siswa menyampaikan pendapat mereka mengenai kegiatan pembelajaran.

Kegiatan penutup (15 menit) 9. Menutup pelajaran

8. Keterampilan guru menutup pelajaran. (keterampilan menutup pelajaran)

8. Aktivitas siswa mengerjakan evaluasi pembelajaran. (writing activities)

Guru mengajak siswa untuk merefleksi kegiatan pembelajaran dengan menyimpulkan kegiatan pembelajaran. Beberapa siswa

menyimpulkan kegiatan

kembali pelajaran yang telah disampaikan secara keseluruhan.

Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang belum dipahami. Setelah itu, guru membagikan soal evaluasi. Siswa diberi waktu 15 menit untuk mengerjakan soal evaluasi. Guru memberikan motivasi agar siswa mengerjakan evaluasi dengan

memanfaatkan waktu

sebaik-baiknya. Selesai mnegerjakan soal evaluasi, siswa dibimbing untuk berdoa kemudian kembali ke rumah masing-masing.

4.1.3.2 Deskripsi Observasi Keterampilan Guru

Berdasarkan observasi keterampilan guru dalam pembelajaran PKn melalui model pembelajaran Sructured Numbered Heads dengan media audio visual di SDN Tambakaji 05 Semarang pada siklus III dapat disajikan pada tabel berikut:

Tabel 4.10

Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus III

No Indikator Deskriptor Skala Penilaian Skor

(√) 1 2 3 4 1. Menyiapkan pra pembelajaran (keterampilan membuka pelajaran) a. Mengucapkan salam b. Mengabsen kehadiran siswa c. Mengkondisikan siswa d. Menyiapkan sumber dan media belajar √ √ √ √ √ 4 2. Melakukan apersepsi (keterampilan bertanya) a. Mengulas kembali materi sebelumnya b. Mengkaitkan pengetahuan siswa dengan materi yang akan diajarkan c. Dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari d. Disertai ilustrasi/contoh √ - √ - √ 2 3. Menyampaikan materi dengan menggunakan media audio visual (keterampilan menjelaskan) a. Sesuai dengan indikator b. Menyampaikan materi dengan runtut dan jelas c. Video memuat

materi yang ingin disampaikan dan mudah dipahami d. Video terkait dengan kehidupan sehari-hari siswa √ √ √ √ √ 4 4. Membimbing pembentukan a. Memberi pengarahan yang √

kelompok ( keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil dan mengelola kelas) jelas b. Membagi siswa secara heterogen c. Mengatur siswa dalam menempati kelompoknya d. Menentukan nama kelompok √ √ √ √ 4 5. Memberikan tugas terstruktur kepada setiap anggota kelompok (keterampilan mengadakan variasi) a. Menjelaskan aturan pembagian tugas kepada semua kelompok b. Membagi tugas perorangan kepada setiap anggota kelompok c. Memantau pembagian tugas yang berbeda secara merata kepada setiap anggota kelompok d. Memotivasi siswa untuk bekerja secara terstruktur kepada setiap kelompok √ √ √ - √ 3 6. Membimbing siswa dalam diskusi kelompok (keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil dan pembelajaran perseorangan ) a. Memantau diskusi kelompok b. Membantu kelompok yang mengalami kesulitan c. Membimbing perorangan d. Memberi kesempatan untuk bertanya terhadap masalah yang dialami √ √ - √ √ 3

Berdasarkan tabel 4.10 hasil observasi keterampilan guru pada siklus III diperoleh skor 27. Rata-rata skor yang diperoleh tersebut adalah 3,38 dalam kriteria sangat baik. Rincian setiap indikator adalah sebagai berikut:

7. Memberikan penghargaan kepada siswa dan kelompok yang aktif (keterampilan memberikan penguatan) a. Memberikan penguatan individual secara verbal, gestural, sentuhan atau benda b. Memberikan penguatan klasikal secara verbal, gestural, sentuhan atau benda c. Membimbing siswa dalam penyimpulan materi d. Memberikan kesempatan bagi siswa untuk bertanya √ √ √ √ √ 4 8. Menutup pelajaran (keterampilan menutup pelajaran) a. Mengulas pendapat-pendapat siswa b. Meninjau kembali pelajaran yang telah disampaikan. c. Melakukan refleksi terhadap materi yang diajarkan. d. Melakukan evaluasi. √ √ √ √ √ 3 TOTAL SKOR 27 RATA-RATA 3,38

1. Menyiapkan pra pembelajaran.

Indikator menyiapkan pra pembelajaran pada siklus III memperoleh skor 4. Deskriptor mengucapkan salam, mengabsen kehadiran siswa, mengkondisikan siswa, menyiapkan sumber dan media belajar sudah nampak. 2. Melakukan apersepsi.

