• Tidak ada hasil yang ditemukan

Setelah memahami paradigma penelitian, langkah berikutnya adalah merancang strategi yang akan digunakan dalam penelitian. Strategi penelitian merupakan rancangan penelitian yang mencakup langkah-langkah, proses-proses dan prosedur khusus yang akan dilakukan dalam mengerjakan penelitian (Creswell, 2009: 17). Creswell menjelaskan ada berbagai jenis strategi penelitian yang bisa digunakan. Pilihan strategi penelitian yang akan dipakai ditentukan oleh jenis penelitian yang dipilih. Strategi-strategi penelitian yang berkaitan dengan rancangan kualitatif memiliki kecenderungan menggunakan filosofis pengetahuan konstruktivis, advokasi, atau partisipatoris. Macam-macam strategi kualitatif yaitu fenomenologi, grounded theory, etnografi, naratif, dan studi kasus (Creswell, 2009: 18-28).

Dalam penelitian ini strategi studi kasus merupakan salah satu strategi yang dapat digunakan dalam penelitan. Penelitian studi kasus adalah penelitian yang menempatkan sesuatu atau obyek yang diteliti sebagai 'kasus'. Namun, beberapa pandangan mengenai batasan obyek yang disebut sebagai 'kasus' masih menjadi polemik yang diperdebatkan.

Menurut Creswell (1998), suatu penelitian dapat disebut sebagai penelitian studi kasus apabila proses penelitiannya dilakukan secara mendalam dan menyeluruh terhadap kasus yang diteliti. Selain itu strategi ini juga mengikuti

55 struktur studi kasus seperti yang dikemukakan oleh Lincoln dan Guba (1985), yaitu: permasalahan, konteks, isu, dan pelajaran yang dapat diambil. Penelitian- penelitian studi kasus mensyaratkan bahwa sebuah peneliatian ini harus mengunakan sumber data yang tidak terbatas sehingga hasilnya mampu mengangkat dan menjelaskan kasus yang diteliti secara holistik atau menyeluruh.

Pengertian yang kedua berkembang berdasarkan pendapat Yin (2014). Yin secara khusus menempatkan penelitian studi kasus sebagai sebuah metode penelitian. Creswell menyebut metode penelitian studi kasus sebagai salah satu strategi penelitian kualitatif (Creswell, 1998). Kebutuhan terhadap metode penelitian studi kasus dikarenakan adanya keinginan dan tujuan peneliti untuk mengungkapkan secara terperinci dan menyeluruh terhadap obyek yang diteliti. Pengertian yang dikemukakanya Yin (2014) tidak menyebut obyek penelitian studi kasus sebagai kasus, tetapi menyebut ciri-ciri dari obyek tersebut, yang menggambarkan ciri-ciri suatu kasus. Berikut kutipan definisi yang dikemukakan oleh Yin.

"The case study research method as an empirical inquiry that investigates a cotemporary phenomenon within its real-life context; when the boundaries between phenomenon and context are not Cleary evident; and in which multiple sources of evidence are used"

Menurut pengertian di atas, penelitian studi kasus adalah sebuah metode penelitian yang memang secara khusus menyelidiki fenomena yang terdapat dalam konteks kehidupan nyata dengan menggunakan berbagai sumber data. Dalam kaitannya dengan waktu dan tempat, secara khusus Yin menjelaskan bahwa obyek yang dapat diangkat sebagai kasus bersifat kontemporer atau yang

56 sedang berlangsung atau telah berlangsung tetapi masih menyisakan dampak dan pengaruh yang luas, kuat atau khusus pada saat penelitian tersebut berlangsung.

Salah satu ciri khas khusus dari penelitian studi kasus sebagai metode penelitian adalah terletak pada tujuannya. Penelitian studi kasus sangat tepat digunakan pada penelitian yang bertujuan menjawab pertanyaan 'bagaimana' dan 'mengapa' terhadap sesuatu yang diteliti. Melalui pertanyaan penelitian tersebut, hal mendasar yang terkandung di dalam kasus yang diteliti dapat digali dengan lebih mendalam. Dengan kata lain, penelitian studi kasus tepat digunakan pada penelitian yang bersifat eksplanatori, yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk menggali penjelasan kasualitas, atau sebab dan akibat yang terkandung di dalam obyek yang diteliti (Yin, 2014).

