• Tidak ada hasil yang ditemukan

Program pelayanan bidang (Usaha Kecil Menengah) UKM berawal dari program penyaluran Bantuan Pendidikan Guliran yang dilakukan oleh Tim Pengelolaan Dana Sosial Gereja Maria Assumpta Pakem kepada ibu-ibu rumah tangga yang belum memiliki usaha tambahan. Kemudian Tim Kerja Pemberdayaan Sosial Ekonomi melalui Program Pemanfaatan Dana APP mengumpulkan ibu-ibu rumah tangga untuk bersama-sama mendiskusikan

86 rencana jenis UKM yang akan dibangun. Usaha tersebut dibentuk tanpa mengganggu aktivitas keseharian mereka yaitu mengurus rumah tangga dan mengasuh anak. Program UKM ini mayoritas anggota diperuntukkan untuk para ibu rumah tangga yang mengalami kesulitan untuk memulai usaha maupun membutuhkan tambahan modal untuk menjalankan usaha. Tujuan utama dari program pengembangan unit Usaha Kecil Menengah Masyarakat adalah untuk memberdayakan para ibu rumah tangga supaya dapat membantu perekonomian keluarga. Berikut ini data anggota-anggota UKM yang masih tercatat aktif dalam kegiatan-kegiatan pengembangan dan pertemuan-pertemuan rutin:

Tabel 4.9

Daftar Anggota UKM Aktif

No. Nama Anggota Pekerjaan Alamat

1 Ch Ida Maryani Petani Demen, Pakembinangun, Pakem 2 Sri Sumaryanto Petani Gatep, Purwobinangun, Pakem 3 C Titik Yuliaringrum

Ibu Rumah

Tangga Candirejo, Candibinangun, Pakem 4 Rina Utaminingsih

Karyawan

Swasta Daren Lor, Donokerto, Turi 5 F Veranita Dewi

Ibu Rumah

Tangga Demen, Pakembinangun, Pakem 6 Eni Susanti Buruh Karanggeneng RT 01/RW 15 7 Agnes Sutilah Buruh Tani

Samberembe RT 01/RW 07 Candibinangun

8 Theresia Sri Sugiyati

Karyawan

Swasta Sukunan, Pakembiangun, Pakem 9 Ninuk Ari Prasiwi

Karyawan

Swasta Tegal Sembung 4/26 Purwobinangun 10 Maria Artha M.P

Karyawan

Swasta Jamblangan RT 004/RW 022, Pakem 11 V. Sri Lestari Buruh Tani Sembung, Purwobinangun, Pakem

87 12 Veronika Tukinem Petani Potrowangsan,Pakem

13 Ch Ida Maryani

Ibu Rumah

Tangga Demen, Pakembinangun, Pakem 14 Sriwidiyati Buruh Sukunan, Pakembinangun, Pakem 15 Lusia Marwati

Ibu Rumah

Tangga Beneran Purwobinangun, Pakem 16 Ch. Tri Yulianingsih

Ibu Rumah

Tangga Bunder Purwobinangun, Pakem 17 Arismawati

Ibu Rumah

Tangga Pakem Gede 18 Fransisca Veranita D

Karyawan

Swasta Demen, Pakembinangun, Pakem 19 Fransiska Enisusanti

Karyawan

Swasta Umbulharjo Cangkringan 20 Elfrid Eka Ambarwati

Ibu Rumah

Tangga Sumberan, Candibinangun, Pakem 21 Veronica Nunung H

Ibu Rumah

Tangga Kaliwanglu Wetan, Pakem 22 Setiya Dwi Rohadi

Ibu Rumah

Tangga Panasaran Kidul 23 MM. Nurmiyati

Karyawan

Swasta Ngembesan, Wonokerto, Turi 24 Yuliana Martini

Ibu Rumah

Tangga Kertodadi, Pakembinangun, Pakem 25 Yayuk S Buruh Pabrik Sidorejo, Hargobinangun, Pakem 26 Sri Murtiyah Petani Pakemgede, Pakembinangun, Pakem 27 K. Linda Widayanti

Karyawan

Swasta Baratan Candibinangun, Pakem 28 Agnes Desti Wuri

Karyawan

Swasta Gunungsari Candibinangun, Pakem 29 Sumarmiyati

Ibu Rumah

Tangga Pakemgede, Pakembinangun, Pakem 30 M. Artha Maryantari

Ibu Rumah

Tangga Pulowatu, Purwobinangun, Pakem 31 Arismawati Petani Pakemgede, Pakembinangun, Pakem 32 Lam Tji Siong

Ibu Rumah

Tangga Potrowangsan, Candibinangun, Pakem 33 C. Sri Fatorah

Ibu Rumah

Tangga Tegal Sembung, Purwobinangun 34 Sri Widiyati Ibu Rumah Sukunan Pakembinangun, Pakem

