• Tidak ada hasil yang ditemukan

Para Pelanggan dan Pemasaran

Dalam dokumen INDOSAT AR2008 ID (Halaman 111-130)

Kami melakukan segmentasi penduduk Indonesia berdasarkan lokasi, pendapatan yang dikeluarkan, dan faktor- faktor lainnya yang kami yakin dapat mengindikasikan keinginan dan kemampuan perorangan dan perusahaan untuk membeli produk dan jasa kami. Kemudian kami mengarahkan target ke wilayah berpenduduk lebih padat yang berpotensi menjadi pelanggan selular. Wilayah ini umumnya memiliki perekonomian yang lebih berkembang dan lebih sejahtera dibandingkan wilayah lainnya di Indonesia. Dengan pendekatan ini, kami dapat memperoleh basis pelanggan selular yang beragam di seluruh wilayah kependudukan utama di Indonesia. Kami menjalankan strategi ini agar dapat bersaing dengan para pemain baru dan tekanan harga di wilayah kota besar.

Sejak diluncurkannya jasa selular kami di Indonesia, kami telah mencatat pertumbuhan pelanggan selular tiap tahunnya. Basis pelanggan pra-bayar kami telah meningkat secara tajam dalam tiga tahun terakhir ini dibandingkan dengan basis pelanggan pasca bayar kami. Per tanggal 31 Desember 2006, kami memiliki 825.859 pelanggan pasca bayar dan 15.878.780 pelanggan pra-bayar. Per tanggal 31 Desember 2008, basis pelanggan kami telah meningkat menjadi 919.213 pelanggan pasca bayar dan 35.591.033 pelanggan pra-bayar. Selain itu, di tahun 2008 dan 2009 kami memperoleh “Top Brand Award” dari Frontier Consulting Group dan majalah Marketing untuk jasa Matrix pasca bayar kami dan Mentari serta jasa IM3 pra bayar. Kami yakin bahwa para pelanggan selular Indonesia lebih memilih kenyamanan, kemudahan aktivasi, menghindari komitmen tetap dan pengecekan sejarah kredit yang dilakukan dalam program pasca bayar. Oleh karena itu, kami telah memfokuskan untuk meningkatkan jumlah pelanggan pra-bayar kami dikarenakan pelanggan pra-bayar meminimalisir risiko kredit pelanggan selular dan mengurangi biaya tagihan dan penagihan pembayaran.

(1) Pelanggan selular berarti jumlah pelanggan selular yang terdaftar dan aktif pada akhir periode yang terkait. Kami mendeinisikan “pelanggan selular yang aktif” sebagai pelanggan selular yang: (i) dalam hal pelanggan pasca bayar, tidak ada hutang yang belum dibayarkan lebih dari 100 hari sejak tanggal Tabel berikut ini memperlihatkan beberapa informasi tentang jumlah pelanggan pasca bayar, pra-bayar dan jumlah basis pelanggan selular kami per tanggal yang disebutkan:

Per tanggal 31 Desember

2006 2007 2008

Pelanggan selular:(1)

Pra-bayar 15.878.780 23.945.431 35.591.033

Pasca bayar 825.859 599.991 919.213

tagihan terakhir; atau (ii) dalam hal pelanggan pra-bayar, mengisi ulang kartu SIM-nya dalam waktu 30 hari segera setelah berakhirnya masa berlaku kartu SIM dengan jumlah minimum tertentu ke dalam kartu SIM-nya. Lihat “-Aktivasi, Tagihan dan Perolehan Pembayaran.”

Pada saat jasa selular pertama kali diluncurkan di Indonesia, para pelanggan selular terutama terdiri dari kalangan menengah ke atas dan pelanggan bisnis, termasuk pegawai negeri yang bekerja di badan pemerintahan. Seiring dengan turunnya biaya aktivasi dan harga telepon genggam dan meningkatnya kualitas layanan selular, jasa selular menjadi semakin terjangkau dan populer di dalam pasar berpenghasilan menengah baik untuk penggunaan pribadi maupun perusahaan. Para pelanggan selular ini biasanya memiliki rata-rata penggunaan bulanan yang lebih rendah dan sensitiitas harga yang lebih tinggi dibandingkan para pelanggan selular pada awal perkembangan pasar jasa selular di Indonesia.

