• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1.9. Karakteristik Model Pembelajaran Structured Numbered Heads

Menurut Joyce dan Weil (dalam Winataputra, 2001: 48-49), setiap model pembelajaran memiliki unsur-unsur: (1) sintaks; (2) sistem sosial; (3) prinsip reaksi; (4) sistem pendukung; dan (5) dampak instruksional dan dampak pengiring. Mengadopsi pendapat Kagan, dalam model pembelajaran Structured Numbered Heads dengan mendia audio visual memiliki komponen sebagai berikut:

1. Sintaks

Berikut merupakan langkah-langkah model pembelajaran Structured Numbered Heads yang diadopsi dari pendapat Spencer Kagan (dalam Lie, 2004: 60) dengan media audio visual (Djamarah dan Azwan, 2002: 154):

1. Guru menyiapkan pra pembelajaran 2. Memberikan apersepsi

3. Guru mempresentasikan materi organisasi dengan media audio visual 4. Setiap kelompok berkumpul untuk mempelajari lembar kegiatan atau

materi lainnya

5. Dalam kelompok siswa mengerjakan tugas sesuai dengan struktur pembagiannya sesuai nomor anggota dalam kelompok

6. Tiap kelompok menyampaikan hasil kerja.

7. Kelompok yang lain memberikan tanggapan atas pekerjaan kelompok yang sedang disampaikan.

9. Menutup pembelajaran 2. Sistem Sosial

Pada pembelajaran menggunakan model Structured Numbered Heads dengan media audio visual, siswa diberi kesempatan untuk saling membagikan ide dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat. Siswa berinteraksi dengan anggota kelompok dan siswa dari anggota kelompok lain. Guru berfungsi sebagai pengendali aktivitas pembelajaran serta sebagai pengarah dan penuntun dalam proses belajar siswa.

Sistem sosial dalam model Sturctured Numbered Heads dengan media audio visual dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.1

Sistem sosial model pembelajaran Structured Numbered Heads dengan media audio visual

Langkah Pembelajaran

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

a. Guru menyiapkan pra pembelajaran

Menyiapkan pra

pembelajaran (keterampilan membuka pelajaran)

Kesiapan siswa mengikuti kegiatan pembelaran (emotional activities) b. Memberikan apersepsi Melakukan apersepsi (keterampilan bertanya)

Menanggapi apersepsi (oral activities)

c. Guru

mempresentasikan materi organisasi dengan media audio visual

Menyampaikan materi dengan menggunakan media audio visual (keterampilan menjelaskan)

Memperhatikan informasi dari media audio visual (visual activities, listening activities)

d. Setiap kelompok berkumpul untuk mempelajari lembar kegiatan atau materi lainnya

Membimbing pembentukan kelompok (keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil dan keterampilan mengelola kelas)

Membentuk kelompok sesuai instruksi guru (motor activities)

e. Dalam kelompok siswa mengerjakan tugas sesuai dengan struktur pembagiannya sesuai nomor anggota dalam kelompok Memberikan tugas

terstruktur kepada setiap

anggota kelompok

(keterampilan mengadakan variasi)

Antusias dalam diskusi tim (motor activities)

f. Tiap kelompok menyampaikan hasil kerja.

Membimbing siswa dalam

diskusi kelompok

(keterampilan mengajar kelompok kecil dan pembelajaran perseorangan)

Mempresentasikan hasil diskusi (mental activities)

g. Kelompok yang lain memberikan

tanggapan atas pekerjaan kelompok yang sedang disampaikan.

Membimbing siswa dalam

diskusi kelompok

(keterampilan mengajar kelompok kecil dan pembelajaran perseorangan)

Mempresentasikan hasil diskusi (mental activities)

h. Pemberian

penghargaan kepada siswa dan kelompok

Memberikan penghargaan kepada siswa dan kelompok yang aktif (keterampilan memberikan penguatan)

Menerima penghargaan dari guru (emotional activities) i. Menutup pembelajaran Menutup pelajaran (keterampilan menutup pelajaran) Mengerjakan evaluasi pembelajaran (writing activities)

3. Prinsip Reaksi

Pembelajaran menggunakan model Structured Numbered Heads

dengan media audio visual akan berjalan kondusif bila guru mampu mengelola kelas dengan baik. Peran guru dalam pembelajaran tersebut ialah: (1) membangun ikatan emosional dengan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, (2) menciptakan suasana psikologis yang dapat membangun respon siswa, (3) menekankan pembelajaran kooperatif dalam masing-maisng kelompok agar tujuan pembelajaran tercapai, (4) memberikan bantuan terbatas kepada siswa, dapat berupa pertanyaan untuk membuka wawasan siswa.