Indikator melakukan apersepsi memperoleh skor 2 dengan deskriptor yang nampak yaitu mengulas kembali materi sebelumnya dan dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari. Sedangkan deskriptor yang belum nampak yaitu mengaitkan pengetahuan siswa dengan materi yang akan diajarkan dan disertai ilustrasi/contoh.

3. Menyampaikan materi dengan menggunakan media audio visual.

Indikator menyampaikan materi dengan menggunakan media audio visual memperoleh skor 4. Semua deskriptor meliputi sesuai dengan indikator, menyampaikan materi dengan runtut dan jelas, video memuat materi yang ingin disampaikan dan mudah dipahami dan video terkait dengan kehidupan sehari-hari siswa sudah nampak.

4. Membimbing pembentukan kelompok.

Pada siklus III, indikator membimbing pembentukan kelompok memperoleh skor 4 dengan deskriptor memberi pengarahan yang jelas, membagi siswa secara heterogen, mengatur siswa dalam menempati kelompoknya, dan menentukan nama kelompok sudah nampak.

Indikator ini memperoleh skor 3 dengan deskriptor yang telah nampak yaitu menjelaskan aturan pembagian tugas kepada semua kelompok, membagi tugas perorangan kepada setiap anggota kelompok dan memantau pembagian tugas yang berbeda secara merata kepada setiap anggota kelompok. Sedangkan deskriptor yang belum nampak yaitu memotivasi siswa untuk bekerja secara terstruktur kepada setiap kelompok.

6. Membimbing siswa dalam diskusi kelompok.

Indikator membimbing siswa dalam diskusi kelompok memperoleh skor 3 dengan deskriptor yang belum nampak yaitu membimbing perorangan. Sedangkan deskriptor yang telah nampak yaitu memantau diskusi kelompok, membantu kelompok yang mengalami kesulitan, memberi kesempatan untuk bertanya terhadap masalah yang dialami.

7. Memberikan penghargaan kepada siswa dan kelompok yang aktif.

Pada indikator memberikan penghargaan kepada siswa yang aktif dan kelompok yang aktif telah memperoleh skor 4 dengan semua deskriptor meliputi memberikan penguatan individual secara verbal, gestural, sentuhan atau benda, memberikan penguatan klasikal secara verbal, gestural, sentuhan atau benda, membimbing siswa dalam penyimpulan materi, dan memberikan kesempatan bagi siswa untuk bertanya telah nampak.

8. Menutup pelajaran.

Indikator menutup pelajaran memperoleh skor 4 dengan semua deskriptor telah nampak. Deskriptor tesebut meliputi mengulas

pendapat-pendapat siswa, meninjau kembali pelajaran yang telah disampaikan., melakukan refleksi terhadap materi yang diajarkan, dan melakukan evaluasi.

4.1.3.3 Deskripsi Observasi Aktivitas Siswa

Berdasarkan observasi aktivitas siswa dengan mengamati seluruh siswa kelas V SDN Tambakaji 05 Semarang. Jumlah siswa, yaitu 41 siswa terdiri dari siswa 23 laki-laki dan 18 siswa perempuan dalam pelaksanaan pembelajaran PKn melalui model pembelajaran Structured Numbered Heads dengan media audio visual pada siklus III dapat disajikan pada tabel berikut:

Tabel 4.11

Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus III

Pada tabel 4.11 hasil observasi aktivitas siswa pada siklus III diatas diperoleh jumlah skor seluruh siswa kelas V adalah 987 dengan rata-rata skor total adalah 26,85. Rata-rata skor yang diperoleh tersebut adalah 2,98 dalam kriteria baik. Penjelasan secara rinci mengenai skor tiap indikator tersebut adalah sebagai berikut:

