• Tidak ada hasil yang ditemukan

Direktur dan Manajemen Senior

Dalam dokumen INDOSAT AR2008 ID (Halaman 190-200)

Sesuai dengan peraturan perundang-undangan Indonesia, Perusahaan memiliki Dewan Komisaris dan Direksi. Dua organ perusahaan ini terpisah, dan tidak seorangpun dapat menjadi anggota dari kedua organ perusahaan ini.

Dewan Komisaris

Dewan Komisaris kami terdiri dari sepuluh anggota, satu di antaranya diangkat menjadi Komisaris Utama. Para anggota Dewan Komisaris dipilih dan diberhentikan berdasarkan keputusan para pemegang saham yang diambil di dalam rapat umum pemegang saham, dengan ketentuan seorang anggota Dewan Komisaris diajukan oleh pemegang saham Seri A. Sesuai dengan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, atau

Pembayaran yang jatuh tempo pada tanggal 31 Desember

Total 2009 2010-2011 2012-2013 2014 dan

seterusnya

Rp US$ Rp US$ Rp US$ Rp US$ Rp US$

Kewajiban kontraktual Hutang jangka panjang

(1) 4.583,7 645,7 474,4 9,0 1.349,9 155,8 2.759,4 389,1 - 91,8 Hutang Obligasi (1)(2) 6.646,4 344,2 56,4 - 1.740,0 234,7 1.330,0 109,5 3.520,0 -

Kewajiban pembelian 2.524,9 399,4 2.524,9 399,4 - - - - - -

Kewajiban tidak lancar

lainnya 726,7 13,3 - 13,3 - - - - 726,7 -

Total kewajiban tunai

Independen, yaitu: George Thia Peng Heok, Setyanto P.Santosa, Soeprapto S.IP, dan Michael Francis Latimer. Per tanggal 31 Desember 2008, Dewan Komisaris kami terdiri dari sepuluh anggota sebagai berikut:

Di bawah ini adalah biograi singkat dari masing-masing Komisaris Perusahaan.

H.E. Sheikh Abdullah Bin Mohammed Bin Saud Al Thani telah menjabat sebagai Komisaris Utama sejak bulan Agustus 2008. Saat ini, Sheikh Abdullah adalah Chairman of the Board of Directors Qtel. Dalam kapasitasnya sebagai Chairman, beliau telah mengembangkan sistem corporate governance Qtel untuk menjamin Qtel dikelola sesuai dengan praktek yang berlaku secara internasional. Sheikh Abdullah telah juga melakukan restrukturisasi dan pengembangan usaha Qtel di regional. Setelah akuisisi Qtel atas Wataniya, suatu perusahaan yang berbasis di Kuwait, dan merupakan transaksi telekomunikasi terbesar di wilayah Arab, Sheikh Abdullah ditunjuk sebagai

Chairman Wataniya. Sheikh Abdullah juga merupakan anggota dari Qatari Planning Council dan Chief dari Royal Court (Amiri Diwan) sejak 2002 hingga 2005. Sheikh Abdullah memiliki latar belakang yang beragam baik dalam bidang militer maupun penerbangan dan merupakan penerbang bersertiikat (instruktur) dari British Royal Air Force.

Dr. Nasser Mohammed Maraih telah menjabat sebagai Komisaris sejak bulan Agustus 2008 dan juga menjabat

sebagai Ketua Komite Remunerasi. Dr. Maraih memulai karirnya di Qtel pada tahun 1992 sebagai penasihat ahli dari Universitas Qatar dan selanjutnya ditunjuk sebagai Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan (Director of Strategic Planning and Development) di tahun 1994 dan sebagai Chief Executive Oficer (CEO) pada tahun 2002. Beliau telah sukses membawa Qtel melewati program transformasi dan restrukturisasi perusahaan menjadi unit bisnis dan corporate centers. Beliau memainkan peran penting dalam akuisisi Qtel atas Wataniya, suatu perusahaan yang berbasis di Kuwait pada 2007, suatu transaksi strategis dengan AT&T untuk memperoleh kepemilikan di NavLink. Dr. Maraih memiliki gelar Bachelor of Science dalam Teknik Elektro, Master of Science