88 Tangga

35 MM Endang Widi A

Karyawan

Swasta Blembem Lor, Harjobinangun, Pakem 36 Endang Maryati

Ibu Rumah

Tangga Sidorejo, Hargobinangun, Pakem 37 Elly Sungkono

Ibu Rumah

Tangga Ngelosari, Purwobinangun, Pakem 38 Eni Susanti Ibu Rumah Tangga Karanggeneng, Umbulharjo, Cangkringan 39 MM. Tutik Marnaningsih Ibu Rumah

Tangga Sidorejo, Hargobinangun, Pakem 40 Marlina Hermiyatum Petani Baratan Candibinangun, Pakem

Dari daftar anggota tersebut yang berjumlah kurang lebih 40 orang, mayoritas dari mereka berprofesi sebagai ibu rumah tangga sehingga hal ini mendorong Tim PSE Paroki Maria Assumpta Pakem untuk menggerakkan mereka supaya membangun suatu kelompok usaha yang dapat membantu perekonomian keluarga.

Dalam menjalankan pendampingan bidang ini dibuatlah suatu sistem pinjaman untuk membentuk UKM yang ditentukan oleh beberapa syarat yaitu, seseorang dapat meminjam apabila (a) direkomendasikan oleh sesama anggota peminjam, (b) mempunyai usaha kecil yang sudah dimulai atau akan dimulai, (c) diutamakan untuk keluarga yang mempunyai anak usia sekolah, (d) bersedia untuk mengikuti pertemuan di Paroki Pakem setiap tanggal 10 setiap bulan untuk membayar angsuran dan menabung, dan (e) bersedia mengikuti pelatihan pengembangan diri yang dilakukan setahun sekali. Guna memperoleh dana tersebut, penerima manfaat harus melalui sistem yang telah disepakati oleh tiga pihak, yaitu tim PSE Paroki Pakem, KARINA-KAS, dan penerima manfaat dengan menandatangani tata tertib pada dokumen serah terima. Sistem guliran

89 tersebut antara lain, (a) pinjaman kurang dari satu juta lima ratus rupiah tidak dikenakan bunga, sedangkan pinjaman di atas satu juta lima ratus ribu rupiah dikenakan bunga 0,5% flat, (b) jangka waktu pengembalian maksimal tiga tahun, (c) bentuk pengembalian berupa uang tunai dengan angsuran setiap tanggal 10, (d) angsuran minimal empat puluh lima ribu rupiah setiap bulan, (e) jumlah pengembalian sesuai dengan nominal yang tertera di dokumen serah terima, (f) masing-masing penerima manfaat akan mendapat dua wadah, untuk menabung dan untuk mengangsur.

Secara perlahan mereka mendapatkan manfaat positif bagi perkembangan kondisi ekonomi keluarga. Mereka didampingi untuk menjadi masyarakat mandiri dan sejahtera. Melalui program ini para penerima manfaat dituntut untuk kreatif dan ulet dalam menjalankan UKM masing-masing. Selain itu secara langsung mereka juga ditanamkan prinsip-prinsip Kristiani seperti semangat solidaritas dan kasih. Salah satu bentuk solidaritas yaitu dengan pembayaran angsuran secara rutin setiap bulan agar dana pinjaman yang kembali masih bisa diberikan kepada orang lain yang membutuhkan. Hasil akhir yang diharapkan adalah kemandirian mereka dengan tidak lagi menerima bantuan dana karena sudah jauh lebih sejahtera.

Kegiatan UKM yang dijalankan sejak tahun 2010 hingga saat penelitian ini berlangsung sudah memberdayakan para anggotanya. Rata-rata para ibu rumah tangga yang bergabung dalam kegiatan UKM ini adalah membangun usaha yang mandiri. Banyak dari mereka yang sudah membangun usaha warung kecil seperti warung lotek atau sembako dan usaha produksi makanan-makanan kecil maupun

90 warung makan. Hasil-hasil olahan yang diproduksi oleh kelompok ibu-ibu UKM juga dimanfaatkan ketika ada kegiatan-kegiatan pertemuan di gereja. Selain itu produksi olahan tersebut juga dijual di sekitar area Paroki Maria Assumpta Pakem, bahkan ada beberapa kelompok ibu-ibu UKM yang menjual olahan-olahan tersebut di beberapa sekolah maupun instansi. Kelompok UKM ini juga berpartsisipasi dan diikutsertakan pada setiap kegiatan peringatan Hari Pangan Sedunia dimana mereka akan memamerkan dan menjual hasil olahan mereka pada acara peringatan tersebut.

UKM ini juga dilatih untuk membentuk sebuah jaringan, terutama jaaringan dengan sesama anggota kelompok. Tujuan dari jaringan yang dibentuk adalah untuk meningkatkan rasa solidaritas antar anggota. Rasa solidaritas tersebut diwujudkan dengan cara saling memenuhi kebutuhan antar anggota sehingga selain memberdayakan diri sendiri juga dapat memberdayakan angggota lain. Dengan begitu UKM ini selain membantu para ibu rumah tangga dalam memenuhi kebutuhan keluarga, juga dapat memiliki jaringan untuk mengembangkan usaha masing-masing.