Selanjutnya, studi kasus memiliki tempat tersendiri dalam penelitian evaluasi seperti yang dikemukakan oleh Yin (Yin, 2014: 17). Kedalaman dan detail metode kualitatif khususnya yang berasal dari sejumlah kecil studi kasus terlalu terbatas. Pada posisi inilah strategi studi kasus untuk penelitian evaluasi menjadi penting (Patton, 1991: 23). Yin memaparkan bahwa setidaknya ada empat aplikasi yang berbeda terkait strategi studi kasus yang digunakan dalam kerangka evaluasi. Aplikasi yang paling penting adalah menjelaskan keterkaitan kausal dalam intervensi kehidupan nyata yang terlalu kompleks bila diterapkan dengan menggunakan strategi survey ataupun eksperimen. Aplikasi yang kedua adalah mendeskripsikan konteks kehidupan nyata di mana intervensi telah terjadi. Ketiga, evaluasi bisa memberi keuntungan dalam bentuk deskriptif dari studi kasus ilustratif tentang intervensi itu sendiri. Terakhir, studi kasus bisa digunakan

57 untuk mengeksplorasi situasi- situasi di mana intervensi yang akan dievaluasi tidak memiliki stuktur hasil yang tunggal dan jelas (Yin, 2014:20).

Penelitian ini bertujuan untuk meneliti fenomena kompleks yang terjadi dari kinerja dan tingkat keberlanjutan Program Pemanfaatan Dana APP di Paroki Maria Assumpta Pakem. Secara lebih spesifik, penelitian ini akan mengevaluasi tingkat koherensi Program Pemanfaatan Dana APP dengan menggunakan kerangka Ajaran Sosial Gereja, mengevaluasi kesesuaian pengelolaan Program Pemanfaatan Dana APP di Paroki Maria Assumpta Pakem dengan kategori-kategori yang terdapat dalam konsep community empowerment, dan meneliti potensi keberlanjutan Program Pemanfaatan Dana APP di Paroki Maria Assumpta Pakem. Penerapan strategi studi kasus diharapkan sesuai untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian ini dikarenakan fenomena Program Pemanfaatan Dana APP dan konteks pelaksanaannya merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dalam situasi kehidupan menggereja sehari-hari.

Selanjutnya, berdasarkan pendapat Yin (2014); VanWynsberghe dan Khan (2007); dan Creswell (1998) secara lebih terperinci, karakteristik penelitian studi kasus dapat dijelaskan sebagai berikut. Pertama, keunikan penelitian studi kasus adalah pada adanya cara pandang terhadap obyek yang diteliti sebagai sebuah 'kasus'. Kedua, kasus yang bersifat kontemporer, berarti kasus tersebut sedang atau telah selesai terjadi, tetapi masih memiliki dampak yang dapat dirasakan pada saat penelitian dilaksanakan. Ketiga, penelitian studi kasus menggunakan salah satu karakteristik pendekatan penelitian kualitatif, yaitu meneliti obyek pada kondisi yang terkait dengan kontekstualnya. Keempat,

58 penelitian studi kasus memanfaatkan berbagai sumber data. Kelima, penelitian studi kasus menggunakan teori sebagai acuan penelitian. Manfaat dari teori pada penelitian studi kasus adalah dapat digunakan baik untuk menentukan arah, konteks, maupun posisi hasil penelitian. Kajian teori dapat dilakukan di bagian depan, tengah dan belakang proses penelitian.

Sebagaimana yang telah dibahas dalam bab-bab terdahulu, penelitian ini dimaksudkan untuk memahami sebuah fenomena kompleks mengenai Program Pemanfaatan Dana APP secara holistik dan kontekstual. Selain berfokus pada Program Pemanfaatan Dana APP, keterlibatan agen pemberdayaan, dan partisipasi penerima manfaat juga akan diperhatikan. Penelitian ini akan menerapkan trianggulasi data untuk mengevaluasi kinerja dan keberlanjutan Program Pemanfaatan Dana APP di Paroki Maria Assumpta Pakem. Penelitian ini juga menggunakan beberapa teori yang sudah ada untuk memahami dan menjelaskan mengenai apa yang sebenarnya terjadi pada Program Pemanfaatan Dana APP. Penggunaan teori-teori tersebut berfungsi sebagai tuntunan atau panduan untuk memahami secara holistic atau keseluruahan Program Pemanfaatan Dana APP. Dengan demikian berdasarkan permasalahan penelitian dan karakteristik strategi studi kasus seperti yang telah dipaparkan di atas strategi studi kasus merupakan strategi yang paling sesuai untuk penelitian ini.