• Tidak ada hasil yang ditemukan

Diperlukan penelitian lanjutan nilai manfaat dan dampak secara sosial dan ekonomi dari kegiatan usaha UBH-KPWN di Kabupaten Bogor secara khusus, atau secara

V. KESIMPULAN DAN SARAN

3) Diperlukan penelitian lanjutan nilai manfaat dan dampak secara sosial dan ekonomi dari kegiatan usaha UBH-KPWN di Kabupaten Bogor secara khusus, atau secara

Hasil, Lima Tahun Panen. Penerbit Unit Usaha Bagi Hasil Koperasi Perumahan Wanabhakti Nusantara (UBH-KPWN). Jakarta.

Anisah LN, Siswamartana S, Rosalina U, Wibowo A. 2005. Kualitas kayu Jati Plus Perhutani pada kelas umur I di beberapa lokasi penanaman, Seperempat Abad Pemuliaan Jati Perum Perhutani. Penerbit Pusat Pengembangan Sumber Daya Hutan Perum Perhutani. Jakarta, halaman 163-182

(BPS) Badan Pusat Statistik 2006. Statistik Pemanfaatan Lahan Untuk Pertanian. 24 Januari 2010. http://www.bps.go.id/sector/agri/lahan/tabel3-2008 Download tanggal 15 April 2010.

(BSN) Badan Standarisasi Nasional. 2003. SNI 01-5007.17-2003. Pengukuran dan Tabel Isi Kayu Bundar Jati. Penerbit Badan Standardisasi Nasional (BSN). Jakarta.

Biro Pemasaran Perum Perhutani. 2009. Tabel Harga Dasar Kayu Jati Jeblosan. Dan Haga Dasar Kayu Jati produk Flooring. Jakarta. http://www-.perhutani.-co.id/biro pemasaran/kayu jati/tabel jeblosan. Downloadtanggal 15 April 2010. Biro Pemasaran Perum Perhutani. 2010. Penetapan Harga Jual Dasar Kayu Bulat Jati

(Kumpulan Surat Keputusan Direksi Perum Perhutani 2005 s/d 2010). Jakarta Damayanti, Ratih. 2010, Struktur Makro, Mikro Dan Ultramikroskopik Kayu Jati

Unggul Nusantara Dan Kayu Jati Konvensional. Tesis Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor (IPB). Bogor

Darmadi,Wayan GD. 2003 Analisis investasi usaha jati emas di Daerah Istimewa Jogjakarta (Studi Kasus Di PT Loka Prakarsa Wirawana Indonesia), Program Pasca Sarjana Universitas Gajah Mada (UGM). Jogjakarta.

Darwis A, Hartono R, Hidayat SS. 2005. Presentase kayu teras dan kayu gubal serta penentuan kayu juvenil dan kayu dewasa pada lima kelas umur jati (Tectona grandis L.f). Jurnal Ilmu dan Teknologi Kayu Tropis 3 (1) : 6 – 8.

Direktorat Jenderal Industri Kimia Agro (Ditjen IKA). 2005. Rencana Strategi Direk-torat Jenderal Industri Kimia Agro tahun 2004 - 2009, Departemen Perindus-trian, Jakarta.

Iskak M, Siswamartana S, Rosalina U, Wibowo A. 2005. Produktivitas Tegakan Jati JPP Intensif Sampai Umur 20 Tahun Ke Depan, Seperempat Abad Pemuliaan Jati Perum Perhutani. Penerbit Pusat Pengembangan Sumber Daya Hutan (P3SDH) Perum Perhutani Jakarta, halaman 143-153.

Jusmaliani, 2005, Aktivitas Ekonomi berbasis Bagi Hasi – Teori dan Kenyataan Empiris, Penerbit LP2E – LIPI Jakarta.

Jusmaliani, 2006, Pola Bagi Hasil Dalam Perekonomian (studi kasus pada propinsi Banten, Sulawesi Selatan dan Gorontolo), Laporan Hasil Penelitian pada Menteri Negara Riset dan Teknologi - LP2E - LIPI, Jakarta.

Latifah, Siti. 2004. Tinjauan Konseptual Model Pertumbuhan Dan Hasil Tegakan Hutan. Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Medan.

Lukmandaru, G. 2009. Sifat Kimia Dan Warna Kayu Teras Jati Pada Tiga Umur Berbeda. Jurnal Tropical Wood Science And Technology. 7 (1) : 1-7.

Muslich M, Hadjib N, Yuniarti K. 2008. Kelas Awet Jati Cepat Tumbuh Dan Jati Konvensional Pada Berbagai Umur Pohon. Jurnal Penelitian Hasil Hutan. 26 (4) : 251 – 342.

