• Tidak ada hasil yang ditemukan

Fasilitas Komunikasi Lainnya

Dalam dokumen INDOSAT AR2008 ID (Halaman 130-134)

Sistem komunikasi Satelit Palapa-C2 dan serat optik terhubung ke pusat perdagangan utama di wilayah Jakarta serta wilayah terpencil di Indonesia dan digunakan untuk menyediakan layanan MIDI Perusahaan dan untuk

backhaul selular.

Sistem Komunikasi Satelit Palapa-C2. Satelit komunikasi digunakan untuk berbagai hal bergantung pada itur seperti jelajah, atau cakupan wilayah; kekuatan transponder (biasanya dinyatakan dalam dBW); dan bandwidth transponder. Bandwidth transponder, yang dinyatakan dalam megahertz, berbeda antara C-band dan Ku-band transponder. C-band digunakan di seluruh dunia sebagai standar komunikasi satelit untuk mengirim sinyal dengan gangguan atmosir yang minim. C-band memberikan cakupan yang sangat luas meliputi sebagian besar benua Asia, yang membuatnya menjadi sangat populer untuk diaplikasikan seperti untuk penyiaran televisi. Sedangkan

Ku-bandtransponder beroperasi dengan frekuensi berkisar 11-14 gigahertz. Meskipun frekuensi Ku-band lebih rentan terhadap gangguan kelembaban dan hujan daripada frekuensi C-band, Ku-band lebih cocok untuk aplikasi antena kecil. Ku-band umumnya digunakan untuk tujuan yang sama seperti halnya dengan C-band, dan juga untuk satellite news gathering (truck-mounted antennas) dan beberapa aplikasi VSAT. Ku-band terutama digunakan di wilayah yang banyak memakai sistem ground-basedmicrowave. Untuk mengkompensasi atas hilangnya kekuatan sinyal akibat gangguan air dan hujan, pemancar Ku-band umumnya mempunyai kekuatan yang lebih besar dibandingkan transmiter C-band dan cakupan layanan yang lebih kecil.

Satelit Palapa-C2 memiliki enam extended C-band transponder dengan frekuensi 36-megahertz yang dimiliki Pasiik Satelit Nusantara, serta 24 standar C-bandtransponder dengan frekuensi 36-megahertz dan 4 Ku-band

transponder dengan frekuensi 72-megahertz yang dimiliki oleh kami. Kekuatan maksimum dari masing-masing

C-band dan Ku-bandtransponder adalah 40 dan 51 dBW. C-band dan Ku-band memiliki cakupan wilayah yang sama.

Satelit Palapa-C2 menyediakan cakupan C-band ke hampir seluruh wilayah Asia yang membentang dari Asia Tengah sampai Jepang dan dari Cina bagian selatan sampai Selandia Baru, termasuk beberapa bagian Australia. Tingkat dBW-nya berkisar dari beam edge sebesar 32 dBW sampai dengan beam center sebesar 40 dBW. Dengan kekuatan ini, satelit Palapa-C2 mampu memberikan layanan uplink dan downlink dari manapun dalam cakupan layanan satelit. Empat Ku-band transponder mencakup wilayah Cina bagian Timur, Cina Selatan dan Jepang, serta Cina Selatan ke seluruh bagian barat Indonesia, dengan kekuatan transponder tertinggi sebesar 51 dBW. Satelit yang sekelas dengan satelit Palapa-C2 memiliki umur rata-rata 14 tahun. Kami perkirakan satelit Palapa- C2 akan terus beroperasi sampai dengan triwulan pertama tahun 2011. Produsen satelit telah memberikan

Per tanggal 31 Desember

2006 2007 2008

Base transceiver stations 1.018 1.079 1.454

Base station controllers 26 27 34

Mobile switching centers 8 9 9

asuransi satelit. Akan tetapi, oleh karena satelit Palapa-C2 diketahui rentan terhadap kerusakan Service Control Point, maka asuransi satelit kami tidak meliputi risiko tidak berfungsinya satelit yang disebabkan oleh kerusakan jenis ini.

Pada tanggal 29 Juni 2007, kami menandatangani kontrak pembelian Palapa-D, yang akan menggantikan satelit Palapa-C2. Palapa-D saat ini sedang dibangun di Cannes, Perancis dan diharapkan akan diluncurkan pada September 2009. Sementara kami mempersiapkan peluncuran satelit Palapa-D, kami berupaya untuk memperpajang umur produktif satelit Palapa-C2 sampai dengan triwulan kedua tahun 2011 dengan menggunakan teknik “inclined orbit”, yang mengurangi jumlah waktu transponder yang tersedia untuk disewakan namun banyak menurunkan pemakaian bahan bakar dan dapat memperpanjang umur produktif satelit selama beberapa tahun.