(1) Pendapatan rata-rata bulanan (dalam Rupiah) per pelanggan selular dihitung dengan membagi pendapatan jasa selular yang timbul setiap bulan, tidak termasuk pendapatan yang bersifat satu kali, seperti biaya aktivasi dan biaya lelang nomor telepon khusus, untuk periode terkait dengan rata-rata jumlah pelanggan selular. Rata-rata jumlah pelanggan selular adalah jumlah pelanggan selular yang aktif pada awal dan akhir dari setiap bulan dibagi dua. Kami mendeinisikan “pelanggan selular yang aktif” sebagai pelanggan selular yang: (i) dalam hal pelanggan pasca bayar, tidak ada hutang yang belum dibayarkan lebih dari 100 hari sejak tanggal tagihan terakhir; atau (ii) dalam hal pelanggan pra-bayar, mengisi ulang kartu SIM-nya dalam waktu 30 hari segera setelah berakhirnya masa berlaku kartu SIM dengan jumlah minimum tertentu ke dalam kartu SIM-nya. Lihat “–Aktivasi, Tagihan dan Perolehan Pembayaran”.

Setelah diselesaikannya integrasi jaringan pada tahun 2005, dan optimalisasi jaringan selular kami pada triwulan pertama tahun 2006, kami yakin bahwa kami telah banyak meningkatkan kualitas layanan selular kami. Kami melanjutkan kegiatan pemasaran dan promosi berskala nasional di bawah kampanye “Punya Indosat” dalam upaya mempertahankan pelanggan selular kami yang sudah ada dan untuk memperoleh pelanggan selular yang baru. Kampanye “Punya Indosat” meliputi berbagai layanan nilai tambah yang inovatif, seperti “I-Ring”, ring- back tone pribadi, “I-Say”, layanan voice messaging, dan “I-Memova”, satu dari layanan push e-mail kami, serta promosi-promosi seperti Mentari “Free Talk”, Mentari “Hebat” dan IM3 “Raja SMS”. Kami juga meluncurkan program “Poin Plus Plus”, suatu program penghargaan yang memberikan akumulasi poin berdasarkan pemakaian kredit, isi ulang voucher atau periode berlangganan kepada para pelanggan pra bayar dan pasca bayar kami. Dengan program ini, para pelanggan dapat menukar poin mereka serta ikut serta dalam undian empat mobil Tabel berikut ini memperlihatkan beberapa informasi tentang ARPU kami pada periode-periode yang disebutkan:

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2006 2007 2008 (Rp.) ARPU:(1) Pasca bayar 194.791 182.682 189.710 Pra-bayar 52.713 47.028 34.610 ARPU gabungan 60.023 52.821 38.639

Untuk mengkonsolidasi pemasaran jasa selular, kami membuka pusat-pusat layanan lengkap, dengan nama “Galeri Indosat” yang dioperasikan oleh kami, dan “Griya Indosat” yang dioperasikan oleh distributor eksklusif kami. Pusat-pusat layanan kami memberikan layanan penjualan, layanan pelanggan/customer service dan informasi produk kepada para pelanggan kami. Per tanggal 31 Desember 2008, kami mengoperasikan 162 pusat- pusat layanan di seluruh Indonesia. Kami juga mempunyai tim karyawan yang berdedikasi untuk mengkoordinasi penjualan dan layanan kepada perusahaan-perusahaan Indonesia.

Untuk mendukung pemasaran langsung, kami memiliki jaringan independent dealers. Dealer regional dan multi- regional independen ini memiliki jaringan distribusi sendiri di seluruh Indonesia dan mempromosikan jasa selular kami, terutama kepada perorangan. Dealer ini meliputi distributor utama dari telepon genggam dan biasanya sudah memiliki jaringan retail mereka sendiri, tenaga penjual langsung dan sub-penjual di Indonesia. Gerai- gerai ini berfungsi sebagai cabang tambahan dari kami dan memberikan berbagai layanan, seperti informasi produk dan jasa, layanan pelanggan dan proses pembayaran tagihan. Para pelanggan selular baik yang sudah ada maupun yang baru dapat melakukan aktivasi dan pendaftaran dan membayar semua jasa selular pra-bayar kami di gerai-gerai ini. Kami terus mempertahankan hubungan kami dengan para dealer kami dalam upaya memperoleh volume penjualan yang lebih tinggi lagi dengan cara penempatan produk yang lebih baik, jaringan

dealer yang terpadu dan meningkatkan loyalitas dealer.