dan Ph.D. dalam bidang Communication Engineering, semuanya dari George Washington University, U.S. Dr. Maraih telah berpartisipasi dalam berbagai Komite pemerintahan tingkat tinggi dan menjadi anggota Direksi Nawras, anak perusahaan Qtel di Oman, non-executive Director di Starhub Ltd, Singapura, non-executive Director

untuk Liberty Telecom Holding Inc di Filipina dan anggota Direksi Al Thuraya Satellite Company, Tunisiana, Asiacell, Nedjma, Wataniya Kuwait dan Wataniya Palestina. Dr. Maraih juga dosen dan asisten profesor di bidang Electrical Engineering di Universitas Qatar. Beliau adalah anggota dari the Institute of Electrical and Electronics Engineers Inc. selama lebih dari sepuluh tahun.

Nama Umur Komisaris

Sejak Jabatan

H.E. Sheikh Abdullah Bin Mohammed Bin Saud Al Thani 49 2008 Komisaris Utama

Dr. Nasser Mohammed Maraih 48 2008 Komisaris

Jarman 51 2008 Komisaris

H.E. Sheikh Mohammed Bin Suhaim Hamad Al Thani 43 2007 Komisaris

Rachmat Gobel 46 2008 Komisaris

Rionald Silaban 43 2008 Komisaris

George Thia Peng Heok 60 2008 Komisaris Independen

Setyanto P.Santosa 62 2005 Komisaris Independen

Soeprapto S.IP 62 2005 Komisaris Independen

Jarman telah menjabat sebagai Komisaris sejak bulan Juni 2008. Saat ini beliau menjabat sebagai Asisten Deputi Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara urusan Usaha Energi dan Industri. Sebelumnya, beliau pernah memegang beberapa jabatan, termasuk sebagai Komisaris Utama dari PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) sejak Maret 2004 hingga Mei 2008, Komisaris PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) sejak April 2003 hingga Maret 2004, Asisten Deputi Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara urusan Usaha Industri Strategis dan Telekomunikasi sejak Januari 2002 hingga Februari 2006 dan Komisaris dari PT Industri Sandang Nusantara (Persero) sejak Desember 2002 hingga sekarang. Beliau memperoleh gelar kesarjanaan dalam bidang Teknik Elektro dari Universitas Indonesia tahun 1981 dan Master of Science dari Rensselaer Polytechnic Institute, U.S. pada tahun 1991.

H.E. Sheikh Mohammed Bin Suhaim Hamad Al Thani telah menjabat sebagai Komisaris sejak Juni 2007. Sheikh Mohammed saat ini menjabat sebagai Vice Chairman of the Board dan Chairman of the Investment Committee

Qtel. Beliau juga merupakan Chairman QTEL International, pendiri dan Chairman M-Holding Group, Chairman

dari Evolvence Capital dan anggota dewan dari Naeem Holding. Beliau merupakan lulusan dari School of Business Administration of Portland State University di Oregon, Amerika Serikat.

Rachmat Gobel telah menjadi Komisaris sejak Agustus 2008. Beliau saat ini menjabat sebagai pimpinan PT Gobel Indonesia, yang merupakan partner joint venture dari Matsushita Electric Industrial Co. Ltd., suatu perusahaan terkemuka di bidang elektronik dan barang-barang elektronik dengan nama Panasonic. Beliau juga merupakan Wakil Ketua dari Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin). Beliau memperoleh gelar sarjana dari Universitas Chuo, Tokyo, pada tahun 1987, dalam bidang Perdagangan Internasional.