No Indikator Aktivitas Siswa

Perolehan skor Jumlah total skor Rata- rata Skor 1 2 3 4

1 Kesiapan siswa mengikuti

pembelajaran. 1 6 28 6 121 2,95

2 Menanggapi apersepsi - 4 29 8 127 3,10

3 Membentuk kelompok sesuai dengan

instruksi guru 2 9 22 8 118 2,88

4 Memperhatikan informasi dari media

audio visual 1 3 29 8 126 3,07

5 Antusias dalam diskusi Tim 1 5 25 10 126 3,07 6 Siswa mempresentasikan hasil diskusi

kelompok 1 6 24 10 125 3,05

7 Menerima penghargaan dari guru 1 4 30 6 123 3,00 8 Mengerjakan evaluasi pembelajaran - 7 29 5 121 2,95

Jumlah skor yang diperoleh 987

Rata-rata skor total 24,07

Rata-rata skor 3,01

Berdasarkan tabel 4.6 hasil observasi aktivitas siswa pada siklus III diatas diperoleh jumlah skor seluruh siswa kelas V adalah dengan rata-rata skor total adalah 24,07. Rata-rata skor yang diperoleh tersebut adalah 3,01 dalam kriteria baik. Penjelasan secara rinci mengenai skor setiap indikator tersebut adalah sebagai berikut:

1. Kesiapan siswa mengikuti pembelajaran.

Kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran, memperoleh skor 2,95 yang merupakan kriteria baik. Pada indikator ini sebanyak 6 siswa di kelas memperoleh skor 4 sedangkan 28 siswa memperoleh skor 3 termasuk dalam kriteria baik. Masih ada 6 siswa yang mendapat skor 2 termasuk dalam kriteria cukup. Hanya ada 1 siswa yang masih terlihat kurang siap mengikuti pembelajaran. Pada saat pembelajaran akan dimulai, sebagian besar siswa sudah berada di dalam kelas telah duduk di tempat duduk masing-masing. 2. Menanggapi apersepsi.

Indikator menanggapi apersepsi sudah mencapai kriteria baik dengan jumlah skor 127 dan rata-rata skor 3,10. Siswa memperhatikan penjelasan dai guru dan hampir sebagian besar menanggapi pertanyaan dari guru.

3. Membentuk kelompok sesuai dengan instruksi guru.

Saat pembentukan kelompok, sebagian siswa sudah memahami dan melaksanakan instruksi dari guru. Sebanyak 8 siswa memperoleh skor 4 dan 22 siswa memperoleh skor 3. Sedangkan masih ada 9 siswa yang memperoleh 2. Selain itu, masih ada 2 siswa yang saling belum memperhatikan instruksi dari guru.

4. Memperhatikan informasi dari media audio visual.

Saat media audio visual (video) ditayangkan, hanya ada 1 siswa yang kurang memperhatikan. Namun, sebagian besar siswa sudah memperhatikan tayangan video. Indikator ini memperoleh skor 126 dengan rata-rata skor sebesar 3,07 yang termasuk kriteria baik.

5. Antusias dalam diskusi Tim.

Indikator antusisas dalam diskusi tim memperoleh skor 126 dengan rata-rata 3,07 yang termasuk dalam kriteria baik. Sebagian besar siswa telah antusias berdiskusi dalam tim. Hampir semua siswa menyumbangkan ide dan pendapat dalam kelompok.

6. Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok.

Saat presentasi kelompok, siswa memperhatikan. Sebagian besar kelompok menanggapi hasil diskusi kelompok lain. Indikator ini telah mencapai skor yang diharapkan yaitu 125 dengan rata-rata skor 3,05 yang termasuk dalam kriteria baik.

7. Menerima penghargaan dari guru.

Indikator menerima penghargaan dari guru telah mencapai skor yang diharapkan yaitu 123 dengan rata-rata 3,00 yang termasuk dalam kriteria baik. Pada saat guru memberikan penghargaan, seluruh siswa memberika tepuk tangan kepada teman yang mendapatkan penghargaan..