Nainggolan, T. Elvyrisma. 2009. Kelayakan Dan Strategi pengembangan Usaha Silo Jagung di Gapoktan Rido Manah Kecamatan Nagrek Kabupaten Bandung. Tesis Sekolah Pasca Sarjana IPB,

Padlinurjaji I, Rahayu IS. 2009. Kriteria Sifat Dasar Kayu untuk Bahan Baku Industri Meubel. Proposal Penelitian Hibah penelitian PHK A-3. Departemen Hasil Hutan, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.

Pari, Herta dan Sadhardjo, Siswamartana. 2007. Analisa Finansial Jati Plus Perhutani [JPP] pada kelas kesuburan bonita tanah 5,5. Balitbang Perum Perhutani Semarang.

Pusat Pengembangan Beras Nasional (P2BN). 2006. Pemanfaatan Lahan Terlantar Untuk Menunjang Program Peningkatan Produksi Beras Nasional. Jurnal Ilmiah Pusat Pengembangan Beras Nasional 4 (1). Balai Besar Penelitian Dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian (B2P2SLP). Bogor

Rahardja, Prathama dan Manurung, Mandala. 2008. Pengantar Ilmu Ekonomi (Makro ekonomi dan Mikroekonomi. Edisi 3. Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta

Riduwan. 2003. Dasar-dasar Statistika. Penerbit Alfabeta. Bandung. .

Santoso, Singgih. 2009. SPSS dan Excel untuk mengukur sikap dan kepuasan kon-sumen. Elexmedia Komputindo. Jakarta

Setiaji, Bambang. 2009 Teknik Pengelolaan Kebun Pangkas Untuk Sumber Benih JUN. PT Setyamitra Bhaktipersada. Jakarta

Simon, H. 2007. Metode Inventori Hutan. Edisi 3. Penerbit Pustaka Pelajar. Jogja-karta

Siswamartana S, Rosalina U, Wibowo A. 2005. Kebun Benih Klonal Jati. Seperempat Abad Pemuliaan Jati Perum Perhutani. Pusat Pengembangan Sumber Daya Hutan (P3SDH) Perum Perhutani. Jakarta, halaman 21-27.

Siswamartana S, 2009. Bibit Unggul Dan Upaya Silvikultur Intensif ( Silin) Jati Plus Perum Perhutani. Pusat Pengembangan Sumber Daya Hutan (P3SDH) Perum Perhutani. Jakarta. Http://www.jatiteak.wordpress.com. Download Tanggal 8 Maret 2011.

Supriadi, Achmad. 2006. Potensi, Kegunaan Dan Nilai Tambah Kayu Dari Hutan Rakyat Di Kabupaten Bogor. Prosiding Seminar Hasil Penelitian Hasil Hutan. Puslitbang Hasil Hutan. Bogor, halaman 58-63.

Syahyuti, 2009, Bank Syariah dan Bagi Hasil di sektor Pertanian, Jakarta, http://-www.bloggercompetition.kompasiana.com/27Pebruari 2010. Download tanggal 20 Agustus 2010

Tukan, M, C. Joel. Yulianti, Roshetko M James, Darusman Dudung. 2001. Pemasaran Kayu Dari Lahan Petani Di Propinsi Lampung, ICRAFT. Bogor

Usaha Bagi Hasil Koperasi Perumahan Perumahan Wanabhakti Nusantara (UBH-KPWN). 2007. Rancangan Rencana Bisnis (Bisnis Plan) Unit usaha Bagi Hasil Koperasi Perumahan Perumahan Perumahan Wanabhakti Nusantara, tahun 2007 – 2016. Dalam Rangka Pengembangan Usahatani Jati Unggul Nusantara Pola Bagi Hasil. Penerbit UBH-KPWN. Jakarta

Usaha Bagi Hasil Koperasi Perumahan Wanabhakti Nusantara (UBH-KPWN). 2008. Profil Unit Usaha Bagi Hasil Koperasi Perumahan Wanabhkati Nusantara. Penerbit UBH-KPWN. Jakarta

Usaha Bagi Hasil Koperasi Perumahan Wanabhakti Nusantara (UBH-KPWN). 2010.A. Pedoman Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008. Penerbit.UBH-KPWN. Jakarta.

Universitas Merdeka Madiun (UMM). 2010. Laporan Hasil Evaluasi Tanaman JUN Di Kabupaten Madiun dan Megetan. Tim Evaluasi UMM. Madiun.