Rionald Silaban menjabat sebagai Komisaris sejak Agustus 2008 dan ditunjuk sebagai anggota dari Komite Managemen Risiko pada tahun yang sama. Beliau saat ini menjabat sebagai Direktur Pusat Analisis dan Harmonisasi Kebijakan Departemen Keuangan. Sebelumnya beliau menduduki beberapa posisi termasuk Direktur Manajemen Risiko Fiskal Departemen Keuangan sejak tahun 2006 hingga 2008, Penasehat Senior di World Bank di Washington D.C., Amerika Serikat sejak 2004 hingga 2006, Kepala Divisi Sekretaris Jenderal Departemen Keuangan sejak tahun 2002 hingga 2004, Kepala Divisi Pengawasan Aset Badan Penyehatan Perbankan Nasional sejak 2000 hingga 2002, Kepala Divisi Jasa Keuangan di Biro Hukum Departemen Keuangan sejak tahun 1998 hingga 2000, Wakil Direktur untuk Direktorat Privatisasi untuk Direktorat Umum Badan Usaha Milik Negara Departemen Keuangan sejak 1997 hingga 1998, Kepala Seksi Biro Hukum Departemen Keuangan sejak 1994 hingga 1997 dan Kepala Sekretariat Komite Privatisasi Departemen Keuangan sejak 1994 hingga 1997. Beliau memperoleh gelar kesarjanaannya dari Universitas Indonesia pada tahun 1989 dan gelar LL.M.dari Georgetown University Law Centre, Wahington D.C., Amerika Serikat pada tahun 1993.

George Thia Peng Heok menjabat sebagai Komisaris Independen sejak Juni 2008 dan ditunjuk sebagai Ketua Komite Audit pada tahun yang sama. Beliau kemudian menjadi anggota Komite Manajemen Risiko pada Agustus 2008. Beliau saat ini menjabat sebagai Direktur/Konsultan di Asiainc Private Limited. Sebelumnya beliau menduduki beberapa posisi, termasuk sebagai Konsultan Singapore Exchange sejak tahun 2005 hingga 2008, Konsultan/Direktur Strategic Advisor Private Limited sejak tahun 2003 hingga 2006, Ketua Eksekutif MediaStream Limited sejak tahun 1999 hingga 2003, Direktur/Konsultan Phoenix Capital Private Limited sejak tahun 1995 hingga 1998, Ketua Eksekutif AsiaMatrix Limited sejak tahun 1993 hingga 1995, Managing Director

Lum Chang Securities Private Limited sejak tahun 1991 hingga 1993, Managing Director Sun Hung Kai Securities Private Limited sejak tahun 1989 hingga tahun 1991, Managing Director Merrill Lynch International Bank Limited sejak tahun 1987 hingga 1989, Direktur Eksekutif/Partner, Kay Hian Private Limited sejak tahun 1985 hingga

seorang akuntan publik bersertiikat and anggota dari Chartered Association of Certiied Accountants (Inggris) dan Singapore Institute of Directors.

Setyanto P. Santosa telah menjabat sebagai Komisaris Independen sejak bulan Agustus 2008 dan menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris sejak Juni 2005. Saat ini, beliau bekerja sebagai dosen di Fakultas Ekonomi Universitas Padjajaran. Sebelumnya, beliau telah memegang beberapa jabatan, seperti Sekretaris Jenderal Departemen Kebudayaan dan Pariwisata dan Ketua Eksekutif Badan Pengembangan Kebudayaan & Pariwisata Indonesia dari tahun 2002 sampai dengan 2003, Deputi Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara dari tahun 1998 sampai dengan 2000, Komisaris Bank Bumi Daya dari tahun 1998 sampai dengan 1999, Sekretaris Jenderal Kamar Dagang Industri ASEAN dari tahun 1996 sampai dengan 1998, Presiden Komisaris PT Pasiik Satelit Nusantara dari tahun 1993 sampai dengan 1997, Komisaris Satelindo dari tahun 1993 sampai dengan 1995, Direktur Utama PT Telekomunikasi Indonesia dari 1992 sampai dengan 1996 dan Presiden Direktur PT INTI (Industri Telekomunikasi Indonesia) dari tahun 1989 sampai dengan 1992. Beliau juga pernah menjadi anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dari tahun 1998 sampai dengan 1999. Beliau memperoleh gelar sarjana ekonomi dari Universitas Padjajaran, Bandung pada tahun 1971, gelar master dari Michigan State University, Department of Economics, East Lansing, Amerika Serikat pada tahun 1978, dan gelar doktor di bidang Ilmu Interdisipliner dari Universitas Gajah Mada, Yogyakarta pada tahun 2007.

