• Tidak ada hasil yang ditemukan

Komite Audit (“Komite”) PT Indosat Tbk (“Perseroan‘’) melaksanakan tugasnya berdasarkan Charter tertulis yang disahkan oleh Dewan Komisaris (“Dewan”) pada

Dalam dokumen INDOSAT AR2008 ID (Halaman 57-62)

tanggal 31 Mei 2003, yang terakhir direvisi pada tanggal 16 Mei 2008.

Berdasarkan Charter, Komite harus terdiri dari sekurang- kurangnya satu orang Komisaris Independen dan dua tenaga ahli eksternal independen sebagai anggota. Salah satu Komisaris Independen diangkat sebagai Ketua. Anggota dari Komite Audit sampai dengan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan di bualan Juni 2008 terdiri dari Lim Ah Doo sebagai Ketua, Soeprapto dan Setio Anggoro Dewo sebagai anggota serta Achmad Rivai dan Achmad Fuad Lubis sebagai anggota ahli independen. Sejak 1 Juli 2008 hingga 26 Agustus 2008, keanggotaan terdiri dari George Thia sebagai Ketua, Soeprapto sebagai anggota dan Rusdy Daryono dan U S M Tampubolon sebagai anggota ahli independen. Terhitung 26 Agustus 2008, setelah penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham yang menyetujui perubahan komposisi Dewan Komisaris, Dewan Komisaris menunjuk Michael Latimer, Komisaris Independen, sebagai anggota tambahan pada Komite Audit. Terhitung 1 Januari 2009, menyusul pengunduran diri Bapak Rusdy Daryono sebagai anggota ahli

independen dari Komite, Bapak Kanaka Puradiredja ditunjuk untuk menjadi anggota ahli independen.

Laporan Kegiatan Komite Audit

Pada tahun 2008, Komite telah menjalankan tugas-tugasnya sesuai dengan Charter, dengan mempertimbangkan ketentuan dan peraturan pasar modal dan bursa efek di Indonesia dan Amerika Serikat. Komite juga terlibat dalam pengawasan program penerapan Sarbanes Oxley Act of 2002 Pasal 404 (“SOX 404”) oleh Manajemen di 2007 melalui pertemuan dan pembahasan bersama dengan Direktur Utama, Direktur Keuangan, tim penerapan SOX 404, para konsultan dan Auditor Eksternal Independen. Dalam mengawasi penerapannya, Komite juga memantau perkembangan dan merekomendasikan kepada Manajemen langkah- langkah tertentu untuk mempercepat penerapannya. Sepanjang tahun, Komite telah menyelenggarakan 9 rapat, baik langsung maupun melalui teleconference

seperti diizinkan dalam Charter, yang dihadiri para anggota dengan rincian sebagai berikut:

Komisaris Jumlah Rapat

yang Dihadiri

Lim Ah Doo 4

Setio Anggoro Dewo 3

Soeprapto 9

Achmad Rivai 4

Achmad Fuad Lubis 4

George Thia Peng Heok 5

Michael F Latimer 3

Rusdy Daryono 5

Dalam perubahan terakhir pada Charter, Komite Audit telah memformalkan pertemuan/rapat Kelompok Kerja Komite Audit yang kegiatan utamanya adalah menindaklanjuti penerapan serta status dari resolusi yang dihasilkan dalam rapat Komite Audit dan menelaah kecukupan atas isu-isu yang akan didiskusikan pada rapat Komite Audit berikutnya. Rapat Kelompok Kerja ini harus dihadiri sekurang-kurangnya oleh dua anggota Komite Audit dan melaporkan hasilnya kepada Komite Audit. Pada tahun 2008, terselenggara 12 kali pertemuan Kelompok Kerja. Seperti disyaratkan oleh Peraturan Bapepam-LK No.IX.I.5 tentang Pedoman Pembentukan dan Pelaksanaan Kerja Komite Audit dan Peraturan Bursa Efek Jakarta No.1-A mengenai Ketentuan Umum Pencatatan Efek bersifat ekuitas yang diterbitkan oleh emiten terdaftar (setelah diubah), Komite melaporkan hal-hal sebagai berikut setelah melakukan penelaahan yang berdasarkan (i) Surat dari Direktur Utama Perseroan No. 012/I00-IBO/REL/09, tanggal 10 Februari 2009 (ii) surat-surat dari Auditor Independen Eksternal No. PSS- 34019/02 tanggal 5 Februari 2009 dan PSS-34650/02 tanggal 19 Maret 2009, ditujukan kepada Komite Audit, dengan ini melaporkan hal-hal sebagai berikut:

1. Kewaspadaan tentang pelanggaran yang dilakukan Perseroan terhadap ketentuan-ketentuan hukum dan peraturan perundangundangan yang berlaku

Komite meminta kepada Manajemen untuk menelaah kepatuhan Perseroan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan memperoleh keyakinan dari Manajemen bahwa di tahun 2008 Manajemen, sepengetahuan mereka, tidak melihat adanya ketidakpatuhan Perseroan sehubungan dengan ketentuan hukum dan perundang-undangan. Di samping itu, Komite juga meminta Auditor Eksternal Independen dari Perseroan untuk menelaah hal yang sama, dan memperoleh opini

standar audit Ikatan Akuntasi Indonesia SA 317, mereka tidak melihat adanya ketidakpatuhan oleh Perseroan sehubungan dengan ketentuan hukum dan perundangan-undangan yang berlaku. Berdasarkan penelahaan ini, Komite sejauh sepengetahuannya tidak melihat adanya ketidakpatuhan oleh Perseroan sehubungan dengan ketentuan hukum dan perundangundangan yang berlaku di tahun 2008.