Wahyudi, Imam dan Arifien, F.Ahmad. 2005. Perbandingan Struktur Anatomis, Sifat Fisis, dan Sifat Mekanis Kayu Jati Unggul dan Kayu Jati Konvensional. Jurnal Ilmu Teknologi Kayu Tropis, Fakultas Kehutanan IPB Bogor. 3(2) : 16 - 22. Zain, SA. 2003. Kamus Kehutanan. Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

No 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 I 1.1 1.2. 1.3 1.4 1.5 1.6 II 2.1 2.2 2.3 2.4 III 3.1 3.2 IV 4.1 4.2 V

Keterangan : Pengumpulan data Sekunder/administratif

Pengumpulan data primer/data lapangan Penulisan hasil data lapangan dan data referensi

Tahapan Kegiatan Kajian

Pengumpulan Data Pendukung

Analisis Data Persiapan Kajian

Pengumpulan Referensi

Seminar Hasil dan Ujian

Observasi Potensi Tanaman Wilayah Madiun

Analisis Finansial Sidang Komisi Pembimbing Koordinasi Ke UBH-KPWN Koordinasi Ke Asmindo Koordinasi ke Perum Perhutani

Inventarisasi Potensi Tanaman Kec. Parung

Pengambilan Data Finansial pada UBH KPWN

Kolokium

Pengumpulan Data Lapangan

Penyusunan Tugas Akhir

Sidang Komisi Pembimbing Perbaikan

MARET JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOPEMBER

Analisis Data potensi

APRIL MEI

9

Nilai Teknis Nilai Ekonomis Tahap Persiapan Inventarisasi Potensi Tanaman JUN

Usia 3 Tahun

Mengkaji Riap Pertumbuhan Tanaman

Mengkaji prospek panen Kayu JUN Tahun Kelima

Prospek Bagi Hasil Diterima Para Pihak Perumusan Masalah Tujuan Penyusunan Proposal Penelitian Kolokium Proposal Penelitian Penetapan Sample

Pengukuran potensi Sample Tanaman (keliling, tinggi dan

Volume)

Pada Sample Tanaman Lokasi Lahan UNB di

Kekurahan Cogreg Tiap lokasi petani dan data hasil observasi ke lokasi lain

Data potensi tanaman (Volume per pohon, Volume per hektar, Volume populasi

tanaman JUN 3 tahun

Data potensi tanaman usia 1, 2, dan 3 tahun (diameter, tinggi dan

Volume)

Mengkaji Data Sekunder potensi tanaman JUN

Data Evaluasi tanaman usia 1, 2, dan 3 tahun dari laporan UBH-KPWN dan Referensi

Pendukung

Menghitung riap tahun pertama s/d tahun ketiga.

Mengkaji prospek riap sampai tahun kelima

Data Referensi Pendukung dari Perum Perhutani dan

hasil penelitian terkait

Data prospek rata-rata sampai tahun kelima

Mengkaji riap pertumbuhan dan menghitung prospek

panen tahun kelima

Data riap tanaman dan referensi riap teknis terkait

(dari Perum Perhutani, Litbang Kementerian Kehutanan, penelitan terkait )

Data prospek panen kayu JUN tahun kelima (Volume

per pohon, per hektar dan volume seluruh populasi

Mengkaji biaya pengelolaan tanaman dan analisa Finansial

(NPV, IRR, B/C)

Data penerimaan dana dari investor dan data Biaya pengelolaan JUN dari

UBH-KPWN,

Penetapan Sample Responden dari

Mengkaji persepsi sample Investor

Data dan grafik persepsi investor

Mengkaji proyeksi harga kayu Jati dan prospek nilai

jual panen kayu JUN

Data Harga Jual Dasar kayu jati dari Perum Perhutani hasil observasi ke lokasi pasar kayu jati

Menghitung prospek nilai jual panen kayu JUN

Data prospek nilai jual kayu JUN Data analisa biaya dan analisa Finansial (NPV,

IRR dan B/C)

Mengkaji Kualitas Kayu dan nilai manfaat kayu (sifat fisik kayu, kelas kuat, kelas awet

dan manfaat kayu)

Referensi hasil penelitian nilai teknis kayu JUN dari Tesis, dan Jurnal Litbang hasil hutan (Perum Perhutani,

Dephut, IPB)

Data dan referensi kualitas dan prospek manfaat kayu JUN

Mengkaji prospek pasar kayu JUN

Referensi kebutuhan kayu Jati (permintaan Industri, hasil

Litbang hasil hutan (Perum Perhutani, Dephut)

Data dan referensi kualitas dan prospek manfaat kayu JUN

Menghitung nilai bagi hasil untuk masing-masing pihak dan nilai manfaat bagi lingkungan dan masyarakat