Soeprapto S.IP telah menjabat sebagai Komisaris Independen dan anggota Komite Audit sejak bulan Juni 2005. Sebelumnya, beliau telah memegang beberapa jabatan, seperti Asisten Personil dari Kepala Staf TNI Angkatan Darat Republik Indonesia dari tahun 2000 sampai dengan 2001, dan Komisaris PT Nusariau Kencana Coal dari tahun 2001 sampai dengan 2003. Selain itu, beliau telah menjabat sebagai Komisaris PT Mentari Abdi Pertiwi sejak tahun 2004. Beliau memperoleh gelar sarjana ilmu politik dari Universitas Terbuka, Jakarta dan pernah mengikuti pelatihan Lembaga Pertahanan Nasional.

Michael Francis Latimer menjabat sebagai Komisaris Independen sejak Agustus 2008 dan ditunjuk sebagai anggota Komite Audit dan Komite Remunerasi pada tahun yang sama. Beliau adalah CEO Page Point Service (India) sejak tahun 1995 hingga 1998, dan menjabat di berbagai posisi di Orange, pertama sebagai Chief Operating Oficer sejak tahun 1999 hingga 2001 dan sebagai Executive Vice President sejak tahun 2001 hingga 2003. Beliau memiliki usaha pribadi di Thailand selama beberapa tahun terakhir. Beliau memperoleh gelar kesarjanaannya dalam bidang Business Management dari University of Baltimore pada tahun 1971, dan MBA dari University of Chicago, Amerika Serikat pada tahun 1992.

Masa jabatan dari masing-masing Komisaris berakhir pada saat penutupan rapat umum pemegang saham tahunan yang ke-empat setelah tanggal pengangkatannya, yang akan berakhir pada tahun 2012 untuk para Komisaris yang sedang menjabat saat ini. Seorang Komisaris dapat diberhentikan sebelum habis masa jabatannya pada rapat umum pemegang saham. Seorang anggota Dewan Komisaris dilarang merangkap jabatan lain yang dapat mengakibatkan benturan kepentingan dengan kepentingan Perusahaan, baik secara langsung atau tidak langsung, tanpa persetujuan dari rapat umum pemegang saham. Alamat kantor Dewan Komisaris adalah di Jalan Medan Merdeka Barat 21, Jakarta, 10110, Republik Indonesia.

Direksi

Direksi bertanggung jawab atas segala kepengurusan dan kegiatan Perusahaan sehari-hari di bawah pengawasan Dewan Komisaris. Direksi terdiri dari sekurang-kurangnya tiga orang anggota, termasuk satu Direktur Utama. Para anggota Direksi dipilih dan diberhentikan berdasarkan keputusan pemegang saham yang diambil dalam

rapat umum pemegang saham, dengan ketentuan seorang anggota Direksi diajukan oleh pemegang saham Seri A. Per tanggal 31 Desember 2008, Direksi Perusahaan terdiri dari sembilan orang sebagai berikut:

Di bawah ini adalah biograi singkat dari masing-masing Direktur Perusahaan:

Johnny Swandi Sjam telah menjabat sebagai Direktur Utama sejak Juni 2007. Sebelum menjabat sebagai Direktur Utama, beliau telah menjabat sebagai Direktur Jabotabek & Corporate Sales kami sejak 2006 sampai dengan 2007, Direktur Consumer Market dari 2005 sampai dengan 2006 dan Senior Vice President PT Indosat dari tahun 2003 sampai dengan 2005. Sebelumnya, beliau telah menjabat sebagai Komisaris Utama PT Indosat Mega Media dari tahun 2006 sampai dengan 2007, Komisaris PT Aplikanusa Lintasarta dari tahun 2006 sampai dengan 2007, Direktur Utama PT Satelindo dari tahun 2002 sampai dengan 2003 dan Direktur Utama PT Sisindosat dari tahun 1999 sampai dengan 2000. Beliau saat ini juga merupakan Ketua Komite Tetap bidang Telekomunikasi pada organisasi Kamar Dagang dan Industri. Beliau memperoleh gelar Master of Science di bidang Administrasi dan Kebijakan Bisnis dari Universitas Indonesia, dan diploma di bidang Manajemen Industri dan gelar sarjana di bidang Teknologi Informasi dari Universitas Gunadharma.