Struktur Tarif dan Pendapatan Usaha Jasa Selular

Berdasarkan Peraturan Menteri No. 12/2006, Pemerintah mengatur rumusan tarif untuk perubahan atas tarif jasa telekomunikasi dengan menetapkan harga terendah untuk beberapa tarif berdasarkan biaya interkoneksi. Biaya interkoneksi berlaku sejak tanggal 1 Januari 2007, namun sampai saat ini belum ada penjelasan lebih lanjut mengenai beberapa peraturan pelaksana berkenaan dengan rumusan tarif terendah retail. Pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Menteri No. 9/2008 pada tanggal 7 April 2008 mengenai rumusan tarif retail selular. Berdasarkan peraturan baru ini, kami telah menerapkan formulasi tarif retail baru pada bulan April 2008. Pada 30 April 2008, Pemerintah mengeluarkan Peraturan Menteri No. 15/2008 yang menggantikan Peraturan Menteri No. 12/2006 dan menetapkan batas maksimum tarif interkoneksi.

Pasar telekomunikasi selular Indonesia menggunakan sistem ”calling party pays”, yang mengharuskan pihak penelpon untuk membayar tarif percakapan telepon. Tarif langganan pasca bayar terdiri dari biaya aktivasi, biaya bulanan dan biaya penggunaan berbasis interkoneksi. Biaya penggunaan berbasis interkoneksi dihitung dengan memperhatikan tiga biaya interkoneksi: biaya originating, transit dan terminasi, yang bergantung pada traik

routing. Rumusan tarif baru yang ditentukan oleh Pemerintah tidak membedakan antara tarif selular pra-bayar dan pasca bayar. Akan tetapi tarif untuk layanan pra-bayar dan pasca bayar dapat berbeda tergantung biaya elemen jaringan.

Biaya Aktivasi dan Biaya Bulanan. Biaya aktivasi merupakan biaya koneksi pertama yang dikenakan pada para pelanggan baik pra-bayar maupun packa bayar ketika berlangganan jaringan selular. Biaya bulanan merupakan tarif tetap yang hanya dikenakan pada para pelanggan pasca bayar untuk mempertahankan akses ke jaringan selular. Saat ini, para pelanggan pasca bayar kami tidak lagi dikenakan biaya aktivasi. Kami menawarkan beberapa program kepada para pelanggan pasca bayar, termasuk biaya penggunaan bulanan minimum sebesar Rp25.000, “Matrix Strong” sebesar Rp50.000 dan program promosi lainnya. Berdasarkan SAK, penjualan voucher perdana dan isi ulang dicatat sebagai pendapatan yang diterima di muka dan diakui sebagai pendapatan pada saat penggunaan airtime yang tersedia atau pada saat telah habis masa berlakunya.

Biaya penggunaan. Ada tiga jenis panggilan: panggilan lokal, jarak jauh, dan internasional. Untuk keperluan penetapan terminasi, sambungan telepon dapat diterminasi pada salah satu dari jaringan selular, tetap ataupun satelit. Pada bulan September 2006, kami mengajukan DPI kepada Pemerintah, yang memuat usulan tarif untuk semua jenis sambungan telepon. Pemerintah telah menyetujui proposal tarif kami dan tarif ini telah digunakan sebagai dasar perjanjian koneksi dengan para operator telekomunikasi lainnya sejak tanggal 1 Januari 2007. Pada awal tahun 2008, kami telah menyampaikan DPI baru kepada Pemerintah untuk memperoleh persetujuan, mengenai usulan tarif interkoneksi baru, dan pada bulan April 2008 Pemerintah telah menyetujui DPI kami.

Layanan Nilai Tambah. Departemen Komunikasi dan Informatika tidak mengatur tarif SMS atau layanan nilai tambah lainnya sampai dengan awal tahun 2008. Berdasarkan Peraturan Menteri No. 9/2008, Pemerintah telah mengatur formulasi tarif untuk layanan nilai tambah, termasuk SMS. Berdasarkan peraturan baru ini, kami mengenakan biaya penggunaan maksimum untuk penggunaan SMS sebesar Rp150 per pesan untuk para pelanggan pasca bayar dan Rp149 per pesan untuk para pelanggan layanan pra-bayar. Kami juga menawarkan promosi potongan harga untuk pelanggan pasca bayar dan pra-bayar. Penghitungan SMS didasarkan pada “sender-keeps-all”, yang berarti kami akan memperoleh pendapatan setiap kali pelanggan selular kami mengirim SMS. Akan tetapi, kami tidak akan memperoleh pendapatan apabila pelanggan dari operator telekomunikasi lain mengirim SMS ke salah satu pelanggan selular kami. Untuk layanan GPRS kami, para pelanggan selular dikenakan Rp1 per kilobyte dari data yang diunduh. Kami menerima pembayaran roaming dari operator telekomunikasi asing ketika pelanggan mereka melakukan roaming di jaringan kami.