Fiber Optic and Microwave Terrestrial Links. Backbone serat optik kami yang baru yang berbasis DWDM telah menghubungkan semua kota di propinsi Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan sebagian Sulawesi. Backbone serat optik menyediakan 40-60 Gbps per detik untuk lalu lintas selular di dalam maupun antar kota-kota dan juga menyediakan physical layer untuk peningkatan broadband internet kami secara progresif saat ini melalui 3.5 HSDPA dan akses wireless broadband tetap. Oleh karena pertimbangan kapasitas dan teknologi, sistem terestrial microwave yang lama telah dipindahkan untuk mencakup remote spur route areas. Per tanggal 31 Desember 2008, kami memiliki iber optic dan microwave terrestrial link ke lebih dari 25 kota besar. Jaringan ini pada prinsipnya digunakan untuk layanan jasa Internet dan MIDI kepada pelanggan perusahaan.

Pada bulan Februari 2008, kami telah menandatangani kontrak dengan NEC, Jepang untuk pembuatan sistem kabel bawah laut, JAKABARE, yang baru yang diharapkan dapat menghubungkan Jawa, Kalimantan, Batam dan Singapura dan menyediakan kapasitas bandwidth yang tinggi untuk antar pulau dan kebutuhan bandwidth

internasional dari/ke Indonesia untuk layanan selular dan MIDI. Sistem ini juga dapat digunakan sebagai alternatif untuk kapasitas bandwidth internasional dari/ke Singapura, sehingga diharapkan dapat meningkatkan keandalan dan ketersediaan sistem kabel internasional kami. Sistem ini akan sepenuhnya dimiliki oleh Perusahaan dan dirancang untuk dapat beroperasi selama 25 tahun. Sistem ini akan dilengkapi dengan kapasitas 160 Gbps per detik dari kapasitas optimalnya yaitu 2.4Tbps per detik. Sistem kabel ini adalah proyek jangka panjang dan dijadwalkan akan siap diluncurkan pada bulan Juni 2009. Sistem ini diperkirakan dapat mengakomodasi kebutuhan bandwidth kami sampai dengan tahun 2012. Sampai dengan akhir 2009, kami berencana untuk membelanjakan sekitar US$100,0 juta untuk belanja modal yang akan digunakan untuk pembangunan gedung,

backhaul dan infrastruktur pendukung lainnya dari sistem kabel ini.

IP/MPLS Backbone dan Metro Ethernet Network. Per tanggal 31 Desember 2008, kami telah menyelesaikan proyek pemasangan jaringan backbone IP/MPLS di lebih dari 157 point of presence di Indonesia. Melalui jaringan ini, kami menyediakan leased line virtual yang menawarkan akses point-to-point Ethernet, jasa virtual private LAN yang menawarkan akses multipoint-to-multipoint Ethernet dan jaringan virtual private routed yang menawarkan IP VPN dan Internet yang terhubung secara lokal. Dual redundant boxes IP-MPLS Core di 10 kota besar telah ditempatkan dan dihubungkan melalui backbone serat optik. Jaringan Metro Ethernet juga telah ditempatkan di 10 kota besar dan dihubungkan melalui jaringan backbone iber optic kami. Jaringan Metro Ethernet juga telah ditempatkan di 9 kota besar untuk memberikan akses broadband bagi pasar korporasi di gedung-gedung pencakar langit dan backhaul selular untuk layanan 3.5 HSDPA. Aplikasi layanan yang digunakan oleh para pelanggan kami, di antaranya adalah akses Internet, jasa penyiaran, sambungan pusat data.

Struktur Organisasi

Bagan berikut ini merupakan struktur organisasi ringkas Perusahaan per 31 Desember 2008, termasuk anak perusahaan penting kami dan yurisdiksi pendirian masing-masing anak perusahaan tersebut. Daftar lengkap mengenai anak-anak perusahaan kami dan investasi-investasi kami di perusahaan-perusahaan ailiasi yang bersifat signiikan, dan kepemilikan persentase saham kami di dalam masing-masing perusahaan, per tanggal 31 Desember 2008 dimuat dalam Catatan 1 dari laporan keuangan konsolidasi kami yang terlampir di bagian lain dari laporan tahunan ini.