Data bagi hasil diterima pihak : (1) Investor (2) Pemilik Lahan (3) Petani (4)

Data nilai manfaat lahan dan pendapatan petani

1 Syafei 1 150 0,02 146 4 4 2,67 32, 72, 112, 2 2 Kasman 269 0,03 226 6 43 15,99 22, 62, 102, 142, 182, 222 3 Atin 1 555 0,06 454 11 99 17,84 56, 96, 136, 176, 217, 256, 296, 336, 376, 416, 456 4 Nakih 608 0,06 557 14 49 8,06 142, 182, 222,262, 302, 342, 382, 422, 462, 502, 542, 14, 54, 94 5 Rinan 192 0,02 124 3 68 35,42 1, 41, 81 6 Rais 262 0,03 230 6 31 11,83 219, 259, 57, 97, 149, 189 7 Saim 220 0,02 184 5 35 15,91 112, 152, 192, 12, 52 8 Samad 1 329 0,03 306 8 21 6,38 10, 50, 90, 130, 170, 210, 250, 290 9 Udin 399 0,04 341 9 58 14,54 151, 191,231, 271, 311, 351, 391, 31, 71 10 Saptaji 265 0,03 233 6 31 11,70 6, 46, 76, 151, 191, 231 11 Sahad 397 0,04 327 8 69 17,38 125, 165, 205, 245, 285, 325, 365, 8 12 Dahyat 330 0,03 289 7 39 11,82 152, 192, 232, 272, 312, 72, 112 13 Saang 1 255 0,03 234 6 20 7,84 3, 43, 83, 123, 163, 203 14 Saang 2 270 0,03 242 6 27 10,00 97, 137, 177, 217, 257, 29 15 Tabroni 450 0,05 392 10 58 12,89 134, 174, 214, 254, 294, 334, 374, 414, 4, 44 16 Atin 2 117 0,01 100 3 17 14,53 92, 32, 72 17 Ricing 180 0,02 151 4 29 16,11 26, 66, 106, 146 18 M.Radi 272 0,03 233 6 38 13,97 20, 40, 60, 100, 140, 212 19 Naseh 90 0,01 90 2 0 0,00 25, 65 20 Piun 220 0,02 197 5 23 10,45 97, 137, 177, 207, 27 21 Endan 240 0,02 216 5 23 9,58 279, 319, 359, 399, 439 22 Syafei 2 200 0,02 187 5 12 6,00 8, 48, 88, 128, 168 23 Santa 580 0,06 12 103 17,76 44, 84, 124, 164, 204, 244, 284, 324, 364, 404, 444, 484 24 Samad 2 270 0,03 3 131 48,52 112, 152, 192 Jumlah 7120 0,71 6075 152 1028 14,44 Jumlah Tanaman mati/dimatikan (pohon) 477 No Nama Petani Jumlah Ditanam (pohon) Luas Tanaman (ha) Prosen tanaman mati (%)

No Pohon yang dijadikan sample pengukuran Jumlah tanaman Hidup (pohon) Jumlah Sampel Tanaman (pohon)

Lampiran 4.

Petunjuk Pengisian Kuesioner Evaluasi Persepsi Investor Judul Penelitian : Prospek Usaha Bagi Hasil Penanaman Jati Unggul

Nusantara (Studi Kasus Pada Koperasi Wanabhakti Nusantara di Kabupaten Bogor)

Nama Mahasiswa : Muhammad Noor Efansyah Nomor Pokok : F 352 080 125

Program Studi : Magister Profesional Industri Kecil Menengah Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor (MPI - IPB)

Komisi Pembimbing :

1) Ketua Komisi Pembimbing Prof.Dr.Ir.H.M.Hasjim Bintoro Djoefrie, M.Agr 2) Anggota Komisi Pembimbing Prof.Dr.Ir. WH. Limbong, MS.

3) Ketua Jurusan MPI, Prof.Dr.Ir.H.Musa Hubeis, MS, Dipl.Ing,DEA. Petunjuk pengisian kuesioner sebagai berikut :

1) Koesioner ini sebagai sumber input saya untuk mendapatkan data evaluasi persepsi investor, yang dioleh menggunakan metode Important Perfomance Analysis (IPA method), sebagai salah satu metode yang digunakan untuk memenuhi tujuan penelitian, termasuk untuk menghitung prosfek kebutuhan industry kayu.

2) Investor yang menjadi sasaran kuesioner ini adalah setiap individu atau yang mewakili dari nama yang terdaftar berinvestasi tanaman JUN mencapai usia tiga (3) tahun pada lokasi tanam di Desa Cogrec Parung Kabupaten Bogor.