Interkoneksi

Kami saat ini berinterkoneksi dengan jaringan telepon tetap dan selular yang dioperasikan oleh semua operator jaringan di banyak lokasi di seluruh Indonesia. Untuk meminimalisasi biaya interkoneksi kami, kami menggunakan fasilitas transmisi backbone kami sendiri bilamana dimungkinkan dan mematuhi peraturan yang berlaku. Misalnya, untuk routing sambungan langsung jarak jauh dari seorang pelanggan di Surabaya ke pelanggan yang dituju di Jakarta dilakukan melalui saluran transmisi serat optik atau microwave milik kami sendiri sehingga kami dapat menghindari penggunaan jaringan milik operator lainnya dan dengan demikian mengurangi biaya interkoneksi yang terkait dengan routing intra-jaringan kami.

Aktivasi, Tagihan dan Perolehan Pembayaran

Para calon pelanggan dapat mengajukan permohonan untuk jasa selular di titik-titik penjualan dan distribusi kami. Akan tetapi, sebagian besar independent dealers kami hanya dapat menerima permohonan baru untuk jasa selular yang selanjutnya disampaikan kepada kami untuk diproses. Seorang calon pelanggan pasca bayar diwajibkan untuk menyerahkan bukti bahwa pelanggan tersebut telah memenuhi persyaratan kredit minimum kami. Apabila seorang calon pelanggan tidak memenuhi persyaratan pasca bayar kami, tenaga penjual kami akan merekomendasikan yang bersangkutan untuk menggunakan layanan pra-bayar. Setelah disetujui, kartu SIM pasca bayar akan diaktifkan dalam waktu 24 jam.

Kami akan menagih para pelanggan pasca bayar kami setiap bulannya melalui divisi penagihan kami yang terpusat. Dalam hal para pelanggan layanan pra-bayar, sistem tagihan nirkabel akan otomatis mengurangi nilai rekening pelanggan pra-bayar ketika biaya awal, transit dan terminasi dikenakan.

teller bank atau kantor pos cabang. Selain itu, para pelanggan dapat juga melakukan pembayaran dengan cara debit otomatis melalui bank atau kartu kredit, transfer bank, Automatic Teller Machines, Electronic Data Capture, mobile banking, Internet banking, dan phone banking. Jatuh tempo pembayaran adalah 20 hari sejak tanggal surat tagihan. Setelah 27 hari sejak tanggal surat tagihan, kami akan mengingatkan pelanggan yang belum membayar tagihannya dan memblokir sambungan telepon keluar mereka. Bagi para pelanggan yang belum juga melunasi tagihannya 40 hari sejak tanggal surat tagihan, kami akan memblokir sambungan telepon masuk atau keluar mereka. Kami akan memutuskan layanan secara permanen dan membatalkan kartu SIM pelanggan untuk rekening yang tagihannya telah melewati jatuh tempo lebih dari 50 hari dan menghapus data pelanggan tersebut dari jaringan kami setelah 120 hari sejak tanggal surat tagihan.

Kami telah mengambil langkah-langkah untuk mencegah penipuan dan meminimalisasi kerugian. Kami mengirimkan voucher pra-bayar kepada para independent dealers kami hanya berdasarkan pembayaran tunai pada saat diserahkan dan kami tidak menerima pembayaran layanan kami dari para pelanggan selular melalui penjual independen kami. Selain itu, tergantung pada tingkat penggunaan, kami dapat mewajibkan pemberian uang jaminan yang dapat dikembalikan kepada para pelanggan. Kami akan mengkaji secara berkala rekening dari para pelanggan yang tingkat penggunaannya tinggi untuk memastikan agar uang jaminan mereka tetap memadai jumlahnya.

Persaingan

Persaingan bisnis jasa selular di Indonesia semakin ketat pada tahun-tahun terakhir ini. Persaingan di sektor industri komunikasi selular pada intinya didasarkan pada cakupan jaringan dan kualitas teknis, harga, ketersediaan layanan data dan itur khusus dan kualitas dan ketanggapan dari layanan pelanggan. Berdasarkan estimasi kami yang dibuat dengan data pasar yang tersedia, ada tiga penyelenggara layanan telepon nirkabel terbesar di Indonesia, yaitu Telkomsel (yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Telkom), kami dan Excelcomindo (yang mayoritas sahamnya dimiliki secara tidak langsung oleh Telekom Malaysia), menyediakan sekitar 77,8% jasa telekomunikasi nirkabel di Indonesia per tanggal 31 Desember 2008.

