4. Petani itu sedang membajak sawahnya.
Fungsi awalan me- pada kata membajak adalah membentuk kata kerja dari kata ... .
a. kerja c. sifat e. tugas
b. bilangan d. benda
5. Pasangan kalimat di bawah ini mengandung imbuhan me-kan dan me-i yang bermakna kausatif adalah ...
a. 1) Menteri tenaga kerja telah memberangkatkan tenaga kerja wanita. 2) Adiknya mengotori lantai yang dibersihkan.
b. 1) Ibu menjahitkan saya seragam pramuka. 2) Perbuatanmu itu bagaikan menggarami laut. c. 1) Penduduk desa melebarkan jalan kampung.
2) Petani itu memagari sawahnya.
d. 1) Santi mengetikan kakaknya sebuah makalah. 2) Tono menulisi papan tulis ini dengan kapur merah. e. 1) Poltas menyeberangkan orang tua yang buta itu.
2) Mereka memukul pencopet yang tertangkap basah.
6. Penulisan imbuhan meng- yang tidak tepat pada kalimat ... a. Aminah menyiram bunga.
b. Warna pakaian itu sangat menyolok. c. Dia sedang mengetik tugasnya.
d. Siswa kelas I sedang menyapu kelasnya. e. Tyson memukul KO lawannya.
7. Penulisan imbuhan yang tidak tepat pada kata gabung di bawah ini adalah ...
a. Ledakan nuklir menghancurleburkan sebuah negara.
b. Persoalan utama jangan dicampuradukkan dengan masalah lain. c. Rudal Israel membumihanguskan Palestina.
d. Pekerjaan presiden harus dipertanggungjawabkan kepada sidang MPR.
e. Persatuan Indonesia terceraiberaikan oleh kepentingan sebuah golongan.
8. Siswa terpandai di sekolah itu mendapat penghargaan.
Imbuhan ter- yang semakna dengan imbuhan ter- di atas adalah .... a. Penduduk desa terbelakang mendapat sumbangan dari kecamatan. b. Karena kedua orang tuanya jauh, ia hidup terombang-ambing. c. Tangis anak itu terngiang-ngiang ketika menyeberangi sungai itu. d. Ikan yang besar itu terbawa juga oleh kucing belangitu.
e. Buku karanganku terjual sekitar sepuluh ribu eksemplar.
9. Pengimbuhan meng- yang salah terdapat dalam kalimat ... a. Aku sangat mencintai pekerjaan yang kugeluti ini. b. Janganlah Anda suka mencontek dalam ulangan. c. Aku paling suka mengepel daripada menyapu. d. Dia selalu mengeritik pembicaraan orang. e. Pengadilan sedang memproses masalah itu.
10. Persembunyian para perampok itu telah tercium polisi.
Imbuhan ke-an yang semakna dengan imbuhan per-an di atas adalah .... a. Kesehatan anak itu sudah agak baik.
b. Semalam saya ketiduran di kursi tamu. c. Pipinya kemerah-merahan karena malu. d. Sepatu yang dipakainya kebesaran. e. Kecamatan Sukaraja telah dimekarkan.
B. Jawabl ah dengan tepat dan j el as!
1. Jelaskanlah perbedaan bahasa hikayat dengan bahasa masa kini! 2. Jelaskanlah langkah-langkah meringkas suatu teks/bacaan!
C. Bacal ah wacana di bawah i ni ! Mati Muda di Usia Tua Mana yang lebih Anda inginkan; mati pada usia
tua atau mati tua pada usia muda? Anda akan lebih memahami hal ini dan kemudian menentukan pilihan setelah membaca uraian berikut ini.
Terdapat dua jenis penuaan, yaitu penuaan kronologis dan penuaan biologis. Penuaan kronologis mengacu pada berapa lama Anda telah menjalani hidup. Tanggal hari ini dikurangi tanggal lahir, itulah usia kronologis. Usia kronologis merupakan fungsi dari waktu dan tidak dapat diperlambat, dihentikan atau dipercepat (sebenarnya, teori relativitas Einstein menunjukkan bahwa bahkan penuaan kronologis tidaklah universal; saat manusia mendekati kecepatan cahaya, waktu melambat dan penuaan kronologis pun melambat. Namun, hal ini tidak relevan bagi kita manusia bumi).
Sementara itu, penuaan biologis menunjukkan keadaan tubuh Anda, mewakili tingkat degenerasi (kemunduran) tubuh. Proses degenerasi ini, yang umum disebut penuaan, sangat bervariasi dan dapat dipercepat, diperlambat, atau bahkan dibalik, digantung pada pengaturan degenerasi dan regenerasi tubuh pada tingkat sel.
Penuaan kronologis dan biologis tidak selalu berjalan seiringan. Sebagai contoh, Anda mungkin mempunyai kerabat atau teman yang berusia 40 tahunan, tapi tampak seperti 20 tahunan, atau sebaliknya berusia 40 tahunan, tapi tampak seperti 50 tahunan. Contoh lain adalah selama Perang Vietnam, banyak tentara berusia 20 tahunan terotopsi memiliki tubuh
berusia 50 tahunan. Trauma dan stres perang yang ekstrem membuat tentara-tentara itu tua sebelum waktunya.