2. Kewaspadaan terhadap setiap kekeliruan dalam penyusunan laporan keuangan, pengendalian internal dan independensi dari auditor Perseroan

a. Manajemen bertanggungjawab atas akuntansi Perseroan, pengendalian internal, dan pelaporan keuangan Perseroan, termasuk penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (‘’SAK’’) di Indonesia. Auditor Eksternal Independen Perseroan bertanggungjawab untuk mengaudit laporan keuangan sesuai dengan standar pemeriksaan yang berlaku umum di Indonesia dan memberikan opini apakah laporan keuangan tersebut telah menyajikan secara wajar, dalam seluruh aspek-aspek yang material, posisi keuangan, dan hasil kegiatan dan arus kas perusahaan sesuai dengan ‘’SAK’’. Komite bertanggung jawab untuk menelaah, dalam kapasitas pengawasan, proses pelaporan dan pemeriksaan keuangan sesuai dengan Charter. i. Manajemen telah menyatakan dalam

surat pernyataan mereka bahwa selama tahun 2008, mereka tidak melihat adanya kekurangan dalam penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi yang diaudit tahun 2008 termasuk adanya kesalahan pernyataan yang bersifat material. Komite telah menelaah Laporan Keuangan Konsolidasi yang diaudit tahun 2008 bersama dengan Manajemen dan

mencakup pembahasan dengan Auditor Eksternal Independen mengenai hal-hal yang terkait bagian 404 dari Sarbanes Oxley Act, khususnya tentang kebijakan akuntansi penting, perkiraan dan pertimbangan yang penting, kebijakan akuntansi alternatif, risiko dalam pelaporan keuangan dan setiap penyesuaian audit yang penting. ii. Sehubungan dengan tahun keuangan

sebelumnya di 2007, Manajemen telah menyerahkan di bulan April 2008, laporan penilaian mereka mengenai Pengendalian Internal terhadap laporan keuangan untuk tahun buku 2007 kepada Komite untuk penelaahan, termasuk langkah-langkah yang harus diambil dan kepastian bahwa tidak ada perubahan signiikan yang terjadi dalam pengendalian internal. Lebih lanjut, Manajemen memberikan keyakinan kepada Komite mengenai usaha- usaha mereka yang terus menerus dilakukan, dengan dibantu konsultan, untuk menerapkan SOX 404. Berdasarkan penelaahan terhadap laporan asesmen manajemen tentang pengendalian internal dan pengesahan Auditor Eksternal Independen atas asesmen Manajemen terhadap pengendalian internal bahwa Perseroan menjaga, dalam semua aspek yang material, pengendalian internal yang efektif terhadap pelaporan keuangan untuk tahun buku 2007, Komite telah menyetujui laporan asesmen untuk dimasukkan dalam Laporan Tahunan 2007 yang dikirimkan kepada US-SEC. iii. Komite telah menelaah Surat Auditor

Eksternal Independen tentang temuan- temuan untuk tahun 2007 dan 2008 serta telah meminta perhatian Manajemen terhadap temuan-temuan penting tersebut, dengan menekankan pentingnya untuk mempercepat upaya-upaya perbaikan. Komite telah memantau dan mendiskusikan upaya-upaya perbaikan dari kekurangan ini

dengan Manajemen dan Auditor Eksternal Independen beberapa kali sepanjang tahun. iv. Berdasarkan kerangka kerja COSO, seperti

yang telah diterapkan pada tahun sebelumnya, Komite di tahun 2008 telah merekomendasikan Manajemen untuk meningkatkan sosialisasi atas kebijakan dan prosedur pelaporan penyimpangan Perseroan (Whistleblower Channel) secara internal dan eksternal. Pada tahun 2008, Komite menerima dua pengaduan dari pihak eksternal terkait pasokan listrik dan tenaga kerja dari BTS yang berlokasi di daerah Kalimantan serta pengaduan terkait pelayanan pelanggan di daerah Jabotabek. Kedua keluhan tersebut telah ditangani oleh Manajemen sebagaimana mestinya. v. Sebagai bagian dari uji Entity Level Control,

Auditor Eksternal Independen telah meminta Komite untuk memveriikasi jika terdapat pelanggaran kode etik selama tahun 2008. Berdasarkan hasil diskusi dengan Manajemen Sumber Daya Manusia dan konirmasi yang diberikan oleh Direktur Corporate Services, sepanjang tahun 2008, dapat dikonirmasikan tidak ditemukan adanya pelanggaran kode etik. vi. Komite telah mencatat upaya yang dibuat

oleh Manajemen dari 2007 hingga 2008, untuk mendokumentasi, merancang, dan menguji struktur pengendalian internal sehubungan dengan penerapan SOX. vii. Komite telah menelaah independensi dari