Kaizad Bomi Heerjee telah menjabat sebagai Wakil Direktur Utama sejak bulan Desember 2005. Sebelum bergabung dengan Indosat, beliau adalah Senior Vice President of International Operations and Business Development di STT dari tahun 2004 sampai dengan 2005. Dari tahun 2003 sampai dengan 2005, beliau menjabat sebagai Senior Vice President & Head of Business Markets di StarHub, suatu perusahaan komunikasi informasi Singapura. Beliau juga pernah menjabat sebagai Assistant Chief Executive dari Infocomm Development Authority of Singapore dari tahun 2000 sampai dengan 2003. Beliau juga pernah bekerja selama lebih dari 10 tahun di Compaq Computers and Digital Equipment Corporation dan memegang beberapa jabatan senior management, sales and marketing, dan jabatan teknis di seluruh dunia. Beliau memperoleh gelar Doktor di bidang Computer Science dari Dundee Institute of Technology (UK) pada tahun 1988 dan Master di bidang Information Technology dari University of Nottingham pada tahun 1985.

Fadzri Sentosa telah menjabat sebagai Direktur Jabotabek & Corporate Sales sejak bulan Juni 2007. Sebelumnya, Bapak Fadzri telah memegang beberapa jabatan di Perusahaan, seperti Group Head National Card dan Channel Management dari tahun 2006 sampai dengan 2007, Senior Vice President bidang Commerce, Jabotabek dari tahun 2005 sampai dengan 2006 dan Senior Vice President bidang Cellular Sales dari tahun 2003 sampai dengan 2004. Beliau pernah menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris PT Indosat Mega Media dan PT Aplikanusa

Nama Umur Direktur Sejak Jabatan

Johnny Swandi Sjam 48 2005 Direktur Utama

Kaizad Bomi Heerjee 44 2005 Wakil Direktur Utama

Fadzri Sentosa 45 2007 Direktur Jabotabek & Corporate

Sales

Guntur S. Siboro 43 2007 Direktur Marketing

Syakieb Ahmad Sungkar 46 2007 Direktur Regional Sales

Raymond Tan Kim Meng 54 2004 Direktur Network

Roy Kannan 56 2007 Direktur Information Technology

Wong Heang Tuck 41 2004 Direktur Finance

Lintasarta sejak 2007 dan sebelumnya merupakan anggota Direksi IM3 dan Satelindo. Beliau memperoleh gelar Master di bidang Regional Business Management dari University of Technology, Sydney pada tahun 2001 dan sarjana Teknik Telekomunikasi dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1986.

vGuntur S. Siboro telah menjabat sebagai Direktur Marketing sejak bulan Juni 2007. Sebelumnya, beliau telah memegang beberapa jabatan di Perusahaan, seperti Group Head of Integrated Marketing dari tahun 2006 sampai dengan 2007, Senior Vice President, kantor regional Sumatera dari tahun 2005 sampai dengan 2006, Senior Vice President bidang Fixed Wireless Access dari tahun 2004 sampai dengan 2005, Senior Vice President bidang Corporate Strategy dari tahun 2003 sampai dengan 2004, General Manager Strategic Development dari tahun 2002 sampai dengan 2003 dan General Manager Marketing and Product Development dari tahun 2001 sampai dengan 2002. Beliau memperoleh gelar Master of Business Administration dari Monash University, Australia pada tahun 1991, Master of Engineering dari Cornell University pada tahun 1987 dan Bachelor of Science in Electrical Engineering dari University of Southern California, Amerika Serikat pada tahun 1986.