Pada bulan Mei 2003, Telkom memperkenalkan produk TelkomFlexi, suatu layanan CDMA 2000 1x di wilayah Jakarta. Saat ini, Telkom menyediakan layanan ini di seluruh pulau Jawa dan beberapa kota besar di pulau Sumatera dan pulau-pulau lainnya. Telkom menyediakan layanan ini sebagai jasa akses telepon tetap nirkabel, akan tetapi layanan ini telah berkembang baik mobilitas maupun itur nilai tambahnya sehingga menyerupai jasa selular. Setelah menerima permohonan dari asosiasi industri, Menteri Komunikasi dan Informatika mengeluarkan Keputusan Menteri No. 35/2004 yang menyatakan bahwa wilayah layanan untuk akses jaringan tetap nirkabel hanya terbatas pada wilayah yang sama dengan kode area dari layanan jaringan telepon tetap lokal. Dengan demikian, operator layanan akses telepon tetap nirkabel dilarang memperluas layanan roaming-nya ke kode area yang berbeda. Selain TelkomFlexi, Bakrie Telecom telah menyediakan layanan yang sama di wilayah Jakarta, Jawa dan Sumatera Utara.

Pada awal tahun 2004, PT Bimantara Citra Tbk. meluncurkan operator nirkabel baru bernama Mobile-8 yang menggunakan teknologi CDMA 2000 1x dan Evolution Data Optimized Technology. Mobile-8 telah menerima ijin berskala nasional untuk menyelenggarakan jasa telekomunikasi nirkabel dan bersaing dengan para operator GSM yang biasa dengan cara menarik para pelanggan selular yang baru dengan harga diskon sebagai keuntungan utamanya.

Sejak tahun 2005 dan 2006, banyak operator telekomunikasi Indonesia yang melaksanakan program perolehan pelanggan secara agresif dengan target meningkatkan pangsa pasar mereka masing-masing. Dengan menawarkan potongan harga, bonus dan tarif khusus, para operator berupaya membedakan layanannya dari layanan operator lainnya, terutama berdasarkan tarifnya. Persaingan ini mengakibatkan tarif menjadi terus menurun, dan dengan demikian kami yakin bahwa ARPU pelanggan selular terus mengalami penurunan untuk sebagian besar operator telekomunikasi Indonesia.

Selain ketatnya persaingan tarif jasa selular, beberapa operator telekomunikasi telah diberikan ijin untuk menyelenggarakan jaringan telekomunikasi bergerak 3G. Kami yakin bahwa persaingan layanan 3G akan semakin ketat karena para operator telekomunikasi mulai memindahkan jaringannya ke pusat-pusat berpenduduk banyak. Saat ini, ada lima operator telekomunikasi yang memegang ijin layanan 3G, yaitu: Telkomsel, PT Hutchison Charoen Pokphand Telecommunication, PT Natrindo Selular, Excelcomindo dan Perusahaan. Pada tahun 2008, kami telah menyediakan layanan 3G di 19 kota di seluruh Indonesia dan kami telah mulai menawarkan layanan

wireless broadband.

Pemerintah juga mengumumkan alokasi spektrum 800MHz dan memberikan ijin akses telepon tetap nirkabel berskala nasional kepada Bakrie Telecom dan Mobile-8.

Kami yakin bahwa rintangan untuk masuk ke industri jasa selular dan akses telepon tetap nirkabel Indonesia saat ini cukup tinggi mengingat terbatasnya spektrum frekuensi yang tersedia, iklim permodalan yang tinggi, sulitnya memperoleh lahan untuk perluasan jaringan dan sudah terbentuknya pasar dari tiga pemain yang ada, yaitu kami, Telkomsel dan Excelcomindo. Namun demikian, kami mengantisipasi adanya peningkatan persaingan di dalam industri layanan selular dan akses telepon tetap nirkabel secara umum. Dalam menanggapi hal ini, kami bermaksud memfokuskan pengeluaran modal di masa mendatang untuk bisnis selular dan akses telepon tetap nirkabel dalam upaya meningkatkan kapasitas jaringan dan kualitas layanan dan menyediakan berbagai layanan nilai tambah.