Satu contoh lain adalah penyakit langka yang disebut progeria. Penderita penyakit ini megalami peningkatan laju penuaan biologis sedemikian sehingga pada usia belasan tahun mereka sudah kehilangan rambut, kulit keriput, dan memiliki risiko tinggi terkena penyakit degeneratif seperti arteriosklerosis dan kanker. Mereka menjadi “tua” dan meninggal pada umur belasan tahun.
Jika seseorang meninggal pada usia lanjut dengan kondisi tubuh yang lebih muda, inilah yang disebut mati muda pada usia tua. Sebaliknya, jika seseorang meninggal pada usia muda dengan kondisi tubuh yang tua, inilah yang disebut mati tua pada usia muda.
Menjadi tua dengan mengidap 3-4 penyakit dan dihantui perasaan tidak berguna adalah bayangan yang tak menyenangkan. Lebih menyiksa lagi jika menjadi tua, sakit-sakitan dan tidak mati-mati. Inilah yang dialami Tithonus dalam mitologi Yunani. Eos (Aurora), dewi fajar, berdoa agar suaminya, Tithonus, menjadi abadi. Doanya dikabulkan. Sayangnya ia lupa untuk memohon agar suaminya tersebut abadi dalam kemudaan. Jadilah Tithonus menua dan menua dan makin renta sehingga akhirnya karena tidak tahan, Tithonus berdoa agar ia dimatikan.
Kita, tentunya, ketika tua nanti ingin memiliki tubuh yang sehat, masih bisa berkarya, dan merasa berguna. Keinginan untuk berumur panjang dan tetap muda telah melahirkan sejumlah cerita dan mendorong upaya menemukan ramuan ajaib. Puisi zaman pertengahan menyebutkan adanya sumber air kemudaan, tempat seseorang yang mandi dengan airnya akan tetap muda. Para ahli kimia awal, yang disebut alkimia, mencoba menemukan elixir (obat keabadian) yang dapat menyembuhkan segala penyakit dan melanggengkan umur. Mereka gagal, tetapi kerja mereka dalam mengkaji zat-zat kimia telah membantu perkembangan ilmu kimia di kemudian hari.
Kini para ilmuwan sedang mencoba secara serius untuk menemukan cara memperlambat penuaan. Jika suatu saat, berkat sains dan teknologi manusia tidak menua, akankah kita hidup selamanya?
Jawabannya tidak. Setiap yang berjiwa akan merasakan mati tengok saja binatang-binatang yang tidak menua seperti udang, buaya, kura-kura, galapagos, ikan, sturgeon dan ikan hiu. Kajian mengenai hewan-hewan ini menunjukkan bahwa setelah terjadinya kematangan seksual, kecepatan bereaksi, fungsi-fungsi vital seperti kekebalan, kekuatan fisik, dan semua indikator penuaan lainnya tidaklah berubah sejalan perjalanan waktu. Namun binatang-binatang ini, karena suatu hal pada suatu saat, pada akhirnya mati juga.
Apa boleh buat, bagaimanapun suatu saat kita semua akan mati. “Bersiaplah, barangkali tukang tenun telah menyelesaikan kain kafanmu!”
***
A.Taufik S.T.P. Alumnus Teknologi Pangan Universitas Padjajaran
(Sumber, Pikiran Rakyat)
1. Ada berapakah jenis penuaan? Jelaskan!
2. Apakah yang dimaksud dengan mati muda pada usia tua? 3. Apakah yang dimaksud dengan mati tua pada usia muda?
4. Mengapa Tithonus berdoa agar ia dimatikan? Bagaimanakah komentar Anda mengenai tindakan Tithonus tersebut?
5. Datalah pokok pikiran/gagasan setiap paragraf pada wacana di atas, kemudian buat rangkuman/ringkasannya!
Pada pembelajaran ini, Anda diharapkan mampu membedakan informasi dan pendapat dalam dialog. Informasi yang dimaksud di sini adalah informasi yang berupa fakta.
Fakta adalah sebuah kenyataan atau data yang menceritakan sebuah peristiwa. Apabila ingin bukti atas apa yang Anda persoalkan, kita sering berkata, “Apa faktanya?” Fakta bisa berupa data-data kuantitatif maupun data kualitatif. Fakta harus benar-benar merupakan bukti sebuah peristiwa. Apabila ada yang bertanya tentang fakta bahaya narkoba, Anda harus menunjukkan banyaknya korban narkoba, mulai dari pengguna narkoba yang hilang masa depannya hingga pengguna yang menemui ajalnya. Demikian pula bukti bahaya pergaulan bebas, bisa kehamilan di luar nikah hingga aborsi dan pembunuhan (bunuh diri) akibat perbuatan tersebut. Fakta tidak bisa diperdebatkan karena berupa bukti konkret dan logis. Kalau Anda dianggap sebagai siswa pintar, maka faktanya adalah nilai ulangan atau rapor Anda harus baik.