Asuransi

Per tanggal 31 Desember 2008, Perusahaan telah mengasuransikan tanah/bangunan dan perangkat (kecuali kabel laut dan hak atas tanah), termasuk asuransi terhadap risiko gangguan bisnis. Selama tahun 2008, kami tidak memiliki asuransi terhadap risiko consequential losses yang terkait dengan barang yang diasuransikan. Secara umum, kami tidak mengalami kesulitan dalam memperpanjang polis asuransi dan kami yakin asuransi kami adalah wajar dan sesuai dengan standar industri.

Kami mempertahankan asuransi in-orbit untuk satelit Palapa-C2 berdasarkan syarat-syarat dan ketentuan- ketentuan yang sesuai dengan praktek industri. Kami telah memperpanjang polis tersebut dengan batas nilai pertanggungan sebesar US$10,2 juta, untuk kerugian total dan sebagian. Oleh karena satelit Palapa- C2 merupakan jenis satelit yang diketahui rentan terhadap kerusakan SCP, maka asuransi satelit kami tidak mencakup risiko tidak berfungsinya satelit yang disebabkan oleh kerusakan jenis ini.

Hak Atas Kekayaan Intelektual

Perusahaan telah mendaftarkan merek dagang dan hak cipta untuk nama, logo dan beberapa jasa dari Perusahaan di Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (dahulu Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia). Kami yakin bahwa merek dagang kami adalah penting untuk keberhasilan kami. Kami tidak pernah melakukan pembelaan terhadap salah satu dari merek dagang kami, akan tetapi kami

100% 99.85% 72.36% 55.00% 72.54% 100% 100% Indosat Singapore Pte. Ltd (Singapura) PT Starone Mitra Telecommunication (Indonesia) PT Indosat Mega Media (Indonesia) PT Aplikanusa Lintasarta (Indonesia) PT Artajasa Pembayaran Elektronis (Indonesia) PT Indosat Tbk (Indonesia) Indosat Finance Company. B.V (Belanda) Indosat International Finance Company B.V (Belanda)

Aktiva Tetap

Kecuali hak milik yang diberikan kepada perorangan di Indonesia, hak atas tanah dimiliki oleh Negara Indonesia berdasarkan Hukum Agraria No. 5/1960. Penggunaan tanah dapat dilakukan dengan hak atas tanah dimana pemegang hak atas tanah dapat menggunakan tanah sepenuhnya untuk jangka waktu yang ditentukan, yang mana dapat diperbaharui dan diperpanjang. Dalam banyak hal, hak atas tanah bebas diperjualbelikan dan dijadikan jaminan dalam perjanjian pinjaman.

Aktiva tetap kami yang terpenting berada di Jakarta (sekitar 12.045 m2 digunakan sebagai international gateway

dan kantor pusat), Ancol (sekitar 11.889 m2 digunakan sebagai stasiun kabel laut dan digunakan sebagai pusat

switching), Tanjung Pakis, Karawang (sekitar 1.850 m2 digunakan sebagai stasiun kabel laut), Daan Mogot (sekitar 130.000 m2 digunakan sebagai kompleks stasiun bumi), Medan (sekitar 6.780 m2 digunakan sebagai

international gateway), Jatiluhur (sekitar 135.850 m2 digunakan sebagai kompleks stasiun bumi), Pantai Cermin (sekitar 68.228 m2 digunakan sebagai stasiun bumi dan stasiun kabel laut), Batam (sekitar 2.000 m2 digunakan sebagai international gateway dan stasiun bumi), Tanjung Bemban (sekitar 3.000 m2 digunakan sebagai stasiun kabel laut), Surabaya (sekitar 11.246 m2 digunakan sebagai kantor regional) dan Banyu Urip-Gresik (sekitar 141.905 m2 digunakan sebagai stasiun bumi dan international gateway dan stasiun kabel laut), Takisung – Banjarmasin (sekitar 1.000 m2 digunakan sebagai stasiun kabel laut), Aeng Batu-batu-Makasar (sekitar 2.000 m2 digunakan sebagai stasiun kabel laut) dan Sei Kakap Pontianak (sekitar 5.000 m2 digunakan sebagai stasiun kabel laut). Kecuali Daan Mogot, yang kami sewa dari Telkom, kami memegang hak atas tanah atas sebagian besar aktiva tetap kami untuk jangka waktu awal berkisar antara 20 sampai dengan 30 tahun. Kami perkirakan hak atas tanah kami akan diperbaharui dengan biaya nominal di kemudian hari. Tidak ada satupun dari aktiva tetap kami yang dibebankan dengan hak tanggungan atau dibebankan dengan cara lain.

Dalam dokumen INDOSAT AR2008 ID (Halaman 130-134)