3) Setiap investor akan menerima secara langsung kuesioner ini dari kami mahasiswa atau dapat kami kirimkan ke alamat investor, dan setelah mengisi kuesioner, dapat mengirimkan kembali ke Alamat kami seperti pada amplop, atau dikirim via email :

efansyah_noor@yahoo.co.id atau via Faximille 021-77825621 atau dapat menghubungi saya via HP : 0811 11 711 51.

4) Sesuai pertanyaan pada kuesioner, setiap investor atau yang dianggap mewakili investor seharusnya mengisi kolom Nilai Kinerja dan Nilai kepentingan dengan angka bobot 1 s/d 5.

5) Pada kolom nilai kinerja, maksudnya semakin besar nilai harapan/kepuasan yang dirasakan atau telah dievaluasi investor terhadap kinerja UBH-KPWN, maka nilai bobotnya juga besar, misal 5 atau 4, 3 dst.nya sampai nilai 1 tidak memenuhi harapan investor). Contoh “nilai investasi yang ditawarkan” dirasakan murah, dan akan menjanjikan keuntungan besar, maka dapat dianggap memenuhi harapan sehingga bobotnya di beri nilai 5, atau 4 dstnya.

6) Pada kolom kepentingan, maksudnya semakin besar dirasakan pentingnya criteria kinerja tersebut maka semakin besar dapat diberikan nilai bobot nya, missal 5 atau 4, 3 dst.nya sampai nilai 1 tidak dianggap tidak penting oleh investor). Contoh dari criteria “Nilai investasi yang ditawarkan”, jika investor menganggap criteria tersebut tidak penting di evaluasi/ditanyakan, maka dapat diberi bobot nilai (1 atau 2,3 dst.nya).

7) Sehingga bisa terjadi pengisiaan pada kolom Nilai kinerja mendapat nilai bobot 5 (karena sangat memuaskan criteria kinerja dipenuhi), namun pada kolom nilai kepentingan 1, karena criteria tersebut tidak dianggap penting untuk dievaluasi/tidak ada pengaruhnya bagi kepuasan investor.

8) Hasil pengisian ini akan diolah dan dievaluasi mahasiswa dengan metode Important Performance Analysis (IPA), hasilnya dapat menjadi acuan untuk meningkatkan kinerja pengelolaan tanaman JUN dan untuk memenuhi harapan pelanggan.

KUESIONER EVALUASI PERSEPSI INVESTOR

Nama Investor : Lokasi Tanaman :

No Pemenuhan Harapan Pelanggan dari UBH-KPWN Nilai Kinerja Nilai

Kepentingan I Informasi Produk Investasi

1 Nilai Investasi yang ditawarkan dibandingkan investasi lain 2 Waktu Investasi yang ditawarkan (masa panen 5 tahun) 3 Nilai keuntungan investasi yang ditawarkan

4 Kesesuaian lokasi tanaman yang ditawarkan 5 Riap pertumbuhan tanaman yang diestimasi 6 Nilai prosentase bagi hasil yang diestimasi 7 Jaminan sertifikasi investasi yang ditawarkan

8 Jaminan mekanisme pengelolaan tanaman di lapangan 9 Jaminan penggantian tanaman usia dibawah 1 tahun 10 Jaminan penggantian tanaman relokasi

II Sikap Pelayanan Petugas UBH-KPWN

11 Ketepatan informasi dalam memberikan penjelasan 12 Sikap Keramahan petugas bagian pemasaran

13 Sikap petugas pemasaran dalam menangani keluhan dan saran perbaikan

14 Kecepatan memberikan respon atas pertanyaan yang diajukan

15 Adanya bentuk layanan diluar waktu kerja

16 Sikap petugas lapangan saat mendampingi ke lokasi tanam 17 Pengetahuan teknis petugas lapangan terhadap kegiatan

produksi tanaman JUN

18 Kecepatan memberikan respon atas pertanyaan yang diajukan

Pembobotan Kriteria tingkat Persepsi investor :

Tingkat Kinerja : Tingkat Kepentingan:

Sangat Puas = 5 Sangat Penting = 5

Puas = 4 Penting = 4

Cukup Puas = 3 Cukup penting = 3

Kurang Puas = 2 Kurang Penting = 2

Tidak Puas = 1 Tidak Penting = 1

Analisis : Kuadran I = Kinerja memuaskan, dan kepentingan tinggi Kuadran II = Kinerja memuaskan, kepentingan kurang Kuadran III = Kinerja kurang memuaskan, kepentingan kurang Kuadran IV = Kinerja kurang memuaskan, kepentingan tinggi

Tanggal, ...

(Investor)

Diisi dengan bobot 1 - 5