Jasa Telekomunikasi Telepon Tetap

Jasa telekomunikasi tetap kami meliputi layanan sambungan langsung jarak jauh dan internasional serta jasa akses telepon tetap nirkabel. Untuk tahun 2008, jasa telekomunikasi tetap memberikan kontribusi sebesar Rp1.744,7 milyar, atau 9,4%, kepada pendapatan operasional kami. Kami memperoleh pendapatan operasional dari jasa telekomunikasi tetap dari para operator lokal, dengan bagian terbesar dari Telkom, dan dari operator telekomunikasi asing. Dengan pengecualian terhadap pembayaran dari pelanggan selular, telepon nirkabel tetap dan jaringan tetap, kami tidak memperoleh pembayaran lainnya secara langsung dari para pelanggan untuk penggunaan jasa sambungan jarak jauh internasional. Pada tahun 2008, sebesar 5,2% dari pendapatan jasa telekomunikasi tetap kami berasal dari jumlah yang dibayarkan oleh Telkom dan operator lokal lainnya untuk panggilan keluar, sebesar 16,9% dari pendapatan tersebut berasal dari jumlah yang dibayarkan oleh operator selular dan sekitar 56,2% dari pendapatan tersebut berasal dari penyelesaian kewajiban bersih dengan operator telekomunikasi asing sehubungan dengan panggilan masuk dan keluar. Sisanya yaitu sebesar 21,7% dari pendapatan operasional telekomunikasi tetap kami berasal dari tagihan langsung untuk jasa-jasa khusus, seperti

calling card dan pelanggan jaringan tetap. Angka-angka yang berkaitan dengan hal tersebut di atas untuk tahun 2007 adalah masing-masing sebesar 7,4%, 16,4%, 56,5% dan 19,7%.

Layanan-Layanan

Jasa Sambungan Langsung Jarak Jauh Internasional. Kami menyediakan berbagai jasa telekomunikasi suara internasional dan jasa telekomunikasi internasional baik switched maupun non-switched. Layanan switched

memerlukan interkoneksi dengan PSTN atau fasilitas milik operator selular lainnya; sedangkan layanan non- switched dapat dilakukan melalui fasilitas transmisi kami tanpa perlu interkoneksi.

Melalui layanan “001” dan “008”, saat ini Perusahaan menangani sebagian besar bisnis SLI di Indonesia. Akan tetapi, aturan duopoli di bidang bisnis SLI berakhir pada tanggal 1 Januari 2004, dimana ijin Telkom untuk menyelenggarakan layanan SLI mulai berlaku efektif. Terlebih lagi operator telekomunikasi lainnya dapat masuk ke bisnis SLI tanpa adanya kewajiban untuk membayar kompensasi ke operator telekomunikasi yang ada. Sebagai contoh, Bakrie Telecom diperkirakan akan meluncurkan SLI pada tahun 2009. Dalam mengantisipasi persaingan yang semakin meningkat sebagai akibat perubahan peraturan industri tersebut, pada bulan Maret 2005 kami meluncurkan program “FlatCall 016” dan terus berlanjut sampai kini sebagai produk baru yang ditujukan kepada para pelanggan di segmen pasar yang paling sensitif terhadap harga. Pada awal Januari 2007, dalam rangka mematuhi peraturan Pemerintah, kami mengganti kode akses menjadi 5 digit dan menamakan “FlatCall 01016”. Produk “FlatCall 01016” menawarkan tarif yang bersaing untuk negara tujuan paling banyak dan menawarkan tarif VoIP biasa untuk negara-negara lainnya. Selama tahun 2008, kami terus memasarkan beberapa program di bawah “FlatCall 01016” untuk mempertahankan traik percakapan untuk beberapa negara tujuan dan meningkatkan jumlah pelanggan kami.

Sambungan internasional kami disalurkan melalui salah satu dari lima internationalgateway kami. Dari gateway

ini, layanan sambungan langsung jarak jauh internasional akan ditransfer via satelit atau kabel laut berdasarkan program routing yang telah ditetapkan, yang mana dibentuk berdasarkan kolaborasi dengan para operator telekomunikasi asing. Perusahaan asing yang menerima sambungan telepon melalui international gateway

bertanggung jawab atas terminasi sambungan telepon ke pihak penerima mereka. Demikian juga halnya, apabila sambungan langsung jarak jauh internasional diterima di gateway kami akan dialihkan dari gateway ke tujuannya di dalam negeri melalui jaringan lokal Telkom, jaringan selular milik kami, jaringan tetap lokal milik kami atau salah satu operator selular lainnya dimana kami mengadakan perjanjian interkoneksi.

Dalam dokumen INDOSAT AR2008 ID (Halaman 111-130)