8. Mengerjakan evaluasi pembelajaran.

Indikator mengerjakan soal evaluasi telah memperoleh skor 121 dengan rata-rata skor 2,95. Tidak ada satu pun siswa yang memperoleh skor

1. Siswa pun telah berani mengacungkan jari untuk menanyakan soal yang kurang dipahami kepada guru.

4.1.3.4 Paparan Hasil Belajar Siklus III

Berdasarkan evaluasi pembelajaran PKn melalui model pembelajaran

Structured Numbered Heads dengan media audio visual pada siswa kelas V SDN Tambakaji 05 Semarang pada siklus II, diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 4.12

Data Hasil Belajar Siklus III No. Kriteria Rentang

Skor

Frekuensi Kualifikasi

1. Sangat Baik 86-100 7 Tuntas

2. Baik 76-85 16 Tuntas

3. Cukup 60-75 13 Tuntas

4. Kurang 0-59 5 Tidak Tuntas

Jumlah 41

Rata-rata 77.07

Nilai tertinggi 100

Nilai terendah 35

Siswa tuntas 36

Siswa tidak tuntas 5 Presentase Ketuntasan

Klasikal

87,80%

Berdasarkan tabel 4.12, pada siklus III jumlah siswa yang mendapat nilai di bawah 60 sebanyak 5 siswa. Jumlah siswa yang memperoleh nilai dengan

rentang 60-75 pada siklus III sebanyak 13 siswa. Jumlah siswa yang memperoleh nilai dengan rentang 76-85 pada siklus III sebanyak 16 siswa. Jumlah siswa yang memperoleh nilai dengan rentang 86-100 pada siklus III menjadi sebanyak 7 siswa. Siswa tuntas pada siklus III sebanyak 36 dan siswa tidak tuntas sebanyak 5 siswa. Untuk persentase ketuntasan klasikal siswa pada siklus III ialah 80%.

4.1.3.5 Refleksi

Pada tahap refleksi ini bertujuan untuk mengkaji dan menganalisis data yang diperoleh pada siklus III pembelajaran PKn melalui model pembelajaran

Structured Numbered Heads dengan media audio visual. Refleksi ini bertujuan untuk mengetahui perlu diadakan siklu IV atau tidak. Berikut refleksi pada siklus III:

a. Keterampilan guru

Keterampilan guru mengelola pembelajaran pada siklus III memperoleh skor 27 dengan rata-rata skor 3,38 yang termasuk dalam kriteria sangat baik, dan hal tersebut sesuai dengan indikator keberhasilan yang telah ditetapkan yaitu sekurang-kurangnya kriteria baik maka indikator keterampilan guru telah tercapai.

b. Aktivitas Siswa

Pada siklus III ini hasil observasi aktivitas siswa diperoleh jumlah skor 987, dengan rata-rata skor 3,01 yang termasuk dalam kriteria baik, dan sesuai dengan indikator keberhasilan yang telah ditetapkan, maka indikator aktivitas siswa telah tercapai.

c. Hasil Belajar

Ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal adalah 87,80%, dengan rata-rata nilai siswa adalah 77,07. Perolehan skor tersebut telah mencapai indikator keberhasilan yang telah ditentukan.

Berdasarkan hasil refleksi pada sikus III, semua komponen kualitas pembelajaran meliputi keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar telah mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan. Dengan demikian, penelitian ini dihentikan. Berdasarkan deskripsi pelaksanaan pembelajaran PKn menggunakan model Structured Numbered Heads dengan media audio visual, dapat ditarik kesimpulan bahwa model Sturctured Numbered Heads dengan media audio visual dapat meningkatkan kualitas pembelajaran PKn kelas V SDN Tambakaji 05 Semarang yang mencakup keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar.

4.2. PEMBAHASAN

4.2.1. Model Pembelajaran Structured Numbered Heads dengan Media Audio Visual dapat Meningkatkan Kualitas Pembelajaran PKn SDN Tambakaji 05 Semarang

Berdasarkan hasil penelitian, model pembelajaran Structured Numbered Heads dengan media audio visual yang paling baik dalam meningkatkan kualitas pembelajaran PKn kelas V SDN Tambakaji 05 Semarang mempunnyai 9 sintaks yaitu: (1) guru menyiapkan pra pembelajaran, (2) memberikan apersepsi, (3) guru mempresentasikan materi organisasi dengan media audio visual, (4) setiap kelompok berkumpul untuk mempelajari lembar kegiatan atau materi lainnya , (5)

dalam kelompok siswa mengerjakan tugas sesuai dengan struktur pembagiannya sesuai nomor anggota dalam kelompok, (6) tiap kelompok menyampaikan hasil kerja, (7) kelompok yang lain memberikan tanggapan atas pekerjaan kelompok yang sedang disampaikan, (8) pemberian penghargaan kepada siswa dan kelompok, (9) menutup pembelajaran.