4. Sistem Pendukung

Penerapan model pembelajaran Structured Numbered Heads

didukung dengan media audio visual, meliputi:

a. Alat dan bahan : laptop, LCD proyektor, speaker, video pembelajaran, nomor kepala.

b. Media : penayangan media audio visual KD 3.1 yaitu mendeskripsikan pengertian organisasi, KD 3.2 yaitu menyebutkan contoh organisasi di lingkungan sekolah dan masyarakat, KD 3.3 yaitu menampilkan peran serta dalam memlih organisasi di sekolah, dan KD 4.1 yaitu mengenal bentuk-bentuk keputusan bersama

c. Sumber : -Buku BSE PKn kelas V SD karangan Opih Priyatna

-Buku BSE PKn kelas V SD karangan Rikayani -Buku BSE PKn kelas V SD karangan Suparlan

Al Hakim

-Buku BSE PKn kelas V SD karangan Winarno 5. Dampak Instruksional dan Dampak Pengiring

a. Dampak Intruksional

Dampak instruksional dari penerapan model pembelajaran Structured Numbered Heads dengan media audio visual ialah:

1) Peningkatan aktivitas siswa pada pembelajaran PKn KD 3.1 yaitu mendeskripsikan pengertian organisasi, KD 3.2 yaitu menyebutkan contoh organisasi di lingkungan sekolah dan masyarakat, KD 3.3 yaitu menampilkan peran serta dalam memlih organisasi di sekolah, dan KD 4.1 yaitu mengenal bentuk-bentuk keputusan bersama.

2) Peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran PKn KD 3.1 yaitu mendeskripsikan pengertian organisasi, KD 3.2 yaitu menyebutkan contoh organisasi di lingkungan sekolah dan masyarakat, KD 3.3 yaitu menampilkan peran serta dalam memlih organisasi di sekolah, dan KD 4.1 yaitu mengenal bentuk-bentuk keputusan bersama.

b. Dampak Pengiring

Dampak pengiring dari penerapan model pembelajaran Structured Numbered Heads dengan media audio visual ialah:

1) Meningkatkan kerja sama guru dengan siswa dan antara siswa dengan siswa lain, sehingga meningkatkan kepercayaan dalam proses pembelajaran

2) Siswa belajar menerima pendapat orang lain

3) Siswa berani mengungkapkan pendapat di depan umum

2.1.9.1.Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Structured Numbered Heads

Kelebihan dari model pembelajaran Structured Numbered Heads menurut Huda (2012, 139) ialah: (1) memudahkan pembagian tugas; (2) memudahkan siswa belajar melaksanakan tanggung jawab individunya sebagai anggota kelompok; (3) dapat diterapkan untuk semua mata pelajaran dan tingkatan kelas.

Sedangkan menurut Trys (http://trys99.wordpress.com/2014/09/14/model-pembelajaran-kepala-bernomor-terstruktur/), keunggulan-keunggulan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Structured Numbered Heads dalam pembelajaran yaitu dapat: (1) meningkatkan rasa percaya diri siswa; (2) melatih tanggung jawab siswa; (3) mengembangkan rasa saling memiliki dan kerja sama; (4) memotivasi siswa untuk menguasai materi; (5) menghilangkan kesenjangan antara yang pintar dan tidak pintar.

Untuk efisiensi pembentukan kelompok serta pemberian tugas, guru dapat membentuk kelompok secara permanen. Siswa diberi tugas untuk mengingat nomornya setiap diminta untuk berkelompok. Namun, menurut Lie (2004:60), hal tersebut dapat menimbulkan kebosanan pada siswa bila kelompok dan tugas

terstruktur yang diberikan bersifat permanen selama pembelajaran berlangsung selama satu semester.

2.1.9.2.Upaya Menanggulangi Kekurangan pada Model Pembelajaran Structured Numbered Heads

Untuk mengatasi kebosanan/kejenuhan pada siswa bila guru mengelompokkan siswa secara permanen, guru bisa mengadakan variasi. Sebagai variasi, pada saat-saat tertentu, Structured Numbered Heads ini bisa diubah komposisinya. Misalkan siswa bisa keluar kelompok dan bergabung dengan kelompok lain yang bernomor sama.

2.1.10.Hubungan Model Pembelajaran Structured Numbered Heads dengan