Syakieb Ahmad Sungkar telah menjabat sebagai Direktur Regional Sales sejak bulan Juni 2007. Sebelumnya, Beliau telah memegang beberapa jabatan di Perusahaan, seperti Head regional Jawa Timur dan Bali dari tahun 2006 sampai dengan 2007 dan Senior Vice President bidang Sales dari tahun 2005 sampai dengan 2006, General Manager Penjualan untuk PT Indosat Multi Media Mobile sejak 2001 sampai dengan 2004 dan Manager Sales and Card Management untuk PT Telkomsel sejak 1997 sampai dengan tahun 2000. Beliau memperoleh gelar sarjana Teknik Telekomunikasi dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1987.

Raymond Tan Kim Meng telah menjabat sebagai Direktur Network sejak bulan Juni 2005. Sebelumnya, beliau menjabat berbagai posisi pada Perusahaan sejak tahun 2002 sampai dengan tahun 2005, antara lain sebagai Direktur Network Operations and Quality Management, Senior Vice President bidang Business Development, Wakil Direktur Utama PT Satelindo dan Direktur Procurement. Sebelum bergabung dengan Indosat, ia telah memegang jabatan senior di Nokia, Lucent Technologies, Nortel, Shinawatra DataCom dan SingTel. Beliau memperoleh gelar sarjana di bidang Electrical Engineering (Honors) dari University of Singapore pada tahun 1979.

Roy Kannan telah menjabat sebagai Direktur Information Technology sejak bulan Juni 2007. Beliau sebelumnya telah memegang beberapa jabatan, seperti Chief Information Oficer di Chartered Semiconductor Manufacturing Ltd. dari tahun 2003 sampai dengan 2007, Chief Information Oficer di RGM Group dari tahun 2001 sampai dengan 2003, Director of Manufacturing Solutions Practice, Asia Paciic di Digital Equipment dari tahun 1995 sampai dengan 2001, Direktur di Mastek Asia Pasiic Pte. Ltd. dari tahun 1993 sampai dengan 1995, Manager di Digital Equipment India Limited dari tahun 1991 sampai dengan 1993 dan Direktur di Bhorucom Software Private Limited dari tahun 1989 sampai dengan 1991. Beliau memperoleh diploma pasca sarjana di bidang Manajemen dari Indian Institute of Management, India pada tahun 1976 dan Bachelor of Technology in Chemical Engineering dari Indian Institute of Technology pada tahun 1974.

Wong Heang Tuck telah menjabat sebagai Direktur Finance sejak bulan September 2004. Sebelumnya, beliau telah memegang beberapa jabatan, seperti Senior Vice President Controlling Indosat dari bulan Maret 2004 sampai dengan September 2004, Vice President of Finance and Corporate Development di Keppel Communication Pte Ltd dari tahun 1992 sampai dengan 2003, Deputy General Manager of Business Development di Keppel Telecommunications and Transportation Ltd dari tahun 2000 sampai dengan 2003, Deputy General Manager of Corporate Development (Chairman’s Ofice) Keppel Corporation Ltd dari tahun 2000 sampai dengan 2002. Beliau pernah meraih penghargaan First Class B. Eng (Hons) di bidang Mechanical Engineering dari University

of Manchester pada tahun 1991 dan memperoleh gelar Master in Business Administration dari Imperial College London pada tahun 1992.

Wahyu Wijayadi telah menjabat sebagai Direktur Corporate Services sejak bulan Juni 2007 dan juga pernah menjabat sebagai Direktur Marketing sejak Maret 2006. Sebelumnya, beliau pernah menduduki beberapa jabatan termasuk Direktur Corporate Market dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2006 dan Direktur Telekomunikasi Tetap dan MIDI dari tahun 2003 sampai dengan 2005, General Manager Corporate Secretary Indosat dari tahun 2000 sampai dengan 2002, General Manager Kantor Regional Jakarta dari tahun 2002 sampai dengan 2003, Presiden Komisaris Satelindo dari tahun 2001 sampai dengan 2002, Presiden Komisaris Telkomsel dari tahun 2000 sampai dengan 2001 dan Direktur Operasional & Produksi di PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia dari tahun 1997 sampai dengan 2000. Beliau memperoleh gelar Master of Business Administration dari Institut Pengembangan Manajemen Indonesia (IPMI) pada tahun 1989 dan gelar sarjana teknik elektro dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1982.