Sistem sosial dalam penelitian ini yaitu siswa diberi kesempatan untuk saling membagikan ide dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat. Siswa berinteraksi dengan anggota kelompok dan siswa dari anggota kelompok lain. Guru berfungsi sebagai pengendali aktivitas pembelajaran serta sebagai pengarah dan penuntun dalam proses belajar siswa. Prinsip reaksi dalam penelitian ini yaitu guru berperan untuk: (1) membangun ikatan emosional dengan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, (2) menciptakan suasana psikologis yang dapat membangun respon siswa, (3) menekankan pembelajaran kooperatif dalam masing-maisng kelompok agar tujuan pembelajaran tercapai, (4) memberikan bantuan terbatas kepada siswa, dapat berupa pertanyaan untuk membuka wawasan siswa. Sistem pendukung dalam penelitian ini yaitu alat bahan berupa laptop, LCD proyektor, speaker, nomor kepala, media berupa video pembelajaran, dan sumber berupa buku BSE PKn kelas V.

Model pembelajaran Structured Numbered heads dengan media audio visual efektif dalam meningkatkan kualitas pembelajaran yang mencakup keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar karena:

Kelebihan dari model pembelajaran Structured Numbered Heads

menurut Huda (2012, 139) ialah: (1) memudahkan pembagian tugas; (2) memudahkan siswa belajar melaksanakan tanggung jawab individunya sebagai anggota kelompok; (3) dapat diterapkan untuk semua mata pelajaran dan tingkatan kelas.

Sedangkan menurut Trys (http://trys99.wordpress.com/2014/ 09/14/model-pembelajaran-kepala-bernomor-terstruktur/), keunggulan-keunggulan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Structured Numbered Heads dalam pembelajaran yaitu dapat: (1) meningkatkan rasa percaya diri siswa; (2) melatih tanggung jawab siswa; (3) mengembangkan rasa saling memiliki dan kerja sama; (4) memotivasi siswa untuk menguasai materi; (5) menghilangkan kesenjangan antara yang pintar dan tidak pintar. b. Pembahasan secara praktis

Penggunaan model pembelajaran Structured Numbered Heads dengan media audio visual mengharuskan guru untuk mengadakan variasi pembelajaran dengan menyiapkan media audio visual. Pada saat proses pembelajaran berlangsung, guru harus membangun ikatan emosional dengan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, menekankan pembelajaran kooperatif dalam masing-masing kelompok agar tujuan pembelajaran tercapai, memberikan bantuan terbatas kepada siswa, dapat berupa pertanyaan untuk membuka wawasan siswa. Hal tersebut sesuai dengan teori kostruktivisme yang menekankan pada pembangunan pengetahuan oleh siswa itu sendiri. Materi yang ditayangkan melalui media

audio visual dapat merangsang indera penglihatan dan pendengaran siswa. Dengan dua komponen tersebut, penerimaan materi akanmenjadi lebih efektif.

c. Pembahasan secara empiris

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Rahmawati pada tahun 2013 dengan judul Peningkatan Kualitas Pembelajaran Geometri melalui Kepala Bernomor Terstruktur Berbantuan Media Audio Visual menunjukkan peningkatan keterampilan guru mengalami peningkatan secara berturut-turut jumlah skor 44 (baik), jumlah skor 52 (sangat baik), jumlah skor 54 (sangat baik), jumlah skor 55 (sangat baik). Aktivitas siswa mengalami peningkatan secara berturut-turut jumlah skor rata-rata 18,8 (cukup), 20,2 (baik), 22,7 (baik), 25,6 (baik). Hasil belajar kognitif siswa mengalami peningkatan diperoleh nilai rata-rata 50,69 dengan ketuntasan 41%, nilai rata-rata 52,08 dengan ketuntasan 47%, nilai rata-rata 73,05 dengan ketuntasan 83%, nilai rata-rata 77,63 dengan ketuntasan 94%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah melalui penerapan Kepala Bernomor Terstruktur berbantuan media audio visual dapat meningkatkan kualitas pembelajaran geometri.

4.2.1.1.Peningkatan Keterampilan Guru menggunakan Model Pembelajaran

Structured Numbered Heads dengan Media Audio Visual

Model pembelajaran Structured Numbered Heads dengan media audio visual dapat meningkatkan keterampilan guru. pada siklus I jumlah skor total keterampilan guru adalah 15 dengan rata-rata skor 1,87, pada