Auditor Eksternal Independen yang terkait dengan keputusan Bapepam-LK No. Kep 020/PM/2002, tanggal 12 November 2002 dan telah memperoleh jaminan dari Auditor Eksternal Independen, sesuai dengan surat mereka Nomor PSS -29840 /02, tanggal 8 April 2008, yang menyatakan bahwa mereka sepenuhnya independen dan bebas dari

benturan kepentingan untuk penugasan memeriksa laporan keuangan Persoran tahun 2008. Lebih jauh lagi, Manajemen telah memberitahu Komite bahwa mereka tidak melihat adanya kekeliruan dalam independensi auditor eksternal.

viii. Agar tidak mempengaruhi independensi dari Auditor Independen Eksternal selama melaksanakan audit tahunan, Komite telah memastikan bahwa setiap penugasan lain kepada Auditor Eksternal Independen atas jasa audit, jasa terkait audit dan/atau jasa non-audit, telah mendapatkan persetujuan awal oleh Komite, sesuai dengan kebijakan dan prosedur atas persetujuan awal untuk jasa-jasa yang menugaskan Auditor Eksternal Independen (Keputusan Direksi No. 04/ DIREKSI/2007). ix. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal

5 Juni 2008 telah menunjuk Purwantono, Sarwoko & Sandjaja, anggota Ernst & Young Global sebagai Auditor Eksternal Independen untuk melakukan audit laporan keuangan per tanggal 31 Desember 2008 dengan jumlah biaya untuk penugasan ini sebagaimana yang dilaporkan dalam bagian Tata Kelola Perusahaan dalam Laporan Tahunan 2008 ini. x. Sehubungan dengan laporan keuangan 2008,

Manajemen telah memberikan kepada Komite di bulan Maret 2009, laporan penilaian mereka terhadap pelaporan keuangan untuk tahun buku 2008 untuk penelaahan, termasuk langkah-langkah yang akan diambil dan kepastian bahwa tidak terdapat perubahan signiikan dalam Pengendalian Internal. Lebih lanjut, Manajemen memberi keyakinan kepada Komite untuk melanjutkan upaya- upaya menerapkan SOX 404, dengan bantuan konsultan. Auditor Independen Eksternal

telah memberikan laporan audit independent Pengendalian Internal untuk tahun 2008 dan memberikan opini bahwa Perseroan menjaga, dalam semua aspek yang material, pengendalian internal yang efektif terhadap pelaporan keuangan per 31 Desember 2008. Berdasarkan penelaahan terhadap laporan penilaian Manajemen terhadap pengendalian internal dan laporan audit auditor independent eksternal tentang hal yang sama, Komite telah menyetujui laporan penilaian, yang merupakan bagian dari laporan Format 20-F, yang akan secara otomatis dimasukkan ke dalam Laporan Tahunan untuk Bapepam- LK dan US-SEC pada bulan April 2008. Berdasarkan penelaahan, Komite sejauh pengetahuan mereka, tidak melihat adanya kekeliruan material dalam Laporan Keuangan Konsolidasi yang diaudit Tahun 2008. Di samping itu, Komite berpendapat bahwa Laporan Keuangan Konsolidasi yang Diaudit tahun 2008 telah disusun berdasarkan prinsip-prinsip akuntasi yang berlaku umum; dan bahwa hasil audit oleh Auditor Ekternal Independen konsisten dengan rencana dan spesiikasi audit seperti tercantum dalam kontrak penugasan audit. Komite telah merekomendasikan kepada Dewan Komisaris agar laporan keuangan yang diaudit untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2008 dimasukkan dalam Laporan Tahunan Perseroan kepada Pemegang Saham, untuk dikirimkan ke Bapepam-LK paling lambat bulan April 2009.

3. Penelaahan pelaksanaan paket remunerasi total kepada Direktur dan Komisaris.

Komite telah menelaah pelaksanaan pemberian paket remunerasi total untuk Direktur dan Komisaris untuk tahun 2008. Telaah ini dilaksanakan oleh Auditor Eksternal Independen atas permintaan Komite sesuai dengan persyaratan yang diminta oleh Bursa Efek Indonesia.

Komite mencatat bahwa keputusan yang diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada 5 Juni 2008 telah menentukan besaran remunerasi dan bonus untuk para Komisaris, selanjutnya melalui keputusannya, Dewan Komisaris telah menentukan remunerasi dan bonus untuk Direksi. Berdasarkan penelaahannya, Komite mengkonirmasikan bahwa remunerasi dan bonus yang diberikan kepada para Komisaris dan Direktur telah sesuai, masing-masing, dengan keputusan RUPST dan keputusan Dewan Komisaris. Jumlah dari remunerasi dan bonus adalah seperti yang dilaporkan oleh Direksi dalam Laporan Tahunan 2008 ini.

Dalam dokumen INDOSAT AR2008 ID (Halaman 57-62)