Masa jabatan Direktur berakhir pada saat penutupan rapat umum pemegang saham tahunan yang ke- lima setelah tanggal pengangkatannya. Pada rapat umum pemegang saham, para pemegang saham dapat memberhentikan Direktur sebelum habis masa jabatannya. Masa jabatan seorang Direktur akan berakhir dengan sendirinya apabila yang bersangkutan pailit atau berada dalam pengampuan berdasarkan putusan pengadilan, mengundurkan diri, meninggal atau apabila Direktur dilarang memegang jabatan tersebut berdasarkan peraturan perundang-undangan. Apabila salah seorang anggota Direksi mengundurkan diri, ia wajib menyerahkan surat pemberitahuan pengunduran dirinya kepada Perusahaan, sekurang-kurangnya 90 hari sebelum tanggal efektif pengunduran dirinya, dengan ketentuan Dewan Komisaris dapat mengesampingkan persyaratan jangka waktu pemberitahuan tersebut atas kebijakannya sendiri. Dalam waktu 30 hari setelah terdapat lowongan jabatan di dalam Direksi yang mengakibatkan jumlah anggota Direksi menjadi kurang dari jumlah minimum Direktur yang ditetapkan sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perusahaan, maka rapat umum pemegang saham harus diadakan untuk mengisi lowongan jabatan tersebut. Seorang anggota Direksi dilarang merangkap jabatan lain yang dapat mengakibatkan benturan kepentingan dengan kepentingan Perusahaan, baik secara langsung atau tidak langsung. Seorang anggota Direksi dapat merangkap jabatan lain yang tidak mengakibatkan benturan kepentingan, dengan ketentuan ia harus memperoleh persetujuan dari Dewan Komisaris dan memberikan pemberitahuan kepada rapat umum pemegang saham. Apabila Direktur Utama bermaksud untuk merangkap jabatan, Direktur Utama harus memperoleh persetujuan dari rapat umum pemegang saham. Alamat kantor Direksi adalah di Jalan Medan Merdeka Barat 21, Jakarta, 10110, Republik Indonesia.

Tidak ada satupun anggota Komisaris ataupun Direktur yang memiliki kontrak kerja dengan Perusahaan, dan tidak terdapat kontrak kerja yang telah ditawarkan atau sedang dipertimbangkan. Selain itu, tidak ada hubungan keluarga antara para Komisaris ataupun para Direktur yang tercantum di atas. Per 31 Desember 2008, masing- masing Direktur telah menandatangani Non-Compete Agreement.

Remunerasi Para Komisaris dan Direktur

Untuk jasa-jasa yang diberikannya, para anggota Komisaris dan Direksi berhak atas remunerasi, yang besarnya ditentukan oleh rapat umum pemegang saham tahunan. Total pengeluaran remunerasi yang tercatat untuk dibayarkan kepada para anggota Komisaris dan Direksi Perusahaan untuk tahun 2008, termasuk kompensasi dasar dan insentif jangka pendek dan jangka panjang adalah sebesar Rp50,0 milyar.

Remunerasi para anggota Direksi ditentukan oleh Dewan Komisaris. Dalam memutuskan hal tersebut, Dewan Komisaris akan mempertimbangkan rekomendasi yang disampaikan oleh Komite Remunerasi dan akan melaporkan keputusannya kepada para pemegang saham di dalam rapat umum pemegang saham tahunan. Sejak tahun 2006, insentif per semester dihapuskan dan kami memperkenalkan skema baru, yaitu insentif jangka pendek berdasarkan kinerja perusahaan dan direktur setiap tahunnya, dan insentif jangka panjang berdasarkan kinerja saham Perusahaan selama tiga tahun.

Pensiun dan Fasilitas Lainnya

Kami dan Lintasarta telah menyusun rencana pensiun dan fasilitas lainnya untuk seluruh karyawan tetap. PT

Dalam dokumen INDOSAT AR2008 ID (Halaman 190-200)